KELENJAR TIROID
Penyakit akibat gangguan kelenjar tiroid umum terjadi, namun untungnya dapat
didiagnosa dengan cepat dan diobati dengan hasil yang sangat baik. Penyakit
tiroid timbul sebagai gangguan fungsi (hipofungsi atau hiperfungsi) atau sebagai
goiter)
I. HIPERTIROIDISME
PENGERTIAN
klinis yang terjadi bila jaringan tubuh distimulasi oleh peningkatan hormon ini.
menonjol pada wanita. Kelainan ini menyerang wanita empat kali lebih banyak
daripada pada pria, terutama wanita muda yang berusia antara 20 dan 40 tahun
PATOFISIOLOGI
yang kurang umum, mungkin disebabkan oleh fungsi tunggal atau multipel
yang paling umum adalah penyakit Graves’ (goiter difus, toksik) yang
torid (goiter), dan (3) eksoptalmos (protrusi mata abnormal). Penyakit Graves’
adenoma toksik (jinak), karsinoma tiroid, tiroiditis subakut dan kronis, dan
ingesti TH.
ke dalam dua kategori : (1) yang sekunder akibat rangsangan berlebih sistem
saraf adrenergik dan (2) yang merupakan akibat tingginya kadar TH yang
bersirkulasi.
hormon tiroid (TH). Karena kerja dari TH pada tubuh adalah merangsang,
defisiensi nutrisi.
kelamin, tetapi pada pubertas mengakibatkan penurunan libido baik pada pria
Manifestasi Klinis
katekolamin
7. Gangguan reproduksi
9. Cepat letih
11. Mata melotot (exoptalmus). Hal ini terjadi sebagai akibat dari penimbunan
Pemeriksaan Penunjang:
4. X-ray scan, CAT scan, MRI scan (untuk mendeteksi adanya tumor)
berikut :
1. Sistem integumen seperti diaphoresis, rambut halus dan jarang dan kulit
lembab.
2. Sistem pencernaan seperti berat badan menurun, nafsu makan meningkat
dan diare
7. Sistem neurologi seperti mata kabur, mata lelah, insomnia, infeksi atau
libido meningkat.
I. PENGKAJIAN
5. Pemeriksaan fisik :
konvergensi
ke atas.
atau multipel.
T3 ambilan resin T3 dan kadar TSH serum. Skanning tyroid, USG dan
pemeriksaan elektrokardiografi.
hipertiroidisme adalah :
labil.
III. INTERVENSI
IV. IMPLEMENTASI
V. EVALUASI
II. HIPOTIROIDISME
PENGERTIAN
hormone tiroid yang dapat terjadi pada setiap umur (Amin Huda Nurarif,
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
kelenjar tiroid dan atropi kelenjar yang bersifat idiopatik. Prevalensi penderita
hipotiroidisme meningkat pada usia 30 sampai 60 tahun, empat kali lipat angka
dijumpai satu orang pada empat ribu kelahiran hidup. Jika produksi hormon
basal yang akan mempengaruhi semua sistem tubuh. Proses metabolik yang
rongga intertisial seperti rongga pleura, cardiak dan abdominal sebagai tanda
dari mixedema. Pembentukan eritrosit yang tidak optimal sebagai dampak dari
berikut :
1. Sistem integumen seperti kulit dingin, pucat, kering, bersisik dan menebal;
5. Sistem muskuloskletal seperti nyeri otot, kontraksi dan relaksasi otot yang
lambat.
tendon.
distensi abdomen.
8. Sistem reproduksi, pada wanita: perubahan menstruasi seperti amenore atau
mania.
10. Manifestasi klinis lain berupa: edema periorbita, wajah seperti bulan (moon
face), wajah kasar, suara serak, pembesaran leher, lidah tebal, sensifitas
I. PENGKAJIAN
a. Pola makan
c. Pola aktivitas
b. Sistem pencernaan
c. Sistem cardiovaskuler
d. Sistem muskuloskletal
e. Sistem neurologik
f. Sistem reproduksi
g. Metabolik
h. Emosi/psikologis
edema sekitar mata, wajah bulan dan ekspresi wajah kosong serta
sangat lamban. Postur tubuh kecil dan pendek. Kulit kasar, tebal
c. Pembesaran jantung.
konsep diri.
7. Pemeriksaan penunjang mencakup; pemeriksaan kadar T3 dan T4
koronaria.
inaktivitas.
menurun.
dan hipotermi.
5. Disfunfsi seksual yang berhubungan dengan depresi
fisik.
III. INTERVENSI
IV. IMPLEMENTASI
V. EVALUASI