PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan ilmu dan
yang sakit maupun yang sehat, keperawatan pada dasarnya adalah human
science and human care and caring menyangkut upaya memperlakukan klien
secara manusiawi dan utuh sebagai manusia yang berbeda dari manusia lainnya
dan kita ketahui manusia terdiri dari berbagai sistem yang saling menunjang, di
antara sistem tersebut adalah sistem neurobehavior (Potter & Perry, 2006).
antara tingkat cedera servikal dengan morbiditas dan mortalitas, yaitu semakin
tinggi tingkat cedera servikal semakin tinggi pula morbiditas dan mortalitasnya
Gawat Darurat akibat kecelakaan lalu lintas selalu menderita cedera servikal, baik
cedera pada tulang servikal, jaringan penunjang, maupun cedera pada cervical
spine. Kecelakaan lalu lintas dan terjatuh adalah penyebab sebagian besar fraktur
tulang servikal. Trauma pada servikal subaksis (C3–7) lebih umum terjadi diban-
ding servikal C1 dan C2. Trauma servikal sering terjadi pada pasien dengan
dibentuk oleh tulang-tulang yang tidak beraturan yang disebut vertebra, masing-
adalah pilar utama tubuh, yang berfungsi melindungi medula spinalis dan
menunjang berat kepala dan batang tubuh yang diteruskan ke tulang-tulang paha
Tulang servikal terdiri dari tujuh tulang vertebra yang dipisahkan oleh diskus
kesatuan unit yang utuh. Vertebra servikal memiliki karakter berupa tiap procesus
saja (Stewart, 2002; Wadhwa, 2011).Susunan tulang pada manusia terdiri dari
sakral, koksigis). Tulang servikalis terdiri dari 7 tulang yaitu C1 atau atlas, C2 atau
axis, C3, C4, C5, C6 dan C7. Apabila cidera pada bagain servikal akan
keadaan cidera pada tulang bekalang servikal dan medulla spinalis yang
Trauma medula spinalis terjadi pada 30.000 pasien setiap tahun di Amerika
serikat. Insidensi pada negera berkembang berkisar antara 11,5 hingga 53,4
kasus dalam 1.000.000 populasi. Umumnya terjadi pada remaja dan dewasa
muda.2 Penyebab tersering adalah kecelakaan lalu lintas (50%), jatuh (25%) dan
cedera yang berhubungan dengan olahraga (10%). Sisanya akibat kekerasan dan
perawatan dan rehabilitasi untuk cedera medulla spinalis sangat besar, yaitu
sekitar US$ 1.000.000 / pasien. Angka mortalitas diperkirakan 48% dalam 24 jam
pertama, dan lebih kurang 80% meninggal di tempat kejadian (Emma, 2011).
penyakit jantung, kanker, dan stroke, tercatat ±50 meningkat per 100.000 populasi
tiap tahun, 3% penyebab kematian ini karena trauma langsung medulla spinalis,
2% karena multiple trauma. Insiden trauma pada laki-laki 5 kali lebih besar dari
perempuan. Ducker dan Perrot melaporkan 40% spinal cord injury disebabkan
kecelakaan lalu lintas, 20% jatuh, 40% luka tembak, sport, kecelakaan kerja.
Lokasi fraktur atau fraktur dislokasi cervical paling sering pada C2 diikuti dengan
fraktur pada ekstremitas bawah akibat kecelakaan memiliki prevalensi yang paling
tinggi diantara fraktur lainnya yaitusekitar 46,2%. Dari 45.987 orang dengankasus
pada tulangfemur, 14.027 orang mengalami fraktur cruris, 3.775 orang mengalami
fraktur tibia, 9702 orang mengalami fraktur pada tulang-tulang kecil di kaki dan
336 orang mengalami fraktur fibula. Walaupun peran fibula dalam pergerakan
ektremitas bawah sangat sedikit, tetapi terjadinya fraktur pada fibula tetap saja
berbedadan penyebab yang berbeda. Dari hasil survey tim Depkes RI didapatkan
25% penderita fraktur yang mengalami kematian, 45% mengalami catatfisik, 15%
mengalami stress spikilogis seperti cemas atau bahkan 2 depresi, dan 10%
dalam setahun.
Fraktur lebih sering terjadi pada orang laki-laki dari pada perempuan dengan
langsung, gaya meremuk, gerakan puntir mendadak dan bahkan kontraksi otot
komplikasi lanjut (delayed union, non – union, kaku sendi lutut, refraktur) (Brunner
C. Tujuan Khusus
a. menjelaskan konsep dasar dari fraktur servical yang terdiri dari pengertian,
servical.
servical.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Klien
dengan baik.
telah dberikan.
E. Sistematika Penulisan
Karya Ilmiah Akhir ini terdiri dari empat bab yang disusun dengan sistematika
sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan umum, tujuan
BAB II : Tinjauan kasus keleloaan yang terdiri tinjauan teori dan tinjauan
kasus. Dimana tinjuan teori terdiri dari konsep dasar medis yaitu