Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan TRAUMATIK AMPUTASI ICD.10 1. Diagnosis Riwayat trauma, jam kejadian, perdarahan, terpotong total, atau masih ada bagian yang tidak jelas perfusi perifer tidak ada cedera tajam. 2. Diagnosis Banding Traumatic amputasi humerus ICD 10 S 48 Traumatic amputasi antebrachii ICD 10 S 58 Traumatic amputasi wrist ICD 10 S 68 Traumatic amputasi manus ICD 10 S 68 Traumatic amputasi phalang ICD 10 S 68.8 3. Pemeriksaan Penunjang Darah Lengkap Foto Rontgen level amputasi 4. Pelaku Residen Orthopedi tahap mandiri dengan pengawasan SpOT, konsultan hand 5. Konsultasi Bila diperlukan pada disiplin ilmu terkait 6. Perawatan RS Pertolongan pertama Rawat peradarahan pada stump amputasi dengan beban tekan, jangan dilakukan ligasi vaskuler ataupun torniquet Rawat amputasi dengan mencuci di air yang mengalir, dikeringi dan dibungkus dengan plastik kedap air. Kemudian direndam dalam air es. Rujuk ke rumah sakit dengan fasilitas bedah mikro 7. Terapi Operasi emergency yaitu : Antibiotik profilaksis dan anti tetanus Operasi replentasi : o Debridement dan identifikasi neurovascular o Fiksasi tulang o Repair tendon o Repair syaraf o Repair vena dan arteri Fasiotomi profilaskis Penyulit : - Trombosis vna maupun arteri – nekrosis 8. Prognosis o Tergantung mekanisme trauma o Lama waktu iskemik 9. Informed Consent Wajib dilengkapi 10. Masa Pemulihan o Untuk fiabilitas o Untuk fungsional 11. Out Put Pemulihan fungsi kerja dan bisa kembali bekerja 12. Patologi Anatomi Tidak diperlukan 13. Otopsi Tidak diperlukan 14. Catatan Medik Identitas penderita sebelum, selama dan setelah penatalaksanaan wajib diisi beserta resume saat keluar rumah sakit. Mengetahui Yang Membuat Medan, Ketua Komite Medik Ka. SMF Bedah Orthopedi RSUD Dr. Pirngadi Medan RSUD Dr. Pirngadi Medan
Pembina Utama Muda NIP. 19610815 198710 1 001 SMF BEDAH ORTHOPEDI DAN TRAUMATOLOGI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.PIRNGADI MEDAN Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan
FRAKTUR KLAVIKULA ICD – 10 : S 42.0
1. Diagnosis Riwayat trauma, hematoma, deformitas, bengkak, nyeri tekan, gangguan gerak sendi bahu dan selalu evaluasi neurovaskulas distal. Pada trauma kelahiran perhatikan adanya pseudoparalisis ( DD/ Erb’s Klumpe, plexus brachialis sterno / post ganglioner) 2. Diganosis Banding Dislokasi Sterno Klavikula Dislokasi Akromion Klavikula Dislokasi Sendi Bahu 3. Pemeriksaan Penunjang Foto Rontgen ; Klavikula proyeksi AP 4. Pelaku Residen orthopedi dengan pengawasan SpOT SpOT 5. Konsultasi Spesialis bedah vaskuler (bila cedera vaskuler) 6. Perawatan RS Berobat jalan bila terapi konservatif dengan pemansangan verban ransel Bila terapi operatif, dirawat maksimal selama 3 hari kecuali bila ada komplikasi 7. Terapi Konservatif ; Mobilisasi dengan menggunakan : ransel verban / figure of 8 bandage, arm sling/mitela operatif ( reposisi terbuka dan fiksasi interna), bila fraktur terbuka, disertai cedera neurovaskuler, diperlukan reposisi anatomis, dan pada kasus – kasus mal union atau non union. Implan yang digunakan : plate screw intra medullary ( IM) pin, TBW (Tension Band Writing) 8. Penyulit Cedera pembuluh darah Cedera pleksus brachialis Cedera dada/paru 9. Prognosis Baik 10. Informed Consent Perlu dibuat 11. Masa Pemulihan 1 bulan (kerja ringan), 3 bulan (kerja berat) 12. Out Put Dapat sembuh total bila tidak ada komplikasi 13. Patologi anatomi Tidak diperlukan 14. Otopsi Tidak diperlukan 15. Catatan Medik Identitas pasien, Mengetahui Yang Membuat Medan, Ketua Komite Medik Ka. SMF Bedah Orthopedi RSUD Dr. Pirngadi Medan RSUD Dr. Pirngadi Medan