Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang mempunyai sumber daya alam yang


melimpah. Salah satu kekayaan alamnya adalah sumber daya mineral. Sumber
daya mineral yang terdapat di Indonesia banyak sekali, salah satunya adalah
timah. Indonesia menjadi negara terkaya di dunia akan sumber daya timah
dikarenakan letak Indonesia yang dilalui oleh jalur Timah.
Penelitian ini dilakukan di Kapal Keruk (KK) dalam penambangan lepas
pantai (offshore) yang beroperasi di perairan Kundur dimana merupakan daerah
dengan endapan timah terbesar di Indonesia. Kapal Keruk atau dalam bahasa
Inggris sering disebut dredger merupakan kapal yang memiliki peralatan khusus
untuk melakukan pengerukan, dredger masih dipergunakan untuk penambangan
endapan timah di Provinsi Bangka Belitung dan Kepulauan Riau yang
dioperasikan oleh PT Timah, Tbk.
(Cooper, 1974).
Kapal keruk adalah kapal yang memiliki rangkaian alat yang berfungsi
untuk melakukan penggalian mineral dibawah air seperti bucket, ladder maupun
alat-alat penunjang kegiatan penggalian. Mekanisme penggalian endapan timah
yang dilakukan kapal keruk merupakan perpaduan antara pergerakkan rantai
bucket yang mengelilingi ladder. Ladder diturunkan hingga mencapai dasar laut,
lalu bucket yang bergerak pada ladder akan menggali lapisan tanah yang berada
di dasar laut, lalu bergerak keatas mengikuti ladder hingga menuju permukaan
laut dan akhirnya endapan di tampung pada kapal keruk.
(Sujitno, 2007).
Pokok permasalahan yang terjadi di Kapal Keruk Bangka 1 yaitu dimana
pada bulan Oktober target produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan tidak
tercapai, hal ini dikarenakan terjadinya masalah pada alat penambangan
(bucket) sehingga perusahaan mengusulkan untuk mengganti alat penambangan
yang lama dengan alat yang baru sehingga pada bulan November sampai
dengan bulan Desember target produksi perusahaan dapat tercapai.
Penelitian evaluasi produktivitas kapal keruk pada penambangan timah
yaitu untuk menghitung produksi pada kapal keruk, menganalisa faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi produktivitas di kapal keruk, mengetahui cara
meningkatkan produktivitas pada kapal keruk serta mengkaji variable alat apa
saja yang dapat meningkatkan produktivitas kapal keruk agar mendapatkan hasil
produksi yang di tentukan oleh perusahaan.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat didapat untuk melakukan


penelitian tersebut adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah proses penambangan timah sekunder pada PT Timah, Tbk ?
2. Mengevaluasi produktivitas penambangan di kapal keruk ?
3. Faktor yang menyebabkan tidak tercapainya target produksi di kapal keruk ?
4. Faktor yang mempengaruhi proses penambangan pada kapal keruk ?

1.3. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang dapat didapat untuk melakukan


penelitian tersebut adalah sebagai berikut :
1. Menganalisis instalasi kinerja alat dan pekerja pada proses penambangan
bijih timah sebagai evaluasi.
2. Variabel-variabel penggalian antara lain kapasitas bucket, laju pemindahan
tanah, jam kerja, ketebalan lapisan tanah dan faktor cuaca.

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang dapat didapat untuk melakukan penelitian tersebut


adalah sebagai berikut :
1. Menghitung produksi pada kapal keruk.
2. Analisa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kapal keruk.
3. Mengetahui cara meningkatkan produktivitas pada kapal keruk untuk proses
penambangan dengan menggunakan alat yang baru atau perbaikan pada alat
penambangan.
4. Mengkaji variabel alat penambangan kapal keruk agar dapat meningkatkan
produktivitas untuk mendapatkan hasil produksi yang diinginkan.

1-2
1.5. Manfaat Penelitian

Adapun batasan masalah yang dapat didapat untuk melakukan penelitian


tersebut adalah sebagai berikut :
1. Sebagai pemahaman kepada mahasiswa untuk mendapatkan wawasan
yang baru mengenai studi pengamatan tugas akhir tentang penambangan
lepas pantai (offshore).
2. Sebagai sumbangan pemikiran untuk perusahaan dalam memutuskan
kebijakan yang baik dalam perencanaan kerja pada proses penambangan
bijih timah.
3. Sebagai referensi bagi pihak lain yang ingin melakukan pengembangan
penelitian dalam bidang yang sama.
4. Sebagai tolak ukur masyarakat mengenai sumber daya alam agar
masyarakat dapat membangun kerjasama bersama perusahaan terkait.

1-3

Anda mungkin juga menyukai