Anda di halaman 1dari 20

TUGAS BLOK 29

KELUARGA BINAAN

M. MUHARRARY AKBAR

04011281320008

PSPD B 2013

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2016
BAB I

ASSESSMENT

I. IDENTITAS KELUARGA BINAAN


Keluarga yang akan dibina dalam kasus ini adalah keluarga bapak Iskandar. Keluarga inti
bapak Iskandar terdiri atas 5 orang, yaitu bapak Iskandar sebagai kepala keluarga, ibu Iin
Diyatri yaitu istrinya, dengan 3 orang anak yang bernama Rizka Annisa, Nabila Lestari dan
Cici Nuryati. Bapak Iskandar bertempat tinggal di rumah bedeng yang berlokasi di jalan
Kijang Mas, Demang Lebar Daun, Palembang. Berikut merupakan pengelanan anggota
keluarga bapak Iskandar secara umum.

NAMA UMUR JENIS STATUS PEKERJAAN


KELAMIN DALAM
KELUARGA

ISKANDAR 43 tahun Laki laki suami Buruh lepas

IIN DIYATRI 40 tahun Perempuan istri Pedagang sayur


keliling

RIZKA 16 tahun Perempuan Anak Siswa SMA


ANNISA

NABILA 11 tahun Perempuan Anak siswa SD


LESTARI

CICI NURYATI 9 tahun Perempuan Anak Siswa SD


Gambar 1. Foto bersama keluarga bapak Iskandar (Ibu Iin dan anak pertamanya, Rizka)

II. ASSESMENT PRIBADI DAN PERILAKU


A. Iskandar
1) Resiko Penyakit
 Genetik
 Ayah: mengalami hipertensi, riwayat DM, alergi tidak ada
 Ibu: diakui tidak ada riwayat hipertensi, DM , alergi
 Pekerjaan
 Sebagai buruh harian lepas. Bekerja mulai dari pukul 08.00 atau pukul 09.00
sampai sore pukul 15.00 sampai 16.00.
 Pulang ke rumah langsung mengurus ternak
 Sering mengeluh keram di tangan dan gangguan muskuloskeletal di bagian
bahu dan pinggang akibat bekerja seharian
 Gaya hidup
 Bangun pukul 03.00 pagi untuk menyiapkan dagangan sayuran istri sehingga
merasa istirahat kurang
 Tidak ada riwayat merokok
 Tidak melakukan olahraga rutin karena aktivitas fisik pekerjaan cukup banyak
 Makan 3 kali sehari kurang serat buah dan sayuran tinggi karbohidrat akibat
membeli makanan di luar
2) Penyakit yang Pernah atau Sedang Diderita
a. Pernah diderita
 Mengalami alergi gatal-gatal jika memakan makanan gorengan atau
makanan mengandung MSG
b. Sedang diderita
 keluhan muskulokskeletal terutama di daerah bahu sampai pinggang
akibat bekerja

B. Westi Andriani
1) Resiko Penyakit
 Genetik
 Disangkal ada penyakit yang diderita pada kedua orang tua
 Pekerjaan
Sebagai pedagang sayur keliling. Bekerja mulai dari pukul 04.00 sampai pukul
12.00
Satelah berkeliling berdagang sayur, dirumah menjaga warung
 Sering mengeluh keram di tangan dan pegal pegal akibat mendorong
gerobak dagangan dari jarak yang jauh dan lama
 Sering merasa kurang istirahat akibat harus bangun pagi pukul 03,00 dan
ketika siang tidak tidur siang karena mengurusi rumah dan mejaga
warung
 Gaya hidup
 Bangun pukul 03.00 pagi untuk menyiapkan dagangan sayuran
sehingga merasa istirahat kurang (tidur pukul 21.00 atau lebih)
 Tidak melakukan olahraga rutin karena aktivitas fisik pekerjaan cukup
banyak
 Makan 3 kali sehari kurang serat buah. Sayuran hijau dikurangi karena
sering merasa sakit di daerah tangan dan sendi setelah makan

2) Penyakit yang Pernah atau Sedang Diderita


a. Pernah diderita
 Penyakit maag yang kambuhan apabila makan tidak teratur
b. setelah bekerja
c. Sedang diderita
 keluhan muskulokskeletal terutama di daerah bahu sampai pinggang

C. Rizka Annisa
1) Resiko Penyakit
 Genetik
 Alergi  Ayah
 Pekerjaan
 Pelajar SMA dari jam 6.30 sampai dengan jam 13.00 atau 15.00.
a. Pergi dan pulang jarak dari rumah ke sekolah lumayan jauh 
kelelahan,
b. Jajan di luar rumah  resiko gejala saluran pencernaan.
c. Banyak duduk selama belajar  gangguan postur tubuh dan
musculoskeletal.
 Gaya hidup
 Tidak melakukan olahraga rutin
 Makan 3 kali sehari kurang serat buah dan sayuran. Tidak senang makan
sayur. Suka mengkonsumsi mie instan
 Tidak terbiasa cuci tangan ketika akan makan

2) Penyakit yang Pernah atau Sedang Diderita


a. Pernah diderita
 Demam tifoid
b. Sedang diderita
 Sering menderita batuk, pilek, demam, sakit menelan, dan gejala infeksi
lainnya, mungkin dikarenakan lingkungan sekitar rumah yang tidak
terlalu higienis.
D. Nabila Lestari
1) Resiko Penyakit
 Genetik
 Alergi  Ayah
 Pekerjaan
 Pelajar SD dari jam 6.30 sampai dengan jam 12.00 atau 13.00
a. Banyak duduk selama belajar  gangguan postur tubuh dan
musculoskeletal
b. Jajan di luar rumah  resiko gejala saluran pencernaan.
c. Jam belajar yang terlalu lama untuk siswa seusianya (kelas 3 SD) 
kelelahan, mudah pusing.
 Gaya hidup
 Tidak melakukan olahraga rutin
 Makan 3 kali sehari kurang serat buah dan sayuran. Tidak senang makan
sayur. Suka mengkonsumsi mie instan
 Tidak terbiasa cuci tangan ketika akan makan
 Senang mengkonsumsi jajanan warung
 Jika bermain kadang kadang di tempat yang kotor dan tidak memakai
sandal

2) Penyakit yang Pernah atau Sedang Diderita


a. Pernah diderita
 Demam tifoid
 Cacingan
b. Sedang diderita
 Sering menderita batuk, pilek, demam, sakit menelan, dan gejala infeksi
lainnya, mungkin dikarenakan lingkungan sekitar rumah yang tidak
terlalu higienis.

3) Resiko Penyakit
 Genetik
 Alergi  Ayah
 Pekerjaan
 Pelajar SD dari jam 6.30 sampai dengan jam 11.30
a. Banyak duduk selama belajar  gangguan postur tubuh dan
musculoskeletal
b. Jajan di luar rumah  resiko gejala saluran pencernaan.
c. Jam belajar yang terlalu lama untuk siswa seusianya (kelas 5 SD) 
kelelahan, mudah pusing.
 Gaya hidup
 Tidak melakukan olahraga rutin
 Makan 3 kali sehari kurang serat buah dan sayuran. Tidak senang makan
sayur. Suka mengkonsumsi mie instan
 Tidak terbiasa cuci tangan ketika akan makan
 Senang mengkonsumsi jajanan warung
 Jika bermain kadang kadang di tempat yang kotor dan tidak memakai
sandal

4) Penyakit yang Pernah atau Sedang Diderita


a. Pernah diderita
 Demam tifoid
 Cacingan
c. Sedang diderita
 Sering menderita batuk, pilek, demam, sakit menelan, dan gejala infeksi
lainnya, mungkin dikarenakan lingkungan sekitar rumah yang tidak
terlalu higienis.

III. ASSESSMENT LINGKUNGAN


a. Keadaan lingkungan Rumah
Keluarga bapak Iskandar tinggal di daerah kijang Mas dengan rumah tingkat
1. Lingkungan rumah langsung berhadapan dengan lahan kosong yang penuh
dengan tanaman sehingga banyak nyamuk di sekitar rumah. Halaman depan rumah
digunakan sebagai tempat memelihara ternak ayam dan bebek sehingga halaman
depan rumah terlihat kotor dengan makanan serta kotoran ternak. Kotoran ternak
juga menimbulkan bau yang tidak sedap di sekitar halaman rumah. Ketinggan rumah
juga berada dibawah tinggi jalan sehingga harus melewati turunan yang sedikit
curam dan bisa menjadi licin ketika hujan
Untuk sumber air memakai air PAM untu kebutuhan minum dan kebutuhan
lainnya. Membuka warung di depan rumah.
Gambar 2. Tampak depan rumah bapak Iskandar
Gambar 3. Pekarangan rumah penuh dengan ternak dan terlihat kotor

b. Assessment Resiko Keadaan Rumah


Kondisi rumah yang berisiko menimbulkan penyakit

 Lantai rumah yang sebagian belum dikasih ubin dan terlihat kotor

 Ventilasi udara yang sangat kurang. Tidak ada jendela yang cukup dan hanya
sedikit lubang angin yang ada di rumah

 Atap rumah seng yang belum memakai plafon dan ketika hujan terdapat
kebocoran

 Kurangnya pencahayaan

Gambar 4. Atap yang belum memliki plafon sehingga kadang-kadang bocor


Gambar 5. Ventilasi yang kurang
Gambar 6. Rumah yang terlihat berantakan
Gambar 7. Dapur yang terlihat bersih dan ventilasi serta pencahayaan yang baik

IV. ASSESSMENT PERILAKU


Perilaku anggota keluarga yang berpotensi menyebabkan penyakit
 perilaku tidak makan sayur. Terutama pada anak-anak yang hanya memakan kuah
sayur
 perilaku yang kurang menjaga kebersihan rumah dan lingkungan
 Perilaku anak-anak yang kurang menjaga kebersihan pribadi seperti tidak mencuci
tangan ketika akan makan
 Anak anak yang senang makan makanan instan
 Kurangnya istirahat yang cukup
BAB II
Pemilihan Prioritas dan Alternatif Masalah
A. Identifikasi Masalah
Tabel 1. Identifikasi Masalah
No. Temuan Target Pencapaian Masalah
1 Pola makan Memakan makanan yang Sering memakan
bervariasi dan sehat makanan instan,
Jarang dan tidak
senang makan
sayur sehingga
mudah sakit
2 Masalah sakit otot Tidak ada atau Sering memiliki
berkurangnya sakit otot masalah sakit otot
setelah habis
bekerja
3 Lingkungan rumah dan Keadaan lingkungan yang Keadaan
hygiene bersih dan sirkulasi udara lingkungan yang
baik kotor dan
sirkulasi udara
yang kurang baik
4 Pola tidur >7 jam/hari <7 jam/hari

B. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah


Tabel . Prioritas Masalah
Masalah 1 2 3 4

Kriteria
Tingkat Urgensi (U) 3 3 2 2

Tingkat Keseriusan (S) 3 2 2 2

Tingkat Perkembangan (G) 3 3 3 3

Ux S x G 27 18 12 12

Keterangan:
- Masing-masing kriteria ditetapkan dengan nilai 1-5
- Nilai 1 untuk tingkat urgensi/keseriusan/perkembangan yang minimal dan nilai 5
untuk tingkat yang maksimal
- Prioritas masalah diurutkan berdasarkan hasil perkalian yang paling besar diantara
ketiga hal tersebut
Skor
5 : Bila tidak ditanggulangi segera, akan berakibat kematian
4: Bila tidak ditanggulangi segera akan ada komplikasi
3: Bila tidak ditanggulangi segera akan berakibat
2: Bila tidak segera ditanggulangi tidak menjadi berat
1: Bila tidak ditanggulangi tidak menimbulkan kematian

C. Mencari Akar Penyebab Masalah Prioritas


Perilaku
Anak yang sering jajan
Tidak senang makan
jajajnan warung
sayur
Genetik

Sering
Jenis lauk yang itu-itu saja mengkonsumsi -
sehingga menjadi bosan makanan instan
Pola makan yang
tidak sehat
menyebabkan
Pengetahuan yang -
kurang di dalam anak sering sakit
Keadaan ekonomi
keluarga keluarga yang Fasilitas kesehatan
kurang

Lingkungan

Diagram 1. Diagram Ishikawa pola makan

Perilaku
Jarang membersihkan
wc

kebiasaan tidak Jarang mencuci seprai


mencuci tangan dan sarung bantal Genetik

Tidak menggunakan alas kaki


di luar rumah
-
Lingkungan
yang kotor
Berdebu Lingkungan -
serta hygiene
pekarangan yang yang tidak baik
kotor akibat Fasilitas kesehatan
Ventilasi yang kotoran ternak
kurang
Pengetahuan yang kurang di
dalam keluarga
Lingkungan
Diagram 2. Diagram Ishikawa masalah hygiene

Pekerjaan sebagai tukang


Perilaku sayur keliling yang
mengharuskan mendorong
Pekerjaan sebagai gerobak sayur dalam jangka
buruh yang waktu yang lama dan jarak
mengharuskan yang jauh
mengangkut barang
berat dan posisi kerja Tidak melakukan Genetik
tidak ergonomis istirahat yang cukup
ketika bekerja
-

Sering merasa
pegal dan
-
keram setelah
Fasilitas kesehatan bekerja
Kurangnya
pengetahuan di
dalam keluarga

Lingkungan

Diagram 3. Diagram Ishikawa masalah sakit otot

Perilaku

Bangun sangat pagi


untuk menyiapkan
dagangan sayur namun
ketika malam tidur Genetik
kadang-kadang larut

-
Tidak tidur siang

Jam tidur dan


- waktu istirahat
yang kurang
Fasilitas kesehatan
Pengetahuan yang
kurang di dalam
keluarga

Lingkungan

Diagram 4. Diagram Ishikawa waktu istirahat


D. Penetapan Alternatif Intervensi

Jenis Kegiatan
No. Outline Kegiatan Intervensi Media Outcome
Intervensi
1. Memberikan - Memberikan edukasi Edukasi, Memasak
edukasi serta mengenai pentingnya makanan yang
menu/resep makan makanan yang bergizi
makanan untuk bergizi seimbang dan
dimasak - Memberikan edukasi
mengenai kurang baiknya
makan makanan instan
- Memberikan resep/ menu
makanan yang mudah
dibuat dan murah
sehingga makanan yang
bervariasi
- Menu makanan yang
diberikan memiliki gizi
yang seimbang
3. Memberikan - Memberikan penjelasan Edukasi, Mencuci
edukasi dan mempraktekan cara tangan
pentingnya mencuci tangan sebelum dan
hygiene pribadi - Mencuci wajah, tangan, sesudah
dan kaki sebelum tidur makan,
(berwudhu) menggunakan
- Menggunakan alas kaki alas kaki di
di luar rumah luar rumah
4. Meberikan - Memberikan edukasi Mengerti
edukasi mengenai risiko dari bagaimana
mengenai masing-masing pekerjaan risiko
bagaimana - Memberikan edukasi pekerjaan dan
menangani mengenai bagaimana ketika bekerja
masalah sakit penanganan untuk sudah
otot masalah sakit otot memperhatikan
- Ketika dalam bekerja risiko masing
diselingi istirahat masing
sehingga frekuensi keram pekerjaan
dan pegal bisa dikurangi
- Ketika bekerja
memperhatikan berat
beban yang diangkat dan
posisi tubuh sehingga
risiko pegal dan nyeri
berkurang
5. Membersihkan - Mentata tempat Edukasi Keadaan
dan menata meletakan barang-barang rumah yang
rumah serta - Membersihkan debu- bersih, tertata
lingkungan debu, sampah sampah rapi serta
rumah yang ada di rumah lingkungan
- Membuka jendela rumah yang bersih
untuk perbaikan sirkulasi
di rumah (pagi-sore)
- Membersihkan
lingkungan rumah
terutama bagian
pekarangan karena
banyak kotoran ternak
(sore)

5 Waktu istirahat - Mengedukasi mengenai Edukasi Waktu istirahat


dan jam tidur pentingnya waktu dan tidur
yang cukup istirahat dan jam tidur cukup
yang cukup
- Memulai tidur malam
mulai pukul 20.00 dan
paling lambat 21.00
sehingga waktu tidur
cukup ketika bangun jam
3.00 pagi
- Membiasakan tidur siang
sehingga waktu istirahat
dan tidur cukup
BAB III
IMPLEMENTASI INTERVENSI

a. Monitoring Harian
1. Edukasi
Pada saat implementasi, hari pertama, keluarga pasien diberikan edukasi mengenai
kebersihan diri, rumah dan lingkungan, pentingnya menjaga kebersihan, apa
tempat-tempat yang beresiko menyebabkan penyakit dan cara membersihkannya.
Lalu, diberikan juga edukasi tentang nutrisi, yaitu kandungan makanan yang baik,
pola makan yang baik, dan diberikan resep atau pilihan makanan dengan
kandungan baik yang tidak terlalu mahal harganya. Setelah itu, diberikan juga
edukasi tentang posisi kerja yang baik, agar pada saat bekerja tidak lelah dan pegal.
Diberikan juga mengenai pentingnya istirahat dan tidur yang cukup.
2. Kebersihan
Setelah diberi edukasi, keluarga paham tentang pentingnya kebersihan di dalam
rumah dan lingkungan sekitar. Keluarga bapak Iskandar sadar akan pentingnya
personan hygiene dan mulai untuk menerapkannya seperti kebiasaan untuk
mencuci tangan yang baik serta kepada anak-anak bapak Iskandar untuk memakai
alas kaki ketika bermain di luar rumah. Keluarga bapak Iskandar diminta untuk
selalu membuka jendela rumah setiap hari agar ventilasi di dalam rumah menjadi
baik. Keluarga bapak Iskandar juga membersihkan bagian dalam rumah yang
berantakan seperti dapur, dan teras depan rumah yang berdebu. Serta pada
pekarangan rumah juga dibersihkan dari kotoran hewan ternak. Pembersihan dalam
dan luar rumah ini dilakukan secara harian. Pada hari libur, keluarga bapak
Iskandar kandang ternak yang ada di pekarangan rumah , ditakutkan dapat menjadi
sumber penyakit.
3. Pekerjaan
Pekerjaan bapak Iskandar sebagai buruh harian membutuhkan aktivitas fisik yang
banyak. Sebelum dilakukan edukasi mengenai faktor risiko serta posisi kerja dari
bapak Iskandar, bapak Iskandar tidak terlalu memperhatikan hal tersebut. Namun
setelah diberikan edukasi, bapak Iskandar mengaku bahwa dia sudah mulai
memperhatikan faktor-faktor risiko yang ada di aktivitas serta lingkungan
pekerjaanya seperti tidak mengangkat beban yang terlalu berat, mulai
memperhatikan posisi tubuh ketika bekerja serta mengambil waktu istirahat sejenak
agar otot tidak terlalu tegang. Sementara untuk ibu Iin yang bekerja sebagai
pedagang sayur keliling setelah diedukasi ibu Iin ketika berjualan mulai mengambil
waktu istirahat ketika berjualan agar tidak terlalu lelah. Ibu Iin juga disarankan
untuk menghindari mendorong gerobak di jalanan yang menanjak. Untuk waktu
istirahat, Bapak Iskandar dan Ibu Iin mengaku mulai tidur lebih awal seperti pukul
20.00 atau paling lambat pukul 21.00 sehingga waktu tidur cukup untuk bangun
pukul 3.00. Pada siang hari juga dibiasakan untuk tidur siang sekitar 1 jam agar
waktu tidur mereka selama 1 hari cukup.

4. Nutrisi
Pada keseharian, keluarga bapak Iskandar memakan makanan sederhana, namun
tetap mengandung sumber protein seperti tahu dan tempe, serta sayur-sayuran.
Masalah tidak maunya anak untuk memakan sayuran diatasi dengan edukasi
kepada keluarga bapak Iskandar mengenai pentingnya nutrisi yang seimbang dan
memberikan resep untuk ibu Iin agar makanan tidak menjadi membosankan
sehingga anaknya mulai mengerti dan mau memakan sayuran. Untuk kebiasaan
memakan makanan instan dan jajan jajanan warung, diberikan edukasi mengenai
tidak baiknya memakan makana tersebut sehingga di kelurga bapak Iskandar,
mulai dikurangi mengkonsumsi makanan instan.

b. Masalah selama implementasi


1. Saat melakukan edukasi, anggota keluarga tidak lengkap berada di tempat
2. Keluarga pasien memiliki aktivitas fisik/ keseharian yang cukup sibuk, sehingga
terkadang sulit menjaga kebersihan rumah secara terus menerus
3. Untuk kebutuhan nutrisi, faktor dana masih sangat berpengaruh bagi keadaan
ekonomi bapak Iskandar sehingga pilihan makanan sangat terbatas dan terkadang
masih belum memenuhi syarat kandungan makanan yang baik
4. Dalam melakukan pekerjaan masaing-masing, bapak Iskandar dan ibu Iin masih
merasa pegal dan keram. Ini dikarenakan masih belum diterapkan dengan baik posisi
kerja yang baik serta waktu isdtirahat ketika bekerja yang masih kurang.

c. Rangkuman hasil Intervensi


Keluarga dapat menerima baik intervensi dikarenakan keluarga masih memiliki
kepercayaan terhadap pemeriksa. Meskipun terdapat kendala dalam intervensi,
intervensi dapat berjalan dengan lancar dan aman. Edukasi berjalan dengan baik, dan
edukasi tersebut diimplementasikan dengan perbuatan secara langsung, dan ada hasil
yang dapat terlihat jelas dari gaya hidup keluarga bapak Iskandar

Anda mungkin juga menyukai