Anda di halaman 1dari 44

1

BAB III

POROS
Poros adalah sebuah elemen mesin yang berputar dan dipergunakan untuk
memindahkan daya bersama-sama dengan putaran dari satu bagian ke bagian
yang lain . Daya yang dipindahkan poros dengan berbagai gaya tangensial dan
momen torsi , pada salah satu ujung poros umumya dipasang puli, roda gigi,
kopling dan sebagainya. Jenis pembebanan pada poros tergantung besarnya daya
dan putaran yang dipindahkan , serta gaya yang ditimbulkan oleh bagian mesin
yang didukung dan ikut berputar. Pada hal tertentu poros dapat hanya menerima
beban puntir, lentur, dan kombinasi beban kejut dan puntir dapat sekaligus terjadi
pada poros.
Catatan :
1. Poros biasanya berbentuk silinder, tetapi dapat berbentuk segi empat atau
berbentuk penampang melintang. Pooros biasanya mempunyai penampang
melintang pejal tetapi kadang-kadang poros berlobang juga digunakan.
2. Axle, poros berbentuk lurus penampang sama, digunakan pada elemen
mesin stasioner dan hanya digunakan untuk memindahkan momen bending saja.
3. Spindel, poros yang pendek mereka memberi satu gerakan untuk
peralatan potong( seperti spindle bor tekan) atau ke sebuah benda kerja (spindle
mesin bubut).
Pendekatan yang dilakukan dalam perencanaan poros untuk berbagai jenis
pembebanan berdasarkan tegangan geser, tegangan tarik dan tegangan lentur.
Selain itu faktor kombinasi kejut dan lelah untuk momen lentur dan torsi juga
dipergunakan agar diperoleh hasil perencanaan yang baik. Dengan memperhatikan
jenis pembebanan yang terjadi pada poros , maka persyaratan umum perencanaan
poros adalah :
1. Kekuatan : kekuatan poros terhadap beban puntir, beban lentur, atau
kombinasi beban puntir dan beban lentur termasuk adanya beban aksial.
2. Kekakuan : defleksi puntir atau lendutan diusahakan sekecil mungkin
agar poros aman.
3. Putaran kritis : putaran yang bekerja harus direncanakan di bawah
putaran kritis.
4. Bahan : bahan poros umumnya dari baja batang yang ditrik dingin dan
difinis, baja karbon konstruksi mesin ( SC ), baja paduan ( baja nikel khrom,
baja khrom nikel molibden, baja khrom, baja molibden)

3.1. Bahan yang digunakan untuk poros


Bahan yang digunakan untuk poros adalah baja batang yang ditarik dingin (
cold drawn ) dan baja karbon. Poros yang digunakan untuk meneruskan beban
berat dan putaran tinggi dibuat dari baja paduan ( alloy steel ) dengan pengerasan
permukaan agar lebih tahan terhadap keausan.
Bila dibutuhkan kekuatan yang tinggi, baja paduan seperti paduan baja nikel,
nikel khron atau paduan baja khrom-vanadium dapat digunakan.
Bahan yang digunakan untuk poros sebaiknya mengikuti sifat-sifat sebagai
berikut :
2

1. Sebaiknya mempunyai kekuatan yang tinggi.


2. Sebaiknya mempunyai sifat mampu mesin yang baik.
3. Sebaiknya mempunyai faktor sensivitas takikan yang rendah.
4. Sebaiknya mempunyai sifat perlakuan panas yang baik.
5. Sebaiknya mempunyai sifat tahan aus yang tinggi.
Material untuk popros biasanya digunakan baja karbon mempunyai grade
dari 40 C 8, 45 C 8, 50 C 4 dan 50 C 12.

Tabel 3.1. Sifat mekanik baja yang digunakan untuk poros..

Tegangan tarik
Penandaan standart India Tegangan mulur, MPa
maksimum, MPa
40C 8 560 – 670 320
45 C 8 610 – 700 350
50 C 8 640 – 760 370
50 C 12 700 Min 390

Poros umumnya dibuat dengan dirol panas dan difinis sampai mencapai
ukuran yang dikehendaki dengan ditarik dingin atau dibubut. Poros yang ditarik
dingin sangat kuat bila dibandingkan dengan poros yang dirol dingin tetapi
mempunyai tegangan sisa yang tinggi.Tegangan sisa dapat mengakibatkan distorsi
pada poros bila dimesin, khususnya bila diberi alur atau pada waktu pemotongan
alur pasak.

3.2 . Macam - macam poros dan tegangan yang terjadi


Berikut ini macam poros yang sangat penting ditinjau dari jenis
pembebanannya adalah sebagai berikut :
1. Poros transmisi . Poros ini digunakan untuk memindahkan daya dari
sumber dan mesin penerima daya. Poros lawan, poros lurus, poros diatas, dan poros
pabrik adalah poros transmisi.
2. Poros mesin. Poros ini dari sebuah bagian integral dari mesin sendiri.
poros engkol adalah sebagai contoh poros mesin.
Berikut ini adalah tegangan-tegangan yang terjadi pada poros.
1. Tegangan geser akibat pemindahan torsi (yaitu akibat beban torsi),
2. Tegangan bending (tarik atau tekan) akibat gaya yang bekerja pada elemen
mesin seperti roda gigi, puli dsb, juga akibat dari berat poros sendiri.
3. Tegangan akibat kombinasi beban torsi dan bending.

Menurut dari American Society of Mechanical Engineering ( ASME ) untuk


perencanaan poros transmisi, tegangan kerja maksimum yang diperbolehkan tarik
atau tekan dapat diambil sebagai berikut :
(a) 112 MPa untuk poros tanpa pemberian alur pasak.
(b) 84 MPa untuk poros dengan pemberian alur pasak.
Untuk poros yang diperoleh dibawah ketentuan spesifikasi fisik, tegangan
tarik yang diijinkan ( σt ijin ) dapat diambil 60 % batas elastik ( σel ), tetapi tidak
3

boleh melebihi 36 % dari tegangan tarik meksimum (σu). Dalam kata lain tegangan
tarik yang diijinkan, σt ijin = 0,6 . σel atau 0,36 . σu yang mana saja.
Tegangan geser yang diijinkan dapat diambil seperti berikut.
(a) 56 MPa untuk poros tanpa pemberian alur pasak.
(b) 42 MPa untuk poros dengan pemberian alur pasak.
Untuk poros yang diperoleh dibawah ketentuan spesifikasi fisik, tegangan
geser yang diijinkan ( τg ijin ) dapat diambil 30 % batas elastik ( σel ), tetapi tidak
boleh melebihi 18 % dari tegangan tarik meksimum (σu). Dalam kata lain tegangan
geser yang diijinkan, τ g ijin = 0,3 . σel atau 0,18 . σu yang mana saja.

3.3. Perencanaan poros


Poros dapat direncanakan dengan dasar 1. Kekuatan, dan 2. Ketegaran dan
kekakuan. Untuk perencanaan poros dengan dasar kekuatan, maka yang perlu
betul-betul dipertimbangkan, yaitu :

( a ) Poros hanya menerima momen putar.


Bila poros hanya menerima momen putar atau momen torsi , maka diameter
poros dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan torsi yaitu :
T g
 ..... (i)
J r
dimana : T = Momen torsi yang bekerja pada poros,
J = Momen inersia polar poros disekitar sumbu rotasi,
τg = Tegangan geser yang terjadi pada poros, dan
= Jari-jari poros,
d
= ; dimana , d = adalah diameter poros
2
Kita tahu bahwa untuk poros bulat pejal, besarnya momen inersia polar
adalah :

J  . d4
32
Maka persamaan ( i ) diatas sekarang dapat ditulis sebagai berikut,
T g

 d
. d4
32 2

atau T  xg x d3 ….. ( ii )
16
Dari persamaan ini maka kita dapat menghitung diameter poros bulat pejal
(d) .
Kita juga tahu bahwa untuk poros berlobang , besarnya momen inersia
polar adalah :
J 

32
 d 
o
4
  di 
4

dimana : do dan di = Diameter luar dan dalam dari poros, dan r = do/2
Nilai ini dimasukkan ke persamaan ( i ) , kita dapatkan
4

T g


32
 do 4
 di 4
 do
2
   do  4   di  4 
atau T x g x   …..
16  do 
(iii)
Misalkan , k = Perbandingan diameter dalam dan diameter luar poros,
= di/do
Sekarang persamaan (iii) dapat ditulis seperti berikut,
 d  4  d 
4

T  xg x o  1   1  
16 do    

 T 
16
x  g x do 3
 1 k  4
….. (iv)
Dari persamaan (iii) atau (iv) maka diameter luar dan diameter dalam poros
berlobang dapat ditentukan.

Poros sebelah dalam generator dan motor dibuat untuk tahan tegangan torsi yang
tinggi

Ini dapat dijelaskan bahwa :


1. Poros berlobang biasanya digunakan pada pekerjaan kapal. Poros ini
harus kuat dan pembuatannya dapat ditempa pada sebuah mandrel, pembuatan
dengan cara ini lebih homogen dibanding dengan poros pejal.
Bila poros berlobang dibuat dengan cara yang sama dengan poros pejal,
maka momen putar keduanya harus sama. Dalam istilah lain untuk bahan yang
sama maka kedua poros,
5

   do  4   di  4  
T xg    xg x d3
16  do  16
 do  4   di  4 
atau  d o   1  k 4  d 3 
  d3
3

do

2. Momen putar ( T ) dapat dihasilkan dengan menggunakan hubungan


berikut ini :
Kita tahu bahwa daya yang dipindahkan ( dalam watt ) oleh poros adalah,
2 N T P x 60
P  atau T 
60 2 N
dimana : P = Daya yang dipindahkan, dalam watt
T = Momen putar dalam N-m, dan
N = Putaran poros dalam r.p.m.

3. Pada kasus sabuk penggerak, maka torsi ( T ) dapat dicari dengan,


T = ( T1 – T2 ) . R
dimana :
T1 dan T2 = Gaya tegang sabuk pada sisi kencang dan sisi kendor .
R = Jari – jari puli.

Latihan soal 3.1. Sebuah poros lurus berputar pada 200 r.p.m, dan
memindahkan daya sebesar 20 kW. Poros dapat diasumsikan dibuat dari baja lunak
dengan tegangan geser yang diijinkan 42 MPa. Tentukan diameter dari poros, abaikan
momen bending pada poros .

Penyelesaian : Diketahui : N = 200 r.p.m ; P = 20 kW = 20 x 10 3 W ; τg


= 42 MPa = 42 N/mm2

Misalkan , d = Diameter poros,


Kita tahu bahwa torsi yang dipindahkan oleh poros adalah,
P x 60 20 x 10 3 x 60
T    955 N  m  955 x 10 3 N  mm
2 N 2 x 200
Kita juga tahu bahwa torsi yang dipindahkan oleh poros (T) ,
 
955 x 10 3  xg x d3  x 42 x d 3  8,25 d 3
16 16
 d3 = 955 x 103 = 115,733 atau d = 48,7 ditetapkan 50 mm.

Latihan soal 3.2. Sebuah poros pejal memindahkan daya sebesar 1 MW pada
putaran 240 r.p.m. Tentukan diameter poros bila torsi maksimum yang dipindahkan
tidak boleh melebihi 20 % dari torsi rata-ratanya .Dapat diambil tegangan geser
maksimum yang diijinkan adalah 60 MPa.
Penyelesaian : Diketahui : ; P = 1 MW = 1 x 106 W ; N = 240 r.p.m ;
Trata-rata = 1,2. Tmak ; τg = 60 MPa = 60 N/mm2

Misalkan , d = Diameter poros


6

Kita tahu bahwa torsi rata-rata yang dipindahkan oleh poros,

P x 60 1 x 106 x 60
Trata  rata    39 784 N  m  39 784 x 103 N  mm
2 N 2 x 240
 Torsi maksimum
Tmak  1,2. Trata  rata  1,2 x 39 784 x 10 3  47 741 x 10 3 N  mm
Kita tahu bahwa torsi maksimum yang dipindahkan ( Tmak )
 
47 741 x 10 3  x g x d 3  x 60 x d 3  11,78 d 3
16 16
 d3 = 47 742 x 103/11,78 = 4053 x 103
atau d = 159,4 ditetapkan 160 mm terjawab

Latihan soal 3.3. Hitunglah diameter poros baja pejal yang memindahkan
daya sebesar 20 kW berputar pada 200 r.p.m. Tegangan geser maksimum untuk baja
dapat diambil sebesar 360 MPa dengan faktor keamanannya adalah 8.
Jika poros berlobang digunakan untuk menggantikan posisi dari poros pejal
tersebut, maka hitunglah diameter dalam dan diameter luar bila perbandingan
diameter dalam dan diameter luar adalah 0,5.

Penyelesaian. Diketahui : P = 20 kW = 20 x 103 W ; N = 200 r.p.m ; τu = 360


MPa = 360 N/mm2 ; F.S = 8 ; k = di/d0 = 0,5

Kita tahu bahwa tegangan geser yang diijinkan adalah,


u 360
 g ijin    45 N / mm 2
F .S 0,5
Diameter poros pejal
Misalkan, d = Diameter poros pejal
Kita tahu bahwa besarnya torsi yang dipindahkan oleh poros adalah,
P x 60 20 x 10 3 x 60
T    955 N  m  955 x 10 3 N  mm
2 N 2 x  x 200
Kita juga tahu bahwa besarnya torsi yang dipindahkan oleh poros pejal (T),
 
955 x 10 3  xg x d 3  x 45 x d 3  8,84 d 3
16 16

d 3  955 x 103 / 8,84  108 032 atau d  47,6 ditetapkan 50 mm
Diameter poros berlobang
Misalkan, di = Diameter dalam poros, dan
do = Diameter luar poros.
Kita tahu bahwa besarnya torsi yang dipindahkan oleh poros berlobang (T),

955 x 10 3 
16

x g  d o  1  k 4
3



16
3
 4

x 45  d o  1   0,5   8,3  d o 
3

 (do)3 = 955 x 103/8,3 = 115 060 atau do = 48,6 ditetapkan


do = 50 mm
7

dan di = 0,5 . do = 0,5 x 50 = 25 mm terjawab

( b ) Poros hanya menerima momen bending

Bila poros hanya mendapat momen bending, maka diameter poros dapat
ditentukan berdasarkan persamaan momen bending maksimum ( tarik atau tekan )
Kita tahu bahwa persamaan momen bending maksimum adalah,

M b
 ….. ( i )
I y
dimana : M = Momen bending ,
I = Momen inersia luas penampang melintang sekitar
perputaran sumbu poros,
σb = Tegangan bending, dan
y = Jarak dari sumbu netral sampai serat paling luar.

Kita tahu bahwa untuk poros bulat pejal , harga momen inersia adalah :
 d
I = x d 4 , dan y =
64 2
Nilai diatas dimasukkan ke persamaan ( i ) , kita dapatkan
M b
 
 d atau M = x b x d3
32
64 x d 4 2
Dari persamaan ini maka diameter poros pejal ( d ) dapat dihasilkan.
Juga kita tahu bahwa untuk poros yang berlobang, momen inersia adalah ,
I =

64
 
 d o  4   d i  4    d o  4 1  k 4  … (dimana k = d1/do)
64
dan y = do / 2
Maka nilai diatas dimasukkan ke persamaan (i) , kita dapatkan
M b


do 4  1  k 4 
do
64 2

atau M =
32
x  b x do 3
1  k 4

Dari persamaan diatas maka diameter luar poros (do) dapat dihasilkan.

Catatan : Kita telah membicarakan pada artikel sebelumnya bahwa axle digunakan
hanya untuk memindahkan momen bending saja. Maka, axle direncanakan dengan
dasar hanya dengan momen bending saja, dengan cara yang sama akan dibicarakan
seperti diatas.
8

Latihan soal 3.4. Sebuah roda kereta membawa beban 50 kN pada setiap roda
axle, jarak aktif 100 mm dari sisi luar roda. Jarak antara roda adalah 1,4 m.
Tentukan diameter axle diantara roda, bila tegangannya tidak boleh lebih dari
100MPa.

Gambar 3.1. Poros kereta

Penyelesaian. Diketahui : W = 50 kN ; L = 100 mm ; x = 1,4 mm ; σb = 100


MPa = 100 N/mm2.
Axle dengan roda seperti diperlihatkan pada gambar 3.1
9

Sedikit pertimbangan dapat dilihat bahwa momen bending maksimum yang


bekerja pada roda C dan D . Maka momen bending maksimum adalah,

*M = W. L = 50 x 105 x 100 = 5 x 103 N-mm

Misalkan, d = Diameter axle.


Kita tahu bahwa besarnya momen bending maksimum ( M ), adalah
 
5 x 10 3  x b x d3  x 100 x d 3  9,82 d 3
32 32
 d3 = 5 x 103/9,82 = 0,51 x 106
atau d = 79,8 ditetapkan 80 mm terjawab

(c ) Poros mendapat beban kombinasi momen putar dan momen bending

Bila poros mendapat beban kombinasi momen putar dan momen bending,
maka poros dapat direncanakan atas dasar dua momen serentak. Berikut ini dua
teori yang sangat penting ditinjau dari titik pokok permasalahan.
Menurut teori tegangan geser maksimum atau Guest’ Theory , teori ini
digunakan untuk bahan yang bersifat ulet seperti baja lunak, tegangan geser
maksimum pada poros adalah,
1
τg mak = b 2
 4 g 2

2
Mengganti nilai dari σb dan τg dari pembahasan sebelumnya kita dapatkan,
2 2
1  32 M   16 T 
τg mak =    4  
  d   d
3 3
2  
16
 M 2
T 2

d3

atau g ma k d 3
 M 2 T 2
…… (i)
16

____________________________________________________________________

* B.M. maksimum, dapat ditentukan sebagai berikut :


RC = RD = 50 kN = 50 x 103 N
B.M. pada A, MA = 0
B.M. pada C, MC = 50 x 103 x 100 = 5 x 106 N-mm
B.M. pada D, MD = 50 x 103 x 1500 – 50 x 103 x 1400 = 5 x 106 N-mm

Pernyataan ini yaitu M 2  T 2 dikenal sebagai momen putar ekivalen dan


diberi notasi Te.
Momen putar ekivalen adalah momen putar bila bekerja sendirian dapat
menghasilkan tegangan geser ( τg ) yang sama sebagai momen putar sebenarnya.
Dengan batas tegangan geser maksimum τg (mak) sama dengan tegangan geser yang
diijinkan ( τg ijin ) dari bahan, persamaan (i) tersebut dapat ditulis sebagai berikut.
Te  T 2
 M 2
10


= x g x d 3
…… (ii)
16
Dari persamaan ini maka diameter dari poros ( d ) dapat diperiksa.
Menurut teori tegangan normal maksimum atau Rankines’ theory. Teori ini
digunakan untuk bahan yang bersifat getas seperti besi tuang, maka tegangan
normal maksimum pada poros adalah ,
2
1  1 
σb mak = b   b   4g
2
….. (iii)
2  2 
2
1 32 M 1  32 M   16 T 
= x     4  
2 .d 3
2  d
3
  d
3


32
. d 3
 1
 2

M M 2
 T 2
 atau

32
b mak d 3

1
2
 M  M 2
 T 2
 …… (iv)

Pernyataan ini 
 2
 1


M  M 2  T 2  dikenal sebagai momen bending 
ekivalen dan diberi notasi Me. Momen bending ekivalen adalah momen yang bila
bekerja sendirian menghasilkan tegangan tarik atau tekan (σb ) yang sama sebagai
momen bending yang sebenarnya. Tegangan normal maksimum ( σb mak ) dibatasi
sederajad dengan tegangan bending yang diijinkan ( σb ), maka persamaan (iv)
dapat ditulis sebagai berikut,

Me =
1
2
M  M  2
T 2


= x b x d 3
…… (v)
32

Dari pernyataan ini, maka diameter poros (d) dapat diperiksa.


Catatan : 1. Untuk kasus poros berlobang , maka persamaan (ii) dan (v) dapat
ditulis sebagai berikut ini,

Te = T 2
 M 2
=
16
x  g x do 3 1  k  4

dan Me =
1
2
M M 2
 T 2 =

32

x  b x do 3
 1 k 
4

2. Bila diameter poros dapat dihasilkan dengan menggunakan kedua


teori diatas dan nilai yang paling besar dari keduanya yang akan dipakai.

Latihan soal 3.5. Sebuah poros bulat pejal menerima momen bending sebesar
3000 N-m dan momen torsi sebesar 10000 N-m. Poros ini dibuat dari baja C-45,
mempunyai tegangan tarik maksimum 700 MPa dan tegangan geser maksimum
sebesar 500 MPa . diasumsikan bahwa faktor keamanan adalah 6, hitunglah diameter
dari poros tersebut.
11

Penyelesaian, Diketahui : M = 300 N-m = 3 x 10 6 N-mm ; T = 10 000 N-m =


10 x 106 N-mm ; σtu = 700 MPa = 700 N/mm2 ; τu = 500 MPa = 500 N/mm2.

Kita tahu bahwa tegangan tarik yang diijinkan adalah,


 700
 t atau  b  tu   116 ,7 N / mm 2
F .S 6
dan tegangan geser yang diijinkan ,
u 500
g    83,3 N / mm 2
F .S 6

Misalkan, d = Diameter poros dalam mm.


Menurut teori tegangan geser maksimum, besarnya momen torsi ekivalen
adalah sebagai berikut :
Te  M2  T2 =  3 x 106  2  10 x 10 6  2 = 10,44 x 106 N-mm
Kita juga tahu bahwa momen torsi ekivalen (Te),
 
10,44 x 10 6  xg x d3  x 83,3 x d 3  16,36 d 3
16 16
 d3 = 10.44 x 106/16,36 = 0,636 x 106 atau d = 86 mm
Menurut teori tegangan normal maksimum, maka momen bending ekivalen,
Me 
1
2
M M2 T2  = ½ ( M + Te )
= ½ ( 3 x 106 + 10,44 x 106 ) = 6,72 x 106 N-mm
Kita juga tahu bahwa momen bending ekivalen ( Me )
 
6,72 x 10 6  xb x d3  x 116 ,7 x d 3  11 ,46 d 3
32 32
 d3 = 6,72 x 106/11,46 = 0,586 x 106 atau d = 83,7 mm
Diambil yang terbesar dari kedua nilai , maka kita ambil
d = 86 ditetapkan 90 mm terjawab
12

Reaktor nuklir
Catatan : Gambar ini diberikan sebagai tambahan informasi dan tidak langsung
sebagai contoh bab sekarang.

Latihan soal 3.6. Sebuah poros pada setiap ujungnya ditumpu dengan bantalan
gelinding dipasang sebuah roda gigi lurus ditengah-tengah dan memindahkan daya
sebesar 7,5 kW pada putaran 300 r.p.m. Diameter roda gigi adalah 150 mm.
Jarak antara pusat bantalan dan roda gigi pada setiap ujungnya adalah 100 mm. Bila
poros dibuat dari baja dan mempunyai tegangan geser yang diijinkan adalah 45 MPa,
maka hitunglah diameter poros . Perlihatkan dalam gambar skets bagaimana roda gigi
dapat dipasang pada poros, bagaimana juga keadaan pada ujung bantalan dapat
dipasang ?. Sudut kontak roda gigi dapat diambil 20o.

Penyelesaian. Diketahui : P = 7,5 kW = 75000 W ; N = 300 r.p.m ; D = 150


mm = 0,15 m ; L = 200 mm = 0,2 m ; τg = 45 MPa = 45 N/mm2 ; α = 20o.

Gambar 3.2. memperlihatkan poros dengan dipasang sebuah roda gigi dan
bantalan.

Kita tahu bahwa besarnya torsi yang dipindahkan oleh poros,


P x 60 7500 x 60
T    238,7 N  m
2 N 2  x 300
13

Gambar 3.2. Poros dan roda gigi

 Gaya tangensial yang bekerja pada roda gigi,


2T 2 x 238,7
Ft    3182,7 N
D 0,15
dan beban normal yang bekerja pada gigi roda gigi,
Ft 3182,7 3182,7
W     3387 N
Cos  cos 20 o
0,9397
Karena roda gigi dipasang di tengah-tengah poros, maka momen bending
maksimum pada pusat roda gigi,
W. L 3387 x 0,2
M    169,4 N  m
4 4
Misalkan, d = Diameter poros,
Kita tahu bahwa momen torsi ekivalent adalah,
Te  M2  T2 =  169,4  2   238,7  2 = 292,7 N-m
= 292,7 x 103 N-mm
Kita juga tahu bahwa momen torsi ekivalen (Te) adalah,
 
292,7 x 10 3  xg x d3  x 45 x d 3  8,84 d 3
16 16
 d3 = 292,7 x 103/8,84 = 33 x 103 atau
d = 32 mm ditetapkan 35 mm terjawab

Latihan soal 3.7. Sebuah poros dibuat dari baja lunak yang wajib
memindahkan daya sebesar 100 kW. pada putaran 300 r.p.m. Panjang penyangga
poros adalah 3 meter. Poros dipasang dua puli yang masing-masing beratnya 1500 N
ditumpu pada jarak 1 meter dari masing-masing ujungnya. Diasumsikan nilai
tegangannya aman, hitunglah diameter poros tersebut.
14

Penyelesaian. Diketahui : P = 100 kW = 100 x 103 W ; N = 300 r.p.m ; L = 3


m ; W = 1500 N .
Kita tahu bahwa torsi yang dipindahkan oleh poros,
P x 60 100 x 10 3 x 60
T  
2 N 2  x 300
= 3183 N-m
Poros membawa dua puli pada balok
dengan tumpuan sederhana seperti
diperlihatkan padagambar 3.3. Gaya reaksi pada setiap
tumpuan yang berada pada 1500 N, yaitu,
RA = RB = 1500 N Gambar 3.3. Tumpuan sederhana
Sedikit pertimbangan dapat dilihat bahwa momen bending maksimum
terletak pada setiap puli yaitu pada C dan D.

 Momen bending maksimum,


M = 1500 x 1 = 1500 N-m
Misalkan, d = Diameter poros dalam mm,

Kita tahu bahwa besarnya momen torsi ekivalen,


Te  M2  T2 =  1500 2   3183 2 = 3519 N-m
= 3519 x 103 N-m.

Kita juga tahu bahwa momen torsi ekivalen ( Te ),


 
3519 x 10 3  xg x d3  x 60 x d 3
16 16
= 11,8 d3 ... (diasumsikan τg = 60 N/mm2)
 d3 = 3519 x 103/11,8 = 298 x 103 atau
d = 66,8 ditetapkan 70 mm terjawab

Latihan soal 3.8. Sebuah poros lurus digerakkan oleh peralatan sebuah motor
yang diletakkan vertical kebawah. Puli pada poros lurus mempunyai diameter 1,5
meter dan gaya tegang sabuk pada sisi kencang dan sisi kendor berturut-turut adalah
5,4 kN dan 1,8 kN . Kedua gaya tegang ini dapat diasumsikan vertical ke arah. Jika
puli dipasang dari ujung poros, jarak dari garis pusat puli dari garis pusat bantalan
adalah 400 mm, hitunglah diameter poros. Diasumsikan bahwa tegangan geser
maksimum yang diijinkan adalah 42 MPa.

Penyelesaian. Diketahui : D = 1,5 m atau R = 0,75 m ; T1 = 5,4 kN = 5400 N ;


T2 = 1,8 kN = 1800 N ; L = 400 mm : τg = 42 MPa = 42 N/mm2.
Poros lurus dengan sebuah puli seperti diperlihatkan pada gambar 3.4.
Kita tahu bahwa besarnya torsi yang dipindahkan oleh poros,
T = ( T1 – T2 ) R = (5400 – 1800) 0,75 = 2700 N-m
= 2700 x 103 N-mm.
15

Gambar 3.4. Poros dan puli motor

Berat poros diabaikan, gaya total yang bekerja puli,


W = T1 + T2 = 5400 + 1800 = 7200 N
 Momen bending , M = W x L = 7200 x 400 = 2880 x 103 N-mm

Poros baja

Misalkan, d = Diameter poros dalam mm.

Kita tahu bahwa momen torsi ekivalen adalah,

Te  M2  T2 =  2880 x 10 3  2   2700 x 10 3  2
= 3950 x 103 N-mm.

Kita juga tahu bahwa besarnya momen torsi ekivalen (Te),


 
3950 x 10 3  xg x d3  x 42 x d 3  8,25 d 3
16 16
16

 d3 = 3950 x 103/8,25 = 479 x 103 atau


d = 78 ditetapkan 80 mm terjawab

( d ) Poros mendapat beban berubah-ubah

Pada pembahasan sebelumnya diasumsikan bahwa poros mendapat momen


torsi dan momen bending yang konstan . Tetapi dalam kenyataannya, poros
mendapat momen torsi dan momen bending yang berubah-ubah.
Maka dalam perencanaan seperti poros lurus dan poros lawan, faktor kombinasi
kejut dan lelah dapat dimasukkan kedalam rumusan untuk memperhitungkan
momen putar ( T ) dan momen bending ( M ).

Poros engkol

Untuk itu poros yang mendapat kombinasi momen bending dan momen torsi
ekivalen,

Te =  Km x M  2   Kt x T 2
dan momen bending ekivalen adalah,

1
Me = Km x M   Km x M 2   Kt x T  
2

2  

dimana Km = Faktor kombinasi kejut dan lelah untuk bending, dan


Kt = Faktor kombinasi kejut dan lelah untuk torsi.

Berikutnya untuk nilai Km dan Kt dapat dilihat pada tabel yang telah
direkomendasi dibawah ini.
Tabel 3.2. Rekomendasi nilai Km dan Kt
17

Sifat pembebanan Km Kt
1. Poros diam
(a) Beban berangsur-angsur 1,0 1,0
(b) Beban mendadak ( kejut ) 1,5 - 2,0 1,5 - 2,0

2. Poros berputar
(a) Beban berangsur-angsur 1,5 1,0
(b) Beban mendadak dengan
kejut ringan 1,5 - 2,0 1,5 - 2,0
(c) Beban mendadak dengan
kejut berat 2,0 – 3,0 1,5 – 3,0

Latihan soal 3.9. Sebuah poros baja lunak memindahkan daya sebesar 20 kW .
pada putaran 200 r.p.m. Poros membawa beban terpusat 900 N dan ditumpu
sederhana antara dua bantalan jaraknya 2,5 meter terpisah. Hitunglah ukuran dari
poros, bila tegangan geser yang diijinkan adalah 420 MPa dan tegangan tarik atau
tekan maksimum tidak boleh melebihi dari 56 MPa. Berapa ukuran poros yang
hendak dipergunakan, jika poros mendapat beban yang digunakan berangsur-angsur.

Penyelesaian : Diketahui : P = 20 kW = 20 x 10 3 W ; N = 200 r.p.m ; W


= 900 N ; L = 2,5 m ; τg = 42 MPa = 42 N/mm2 ; σb = 56 N/mm2.

Ukuran poros
Misalkan, d = Diametert poros, dalam mm.
Kita tahu bahwa torsi yang dipindahkan oleh poros,
P x 60 20 x 10 3 x 60
T  
2  N 2  x 200
 955 N  m  955 x 10 3 N  mm

dan momen bending maksimum dari tumpuan sederhana poror membawa beban
terpusat,
W xL 900 x 2,5
M  
4 4
 562,5 N  m  562,5 x 10 3 N  mm
Kita tahu bahwa momen torsi ekivalen,
Te  M2 T2 =  562,5 x 10 3  2   955 x 10 3  2
= 1108 x 103 N-mm
Kita juga tahu bahwa momen torsi ekivalen adalah,
 
1108 x 103 = x g x d3  x 42 x d 3  8,25 d 3
16 16
 = 1108 x 103/8,25 = 134,3 x 103 atau d = 51,2 mm.

Kita juga tahu bahwa momen bending ekivalen ,


18

Me 
1
2

M  M 2  T 2 = ½ ( M + Te )

1
2
 
562,5 x 10 3  1108 10 3  835,25 x 10 3 N  mm

Kita juga tahu bahwa momen bending ekivalen (Me),


 
835,26 x 10 3  xb x d3  x 56 x d 3  5,5 d 3
32 32
 d3 = 835,25 x 103/5,5 = 152 x 103 atau d = 53,4 mm.
Dari kedua kedua nilai diameter tersebut maka diambil yang terbesar,
d = 53,4 mm ditetapkan 55 mm.

Ukuran poros bila mendapat beban berangsur-angsur,

Misalkan , d = Diameter poros.


Dari table 3.2. untuk putaran poros dengan beban berkembang berangsur-
angsur didapatkan harga, Km = 1,5 dan Kt = 1.

Kita tahu bahwa momen torsi ekivalen,


Te   Km x M    Kt x T 
2 2

=  1,5 x 562,5 x 10 3  2  1 x 955 x 10 3  2


= 1274 x 103 N-mm
Kita juga tahu bahwa momen torsi ekivalen (Te),
 
1274 x 10 3  x g x d3  x 42 x d 3  8,25 d 3
16 16
 d 3  1274 x 10 3 / 8.25  154,6 x 10 3 atau d  53,6 mm
Kita juga tahu bahwa momen bending ekivalen,
1
K x M   K x M  2 x  K x T  2 
Me   m m t 
2

1
2

 K m x M  Te   1 1,5 x 562,5 x 10 3  1274 x 10 3
2

= 1059 x 103 N-mm
Kita juga tahu bahwa momen bending ekivalen (Me),
 
1059 x 10 3  xb x d3  x 56 x d 3  5 ,5 d 3
32 32
 d3 = 1059 x 103/5,5 = 192,5 x 103 = 57,7 mm
Dari kedua nilai diameter diatas diambil yang terbesar, yaitu
d = 57,7 ditetapkan diameternya 60 mm.

Latihan soal 3.10. Rencanakan sebuah poros yang memindahkan daya dari
sebuah motor listrik ke sebuah kepala tetap mesin bubut terus ke sebuah puli dengan
peralatan sebuah sabuk penggerak. Berat puli adalah 200 N dan diletakkan pada
jarak 300 m dari pusat bantalan. Diameter puli adalah 200 mm dan daya maksimum
yang dipindahkan adalah 1 kW pada putaran 120 r.p.m. Sudut putar dari sabuk
adalah 180o dan koefisien gesek antara sabuk dan puli adalah 0,3. Faktor kejut dan
19

lelah untuk bending dan torsi berturut-turut adalah 1,5 dan 2,0. Tegangan geser yang
diijinkan untuk poros dapat diambil 35 MPa.

Penyelesaian, Diketahui : W = 200 N ; L = 300 mm ; D = 200 mm atau R = 100


mm ; P = 1 kW = 1000 W ; N = 120 r.p.m ; θ = 180o = π rad ; μ = 0,3 ; Km = 1,5 ; Kt =
2 ; τg = 35 MPa = 35 N/mm2.

Poros dengan puli seperti diperlihatkan pada gambar 3.5.


Kita tahu bahwa torsi yang dipindahkan oleh poros adalah,

P x 60 1000 x 60
T    79,6 N  m  79,6 x 10 3 N  mm
2 N 2 x N

Semua dimensi dalam mm


Gambar 3.5. Poros dan motopr listrik

Misalkan, T1 dan T2 = Gaya tegang pada sisi kencang dan sisi kendor sabuk
berturut- turut dalam newton.
 Besarnya torsi yang dipindahkan,
79,6 x 103 = ( T1 – T2) R = ( T1 – T2 ) 100
 T1 – T2 = 79,6 x 103/100 = 796 N ....
(i)

Kita juga tahu bahwa,


 T1 
2,3 log     .   0,3   0,9426
 T2 
T  0,9426 T
 log  1    0,4098 atau 1  2,57 ....
 T2  2,3 T2
(ii)
... ( Diambil antilog dari 0,4098)
20

Dari persamaan (i) dan (ii), kita dapatkan


T1 = 1303 N , dan T2 = 507 N
Kita juga tahu bahwa beban total vertilal yang bekerja puli adalah,
WT = T1 + T2 + W = 1303 + 507 + 200 = 2010 N
 Besarnya momen bending yang bekerja pada poros,
M = WT x L = 2010 x 300 = 603 x 103 N-mm
Misalkan, d = Diameter poros,
Kita tahu bahwa besarnya momen torsi ekivalen adalah,
Te   Km x M    Kt x T 
2 2

= 1,5 x 603 x 10    2 x 79,6 x 10 


3 2 3
= 918 x 103 N-mm
Kita juga tahu bahwa besarnya momen torsi ekivalen,
 
918 x 103 = xg x d3  x 35 x d 3  6,87 d 3
16 16
 d3 = 918 x 103/6,87 = 133,6 x 103 atau
d = 51,1 ditetapkan 55 mm

Soal latihan 3.11. Lihat gambar 3. 6. Sebuah poros membawa puli A dan B dan
dtumpu oleh dua bantalan C dan D. Poros memindahkan daya sebesar 20 kW pada
putaran 150 r.p.m. Gaya tangensial Ft pada roda gigi B bekerja secara vertical
kebawah seperti diperlihatkan.
Puli menyalurkan daya lurus melalui sebuah sabuk ke puli yang lain yang
diameternya sama veritkal kebawah ke puli A. Perbandingan gaya tegang T1/T2
adalah 2,5. Berat roda gigi dan puli berturut-turut adalah 900 N dan 2700 N.
Tegangan geser yang diijinkan untuk bahan poros dapat diambil 63 MPa.
Diasumsikan berat poros diabaikan, hitunglah diameter poros. Faktor kejut dan lelah
untuk momen bending dan torsi berturut-turut adalah 2 dan 1,5.

Kita tahu bahwa besarnya torsi yang dipindahkan oleh poros,

P x 60 20 x 10 3 x 60
T    1273 N  m  1273 x 10 3 N  mm
2 N 2  x 150
Misalkan T1 dan T2 = Gaya tegang pada sisi kencang dan sisi kendor sabuk
pada puli A.
Karena torsi pada puli sama seperti pada poros (yaitu 1273 x 103 N-mm),
maka
(T1 – T2) RA = 1273 x 103 atau T1 – T2 = 1273 x 103/625 = 2037 N ... (i)
Karena T1/T2 = 2,5 atau T1 = 2,5 T2, maka
2,5 T2 – T2 = 2037 atau T2 = 2037/1,5 = 1358 N [Dari persamaan (i)
dan T1 = 2,5 x 1358 = 3395 N
21

Gambar 3.6. Poros membawa puli

 Beban total vertikal yang bekerja ke bawah pada poros di A

= T1 + T2 + WA = 3395 + 1358 + 2700 = 7453 N

Diasumsikan bahwa torsi pada roda gigi B sama seperti pada poros, maka
gaya tangensial yang bekerja secara vertikal kebawah pada roda gigi B,

T 1273 x 10 3
Ft    3395 N
RB 375
Karena berat roda gigi B (WB = 900 N) yang bekerja secara vertikal
kebawah, maka jumlah beban vertikal yang bekerja kebawah pada poros di B

= Ft – WB = 3395 – 900 = 2495 N

Sekarang kita akan menghitung gaya reaksi pada bantalan C dan D.


Misalkan RC dan RD berturut-turut adalah gaya reaksi pada C dan D. Sedikit
pertimbangan dapat dilihat bahwa gaya reaksi RC akan akan bekerja keatas tetapi
gaya reaksi RD bekerja kebawah seperti diperlihatkan pada gambar 3.6.

Diambil momen disekitar D, kita dapatkan


RC x 1000 = 7453 x 1250 + 2495 x 350 = 10,2 x 106
 RC = 10,2 x 106/1000 = 10 200 N
Untuk kesetimbangan pada poros,
RD + 7453 = RC + 2495 = 10 200 + 2495 = 12 695
 RD = 12 695 – 7453 = 5242 N
Kita melihat bahwa momen bending maksimum pada C,
 Maksimum B.M = M = MC = 1863 x 103 N-mm
22

Gambar 3.7. Gaya reaksi pada bantalan

Kita tahu bahwa momen torsi ekivalen,

Te =  Km x M    Kt x T 
2 2

=  2 x 1863 x 10 3  2  1,5 x 1273 x 10 3  2


= 4187 x 103 N-mm
Kita juga tahu bahwa momen torsi ekivalen (Te)
 
4187 x 103 = xg x d3  x 63 x d 3  12 ,37 d 3
16 16
 d3 = 4187 x 103/12,37 = 338 x 103
atau d = 69,6 ditetapkan 70 mm terjawab

Soal latihan 3.12. Sebuah poros horizontal dibuat dari baja nikel ditumpu oleh
dua bantalan, bantalan A diujung sebelah kiri dan bantalan B diujung sebelah kanan
dan membawa dua buah roda gigi C dan D letaknya pada jarak 250 mm dan 400 mm
berturut-turut dari pusat bantalan kiri dan kanan. Diameter lingkaran puncak roda
gigi C adalah 600 mm dan pada roda gigi D adalah 200 mm. Jarak antara garis pusat
bantalan adalah 2400 mm. Poros memindahkan daya sebaser 20 kW pada putaran 120
r.p.m. Daya disalurkan ke poros pada roda gigi C seperti gaya tekan pada gigi roda
gigi FtC pada roda gigi C dan FtD pada roda gigi D yang bekerja secara vertical
kebawah.
Hitunglah diameter poros, bila tegangan kerjanya adalah 100 MPauntuk tarik
dan 56 MPa untuk tegangan geser. Berat roda gigi C dan D berturut-turut adalah 950
N dan 350 N. Faktor kombinasi kejut dan lelah untuk momen bending dan torsi dapat
diambil berturut-turut 1,5 dan 1,2.
Penyelesaian. Diketahui : AC = 250 mm ; BD = 400 mm ; DC = 600 mm atau
RC = 300 mm ; DD = 200 mm atau RD = 100 mm ; AB = 2400 mm ; P = 20 kW = 20 x
23

103 W ; N = 120 r.p.m ; σt = 100 MPa = 100 N/mm2 ; τg = 56 MPa = 56 N/mm2 ; WC =


950 N ; WD = 350 N ; Km = 1,5 ; Kt = 1,2
Poros ditumpu oleh bantalan dan membawa roda gigi seperti diperlihatkan
pada gambar 3.8.

Semua dimensi dalam mm


Gambar 3.8. Poros ditumpu bantalan membawa roda gigi
Kita tahu bahwa besarnya torsi yang dipindahkan oleh poros,
P x 60 20 x 10 3 x 60
T    1590 N  m  1590 x 10 3 N  mm
2 N 2  x 120
Karena torsi yang bekerja pada roda gigi C dan D adalah sama seperti pada
poros. Maka gaya tangensial yang bekerja pada roda gigi C adalah,
T 1590 x 10 3
Ft C    5300 N
RC 300

Axle bagian belakang mobil


dan beban total yang bekerja ke arah bawah pada poros di titik C
= FtC + WC = 5300 + 950 = 6250 N
Dengan cara yang sama gaya yang bekerja pada roda gigi D,
24

T 1590 x 10 3
FtD    15 900 N
RD 100
dan beban total yang bekerja kearah bawah pada poros di titik D
= FtD + WD = 15 900 + 350 = 16 250 N
Sekarang diasumsikan poros sebagai balok tumpuan sederhana seperti
diperlihatkan pada gambar 3,9 momen bending maksimum dapat kita hitung
seperti dibicsrsksn dsibswsh :

Gambar 3.9. Poros diasumsikan ditumpu sederhana

Misalkan RA dan RB = Berturut-turut gaya reaksi pada A dan B


 RA + RB = Beban total yang bekerja kebawah pada titik C dan
D
= 6250 + 16 250 = 22 500 N

Sekarang diambil momen disekitar A,


RB x 2400 = 16 250 x 2000 + 6250 x 250 = 34 062,5 x 103
 RB = 34 062,5 x 103/2400 = 14 190 N
dan RA = 22 500 – 14 190 = 8310 N
Sedikit pertimbangan dapat dilihat bahwa momen bending maksimum akan
terdapat pada salah satu di C atau D.
Kita tahu bahwa momen bendiong di C,
MC = RA x 250 = 8310 x 250 = 2077,5 x 103 N-mm
Momen bending di D,
*MD = RB x 400 = 14 190 x 400 = 5676 x 103 N-mm
 Momen bending maksimum yang ditransmisikan oleh poros,
M = MD = 5676 x 103 N-mm
Misalkan d = Diameter dari poros.

 Momen bending pada D dapat juga dihitung seperti berikut :


MD = RA x 2000 – ( Beban total pada C) 1750

Kita tahu bahwa momen torsi ekivalen adalah,


Te   Km x M    Kt x T 
2 2
25

=  1 ,5 x 5676 x 10 3  2  1 ,2 x 1590 x 10 3  2
= 8725 x 103 N-mm

Kita juga tahu bahwa momen torsi ekivalen ( Te ),



8725 x 10 3  x  g x d 3  11 d 3
16
 d3 = 8725 x 103/11 = 793 x 103 atau d = 92,5 mm

Kita juga tahu bahwa momen bending ekivalen,

1
 K x M   K x M  2   K x T  2   1  K x M  Te 
Me   m m t  2 m
2
=
1
2
 
1 ,5 x 5676 x 10 3  8725 x 10 3  8620 x 10 3 N  mm

Kita juga tahu bahwa momen bending ekivalen ( Me ),


 
8620 x 103 = xb x d3  x 100 x d 3  9 ,82 d 3 . (Diambil σb = σt)
32 32
 d3 = 8620 x 103/9,82 = 878 x 103 atau d = 95,7 mm
Diambil yang terbesar dari kedua nilai diatas, kita dapatkan
d = 95,7 mm Terjawab

Soal latihan 3.13. Sebuah drum kerekan mempunyai diameter 0,5 m dipasang
pada poros yang ditumpu oleh dua bantalan dan menggerakkan langsung
perbandingan motor listrik 12 : 1. Hitunglah daya motor penggerak, jika beban
maksimum kerek 8 kN pada kecepatan putaran 50 m/min dan efisiensi penggerak
adalah 80 % . Hitungla jugan torsi pada poros drum dan putaran motor dalam r.p.m .
Hitung juga diameter poros yang dibuat dari baja permesinan, yang tegangan
kerjanya adalah 115 MPa untuk tarik dan 50 MPa untuk geser. Roda gigi penggerak
yang mempunyai diameter 450 mm dipaasang pada ujung poros seperti menggantung
dekat bantalan berjarak 150 mm. Faktor kombinasi kejut dan lelah untuk momen
bending dan torsi dapat diambil berturut-turut 2 dan 1,5.

Penyelesaian. Diketahui : D = 0,5 m atau R = 0,25 m ; Perbandingan reduksi


= 12 : 1 ; W = 8 kN = 8000 N ; v = 50 m/min ; η = 80 % = 0,8 ; σ t = 115 MPa = 115
N/mm2 ; τg = 50 MPa = 50 N/mm2 ; D1 = 450 mm ; atau R1 = 225 mm = 0,225 m ;
Overhang = 150 mm = 0,15 m ; Km = 2 ; Kt = 1,5

Daya pada motor penggerak

Kita tahu bahwa energi yang disalurkan pada drum kerekan per menit
= W x v = 8000 x 50 = 400 x 103 N-m/min

 Daya yang disalurkan oleh drum kerekan


26

400 x 10 3
=  6670 W  6 ,67 kW ... (
60
1 N  m / s  1 W )
Karena efisiensi dari penggerak adalah 0,8, maka daya dari motor
penggerak
6 ,67
= 0 ,8  8 ,33 kW Terjawab

Torsi pada poros drum


Kita tahu bahwa torsi pada poros drum adalah
T = W. R = 8000 x 0,25 = 2000 N-m Terjawab

Putaran motor
Misalkan, N = Putaran motor dalam r.p.m.

Kita tahu bahwa kecepatan sudut dari drum kerekan adalah


Kecepa tan linier v 50
= Jari  jari drum = R  0 ,25  200 rad / min
Karena perbandingan reduksi adalah 12 : 1, maka kecepatan sudut dari
motor listrik adalah, ω = 200 x 12 = 2400 rad/min
dan kecepatan motor dalam r.p.m adalah,
 2400
N    382 r . p .m Terjawab
2 2

Diameter poros
Misalkan, d = Diameter poros
Karena torsi pada poros drum adalah 2000 N-m , maka beban tangensial
gigi pada roda gigi penggerak adalah,
T 2000
Ft    8900 N
R1 0 ,225
Diasumsikan bahwa tekanan sudut pada roda gigi penggerak adalah 20 o,
maka beban bending maksimum pada poros akibat beban gigi
Ft 8900
= o
  9470 N
cos 20 0 ,9397
Karena poros menggantung 150 mm = 0,15 m, maka momen bending pada
bantalan adalah,
M = 9470 x 0,15 = 1420 N-m
Kita tahu bahwa momen torsi ekivalen adalah,
Te   Km x M    Kt x T 
2 2

=  2 x 1420 2   1,5 x 2000 2 = 4130 N-m


= 4130 x 103 N-mm
Kita tahu bahwa momen torsi ekivalen (Te),
 
4130 x 103 = xg x d3  x 50 x d 3  9 ,82 d 3
16 16
 d3 = 4130 x 103/9,82 = 420,6 x 103 atau d = 75 mm
27

Juga kita tahu bahwa momen bending ekivalen,


1
Me  K x M 
 m
 Km x M    Kt x T 
2 2 =½(K xM+T )
 m e
2
= ½ (2 x 1420 + 4130) = 3485 N-m = 3485 x 103 N-mm
Kita tahu bahwa momen bending ekivalen ( Me ),
 
3485 x 103 = xb x d3  x 115 x d 3  11 ,3 d 3
32 32
 d3 = 3485 x 103/11,3 = 308,4 x 103 atau d = 67,5 mm

Diambil yang terbesar dari kedua nilai diatas, kita dapatkan


d = 75 mm Terjawab

( e ) Poros mendapat beban aksial ditambah beban kombinasi torsi dan bending

Bila poros mendapat beban aksial ( F ) ditambah beban torsi dan bending
seperti pada poros propeller dan poros penggerak worm gears, maka tegangan
akibat beban aksial dapat ditambahkan ke tegangan bending ( σb ). Kita tahu dari
persamaan bending adalah ,

M 
 b
I y
M. y M x d /2 32 M
b   
I  .d 3
xd4
64
dan tegangan akibat beban aksial adalah,

F 4F
t  
 2 d2 ( untuk poros bulat pejal )
xd
4
F 4F

 
 do 2
 di 2
 
 do 2  di 2
 ( untuk poros berlobang )
4
4F  di 
k 
=
 do 2
1  k 2
  do 
 Jumlah tegangan ( tarik atau tekan ) untuk poros pejal adalah,
32 M 4F 32  Fd 
σt1 =  = 3 
M  ….. (i)
 d 3
 d2 d  8 
32 M 1 F d
= …... ( Penggantian M  M  )
d3 1
8
Pada kasus poros berlobang, jumlah tegangan,
32 M 4F

σt1 =

 do 3 1  k 4
  do 1k2
 2

28

32  
F do 1  k 2

M
=
 do 3
1 k 4
  8


32 M 1
=
 do 3 1  k  4

………. ( Penggantian untuk poros berlobang, M 1  M 
F do 1  k 2
)
 
8
Pada kasus poros ramping yang menerima beban tekan, maka faktor
dikenal sebagai faktor kolom (  ) dapat dimasukkan sampai mendapatkan nilai
pengaruh kolom.
 Tegangan akibat beban tekan adalah ,
 x4F
σt = ….. ( untuk poros bulat pejal )
 d 2
 x4F
=
 do 2 1  k  2
 ….. ( untuk poros berlobang )
Nilai faktor kolom (  ) untuk beban tekan* dapat diperoleh dari hubungan
berikut ini,
1
Factor kolom, α =
1  0,0044  L / K 
Ini dapat digunakan langsung bila perbandingan (L/K) kurang dari 115. Bila
perbandingan (L/K) lebih besar dari 115, maka nilai faktor kolom dapat ditentukan
dengan persamaan berikut,
 y L/ K
2

=
C2 K
dimana : L = Panjang poros diantara kedua bantalan,
K = Jari-jari girasi terkecil,
σy = Tegangan mulur tekan bahan poros, dan
C = Koefisien rumus Euler’s tergantung dari kondisi akhir.

* Nilai faktor kolom ( α ) untuk beban tarik adalah persatuan.


** Ini adalah persamaan Euler’s panjang kolom.

Berikut adalah perbedaan C yang tergantung dari kondisi terakhir.


C = 1, untuk kondisi akhir engsel,
C = 2,25, untuk kondisi akhir tertentu,
C = 1,6, untuk kondisi akhir pada sebagian pengendalian
bantalan.
Pada umumnya, untuk poros berlobang mendapat beban torsi dan beban
bending panjang berulang-ulang dengan sebuah beban aksial, perbandingan untuk
momen torsi ekivalen ( Te ) dan momen bending ekivalen ( Me ) dapat ditulis
sebagai berikut :
  F do 1  k 2    2

   Kt x T 
2
Te =  Km x M 
 8 
29


=
16
x  g x do 3  1 k  4

Me =

1
Km . M 
 F do 1  k  2
   F do 1  k  2
 2

 Kt . T 


 Km . M   
2

2 8  8  
 

= x  b x do 3  1  k 4 
32
Ini dapat dijelaskan bahwa untuk poros pejal, k = 0, dan do = d. Bila poros
tidak membawa beban aksial, maka F = 0, dan bila poros membawa beban tarik
aksial , maka α = 1.

Latihan soal 3.14. Sebuah poros berlobang mendapat momen torsi maksimum
1,5 kN-m dan momen bending sebesar 3 kN-m . Pada beberapa saat poros mendapat
beban aksial sebesar 10 kN. Diasumsikan bahwa beban berkembang menjadi
berangsur-angsur dan perbandingan diameter dalam dan diameter luar adalah 0,5.
Bila diameter luar poros adalah 80 mm, maka hitunglah tegangan geser yang terjadi
pada poros.

Penyelesaian. Diketahui : T = 1,5 kN-m = 1,5 x 103 N-m ; M = 3 kN-m = 3 x


10 N-m ; F = 10 kN = 10 x 103 N ; k = d1/do = 0,5 ; do = 80 mm = 0,08 m.
3

Misalkan. τg = Tegangan gheser yang dihasilkan oleh poros.


Karena beban berkembang berangsur-angsur, maka dari Tabel 14.2, kita
dapatkan bahwa : Km = 1,5 , dan Kt = 1,0

Kita tahu bahwa momen torsi ekivalen untuk poros berlobang adalah,

 
 F do 1  k 2   2

   Kt x T 
2
Te  Km x M 
 8 

=


1 x 10 x 10 3 x 0 ,08 1  0 ,5 2   2

 
3 2
  1 x 1 ,5 x 10
3
1 ,5 x 3 x 10
 8 
...    1 , untuk pembebanan aksial 
=  4500  125  2   1500 
2
= 4862 N-m = 4862 x 103 N-mm

Kita juga tahu bahwa momen torsi ekivalen untuk poros berlobang (Te),

 
x  g  d o  1  k 4  = x  g  80   1  0 ,5 4  = 94 260 τg
3 3
4862 x 103 =
16 16
 τg = 4862 x 103/94 260 = 51,6 N/mm2 = 51,6 MPa. Terjawab.
30

Poros engkol bagian dalam pada kotak engkol

Latihan soal 3. 15. Sebuah poros berlobang yang diameter luarnya adalah 0,5
m dan diameter dalamnya adalah 0,3 m digunakan untuk menggerakkan baling-
baling dari sebuah bejana kapal. Poros dipasang bantalan berjarak 6 m terpisah dan
memindahkan daya sebesar 5600 kW pada putaran 150 r.p.m. Daya dorong
maksimum baling-baling kearah aksial sebesar 500 kN dan berat poros adalah 70 kN.
Hitunglah :
(a) Tegangan geser maksimum yang terjadi pada poros, dan
(b) Sudut putar antara bantalan.

Penyelesaian. Diketahui : do = 0,5 m ; di = 0,3 m ; P = 5600 kW = 5600 x 103 W ; L =


6 m ; N = 150 r.p.m ; F = 500 kN = 500 x 103 N ; W = 70 kN = 70 x 103 N

1. Tegangan geser maksimum yang berkembang pada poros

Misalkan τg = Tegangan geser maksimum yang berkembang pada poros.


Kita tahu bahwa torsi yang dipindahkan oleh poros,
P x 60 5600 x 10 3 x 60
T    356 460 NM  m
2 N 2  x 150
dan momen bending maksimum,
W xL 70 x 10 3 x 6
M   52 500 N  m
8 8
Sekarang kita hitung faktor kolom luar α. Kita tahu bahwa radius girasi,

I

 
 do  4   di  4
K  = 64
A 
4
 
 do  2   di  2
31

 d  2
 di 
2
  d  2
 di 
2

 
o o
=
16  d o    d i 
2 2

1 1
=  do  2   di  2 =  0 ,5 2   0 ,3 2 = 0,1458 m
4 4
 Perbandingan kerampingan,
L/K = 6/0,1458 = 41,15
1
 L 
dan faktor kolom , α = 1  0 ,0044  L  ...   115 
   K 
K
1 1
=   1 ,22
1  0 ,0044 x 41 ,15 1  0 ,18
Diasumsikan bahwa beban berkembang berangsur-angsur, maka dari Tabel
3.2, kita dapatkan bahwa
Km = 1,5 dan Kt = 1,0
Juga Kt = d1/do = 0,3/0,5 = 0,6

Kita tahu bahwa momen torsi ekivalen untuk poros berlobang,


  F do 1  k 2    2

   Kt x T 
2
Te  K
 m x M 
 8 

1 ,22 x 500 x 10 3 x 0 ,5  1  0 ,6  
2
 2

   1 x 356 460
2
=  1 ,5 x 52 500 
 8 
=  78 750  51 850 2   356 460 2 = 380 x 103 N-m

Kita juga tahu bahwa momen torsi ekivalen untuk poros berlobang (Te),
380 x 103 =

16
x  g  d o  1  k 4  =
2 
16
x  g  0 ,5  1   0 ,6  = 0,02 τg
3 4
 
 τg = 380 x10 /0,02 = 19 x 106 N/m2 = 19 MPa Terjawab.
3

2. Sudut putar antara bantalan

Misalkan θ = Sudut putar antara bantalan dalam radian.


Kita tahu bahwa momen inersia polar untuk poros berlobang,
J =

32
  
 d o  4   d i  4    0 ,5 4   0 ,3 4 = 0,005 34 m4
32

Dari persamaan torsi,

T G x
 , kita dapatkan
J L
T xL 356 460 x 6
   = 0,0048 rad
G xJ 84 x 10 9 x 0 ,00 534
... ( Diambil G = 84 GPa = 84 x 109 N/m2 )
32

180
= 0 ,0048 x = 0,275o Terjawab.

Latihan soal 3.16. Sebuah poros berlobang terbuat dari baja memindahkan
daya sebesar 20 kW pada putaran 300 r.p.m. Mendapat momen bending maksimim
sebesar 1000 N-m dan momen torsi maksimum 500 N-m dan beban tekan axial
sebesar 15 kN. Poros ditumpu kaku oleh bantalan berjarak 1,5 m terpisah. Tegangan
geser maksimum yang diijinkan untuk poros adalah 40 MPa. Diameter dalam 0,8 kali
diameter luarnya. Poros mendapat beban siklus murni dan kejut berkembang. Nilai
faktor kejut adalah Kt = 1,5 dan Km = 1,6.

Penyelesaian. Diketahui :* P = 20 kW ; *N = 300 r.p.m. ; M = 1000 N-m = 1000 x 10 3


N-mm ; T = 500 N-m = 500 x 10 3 N-mm ; F = 15 kN = 15 000 N ; L = 1,5 m = 1500
mm ; τg = 40 MPa = 40 N/mm2 ; di = 0,8 do ; atau k = di/do = 0,8 ; Kt = 1,5 ; Km = 1,6

Misalkan do = Diameter luar darti poros, dan


di = Diameter dalam dari poros = 0,8 do ...
(Diketahui)
Kita tahu bahwa momen inersia untuk poros berlobang,
I

64

 do  4   di  4 
dan luas penampang melintang poros berlobang adalah,
A

4

 do  2   di  2 
 Jari-jari girasi untuk poros berlobang,

I

64

 do  4   di  4 
K  =
A 
4

 do  2   di  2 
 d  2
 di 
2
  d  2
 di 
2
=  do  2   di  2
 
o o
=
16  d o    d i 
2 2
16
2
d d  do
1   0 ,8 
2
= o 1   i  = = 0,32 do
4  do  4
dan faktor kolom untuk beban tekan,
1 1
 
1  0 ,0044  L / K  1  0 ,0044  1500 / 0 ,32 d o 
1 do
= 
1  20 ,6 / d o d o  20 ,6
Kita tahu bahwa momen torsi ekivalen untuk poros berlobang,
33

  F do 1  k 2   2

   Kt  T 
2
Te  Km x M 
 8 
=
2




do 
 d  20 ,6 
 1500 x d o 1  0 ,8
2
  
1 ,6 x 1000 x 10 3 

 o 
8

  1 ,5 x 500 x 10 3

 2

 

 

3075  d o  
2
 2
= 1600 x 10 
3

d  20 ,6
  750 x 10
3
  2
... (i)
 o 

Kita juga tahu bahwa momen torsi ekivalen untuk poros berlobang,

x  g  d o  1  k 4 
2
Te 
16

x 40  d o   1  0 ,8 4   4 ,65  d o 
3 3
= ... (ii)
16
Menyamakan persamaan (i) dan (ii), kita dapatkan

3075  d o  
2
 2

4 ,65  d o   1600 x 10 3 
3

d o  20 ,6 
  750 x 10
3

... (iii) 

Ini diselesaikan dengan metode ungkapan sukses dan percobaan , kita
dapatkan bahwa

do = 76,32 ditetapkan 80 mm Terjawab.


dan di = 0,8 do = 0,8 x 80 = 64 mm Terjawab.

Keterangan : Untuk menghitung nilai do minimum digunakan untuk metode


ungkapan sukses dan percobaan, dihitung momen torsi ekivalen dengan
mempertimbangkan komponen aksial beban tekan. Kita tahu bahwa momen torsi
ekivalen,
Te   Km x M    Kt x T 
2 2

= 1,6 x 1000 x 10   1,5 x 500 x 10 


3 2 3 2
... (iv)
= 1767 x 103 N-mm

Menyamakan persamaan (ii) dan (iv),

4,65 (do)3 = 1767 x 103 atau (do)3 = 1767 x 103/4,65 = 380 x 103
 do = 72,4 mm
Nilai do ini dimasukkan ke persamaan (iii) dan akan diambil nilai yang lebih
besar dari pada 72,4 mm
34

3.4. Perencanaan poros berdasarkan kekakuan

Kadang-kadang poros dapat direncanakan berdasarkan kekakuan. Kita


akan mempertimbangkan dua tipe kekakuan berkut ini.

1. Kekakuan terhadap puntiran. Kekakuan terhadap puntiran sangat


penting pada kasus poros bumbungan untuk sebuah mesin pembakaran dalam yang
berhubungan dengan waktu akibat pembukaam katup. Besar sudut puntir yang
diijinkan tidak boleh lebih dari 0,25 o per meter panjang poros. Untuk poros
transmisi defleksinya 2,5 sampai 3 derajad per meter panjang poros dapat
digunakan sebagai batasan nilai. Defleksi yang digunakan secara luas untuk poros
dibatasi sampai 1 derajad per meter panjang poros sama dengan dua kali diameter
poros.
Defleksi puntiran dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan torsi
yaitu ,
T G . T.L
 atau   J . G
J L
dimana θ = Defleksi puntiran atau sudut puntir, dalam radian,
T = Momen torsi pada poros,
J = Momen inersia polar penampang melintang sekitar sumbu
rotasi.

= xd4 ….. ( untuk poros
32
pejal )
=

32

 do  4   di  4  ….. ( untuk poros berlobang )
G = Modulus kekakuan untuk bahan poros, dan
L = Panjang dari poros,
2. Kekakuan terhadap lendutan. Kekakuan terhadap lendutan sangat
penting pada poros transmisi yang berputar pada putaran tinggi, dimana
disamping defleksi kecil menyebabkan sangat besarnya gaya penyeimbang. Bila
poros berpenampang melintang sama, disamping defleksi poros dapat ditentukan
dengan menggunakan rumus defleksi sebagai kekuatan bahan.
35

Percepatan udara turun kebawah ditekan oleh perputaran sudu, menghasilkan


reaksi keatas helikopter.
Catatan : Gambar ini diberikan sebagai tambahan informasi dan tidak langsung
sebagai contoh arus bab.

Tetapi bila poros mempunyai penampang melintang berubah-ubah , maka


disamping defleksi kita dapat dihitung dari persamaan dasar kurva elektrik untuk
sebuah balok, yaitu :

d2 y M

dx 2 E. I

Latihan soal 3.17. Sebuah spindle baja memindahkan daya sebesar 4 kW


pada putaran 800 r.p.m. Sudut lendutan tidak boleh lebih dari 0,25 o per meter panjang
spindle . Bila modulus kekakuan untuk bahan spindle adalah 84 GPa, hitunglah
diameter spindle dan tegangan geser yang terjadi pada spindle.

Penyelesaian. Diketahui : P = 4 kW = 4000 W ; N = 800 r.p.m ; θ = 0,25o =



0,25 x  0 ,0044 rad ; L = 1 m = 1000 mm ; G = 84 GPa = 84 x 109 N/m2 = 84 x
180
103 N/mm2.

Diameter spindel
Misalkan, d = Diameter dari spindel dalam mm,

Kita tahu bahwa besarnya torsi yang dipindahkan oleh spindel adalah,
P x 60 4000 x 60
T    47 ,7 N  m  47 740 N  mm
2 N 2 x 800 
Kita juga tahu bahwa,
T G x T xL
 atau J  G x 
J L
 47 740 x 1000
atau x d4   129 167
32 84 x 10 3 x 0 ,0044
 d4 = 129 167 x 32/π = 1,3 x 106
atau d = 33,87 ditetapkan 35 mm Terjawab.

Tegangan geser yang terjadi pada spidel

Misalkan, τg = Tegangan geser yang terjadi pada spindel


Kita tahu bahwa torsi yang dipindahkan oleh spindel ( T ),
36

 
x  g x  35   8420  g
3
47 740  xg x d3 
16 16
 τg = 47 740/8420 = 5,67 N/mm2 = 5,67 MPa Terjawab.

Latihan soal 3.18. Bandingkan berat, kekuatan dan kekakuan dari poros
berlobang untuk diameter luar sama seperti poros pejal. Diameter dalam dari poros
berlobang adalah setengah diameter luarnya. Kedua poros mempunyai bahan dan
panjang yang sama.

Penyelesaian. Diketahui : do = d ; di = do/2 ; atau k = di/do = 1/2 = 0,5

Perbandingan berat
Kita tahu bahwa berat poros berlobang,
WH = Luas penampang melintang x Panjang poros x Berat jenis
=

4

 d o  2   d i  2 x Panjang poros x Berat jenis  .... (i)
dan berat poros pejal,

WS = x d 2 x Panjang poros x Berat jenis ....
4
(ii)
Karena kedua poros mempunyai bahan dan panjang yang sama, maka
dengan membagi persamaan (i) dengan persamaan (ii), maka

WH d   d  2 2
 do  2   di  2
 o 2 i  ....  d  d o 
WS d d2

1
 di 
2

 1  k 2  1   0 ,5   0 ,75 Terjawab.
2
=
 do  2

Perbandingan kekuatan

Kita tahu bahwa kekuatan untuk poros berlobang,



TH  x  g x  d o  1  k 2  ....
16
(iii)
dan kekuatan untuk poros pejal,

TS  xg x d3 ....
16
(iv)
Membagi persamaan (iii) dengan persamaan (iv), kita dapatkan,
TH
 o
3
 
 d  1  k 4   do  1  k 4  1  k 4 3
  ...
TS d3  do  3
d  d o 
37

= 1 – (0,5)4 = 0,9375 Terjawab.

Perbandingan kekakuan
Kita tahu bahwa,
T G xJ
 
 L

Poros propeler dari kerja berat helikoptyer yang mendapat berbagai torsi tinggi

 Kekakuan pada poros berlobang,

SH 
G
x
L 32


 d0  4   di  4  .... (v)

dan kekakuan untuk poros pejal adalah,

G 
SS  x x d4 ....
L 32
(vi)

Membagi persamaan (v) dengan persamaan (vi), kita dapatkan


SH

 do    di 
4 4


 do    di 
4 4

1
 di 
4

....
SS d4  do  4  do  4
d  d o 
= 1 – k4 = 1 – (0,5)4 = 0,9375 Terjawab.

SOAL – SOAL LATIHAN


38

1. Sebuah poros berputar pada 400 r.p.m , memindahkan daya sebesar 10 kW .


Diasumsikan tegangan geser yang diijinkan pada poros adalah 40MPa, hitunglah
diameter poros tersebut. ( Ans. 35 mm )
2. Sebuah poros berlobang dubuat dari baja memindahkan daya sebesar 600 kW pada
putaran 500 r.p.m. Tegangan geser maksimum yang diijinkan adalah 62,4 MPa.
Hitunglah diameter luar dan diameter dalam poros, jika diameter luarnya dua kali
diameter dalamnya, diasumsikan bahwa torsi maksimum 20 % diatas torsi rata-
ratanya. ( Ans. 100 mm, 50
mm )
3. Sebuah poros berlobang untuk memutar kompresor akan direncanakan untuk
memindahkan torsi maksimum 4750 N-m. Tegangan geser pada poros akan dibatasi
sampai 50 MPa. Hitung diameter dalam dan diameter luar poros tersebut, jika
perbandingan diameter dalam dan diameter luar adalah 0,4.
( Ans. 35 mm ; 90 mm )
4. Sebuah poros motor dibuat dari sebuah pipa baja diameter dalamnya adalah 30
mm dan tebalnya adalah 4 mm . Mesin menghasilkan daya sebesar 10 kW pada
putaran 2000 r.p.m . Hitunglah tegangan geser maksimum pada pipa, bila daya
yang dipindahkan terus ke roda gigi adalah 4 : 1. ( Ans. 30 MPa )
5. Sebuah poros berbentuk silinder terbuat dari baja yang mempunyai tegangan
mulur 700 MPa poros mendapat pembebanan statik konstan dan momen bending
10 kN-m dan momen torsi 30 kN-m . Hitunglah diameter poros dengan
menggunakan dua teori kerusakan dan diasumsikan faktor keamanannya 2.
( Ans. 100 mm )

6. Sebuah poros lurus berputar pada 200 r.p.m, memindahkan daya sebesar 20 kW.
Tegangan geser yang diijinkan untuk bahan poros adalah 42 MPa. Bila poros
membawa beban terpusat sebesar 900 N dan mendapat tumpuan sederhana antara
bantalan berjarak 3 m terpisah, hitunglah diameter poros. Tegangan tarik
maksimum tarik atau tekan tidak boleh melebihi 56 MPa. ( Ans. 50 mm )

7. Dua puli mempunyai diameter 400 mm dan 500 mm akan dipasang pada poros
yang mendapat tumpuan sederhana terpisah. Setiap puli berjarak 100 mm dari
tumpuan dan memegang sabuk horisontal, perbandingan gaya tegang adalah 2,5 .
Jika tegangan geser dibatasi sampai 80 MPa memindahkan daya sebesar 45 kW
pada putaran 900 r.p.m, hitunglah diameter poros bila akan digunakan untuk
input-output badan sabuk sama atau sisi berhadapan. ( Ans. 40 mm )

8. Sebuah roda gigi besi tuang menggerakkan sebuah pinion dan memindahkan
daya sebesar 100 kW pada putaran 3975 r.p.m. Roda gigi mempunyai 200 mesin
potong gigi mempunyai sudut tekan 20o dan akan dipasang pada pusat poros yang
mempunyai panjang 0,4 m. Berat roda gigi 2000 N dan diameter lingkaran
puncak 1,2 m. Rencanakan poros roda gigi . Diasumsikan bahwa axle untuk roda
gigi pinion sama pada bidang horizontal. ( Ans. 80 mm )
9. Lihat gambar 3.10. sebuah poros dari sebuah mesin operasi tangan. Gesekan torsi
pada setiap blok bantalan poros A dan B adalah 15 N-m. Hitunglah diameter
39

poros ( d ) ( pada poros yang dipasang puli ) digunakan kreteria energy distorsi
maksimum . Bahan poros adalah baja 40 C 8 yang mempunyai tegangan tarik
mulur adalah 380 MPa dan faktor keamanannya 1.5. ( Ans. 20 mm )

Semua dimensi dalam mm

Gambar 3.10. Poros ditumpu dua bantalan

10. Poros lurus memindahkan daya sebesar 30 kW pada putaran 160 r.p.m. Poros
digerakkan oleh motor langsung dari bidang bawah dengan sebuah sabuk
berputar pada puli yang berdiameter 1 m dipasang pada ujung poros. Gaya tegang
sabuk pada sisi kencang adalah 2,5 kali pada sisi kendor dan pusat puli
menggantung 150 mm diluar garis pusat ujung bantalan. Hitunglah diameter
poros, bila tegangan geser yang diijinkan adalag 56 MPa dan berat puli adalah
1600 N. ( Ans. 60 mm )
11. Hitunglah diameter poros berlobang yang mempunyai diameter dalam 0,5 kali
diameter luar. Tegangan geser yang diijinkan dibatasi sampai 200 MPa. Poros
membawa sebuah puli besi tuang yang mempunyai diameter 900 mm . Puli ini
digerakkan oleh puli lain yang dipasang pada poros dibidang bawah. Ujung sabuk
parallel dan vertical. Perbandingan gaya tegang sabuk adalah 3. Puli pada pada
poros berlobang mempunyai berat 800 N dan menggantung dekat bantalan
dengan jarak 250 mm. Puli ini memindahkan daya sebesar 35 kW pada putaran
400 r.p.m. ( Ans. do = 40 mm; d1 = 20 mm )

12. Sebuah poros horizontal AD ditumpu oleh bantalan pada A dan B dan membawa
puli pada C dan D memindahkan daya sebesar 75 kW pada putaran 500 r.p.m,
dari puli penggerak D ke puli C, lihat gambar 3. 11.
40

Semua dimensi dalamn mm

Gambar 3.11. Poros horizontal ditumpu bantalan A dan B

Hitunglah diameter poros. Data yang dapat diambil adalah : P1 = 2 P2 ( keduanya


horizontal ), Q1 = 2 Q2 ( keduanya vertical ), jari-jari puli C = 250 mm, jari-jari
puli D = 160 mm, tegangan geser yang diijinkan = 45 MPa. ( Ans. 100 mm )
13. Poros lurus ABCD, panjangnya 9 m, mempunyai empat puli A, B, C, dan D
terpisah pada jarak yang sama. Daya 45 kW diberikan ke poros lurus puli C
sedangkan daya diambil bersama-sama dari puli A, B dan C. Poros berputar pada
630 r.p.m.
Hitunglah diameter paling hemat untuk beberapa bagian poros bila tegangan
geser tidak boleh melebihi 55 MPa. Bila modulus geser adalah 85 GPM, hitunglah
sudut putar pada puli D dengan respek pada puli A . ( Ans. 28 mm, 36 mm, 28 mm
0,0985o)
14. Sebuah poros dibuat dari baja menyediakan daya 7,5 kW pada putaran 1500
r.p.m. Sebuah puli dipasang pada poros seperti diperlihatkan pada gambar 3. 12
mempunyai perbandingan gaya tegang 4.

Gambar 3.12. Poros baja

Gaya roda gigi seperti berikut :


Ft = 1590 N ; Fr = 580 N
41

Rencanakan diameter poros dengan teori tegangan geser maksimum . Bahan


poros mempunyai sifat seperti berikut : Tegangan tarik maksimum = 720 MPa ;
Tegangan mulur = 380 MPa; Faktor keamanan = 1,5. ( Ans. 20 mm )
15. Sebuah poros berlobang menggantung membawa puli yang berdiameter 900 mm,
yang pusatnya berjarah 250 mm dari pusat dekat bantalan. Berat puli adalah 600
N dan mempunyai sudut putar 180o. Puli digerakkan oleh motor vertikal kebawah.
Bila gaya tegang sabuk yang diijinkan adalah 2650 N dan koefisien gesek antara
permukaan sabuk dan puli adalah 0,3, hitunglah diameter poros, bila diameter
dalam 0,6 dari diameter luar. Abaikan gaya tegang sentrifugal dan diasumsikan
tegangan tarik dan geser yang diijinkan berturut-turut adalah 84 MPa dan 68
MPa. ( Ans. 65 mm )
16. Sebuah poros seperti diperlihatkan pada gambar 3. 13, digerakkan oleh puli B
dari sebuah motor listrik . Sabuk penggerak lain dari puli A memutarkan sebuah
kompresor. Gaya tegang sabuk untuk puli A adalah 1500 N dan 600 N.
Perbandingan gaya tegang sabuk untuk puli B adalah 3,5.

Semua dimensi dalam mm


Gambar 3.13. Poros membawa puli

Diameter puli A adalah 150 mm dan diameter puli B adalah 480 mm . Tegangan
tarik yang diijinkan untuk bahan poros adalah 170 MPa dan tegangan geser yang
diijinkan adalah 85 MPa. Diambil faktor kejut dan lelah untuk torsi dan bending
berturut-turut adalah 1,25 dan 1,75, hitunglah diameter poros. Hitung juga
dimensi luar untuk poros berlobang dengan diameter luar dibatasi sampai 30 mm.
Bandingkan berat dari kedua poros. ( Ans. 30 mm; 24 mm; 1,82 )
17. Sebuah poros terbuat dari baja lunak memindahkan daya 15 kW pada putaran
210 r.p.m. Bila poros ditumpu dengan dua bantalan yang jaraknya 750 mm
terpisah dan dipasang dua roda gigi. Pinion mempunyai 24 gigi untuk 6 mm
modul berjarak 100 mm kekiri disebelah kanan bantalan dan melepaskan daya
horizontal ke kanan. Roda gigi mempunyai 80 gigi untuk 6 mm modul berlokasi
15 mm ke sebelah kanan disebelah kiri bantalan dan menerima daya langsung
vertical dari bawah. Diasumsikan tegangan geser kerja yang diijinkan adalah 53
MPa, dan fakjtor kombinasi kejut dan lelah baik untuk momen bending dan torsi
adalah 1,5, hitunglah diameter poros. ( Ans. 60 mm )
42

18. Sebuah poros baja panjang memindahkan daya 15 kW pada putaran 400 r.p.m,
bertumpu pada dua bantalan pada kedua ujungnya. Sebuah roda gigi mempunyai
80 buah gigi dan diameter lingkaran puncak 50 mm dipasang pada jarak 20 mm
dari sebelah kiri bantalan dan menerima daya dari sebuah pinion dengan saling
berhubungan. Sumbu pinion dan roda gigi terletak pada bidang horizontal.
Sebuah puli yang mempunyai diameter 300 mm dipasang pada jarak 200 mm dari
sisi kanan bantalan dan digunakan untuk memindahkan daya dengan sebuah
sabuk. Sabuk penggerak cenderung membentuk sudut 30o langsung vertical
kedepan.Sudut putar sabuk adalah 180 o. Koefisien gesek antara sabuk dan puli
adalah 0,3. Rencanakan dan gambar susunan dari poros diasumsikan nilai
tegangan yang aman adalah : τ g = 55 MPa; σt = 80 MPa. Diambil factor momen
torsi dan bending berturut-turu adalah 1,5 dan 2.
( Ans. 120 mm )
19. Sebuah poros mesin, bertumpu pada bantalan mempunyai pusat 750 mm terpisah,
memindahkan daya sebesar 185 kW pada putaran 600 r.p.m. Sebuah roda gigi
mempunyai diameter 20 mm dan profil gigi 20 o berlokasi 250 mm ke kanan di
sebelah kiri bantalan dan sebuah puli yang berdiameter 450 mm dipasang pada
jarak 200 mm ke kanan disebelah kanan bantalan. Roda gigi digerakkan oleh
sebuah pinion dengan arah gaya tangensial kebawah sementara puli digerakkan
oleh sabuk horizontal yang mempunyai sudut kontak 180 o. Berat puli 1000 N dan
perbandingan gaya tegang adalah 3. Hitunglah diameter poros , bila tegangan
geser yang diijinkan dari bahan poros adalah 63 MPa. ( Ans. 80 mm )

20. Jika pada soal 19 diatas, sabuk penggerak mempunyai sudut 60o kearah
horizontal dan faktor kombinasi kejut dan lelah adalah 1,5 untuk momen
bending dan 1,0 untuk momen torsi , hitunglah diameter poros. ( Ans.
90 mm )
21. Sebuah poros dibuat dari baja 40 C 8 digunakan untuk menggerakkan sebuah
mesin. Berputar pada 1500 r.p.m. Puli A, B dan bantalan C dan D dengan lokasi
seperti pada gambar 3.14. Gaya tegang sabuk juga diperlihatkan pada gambar.
Hitunglah diameter poros. Tegangan geser yang diijinkan untuk bahan poros
adalah 100 MPa. Faktor kombinmasi kejut dan lelah untuk momen bending dan
torsi berturut-turut adalah 1,5 dan 1,2. ( Ans. 25 mm )
43

Semua dimensi dalam mm

Gambar 3. 14. Poros tumpu oleh bantalan C dan D

22. Mesin menghasilkan daya 440 kW dan memindahkan daya dengan poros propeler
horizontal yang berputar pada 120 r.p.m. Jika diusulkan perencanaan poros
propeller berlobang dengan diameter dalam adalah 0,6 dari diameter luar .
Mengingat torsi sendirian, hitunglah diameter poros propeller bila tegangan pada
bahan tidak boleh melebihi 63 MPa dan juga sudut putar diatas panjang 2,5 m
tidak boleh melebihi 1o. Modulus kekakuan bahan poros adalah 80 GPa.
( Ans. 30 mm ; 18 mm )

23. Sebuah poros wajib memindahkan daya sebesar 1 MW pada putaran 240 r.p.m.
Poros tidak boleh mempunyai sudut putar lebih dari 1 derajad untuk panjang
poros yang mempunyai diameter 15. Modulus kekakuan untuk bahan poros
adalah 80 GPa, hitunglah diameter poros dan tegangan geser yang terjadi.
( Ans. 165 mm ; 46,5 MPa )

24. Diameter dalam dari sebuah poros berlobang adalah 2/3 dari diameter luarnya.
Bandingkan tegangan dan kekakuan poros berloband dengan poros pejal untuk
bahan yang sama. ( Ans. 1,93 ; 2,6 )

25. Poros untuk sebuah kompresor rotari aliran aksial mendapat momen torsi
sebesar 2000 N-m dan momen bending sebesar 4000 N-m. Faktor kombinasi kejut
dan lelah untuk torsi 1,5 dan untuk bending adalah 2. Rencanakan diameter
poros, bila tegangan geser poros 50 MPa. Rencanakan poros berlobang untuk
kompresor diatas dapat diambil perbandingan diameter luar dan diameter dalam
adalah 2. Bagaimana prosentase penyimpanan bahan ?. Juga bandingkan juga
kekakuannya. ( Ans. 96 mm ; 98 mm ; 49 mm ; 21,84 % ; 1,018 )
44

Anda mungkin juga menyukai