Anda di halaman 1dari 14

Pertemuan 2

Memahami Audit Internal

Oleh :

Tri Nur Afiyah Wulandari 041511535009

Rima Kurniawati 041511535021

Erdiya Vega Restiyantingrum 041511535035

Anggun Maharani 041611535008

Akuntansi PSDKU Banyuwangi

Fakulats Ekonomi dan Bisnis

Universitas Airlangga

2018
CHAPTER 1

FOUNDATIONS OF INTERNAL AUDITING

Profesi audit telah ada sejak waktu yang lama. Berdasarkan dokumen yang telah ditemukan,
para sejarawan telah menentukan bahwa pada sekitar 3000 SM, ahli-ahli dari peradaban
Mesopotamia memanfaatkan penguraian sistem dari internal kontrol menggunakan tanda,
titik, dan centang. Audit telah berkembang selama ribuan tahun, dan hari ini kita umunya
menggolongkan dua tipe dasar auditor bisnis : eksternal dan internal. Audit eksternal adalah
otoritas pengawas yang disewa perusahaan atau entitas untuk melaporkan secara independen
hasil pengamatannya, yang sering dikenal sebagai akuntan publik (CPA), yang berlisensi dan
mengikuti standar dri American Institute of Certified Public Accounting(AICPA). Audit
internal adalah bidang yang lebih luas dan sering kali merupakan bidang yang menaik.
Sebagai seorang karyawan atau anggota dari suatu perusahaan, auditor internal secara
independen mengkaji dan menilai operasional secara luas dari berbagai area, seperti prosedur
atau kualitas proses manufaktur. Kebanyakan audit internal mengikuti standar tingkat tinggi
yang diberlakukan oleh para profesional perusahaan mereka yaitu Institute of Internal
Auditor. Hasil dari definisi IIA tentang audit internal meliputi :

 Independen
 Kata penilaian menegaskan kebutuhan dari sebuah evaluasi yang ditekankan oleh
auditor internal dalam mengembangkan kesimpulan mereka
 Kata dibentuk menegaskan bahwa audit internal adalah formal
 Mengungkapkan hasil pengujian dan mengevaluasi menggambarkan peran aktif dari
auditor internal
 Istilah kegiatannya menegaskan cakupan yurisdiksi yang luas dari pekerjaan audit
internal yang diaplikasikan untuk seluruh aktivitas dari perusahaan modern
 Kata pelayanan bahwa bantuan untuk komite audit, manajemen, dan anggota lain dari
perusahaan adalah produk akhir dari seluruh pekerjaan audit internal
 Menyampaikan kepada organisasi menegaskan bahwa jumlah cakupan audit internal
berkaitan pada seluruh perusahaan, termasuk seluruh anggota, dewan direksi, dan
komite audit mereka, pemegang saham, dan pemilik lainnya.
1.1 Sejarah Audit Internal dan Latar Belakangnya

Sampai tahun1930 audit internal dianggap tidak penting, perusahaan hanya menggunakan
auditor eksternal. Pengakuan ini utamanya disebabkan oleh pembentukan dari U.S Securities
and Exchange Commission (SEC) pada tahun 1934 dan merubah sasaran audit eksternal dan
tekhniknya pada waktu itu. Pada waktu itu, auditor keuangan eksternal berfokus pada
pendapat yang ingin diungkapkan dalam kewajaran dari sebuah laporan keuangan bukan pada
mendeteksi kelemahan pengendalian internal atau kesalahan. Peraturan SEC kemudian
menghasilkan audit berdasarkan pada sebuah pembatasan sampel dari transaksi, bersama
dengan lebih mengandalkan pada prosedur pengendalian internal. Meskipun pendapat lain
mengatakan harus dilakukan untuk mengembangkan dan memanfaatkan potensi dari auditor
internal, hal ini benar-benar dimulai setelah Victor Z. Brink melengkapi tesisnya pada
kebutuhan untuk audit internal modern. Brink kembali untuk mengatur dan mengepalai audit
internal untuk Ford Motor, dan tesisnya telah ditetapkan sebagai cetakan terpanjang sekarang
ini untuk edisi pertama dari Audit Internal Modern. Pada periode yang sama dan pada 1942,
IIA didirikan. Ini merupakan keanggotaan pertama yang tercakup yang dimulai di kota New
York, kemudian Chicago juga mengikutinya. IIA telah dibentuk oleh orang yang telah
memberikan gelar auditor internal oleh perusahaan dan yang ingin kedua-duanya membagi
pengalaman mereka dan pengetahuan dengan yang lainnya dalam cakupan profesi baru
tersebut.

Inisiatif bisnis baru di Amerika Serikat, seperti kerangka pengendalian internal Committee of
Sponsoring Organiztions (COSO) atau Sarbanes-Oxley Act (SOx), telah menyebabkan
sebuah peningkatan keberlanjutan dalam kebutuhan atas layanan auditor internal. Sebagai
tambahan, beberapa kekuatan lingkungan yang lebih baru menciptakan kebutuhan seperti
dalam area perlindungan dari ancaman industrial, mendukung program kontrol-kualitas, dan
tingkat berbeda dari tanggung jawab bisnis, termasuk standar etik. IIA tumbuh pada awal, 25-
anggota piagam pada tahun 1942, untuk sebuah asosiasi internasional dengan lebih 90.000
anggota dan ratusan bagian lokal dari seluruh dunia. Pada waktu yang sama, kepentingan
audit internal telah diakui oleh auditor eksternal melalui standar audit mereka.
1.2 Bagian dari buku ini

Misi dan tujuan dari buku ini adalah untuk mendefinisikan praktik dari audit modern
sekarang ini dan menggambarkan sebuah audit internal CBOK. Mengandalkan pandangan
audit internal dan sebuah warisan, kembali ke edisi awal Victor Brink’s, tapi dengan sebuah
fokus dalam perkembangan terbaru dan teknologi, bagian dair buku ini terbagi menjadi
delapan bagian :

Bagian pertama : dasar dari Audit internal modern.

Diluar diskusi kita dalam latar belakang audit internal yang didiskusikan disini, Chapter 2
mendiskusikan pentingnya audit internal CBOK, menyajikan kebutuhan IIA untuk
membangun seperti sebuah CBOK, dan pengalaman yang sama pada profesi lain. Sebagai
tambahan, kami merangkum bagian per bagian elemen CBOK.

Bagian dua : Pentingnya kontrol internal.

Tinjauan dan pemahaman kontrol internal adalah sebagian besar kekuatan audit internal.
Chapter dair bagian ini mendiskusikan kerangkan internal kontrol COSO dan aspek internal
kontrol dari SOx. Bahan yang digarisbawahi dari SOx kami merupakan standar audit
eksternal baru , yang disebut Standar Audit No.5 (AS 5). Sebagai tambahan, kami
menggarisbawahi pentingnya bagaimana mengenal Sasaran kontrol informasi dan yang
terkait kerangka Teknologi (CobiT) sebagai sebuah kendaraan dalam memahami kontrol
internal.

Bagian ketiga : Merencanakan dan melakukan audit internal.


Bagian ini mencakup keseluruhan proses dari perlakuan audit internal dengan sebuah
pengenalan dari standar internasional audit internal IIA dan bimbingan dalam melakukan
audit internal secara efektif. Bagian ini mendiskusikan proses sebagai penilaian dan evaluasi
bukti audit sebagaimana hasil dokumentasi audit, dengan sebuah penekanan pada diagram
alur dan kertas kerja.

Bagian keempat : Mengorganisir dan mengatur aktivitas audit internal.

Sebuah fungsi audit internal yang efektif mensyaratkan sebuah perencanaan-yang baik dan
pengaturan fungsi audit yang dipilih sesuai area untuk audit, berdasarkan pada resiko relatif
mereka. Chapter dari bagian ini mendiskusikan pendekatan untuk membangun sebuah
organisasi audit internal yang efektif, pemahaman kebutuhan kunci kompetensi, dan
berdasarkan-resiko perencanaan audit. Chapter juga mendiskusikan area yang sangat penting
dari proyek manajemen sebagaimana proses pemodelan dari auditor internal. Bagian ini
termasuk area penting dari hasil pelaporan audit internal.

Bagian kelima : Dampak dari sistem informasi dalam Audit internal.


Sistem informasi atau teknologi informasi telah sebagian besar berdampak pada area dimana
auditor internal melakukan tinjauan sebagaimana alat untuk menilai proses audit internal.
Kelima chapter dari bagian ini mendeskripsikan prosedur dari tinjauan audit internal dari
kontrol IT dalam tingkat ganda. IT-terkait keamanan dan perencanaan prosedur berkelanjutan
telah didiskusikan sebagaimana komputer-alat penilaian audit dan teknik (CAATTs) untuk
membantu melakukan audit internal secara lebih efektif.

Bagian keenam : Audit Internal dan tata kelola perusahaan.

Audit internal telah sebagian besar berperan sekarang ini dalam membantu membangun tata
kelola lingkungan perusahaan secara lebih efektif. Ini mencakup pemahaman dan
pemonitorian pemenuhan dengan banyak aturan baru perusahaan sekarang ini, membantu
untuk membangun atmosfir etika yang lebih baik, dan fokus pada beberapa pekerjaan audit
pada deteksi kecurangan dan pencegahan. Mungkin juga sangat penting, Chapter 23 dalam
bagian ini mendiskusikan bagaimana audit internal lebih baik melayani dan menilai komite
audit pada dewan direksi.

Bagian ketujuh : Profesi Auditor Internal.


Sebutan profesional pada Certified Internal Auditor (CIA) dan Certified Internal System
Auditor (CISA) adalah sangat penting untuk profesi audit internal. Chapter 27 mendiskusikan
persyaratan dari hal tersebut sebagaimana beberapa pencapaian profesi auditor internal.
Sebagai tambahan, chapter lain dari bagian ini mengenalkan teknik lanjutan audit dari audit
assurance sebagaimana peran dari auditor internal sebagai perusahaan konsultan internal

Bagian kedelapan : Pensyaratan Konvergensi CBOK Profesi Audit Internal.

Bagian ini melihat proses audit internal ASQ, meninjau kualitas standar sistem, dan teknik
seperti sebuh six sigma. Bagian ini dan buku menyimpulkan dengan sebuah pengenalan
untuk standar audit seluruh dunia, CBOK kita, dan masa depan auditor internal.
CHAPTER 2

INTERNAL AUDIT’S COMMON BODY OF KNOWLEDGE

2.1 Apa itu CBOK ? Pengalaman dari profesi lain

Sebuah CBOK untuk profesi apa saja mendefinisikan tingkat minimum dari kecakapan
dibutuhkan untuk kinerja efektif dalam profesi tersebut. Daripada membentuk seluruh
domain pengetahuan yang seorang praktisi, seperti seorang auditor internal, mungkin
butuhkan untuk ditinjau sebagai sebuah “ahli” dalam profesi itu, sebuah CBOK fokus pada
pengetahuan minimal yang dibutuhkan oleh profesi apasaja dalam disiplin tersebut untuk
dibentuk secara efektif.

Dengan risiko manajemen sebuah area penting pengetahuan perbankan, BAI merasa bahwa
sebuah CBOK perlu untuk mendefinisikan kebutuhan pengetahuan dan ekspektasi untuk
spesialisasi perbankan profesional pada area itu.

Lampiran 2.1 hubungan dari sebuah CBOK dengan area pengetahuan lainnya

Format dari dokumen BAK tersebut berbeda. Beberapa dari itu lebih kecil dibanding
menguraikan yang umum secara cukup; lainnya digambarkan sangat mendetail dari area
pengetahuan dimana sebuah profesional diharapkan untuk memiliki beberapa keterampilan
atau untuk pengoperasian. PMBOK PMI adalah sebuah contoh baik dari apa yang seharusnya
profesional harapkan dalam sebuah buku dari ringkasan pengetahuan. Bimbingan
mematahkan seluruh elemen dari proses proyek manajemen, menggambarkan input, alat dan
tekhnik, dan kemudian output untuk setiap elemen. Elemen kemudian dihubungkan untuk
aktivitas lainnya dalam proses proyek manajemen. Sebuah pengetahuan atau pemahaman
adalah sebuah keterampilan penting audit internal, apakah rencana ini merupakan rencana
komprehensif dari audit internal lebih dari setahun atau menguraikan persyaratan dan
pertanyaan untuk sebuah spesifik audit.

Tipe apa saja dari penerbitan CBOK tidak dapat berdiri dengan sendirinya, tidak ada
persoalan seberapa detail penggambarannya. Untuk auditor internal, sebuah CBOK akan
mencakup sebuah variasi yang luas dari audit internal-area praktik spesifik tapi harus
dihubungkan dengan pengetahuan umum manajemen dan disiplin praktek sebagaimana
aplikasi area pengetahuan, seperti yang diperlihatkan pada lampiran 2.1. hal ini merupakan
konsep yang sama yang harus dianggap seluruh bagian penerbitan dari pengetahuan.

2.2 CBOK sebagai Pondasi Riset Asosiasi Auditor Internal

Di luar standar IIA dan beberapa persyaratan hukum untuk meninjau audit internal, tidak ada
aturan yang ditetapkan benar dan salah dalam bimbingan praktik audit internal. Sebaliknya,
auditor internal hari ini mengikuti berbagai macam praktek terbaik di bawah bimbingan
keseluruhan standar IIA. Banyak praktik audit internal terbaik telah dikomunikasikan dari
satu auditor internal yang lain melalui publikasi IIA dan kegiatan, mengikuti moto mereka
"Kemajuan melalui Berbagi". Namun, selama bertahun-tahun, keprofesionalan audit internal
telah menyatakan kebutuhan untuk merumuskan hal-hal yang lebih baik dan mengembangkan
audit internal berbasis CBOK. Meskipun sudah ada beberapa upaya untuk mengembangkan
suatu pengetahuan umum, IIA Research Foundation (IIARF) meluncurkan upaya besar-
besaran pada tahun 2006 untuk mengembangkan seperti CBOK untuk profesi audit internal.
Hasil pendahuluannya, tahun 2008, telah diumumkan dalam penelitian tahun 2007.

Tujuan lain dari survei ini adalah untuk menangkap dan menggambarkan negara yang
menjalankan praktik pengauditan internal profesional di seluruh dunia termasuk:

 Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki auditor internal.


 Keterampilan dan tingkat organisasi yang digunakan untuk praktik kerja pengauditan
internal.
 Tugas sebenarnya yang dijalankan oleh auditor internal.
 Struktur organisasi dari pengauditan internal.
 Jenis industri yang menjalankan praktik pengauditan internal.
 Lingkungan peraturan dari berbagai Negara.

Para CBOK IIARF memiliki tujuan yang dinyatakan dengan mendokumentasikan


pemahaman tentang peran dari nilai tambah unik pengauditan internal di perusahaan-
perusahaan seluruh dunia. Berdasarkan dari pemahaman ini, tujuan dari CBOK IIARF
adalah lebih baik menentukan masa depan pengauditan internal dan memastikan bahwa itu
tetap sebuah "kontribusi yang dinamis dan relevan dengan perusahaan." IIA telah
menyatakan rencananya untuk menggunakan hasil penelitian 2007 untuk meningkatkan
standar masa depan, prosedur, dan persembahan lainnya di daerah-daerah termasuk revisi
sertifikasi audit internal dan pemeriksaan, standar revisi, dan publikasi audit internal lainnya.

Tujuan IIARF CBOK, bagaimanapun, tidak untuk mengembangkan seperangkat standar


tingkat tinggi untuk melaksanakan audit internal, seperti pendekatan yang digunakan dalam
PMI PMBOK atau praktik-praktik terbaik Information Technology Infrastructure Library
(ITIL). Sebaliknya, IIARF bertujuan hanya untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih baik
dari tugas dan aktivitas saat ini dari auditor internal dalam berbagai unit bab IIA seluruh
dunia dan sebagai individu operasi sebagai kepala fungsi audit internal termasuk eksekutif
kepala audit (CAEs), manajer audit, senior audit internal / supervisor, anggota staf, dan lain-
lain yang berafiliasi dengan audit internal.

Meskipun disebut CBOK, pendekatan IIARF itu tidak untuk mendefinisikan setiap himpunan
dari praktik terbaik pengetahuan umum audit internal tapi untuk mensurvei apa yang auditor
internal lakukan pada saat publikasi penelitian dalam praktik negara-oleh-negara dari
pengauditan internal. Untuk mengembangkan studi IIARF, tim kontraktor terlibat, sebuah
bentuk standar survei terperinci dikembangkan, dan survei ini dikirim ke beberapa 9.000
fungsi audit individu internal. Hasil ini diringkas dengan memberikan pandangan tentang apa
departemen audit internal- apa dokumen IIARF CBOK panggilan Internal Audit Kegiatan
(IAAS)- dilakukan sebagai bagian dari pekerjaan audit internal mereka. Meskipun semua
hasil laporan IIARF telah ditangkap dalam sebuah database terperinci, hasil yang
dipublikasikan awalnya hanya menyediakan tampilan tingkat tinggi di tanggapan survei ini.
Secara signifikan, tidak ada perpecahan antara IIARF CBOK yang didefinisikan IAAs pada
perusahaan-perusahaan besar, seperti yang di Amerika Serikat dan Inggris, dan beberapa
negara yang lebih kecil dan fungsi audit internal perusahaan di seluruh dunia.
Survei IIARF CBOK yang telah dikumpulkan mirip dengan survei tipe konsumen di
mana peserta diminta untuk menjawab pertanyaan berdasarkan skor antara 1 sampai 5 untuk
setiap pertanyaan. Artinya, respon dari 5 berarti responden sangat setuju terhadap pertanyaan
survei, 4 hanya setuju, dan skor 1 menunjukkan responden sangat tidak setuju. Hasilnya
diterbitkan sebagai sebuah nilai rata-rata dari berbagai tanggapan, tidak ada nilai standar
deviasi yang menunjukkan kisaran respon. Sebagai contoh, studi CBOK berisi pernyataan
evaluasi: "aktivitas audit internal Anda membawa pendekatan sistematis untuk mengevaluasi
efektivitas pengendalian internal." Yang dilaporkan 2,374 CAEs bahwa responden menjawab
pertanyaan ini dengan nilai rata-rata 4,35. Satu yang diharapkan disini yaitu respon hampir
5,0. Apakah ini berarti bahwa beberapa fungsi audit internal tidak mengikuti pendekatan yang
sistematis dalam tinjauan pengendalian internal? Jika benar, hasil ini dapat mengganggu.

Masalah lain dengan jenis hasil yang dilaporkan adalah bahwa kita benar-benar tidak
memiliki informasi lebih lanjut untuk mendukung jenis tanggapan atau varians dalam skor
yang dilaporkan. Sementara CAEs untuk fungsi audit internal yang efektif akan diharapkan
untuk menanggapi pertanyaan seperti itu dengan skor 5.0, IIARF yang diterbitkan CBOK
tidak menjelaskan mengapa sejumlah tertentu CAEs tidak sangat setuju dengan pertanyaan.
Apakah karena porsi tertentu dari fungsi audit internal kurang efektif, atau karena
kecenderungan alami orang-orang tidak mensurvei skor total di ujung tinggi atau rendah
dalam rentang? Ini adalah sebuah masalah dengan banyak tanggapan IIARF CBOK yang
dilaporkan. Hampir semua nilai dilaporkan sebagai sedikit lebih besar dari 4.0 tetapi kurang
dari 5.0. Ketiga laporan evaluasi CBOK IIARF menduduki peringkat di bawah 4,0 tapi di
atas 3,5:

1. Aktivitas audit internal Anda membawa pendekatan sistematis untuk mengevaluasi


efektivitas dari proses pengasuh.
2. Cara aktivitas audit internal kami menambah nilai terhadap proses pemerintahan
adalah melalui akses langsung kepada komite audit.
3. Kepatuhan terhadap Standar dari IIA untuk Praktik Profesional Audit Internal adalah
faktor kunci untuk aktivitas audit internal Anda untuk menambahkan nilai pada proses
tata kelola.

Dengan semua tingkat responden yang melaporkan tingkat skor relative rendah untuk
pertanyaan-pertanyaan ini, beberapa isu audit internal manajemen harus jelas di sini. Tentu
saja, pengkodean tanggapan pada jenis-jenis laporan selalu menjadi perhatian. Misalnya,
untuk laporan yang kedua, jawaban responden berarti bahwa banyak yang tidak merasa
aktivitas audit internal bernilai tambah pada aktivitas tata usaha mereka, bahwa mereka tidak
memiliki akses yang memadai kepada komite audit mereka, atau keduanya?

Penelitian ini IIARF CBOK diisi dengan tabel yang menunjukkan- berdasarkan pada respons
survey- apa fungsi audit internal yang dilakukan di seluruh dunia. Jika tidak ada yang lain,
jenis informasi yang dilaporkan akan memungkinkan CAEs untuk menilai apakah fungsi
audit internalnya melakukan aktivitas sesuai dengan fungsi-fungsi audit internal di seluruh
dunia. Kami telah mengekstraksi hasil dari dua hasil yang dipublikasikan CBOK's dalam
tabel hasil, tapi pembaca yang berminat harus menghubungi IIARF untuk salinan hasil
CBOK yang dipublikasikan baru-baru ini.

Lampiran 2.2 Alat Audit Internal dan Tekhnik pemeringkatan dari keseluruhan penggunaan

Alat dan Tekhnik Audit Senior/ Staff


keseluruhan CAE Manajer Pengawasan Audit lainnya
Situs internat dan 1 1 1 1 1 1
E-mail
Perencanaan audit 2 2 2 2 2 2
berbasis-risiko
Tinjauan analitis 3 3 4 3/4 3 4
Surat kabar 4 4 3 3/4 3 4
elektronik
Sampel Statistik 5 5 6 5 5 5
Audit
Tekhnik Audit 6 6 5 6 6 6
penilaian-computer
Software Flowchart 7 7/8 7 7 8/9 7/8
Benchmarking 8 7/8 8 9/10 11 7/8
Aplikasi Proses 9 9 9 8 8/9 7/8
Mapping
Kontrol penilaian- 10 1 10 9/10 10 9
sendiri
Penggalian data 11 10 11 12 12 12
Audit 12 12 13 11 7 11
berkelanjutan-
secara tepat waktu
Alat peninjauan 13 13 12 14 14 14
Kualitas penilaian
IIA
Balanced scorecard 14 14 14 13 15 15
Teknik Total 15 15 15 15 13 16
kualitas manajemen
Sumber : berdasarkan tabel 2-6 dari survei IIA CBOK tahun 2006

Sebagai contoh dari IIARF CBOK melaporkan bahan, bukti 2.2 menunjukkan penggunaan
relatif dari audit internal, peringkat kedua secara keseluruhan dan tingkat auditor internal,
untuk serangkaian umum perangkat dan teknik audit internal. CBOK IIARF memilih 16
perangkat dan teknik audit internal berdasarkan pemanfaatannya. Internet dan proses e-mail
terkait yang ditemukan menjadi paling penting dari alat-alat dan teknik audit internal.
Software flowchart menduduki peringkat dalam rentang tengah, tapi ini tidak mengejutkan
sebagai perangkat lunak proses pemodelan dan notasi pendukung untuk penggunaannya
karena sulit bagi banyak orang untuk menggunakannya dan agak rumit. Peringkat terendah
alat dan teknikaudit internal di sini, manajemen kualitas total, mengejutkan. IIA telah
menekankan manajemen mutu proses yang sangat banyak dalam beberapa tahun terakhir dan
dibangun menjadi standarnya.

Sebagai contoh lain dari bahan CBOK IIARF, bukti 2.3 berisi serangkaian laporan survei
yang diarahkan untuk CAEs dan untuk manajer audit internal menanyakan apakah pernyataan
saat ini berlaku untuk fungsi audit internal mereka, apakah mereka mungkin akan menginstal
praktik di masa depan, atau jika tidak berlaku atau direncanakan. Sementara beberapa
pertanyaan survei tidak akan berlaku untuk beberapa yang tidak nirlaba dan kelompok-
kelompok audit internal, banyak dari hasil di sini adalah mengejutkan. Misalnya, untuk
pernyataan "Internal audit telah mengimplementasikan kerangka kerja pengendalian internal,"
hanya sekitar 70% dari manajer audit internal menjawab bahwa mereka memiliki proses
evaluasi pengendalian internal saat ini di tempat, sebagian besar yang lain berencana untuk
melakukan sesuatu dalam tiga tahun berikutnya. Dengan standar IIA menyerukan agar
aktivitas tersebut ditempatkan untuk menjadi fungsi audit yang efektif dan memenuhi
persyaratan internal, muncul banyak lagi pekerjaan yang diperlukan.

LAMPIRAN 2.3 Persetujuan Manajemen Audit Internal untuk Survei Pernyataan IIARF
CBOK

Pernyataan Jumlah Yang Diberlakukan Tidak akan Tidak


responde diberlakuka dalam 3 tahun memberlak memberlaku
n n saat ini kedepan (%) ukan kan
(%) kedepanny (%)
a (%)
Audit internal 3,464 61,2 43,1 12,9 12,8
syaratkan oleh
hukum dan
peraturan dimana
perusahaan berdiri
Auditor internal 3,445 28,9 32,7 30,3 8,0
memperoleh sebuah
peran advisory
dalam strategi
pengembangan
perusahaan
Audit internal sesuai 3,447 67,7 22,7 4,3 5,3
dengan kode
pemerintahan
Audit internal telah 3,443 70,5 24,3 3,5 1,7
implementasikan
dalam sebuah
kerangka kontrol
internal
Audit internal telah 3,423 25,6 43,9 20,6 9,9
implementasikan
sebuah sistem
pengetahuan
manajemen
Fungsi Audit 3,424 34,0 32,3 18,5 15,1
internal yang
menyediakan
pelatihan untuk
anggota komite audit
Asumsi Audit 3,437 55,7 25,6 13,7 4,9
internal tentang
sebuah peran
penting dalam
integritas laporan
keuangan
Audit internal 3,437 64,3 25,3 7,3 3,1
mendidik personel
perusahaan
regarding kontrol
internal, tata kelola
pemerintahan, dan
pemenuhan issues
Audit Internal lebih 3,448 71,5 15,2 844,0 4,9
emphasis pada
aktivitas assurance
daripada dalam
aktivitas konsultasi
Sumber : ekstraksi penemuan dari Tabel 2-14 dari studi CBOK IIARF tahun 2006

IIA sudah menyatakan untuk memperbarui pengetahuan IIARF CBOK setiap tiga tahun dan
sudah menyatakan secara umum rencana tersebut untuk mengembangkan dan mengeluarkan
produk-produk lain dan menyarankan untuk meningkatkan dan membangun audit internal
berbasis CBOK ini. Selama konferensi internasional oleh IIA pada tahun 2008, walaupun,
tidak ada sesi pada status pengetahuan IIARF CBOK yang dimasukkan dalam program secara
teknikal.

IIARF CBOK bukan sebuah petunjuk untuk praktek terbaik dari auditor internal. Sepertinya,
audit internal berbasis CBOK menggambarkan seluruh susunan aktivitas audit internal dan
bagaimana hal tersebut dipraktekkan. CAE sebaik komite audit dan manajemen bertanggung
jawab terhadap audit internal di dalam sebuah perusahaan yang seharusnya menunjukkan
IIARF CBOK ini sebagai suatu pembangunan mengenai bagaimana individu dalam
kelompok audit internal bertindak. Secara umum, IIARF CBOK mengarah keluar pada
beberapa area di mana fungsi sebuah audit internal seharusnya ditingkatkan.

2.3 Apakah yang dibutuhkan seorang Auditor Internal untuk diketahui ?


kita merasakan setiap auditor internal harus mengembangkan pemahaman umum dari seluruh
issu dan topik yang didiskusikan dalam buku ini secara esensial. Beberapa dari area ini
mungkin terspesialisasi, tapi seorang auditor internal harus memiliki setidaknya kesaradaran
dari mereka. Untuk seluruh auditor internal, dan terkusus untuk auditor internal baru, material
seperti sebuah kerangka Committee of Sponsporing Organizations (COSO) untuk kontrol
internal, didiskusikan dalam Chapter 3, secara esensial, sebagai diskusi pada Chapter 7 dari
rencana dan kinerja audit internal dan Chapter 8 mendiskusikan standar audit internal IIA.
Topik chapter lainnya mungkin hanya menekankan untuk area dimana auditor internal dapat
diuntungkan beberapa informasi pendukung. Beberapa pengalaman auditor internal
umumnya mengkhususkan dalam beberapa area dan memiliki tingkat yang lebih besar dari
pengetahuan industri secara spesifik. Apakah peralatan berat perusahaan manufaktur atau
menyediakan beberapa tipe dari pelayanan keuangan, sebuah pengalaman auditor internal
harus mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dari area spesifik tersebut.

2.4 Kemajuan Pengauditan Internal Modern Berbasis CBOK


Kita mengakui bahwa bidang dan profesi dari pengauditan internal adalah luas. IIA sudah
mengumumkan rencana utama untuk membangun dan memperluas pengetahuan IIARF
CBOK setahun yang akan datang. Meskipun terbitan IIARF CBOK baru-baru ini menemukan
angka signifikan secara wajar dari auditor internal sekarang ini tidak lantas mengikuti standar
IIA, IIA meninjau penemuan ini dan hanya menerbitkan masalah yang lebih mendasar pada
materi edukasi untuk kedepan. Laporan praktek ini menunjukan pengetahuan auditor internal
secara nyata.

Anda mungkin juga menyukai