Anda di halaman 1dari 5

Jurnal : FREE CASH FLOW, LEVERAGE, BESARAN DAN SIKLUS

HIDUP PERUSAHAAN: BUKTI KEBIJAKAN DEVIDEN DI INDONESIA

Peneliti : R.A. Sista Paramita Fakultas Ekonomi – Universitas Negeri Surabaya

PENDAHULUAN

Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan


eksternal. Krisis keuangan pada tahun 2008 secara global telah menjadikan
perekonomian di berbagai negara melemah dan berdampak pada penurunan
PDB Indonesia dan memperlambat laju pertumbuhan sektor manufaktur pada
tahun 2008 hingga 2009. Pada sektor manufaktur, sub sektor barang konsumsi
sangat berperan terhadap PDB industri non migas. Pertumbuhan sub sektor
barang industri memiliki pengaruh terbesar jika dibandingkan dengan cabang
industri pengolahan non migas yang lainnya. Kebijakan dividen merupakan
lingkup bahasan yang dianggap penting di bidang keuangan. Black (1976: 5)
mengatakan bahwa kebijakan dividen masih menjadi sebuah teka-teki (puzzle).
Berbagai riset mengenai perilaku dividen yang pernah dilakukan juga belum
menemukan penjelasan yang dapat diterima (Black, 1976; Allen dan Michaely,
2003). Kebijakan dividen dibuat oleh manajer dengan mempertimbangkan
penentuan berapa porsi keuntungan yang dibagikan sebagai dividen dan berapa
porsi yang berupa laba ditahan (Levy dan Sarnat, 1990; dalam Rosdini, 2009).
Pembagian dividen sebagian besar dipengaruhi oleh perilaku investor yang
lebih memilih dividen tinggi, karena dividen yang diterima saat ini lebih
berharga dibandingkan dengan capital gains yang diperoleh di kemudian hari,
sehingga laba ditahan menjadi rendah. Di sisi lain, pihak manajemen menahan
kas untuk melunasi utang atau meningkatkan investasi. Maka dari itu peneliti
menentukan rumusan masalah untuk penelitian ini adalah: Bagaimana pengaruh
Free Cash Flow, Leverage, Size, dan Life Cycle terhadap kebijakan dividend
pada perusahaan manufaktur sub sektor barang konsumsi yang go publik
periode 2011-2013

KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS

 Brigham dan Houston (2007) menyebutkan bahwa kebijakan dividen


dikaitkan dengan seberapa besar laba yang akan dibagikan kepada
pemegang saham untuk dibayarkan sebagai dividen, sebagai dan berapa laba
yang dipertahankannya untuk investasi kembali di dalam perusahaan.
 Menurut Kallapur dan Trombley (1999), kebijakan dividen dapat
ditunjukkan melalui dividend payout rasio, yang merupakan rasio laba yang
dibayarkan perusahaan sebagai dividen kepada investor pada periode
tertentu
 Banyak analis menyebutkan bahwa Free Cash Flow (FCF) adalah sebuah
angka yang sangat penting, yang dikembangkan dari laporan keuangan, dan
bahkan lebih penting daripada net income.
 Kebijakan utang berkaitan dengan leverage. Leverage keuangan merupakan
suatu ukuran yang menunjukkan bagaimana perusahaan menggunakan utang
untuk mendanai pembiayaan investasi perusahaan. Pada dasarnya terdapat
dua macam jenis utang yaitu utang jangka pendek dan utang jangka panjang
yang memiliki waktu jatuh tempo lebih dari satu tahun. Jika leverage
semakin rendah, maka semakin rendah pula resiko yang dihadapi
perusahaan (Brigham & Houston, 2010:14).
 Ukuran perusahaan dapat dilihat dari rata-rata total penjualan bersih untuk
tahun yangbersangkutan sampai beberapa tahun (Brigham dan
Houston,2001), atau nilai total aktiva perusahaan pada neraca akhir tahun
(Sujoko dan Soebiantoro, 2007), dan fleksibilitas serta aksebilitas yang
tinggi dalam masalah pendanaan di pasar modal (Soliha dan Taswan, 2002).
STUDY TERDAHULU

 teori siklus hidup (life cycle) dikembangkan sebagai konsep pemasaran,


yang telah diperluas ke bidang lain seperti mikro ekonomi, manajemen dan
keuangan (Yan, 2006).
 Grullon, Michaely dan Swaminathan (2002) meneliti lebih lanjut
perusahaan mature yang memiliki profitabilitas tinggi (dan tingkat
pertumbuhan yang rendah) cenderung bersedia membayar dividen daripada
perusahaan dengan profitabilitas rendah dan peluang investasi yang tinggi.
Temuan ini lagi sejalan dengan siklus hidup-teori dividen yang berarti
bahwa pembayaran dividen tergantung pada trade-off antara keuntungan
seperti penghematan biaya dan kerugian seperti biaya agensi.

HIPOTESIS
H1 = Free Cash Flow (FCF) berpengaruh terhadap Kebijakan Dividen
H2 = Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap Kebijakan Dividen
H3 = Size berpengaruh terhadap Kebijakan Dividen
H4 = RETE berpengaruh terhadap Kebijakan Dividen

HASIL DAN PEMBAHASAN

 Hasil analisis parsial menunjukkan bahwa variabel FCF memiliki koefisien


regresi sebesar 1,235, dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000, sehingga
H1 terbukti, bahwa FCF berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen.
 Variabel DER memiliki koefisien regresi sebesar 0.357 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0.003, sehingga H2 terbukti, bahwa DER berpengaruh
positif terhadap kebijakan dividen.
 Variabel SIZE memiliki koefisien regresi sebesar 0.028 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0.226, sehingga H3 tidak terbukti, dan Size tidak
berpengaruh terhadap kebijakan dividen
 Variabel RETE memiliki koefisien regresi sebesar -0.451 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0.288, sehingga H4 tidak terbukti, bahwa RETE
berpengaruh terhadap kebijakan dividen

 Pengaruh FCF terhadap Kebijakan Dividen


Hasil analisis menunjukkan bahwa FCF berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kebijakan dividen.Manajer akan mendapatkan tekanan dari para
pemegang saham untuk membagikan dividen untuk menghindari ke-
mungkinan para manajer melakukan investasi yang merugikan
(Mahadwartha, 2007). Hal ini menunjukkan Free Cash Flow berpengaruh
positif terhadap kebijakan dividen.

 Pengaruh DER terhadap Kebijakan Dividen


Hasil analisis menunjukkan bahwa DER berpengaruh positif terhadap
kebijakan dividen. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Fajriah
(2011), Thanatawee (2011), Taleb (2012). terdapat hasil , Thanatawee
(2011) yang menyimpulkan perusahaan di Thailand menggunakan utang
untuk membayar dividen, begitu pula Aivazian et al. (2003) yang
mendokumentasikan bahwa perusahaan di di pasar yang sedang berkembang
tampaknya bergantung pada utang bank untuk membayar dividend

 Pengaruh Size terhadap Kebijakan Dividen


Hasil analisis menunjukkan bahwa Size tidak berpengaruh terhadap
kebijakan dividen. ini konsisten dengan penelitian Thaleb (2011)
menemukan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan
terhadap kebijakan dividen.

 Pengaruh RETE terhadap Kebijakan Dividen


Hasil analisis menunjukkan bahwa life cycle yang diproksikan dengan
RE/TE, tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen, Secara umum,
pengaruh negatif menunjukkan bahwa RE/TE perusahaan yang tinggi
menunjukkan perusahaan berada pada tahap daur hidup matang namun
memiliki arah berlawanan dengan kebijakan dividen

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis, penelitian ini mengindikasikan bahwa seluruh
variabel independen berpengaruh terhadap kebijakan dividen, dimana FCF,
DER dan ROA berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen, sedangkan Size
dan RE/TE tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen.
 Implikasi penelitian ini hendaknya dapat menjadi pertimbangan bagi para
manajer dalam mengelola perusahaan khususnya dalam membuat
kebijakan pembagian dividen kepada pemegang saham. Selain itu bagi
Investor, dengan memperhatikan FCF dan DER, serta Laba, maka mereka
dapat menggunakan variabel tersebut untuk memperkirakan apakah
perusahaan akan mampu membagikan dividen atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai