Anda di halaman 1dari 6

INFORMATION SYSTEMS IN GLOBAL BUSINESS TODAY

(SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS GLOBAL HARI INI)

Disusun Oleh :

KELOMPOK 4

(5)ROSTANTI AMINANDYA 041511535001

(12)NAILATUL WAFIROH 041511535010

(13)ELMI MUFIDAH 041511535011

(27)M SAHAL MAHTHUB 041511535029

UNIVERSITAS AIRLANGGA

PSDKU BANYUWANGI

2018
A. THE ROLE OF INFORMATION SYSTEMS IN BUSINESS TODAY
( Peranan Sistem Informasi Dalam Bisnis Saat Ini)

Tantangan Bisnis

Managemen

Solusi Bisnis
Organisasi Sistem Informasi

Teknologi

Sistem informasi merupakan dasar dari rantai pasokan cepat, dimana internet
memungkinkan banyak perusahaan untuk membeli, menjual, mengiklankan, dan
mengumpulkan umpan balik pelanggan secara online. Sistem informasi adalah dasar
untuk melakukan bisnis saat ini, dengan tujuan bisnis strategis. Tidak seperti bisnis
saat ini, kebanyakan di Amerika atau bisnis lainnya dibelahan bumi manapun untuk
sistem informasi yang meliputi perangkat keras, perangkat lunak, dan peralatan –
peralatan telekomunikasi mereka sampai menghabiskan $540 hanya untuk itu saja.
Sistem informasi juga dapat mengubah bisnis, dimana hal ini dapat dilihat dari
pengeluaran besar- besaran disekitar kita dengan mengamati bagaimana orang – orang
melakukan kegiatan bisnis sehari – harinya. Misal pada tahun 2012 jumlah telepon
tanpa kabel lebih banyak digunakan dari pada jumlah telepon konvensional yang
terpasang. Smartphone, pesan singkat, surat elektronik dan konferensi online (
pertemuan/ konferensi yang melibatkan lebih dari dua orang dalam satu waktu yang
dilakukan dari jarak jauh), semua hal tersebut menjadi perangkat – perangkat penting
bagi bisnis. Berkaitan dengan peranan sistem informasi yang sangat bermanfaat bagi
siapa saja maka tujuannya adalah untuk memberikan bagaimana gambaran informasi
yang lebih jauh lagi, yang mencakup pengertian sistem informasi itu sendiri,
komponen – komponen yang menyusun dan macam – macam sistem informasi,
teknologi, hingga bagaimana sebuah sistem itu dikembangkan.
B. PERSPECTIVES ON INFORMATION SYSTEMS
Sejauh ini, kita telah menggunakan istilah teknologi dan sistem informasi
secara informal tanpa mendefinisikan istilah tersebut. Teknologi informasi terdiri atas
perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan perusahaan dalam mencapai
tujuan bisnisnya. Secara teknis sistem informasi dapat didefinisikan sebagai
serangkaian komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan (atau
mendapatkan), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan dalam organisasi.
Sistem informasi berisi informasi – informasi penting mengenai orang,
tempat/lokasi, dan hal – hal yang berkaitan dengan organisasi terkait atau lingkungan
disekitarnya. Informasi dapat diartikan sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk
yang memiliki arti dan fungsi bagi manusia. Data dapat diartikan sebagai sekumpulan
fakta mentah yang mewakili kejadian – kejadian yang terjadi dalam suatu organisasi
atau lingkungan fisiknya, sebelum diolah dan dibentuk ke dalam bentuk yang dapat
dimengerti dan digunakan manusia. Dimensi sistem informasi mengenai :
a) Organisasi, dimana organisasi memiliki struktur yang terdiri atas
tingkatan dan keahlian yang berbeda – beda. Dan struktur biasanya
menggambarkan dengan jelas pembagian kerja.
b) Managemen, dimana tugas managemen adalah berusaha memahami
berbagai situasi yang dihadapi perusahaan, mengambil keputusan, dan
merumuskan tindakan untuk menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi oleh organisasi.
c) teknologi informasi,adalah salah satu dari banyak perangkat yang
diguanakan manager dalam mengantisipasi perubahan.
beserta kemampuannya dalam menyediakan solusi bagi tantangan dan masalah
yang terdapat pada lingkungan bisnis. Ada tiga kegiatan dalam sistem informasi yang
diperlukan perusahaan dalam mengambil keputusan, pengawasan kegiatan
operasional, analisis permasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru. Tiga
kegiatan tersebut adalah :
a) input, adalah kegiatan mungumpulkan data dari dalam ataupun luar
organisasi
b) proses, adalah kegiatan mengubah data mentah tersebut ke dalam
bentuk yang memiliki arti (informasi). dan
c) output adalah kegiatan menyalurkan informasi yang telah diproses
kepada pihak yang berkepentingan atau kepada kegiatan – kegiatan
yang memerlukannya.
Sistem informasi memerlukan umpan balik (feedback) dari anggota organisasi
yang bersangkutan, dengan tujuan mengevaluasi ataupun memperbaiki tahapan input.
Sistem informasi management berhubungan dengan masalah – masalah perilaku,
seperti masalah teknik dalam pengembangan, penggunaan, dan pengaruh dari
penerapan sistem informasi oleh manager dan karyawan didalam perusahaan.
Sudut pandang bisnis atas sistem informasi dimana manager dan organisasi
bisnis berinventasi pada teknologi dan sistem informasi, karena hal tersebut
memberikan nilai ekonomi yang nyata bagi bisnis mereka. Keputusan untuk
mengembangkan atau mengelola sistem informasi didasari oleh asumsi bahwa hal
tersebut akan memberikan tingkat pengembalian atas investasi yang lebih besar
ketimbang berinvestasi pada bangunan, mesin, atau aset lainnya. Tingkat
pengembalian yang lebih besar tersebut akan terlihat pada peningkatan produktivitas,
pendapatan ( yang akan menigkatkan nilai pasar saham perusahaan), atau mungkin
posisi strategi jangka panjang pada pasar tertentu ( yang akan memproduksi
pendapatan tinggi di masa depan).
Setiap organisasi bisnis memiliki rantai nilai informasi, begitu informasi awal
diterima secara sistematis, kemudian diubah melalui serangkaian tahapan yang
memberikan nilai tambah bagi informasi tersebut. Nilai sistem informasi bagi
organisasi bisnis, sama seperti keputusan berinvestasi dibidang sistem informasi
manapun, yang secara garis besar ditentukan oleh sistem mana saja, yang membuat
pengambilan keputusan menjadi lebih baik, sistem mana saja, yang membuat
keuntungan perusahaan meningkat, meskipus ada alasan lain mengapa suatu sistem
dibangun, tujuan utamanya adalah untuk memberikan nilai bagi perusahaan.
Kesadaran organisasi dan aspek managerial terhadap sistem informasi dapat
membantu kita dalam memahami mengapa beberapa perusahaan memperoleh hasil
yang lebih baik dari sistem informasi yang dimilikinya dibanding perusahaan lain.
1. Aset komplementer (complementary assets) adalah aset – aset yang
diperlakukan untuk memperoleh nilai investasi utama ( teece, 1988).
Riset mengindikasikan perusahaan yang mendukung investasi dibidang
teknologinya dengan investasi dibidang aset komplementer, seperti model bisnis baru,
proses bisnis baru, perilaku managemen, budaya organisasi, atau pelatihan
memperoleh tingkat pengembalian yang besar, sedangkan perusahaan yang gagal
melakukan investasi komplementer menerima tingkat pengembalian lebih kecil atau
tidak sama sekali atas investasi dibidang teknologi informasi yang mereka lakukan
(Brynjolfson dan Hitt, 2000; Laudon, 1974).

C. CONTEMPORARY APPROACHES TO INFORMATION SYSTEMS


Studi bidang informasi merupakan suatu bidang yang terbentuk dari berbagai
macam ilmu, hal ini tidak dapat dibangun hanya dengan satu teori maupun sudut
pandang saja.
Aset komplementer sosial, managemen,dan organisasi yang diperlukan untuk
mengoptimalkan tingkat pengembalian atas investasi teknologi informasi meliputi :
Aset organisasional  Budaya organisasi yang mendukung
terwujudnya efesiensi dan efektifitas
 Model bisnis yang sesuai
 Proses bisnis yang efisien
 Pendistribusian wewenang
 Pendistribusian hak pengambilan
keputusan
 Tim pengembangan sistem informasi
yang kuat
Aset managemen  Dukungan ayang kuat dari managemen
senior/ managemen puncak untuk
investasi dan perubahan teknologi
 Insentif atas inovasi managemen
 Kerja tim dan lingkungan kerja yang
kolaboratif
 Program pelatihan untuk memperbaiki
kemampuan keputusan managemen
 Budaya managemen yang menghargai
fleksibilitas dan pengambilan keputusan
berdasarkan pengetahuan
Aset sosial  Infrastruktur internet dan telekomunikasi
 Program pelatihan pemberdayaan TI
untuk meningkat kemampuan tenaga
kerja dalam menggunakan komputer
 Standar ( baik pemerintah maupun sektor
swasta)
 Hukum dan peraturan untuk menciptakan
pasar yang adil dan stabil
 Perusahaan teknologi dan jasa berada
dalam pasar yang berdampingan untuk
mempermudah implementasi
Pendekatan teknis adalah pendekatan secara teknis dalam memahami sistem

informasi,menitikberatkan pada model maematis dalam pemahaman sistem informasi,

berikut dengan teknologi fisik dan kemampuan – kemampuan utama sistem –

sistemnya. Bidang ilmu yang berkontribusi bagi pendekatan secara teknis adalah ilmu

komputer, ilmu managemen, dan riset operasional.

Pendekatan perilaku merupakan bagian penting dalam bidang ilmu sistem

informasi berhubungan erat dengan masalah perilaku yang timbul sepanjang proses

pengembangan sistem informasi dan pemeliharaan sistem informasi dalam jangka

panjang.

Sumber bacaan dari buku sistem informasi managemen edisi 13 buku karya

Kenneth C. Laudon & Jane P. Laudon. Salemba empat

Anda mungkin juga menyukai