Anda di halaman 1dari 2

Saat ini Teknologi informasi (TI) memainkan peran penting dalam banyak bisnis.

Jika saat ini TI merupakan bagian terpenting pengelolaan bisnis, maka sangat penting
untuk mengidentifikasi risiko untuk sistem TI dan data yang dikelola dalam system
TI, kemudian  berupaya untuk mengurangi atau mengelola risiko tersebut, dan untuk
mengembangkan rencana respon dalam hal krisis yang teridentifikasi yang dapat
terjadi di dalam system dan data yang dikelola dalam system TI.

Masa lalu resiko TI hanya sebatas pada asset TI saja, kini dengan bekembangnya TI
sebagai bagian dalam pengelolaan bisnis, maka resiko TI bukan hanya dilihat sebagai
resiko kehilangan asset, namun juga kehilangan bisnis secara keseluruhan.

dengan organisasi bisnis saat ini dalam mengelola risiko TI ?

Kini sebaik banyak pemilik bisnis memperhatikan pengelolaan risiko TI dan menjadi
bagian dari resiko binis secara keseluruhan (Enterprise Risk). Aspek risiko TI saat ini
tidak hanya dinilai dari kehilangan asset Ti, namun dinilai juga dari kehilangan bisnis
akibat kehilangan data, pelanggaran hokum dalam transaksi elektronik, bencana yang
mengakibatkan terhentinya proses bisnis. Akibatnya pengelolaan risiko TI
mempengaruhi  pengembangan strategi manajemen TI.

Sekilas tulisan ini akan memberikan pengetahuan dasar mengenai manajemen risiko
TI. Beberapa pendekatan di bawah ini dapat membantu kita untuk memilah risiko TI
dari ancamannya, antara lain adalah ancaman umum/operasional pada IT, ancaman
dalam serangan pada system TI dan ancaman terhadap kondisi diluar keadaan normal.

Ancaman TI pada umumnya berkisar pada kondisi perangkat TI, program-program


jahat, kegagalan perangkat lunak, virus, spam, phishing dan ancaman terbesar adalah
kesalah manusia dalam pengelolaan system TI,  pegelolaan data dan lain-lain.

Ancaman TI yang mengarah pada tindakan pelanggaran hokum, misalnya serangan


hacker, penipuan menggunakan system TI, pencurian kata kunci (password),
serangan pada data, dan lain-lain
Ancaman TI yang timbul akibat kejadian diluar normal, misalnya terjadinya bencana,
baik bencana alam maupun bencana yang dibuat misalnya tindakan teroris.

Setelah mengetahui ancaman-ancaman yang dapat terjadi, maka mulailah kita dapat
mengelola risiko TI dengan tahapan :

 Mengidentifikasi risiko

 Menilai risiko

 Mengurangi risiko

 Mengembangkan rencana respon

 Mengkaji prosedur manajemen risiko

Kerangka kerja (Framework) pengelolaan risiko yang dapat digunakan misalnya


adalah dengan pendekatan ISO 31000:2009, ISO 27005:2011, COSO dan lain-lain.

Sebagai contoh dari hasil assessment pada risiko TI adalah perencanaan


kelangsungan bisnis (business continuity).  Organisasi yang memiliki risiko yang
teridentifikasi dan dampak bisnis kemungkinan, pengembangan rencana
kesinambungan bisnis dapat membantu bisnis Anda bertahan dan pulih dari krisis IT.
Sebuah rencana kesinambungan bisnis mengidentifikasi kegiatan bisnis penting,
risiko, rencana respon dan prosedur pemulihan.

Penulis: Andrianto Moeljono, MM, CLA ISO 9001, CLA ISO 27001, selaku Director
and Senior Consultant Proxsis IT
Sumber foto: a2z-support.com

Anda mungkin juga menyukai