KELOMPOK : 1
KELAS : B
BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya pada kita semua sehingga kami bisa menyelesaikan
Makalah tentang Gaya Kepemimpinan Otoriter untuk melengkapi nilai Mata Kuliah
Nursing Management and Health Policy, dan mengembangkan kemampuan
menulis kami.
Penulis berharap akan ada yang mengembangkan makalah ini di masa yang
akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Tujuan 2
BAB II LANDASAN TEORI 3
A. Konsep Gaya Kepemimpinan Otoriter 3
B. Gaya Kepemimpinan Otoriter 3
C. Tipe Kepemimpinan Otoriter 3
D. Ciri Gaya Kepemimpinan Otoriter 4
BAB III PEMBAHASAN 5
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan 7
B. Saran 7
DAFTAR PUSTAKA 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. Tujuan
1. Tujuan umum :
a. Untuk mengetahui dan memahami pokok bahasan khususnya tentang
gaya kepemimpinan.
2. Tujuan khusus :
a. Mampu mengetahui pengertian gaya kepemimpinan otoriter.
b. Mampu memahami gaya kepemimpinan otoriter yang diterapkan
langsung di lapangan.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
2. Perilaku atau gaya kepemimpinan diktatoris
Berperilaku sebagai penguasa tunggal yang tidak dapat diganti
karena merasa dirinya diciptakan untuk berkuasa dan ucapan diberlakukan
sebagai peraturan atau undang-undang yang tidak boleh dibantah.
3. Perilaku atau gaya otokratik lunak
Pemimpin berorientasi dengan dimanipulasi, kepemimpinan
menuntut ketaatan dan kepatuhan dalam membuat peraturan-peraturan.
4. Perilaku atau gaya kepemimpinan diserter
Pemimpin mudah menyerah dalam menghadapi kesulitan,
cenderung iri hati pada orang lain terutama pada temannya yang sukses
sebagai sesama pemimpin.
5. Perilaku atau gaya kepemimpinan missionary
Pemimpin mengutamakan orientasi hubungan dengan anggota
organisasinya sehingga sering terlihat ramah, banyak senyum dan akrab,
berusaha keras untuk mencegah pertentangan/konflik perdebatan dan
permusuhan dengan orang lain.
6. Perilaku atau gaya kepemimpinan kompromi
Pemimpin dengan gaya ini untuk mempertahankan kekuasaannya
tidak berorientasi pada anggota organisasi. Tetapi pada atasanya yang
berpengaruh dan menentukan jabatan kepemimpinan.
D. Ciri Gaya Kepemimpinan Otoriter
Ciri-ciri kepemimpinan otoriter yaitu :
1. Wewenang mutlak terpusat pada pimpinan
2. Keputusan dan kebijakan dibuat oleh pimpinan
3. Komunikasi berlangsung 1 arah
4. Pengawasan dilakukan secara ketat
5. Lebih banyak kritik daripada pujian
6. Pimpinan menuntut kesetiaan dan prestasi sempurna
4
BAB III
PEMBAHASAN
Dalam role play juga terlihat bahwa pimpinan tersebut sulit bahkan tidak
mau menerima kritikan dari bawahannya. Bahkan pimpinan tersebut cenderung
mengganggap bahwa ide ataupun saran yang diberikan oleh bawahannya
dianggap sebagai ketidakpatuhan bawahan terhadap pimpinannya.
Hal terbut juga digambarkan dalam role play, saat pimpinan berencana
untuk mengadakan rapat dan semua bawahan diminta untuk hadir tepat waktu,
namun pada akhirnya pimpinan tersebut membatalkan secara mendadak dan
sepihak dan juga membuat bawahannya merasa jengkel. Dalam hal itu juga
5
terlihat jelas bahwa pimpinan merupakan puncak dalam gaya kepemimpinan
otoriter dan mengganggap bahwa organisasi/perusahaan yang dipimpinnya
tersebut merupakan miliknya pribadi dan bebas untuk melakukan apa yang dia
kehendaki.
6
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepemimpinan secara otoriter adalah kepemimpinan yang cara
memimpinnya menganggap organisasi sebagai miliknya sendiri, sehingga
seorang pemimpin bertindak pada anggota organisasinya dengan menganggap
mereka itu sebagai bawahannya. Bawahan hanya menurut dan menjalankan
perintah atasannya serta tidak boleh membantah, karena pemimpin tidak mau
menerima kritik, saran dan masukan. Tipe kepemimpinan otoriter bawahan
tidak berhak menyampaikan saran, pendapat dan kritik. Dalam kepemimpinan
ini seorang pemimpin menganggap dirinya adalah segala-galanya yang
memiliki kekuasaan dan kewenangan atas bawahannya sesuai dengan
kehendaknya.
Kepemimpinan ini lebih identik dengan sistem satu organisasi yang
berkuasa, yang berhak menentukan kebijakan, berhak dalam mengambil
keputusan terhadap suatu permasalahan dalam organisasi.
B. Saran
Gaya kepemimpinan otoriter sebaiknya tidak dilakukan dalam setiap
keadaan, karena akan membuat bawahan merasa tertekan. Kepemimpinan
otoriter bisa digunakan pada saat keadaan dimana anggota sudah tidak bisa
diajak kerjasama dan keadaan yang krisis.
7
DAFTAR PUSTAKA
Boone dan Kurtz. 2007. Pengantar Bisnis Kontemporer. Edisi 11. Jakarta:
Salemba Empat.