Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh


Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang berbagai organ terutama paru-paru.
(InfoDatin, 2016). Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh
Mycobacterium tuberkulosis. Pada tahun 1995, diperkirakan ada 9 juta pasien TB baru
dan 3 juta kematian akibat TB diseluruh dunia. Diperkirakan 95% kasus TB dan 98%
kematian akibat TB didunia, terjadi pada negara-negara berkembang. Demikian juga,
kematian wanita akibat TB lebih banyak dari pada kematian karena kehamilan, persalinan
dan nifas. (Pedoman Penanggulangan Nasional TB, 2011)
Sejak tahun 1993 WHO menyatakan bahwa TB merupakan kedaruratan global
bagi kemanusiaan. Walaupun strategi DOTS telah terbukti sangat efektif untuk
pengendalian TB, tetapi beban penyakit TB di masyarakat masih sangat tinggi.
(Stranas,2014). Menurut laporan WHO tahun 2012 Indonesia berada di peringkat
keempat dunia setelah India, China, dan Afrika Selatan. Indonesia terdapat 321.308 TB
paru kasus baru dengan 197.797 BTA positif.

Menurut Riskesdas 2013 Jawa Barat adalah provinsi dengan prevalensi TB paru
tertinggi di Indonesia yaitu, Jawa Barat (0.7%), Papua (0.6%), DKI Jakarta (0.6%),
Gorontalo (0.5%), Banten (0.4%) dan Papua Barat (0.4%). (Riskesdas,2013)

Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Case


Detected Rate (CDR). Yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan
dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada dalam
wilayah tersebut. Data dari Dinas Kesehatan Cianjur pada tahun 2013, angka penemuan
kasus baru (CDR) di Kabupaten Cianjur adalah 68,7%, hal ini masih belum memenuhi
target pencapaian 80%. (DiskesJabar, 2013)

Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Angka kesembuhan TB Paru di


Kabupaten Cianjur adalah 74,6% dari target 80%. Dari laporan pencapaian Program
Pengendalian Penyakit TB Paru wilayah Puskesmas Rawat Inap Ciranjang bulan Januari
hingga Agustus 2017. Pasien TB paru dengan BTA positif sebanyak 43 orang, pasien TB
paru dengan BTA negatif sebanyak 46 orang, TB Paru kategori anak sebanyak 20 orang.

Dengan demikian, sesuai data-data yang diuraikan tersebut menjadikan latar


belakang dan dasar untuk melakukan miniproject ini.

Anda mungkin juga menyukai