Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN TEKNOLOGI NATURAL USER INTERFACE (NUI) SEBAGAI

STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP RETENSI BELAJAR

Citra Kurniawan
Sekolah Tinggi Teknik Malang
airakurniawan@gmail.com

Abstract
This study explains the use of the Natural User Interface (NUI) on retention of learning.
The combination of multimedia and virtual reality is called immersive multimedia.
Immersive multimedia is the reality of computer simulations that replicate the environment
resulting in user interaction. Immersive multimedia technology is applied to natural user
interface (NUI). Natural user interface (NUI) has great potential to facilitate new ways of
computer-based learning. The result of instructional media development in this research is
an interactive learning media that allows learners to display presentation content and
manipulate presentation content directly so as to stimulate visual which improves learning
retention.
Key Word: Natural User Interface (NUI), Educational, Retention, Immersive
Multimedia, Interactive Learning

PENDAHULUAN termasuk karakteristik siswa. Salah satu


Strategi pembelajaran saat ini fungsi utama media pengajaran adalah
mulai berkembang seiring dengan sebagai alat bantu mengajar yang turut
perkembangan teknologi dan informasi mempengaruhi iklim, kondisi, dan
yang begitu cepat. Kemajuan teknologi lingkungan belajar yang ditata dan
dapat menciptakan perubahan dalam diciptakan oleh guru. Media pembelajaran
proses belajar mengajar. Proses menurut Martin dan Briggs (1996) dalam
pembelajaran saat ini banyak dilakukan Degeng (2013: 163), media pembelajaran
dengan proses integrasi dengan mencakup semua sumber yang diperlukan
multimedia. Penerapan strategi untuk melakukan komunikasi dengan si-
pembelajaran berbasis multimedia belajar. Menurut Heinich dan Molenda
memungkin penyampaian pembelajaran (1993: 242), Sistem multimedia terdiri dari
akan lebih menarik. Dalam proses beberapa media yang merupakan
penyampaian pembelajaran, teknologi kombinasi dari beberapa media atau
digunakan sebagai strategi untuk gabungan dari komputer sebagai alat
menyampaikan informasi yang dari menampil teks, gambar, grafik, suara dan
pembelajar kepada pebelajar. Salah satu video. Penggunaan media pembelajaran
permasalahan yang sering terjadi dalam merupakan salah satu tahapan pemilihan
pembelajaran adalah hasil pembelajaran strategi pembelajaran.
yang tidak sesuai dengan yang diinginkan Pemilihan strategi pembelajaran
dikarenakan pemilihan metode didasari dari karateristik dan gaya belajar
pembelajaran yang kurang tepat. dari pebelajar. Strategi pembelajaran terdiri
Dalam suatu proses belajar atas seluruh komponen materi
mengajar, terdapat dua unsur yang pembelajaran dan prosedur atau tahapan
berperan dan saling berkaitan dalam kegiatan belajar yang / atau digunakan oleh
metode pembelajaran adalah metode guru dalam rangka membantu peserta didik
mengajar dan media pengajaran. Pemilihan mencapai tujuan pembelajaran tertentu
salah satu metode mengajar tertentu akan (Dick dan Carey, 2009). Strategi
mempengaruhi jenis media pengajaran pembelajaran merupakan segala upaya
yang sesuai selain terdapat berbagai aspek untuk menyampaikan pembelajaran kepada
lain yang harus diperhatikan dalam pebelajar. Gagne dan Briggs (1979 : 175)
memilih media, antara lain tujuan dalam Degeng (2013:162) menyebutkan
pengajaran, jenis tugas dan respon yang bahwa strategi penyampaian dengan
diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran delivery system, yang didefinisikan sebuah
berlangsung, dan konteks pembelajaran strategi penyampaian dalam pembelajaran

Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 2 Juli 2017 | 56


mencakup lingkungan fisik, strategi kemudahan. Saat ini integrasi manusia
penyampaian, bahan pembelajaran,dan dengan komputer sudah banyak digunakan
kegiatan – kegiatan terkait pembelajaran. dalam pembelajaran dalam hal
Oleh sebab itu pemilihan strategi implementasi teknologi multimedia dalam
pembelajaran yang tepat diharapkan dapat pembelajaran, salah satunya adalah
meningkatkan retensi belajar yang Natural User Interface (NUI). Natural
merupakan permasalahan pada penelitian User Interface (NUI) adalah cara yang
ini. Retensi yang dimaksud dalam lebih alami bagi pengguna untuk
penelitian ini adalah tingkat kemampuan berinteraksi dengan teknologi dan
mengingat sebanyak-banyaknya informasi merupakan istilah umum untuk teknologi
yang diberikan, Untuk meningkat yang dapat menerima input suara, sentuhan
kemampuan retensi belajar, maka dan gerakan. Natural User Interface (NUI)
diperlukan media penyampaian tidak mengacu pada perancangan antar
pembelajaran yang tepat untuk mendukung muka, NUI mengacu pada cara – cara
gaya belajar yang sesuai. Gaya belajar berinteraksi yang digunakan oleh
dalam penelitian ini adalah kombinasi dari pengguna (Webb & Ashley, 2012: 170).
gaya belajar audiotis, visualistik dan NUI dikembangkan oleh Microsoft untuk
kinestetik karena media penyampaian memfasilitasi pengguna dalam melakukan
pembelajaran yang digunakan adalah interaksi alami dan intuitif ke komputer
immersive multimedia dengan teknologi dengan menggunakan bahasa isyarat dan
Natural User Interface (NUI). suara. Natural User Interface (NUI)
Dalam penelitian ini menggunakan menggunakan sensor yang dapat membaca
teknologi Natural User Interface (NUI) gerak manusia yang kemudian diproses
sebagai media penyampaian pembelajaran. dalam komputer sehingga terdapat
Natural User Interface (NUI) adalah keselaraan antara gerak manusia nyata
merupakan penggabungan metodologi dengan gerak manusia dalam dunia nyata.
interaksi komputer yang berfokus NUI adalah antarmuka pengguna yang
kemampuan manusia seperti menyentuh, didesain untuk menyediakan interaksi
melihat, gerakan, dan fungsi kognitif yang alami. Tujuan dari NUI adalah
lebih tinggi seperti ekspresi, persepsi dan menyediakan interaksi yang sempurna
penarikan (Alfredo et al., 2013). Saat ini untuk manusia dan komputer (Anusha &
teknologi immersive multimedia banyak Rama, 2014). Salah satu aplikasi
diaplikasikan pada natural user interface penggunaan NUI adalah touch screen,
(NUI). Natural user interface (NUI) adalah yang dapat mempemudah pengguna untuk
sebuah pendekatan baru dalam dunia memindah objek dengan cara tapping dan
interaksi manusia dan komputer yang dragging dengan jari atau stylus. Objek
memiliki input alami. Natural User digital pada layar kemudian melakukan
Interface (NUI) adalah salah satu teknologi respon yang sesuai dengan yang diinginkan
yang akan menjadi trend teknologi di pengguna.
bidang pendidikan (New Media Penggunaan natural user interface
Consortium Horizon Project, 2012). Oleh (NUI) saat ini sudah meluas ternasuk pada
sebab itu maka Natural User Interface dunia pendidikan. Natural user interface
(NUI) diharapkan dapat menjadi alternatif (NUI) mempunyai potensial yang besar
media pembelajaran yang lebih efektif. untuk memfasilitasi cara baru dalam
Pengembangan aplikasi ini memungkinkan pembelajaran berbasis komputer.
pembelajar untuk mengontrol materi Teknologi ini berpotensi dapat
pembelajaran dengan gerakan. meningkatkan interaksi pembelajaran
dalam kelas, dengan meningkatkan
ANALISIS partisipasi pebelajar, memberikan fasilitas
Natural User Interface (NUI) dalam penyampaian presentasi pembelajar,
Interaksi antara manusia dan dan menciptakan peluang diskusi yang
komputer saat ini dilakukan untuk saling lebih besar (Echeverria et al., 2013).
beritegrasi mencapai tujuan tertentu yaitu Penggunaan teknologi di dalam kelas

Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 2 Juli 2017 | 57


pembelajaran dapat membuat proses mouse. Gesture processing / motion
belajar lebih inovatif dan membuat kelas tracking adalah cara membaca gerakan
sebagai kelas pembelajaran aktif, berpikir tubuh manusia yang dapat diolah oleh
kritis, dan memajukan perkembangan komputer sebagai pemicu untuk
siswa dalam pembelajaran (Anusha & melakukan proses selanjutnya yang sudah
Rama, 2014 : 1). dibuat terlebih dahulu. Kinect digunakan
Untuk mendukung teknologi untuk memberikan alternatif
Natural User Interface (NUI), Kinect mengendalikan materi ajar dalam
sensor digunakan sebagai alat bantu presentasi atau simulasi agar lebih efisien
interaksi pengguna dengan komputer. dan menarik. Tahap dalam implementasi
Dengan adanya kinect, pengguna dapat kinect - Natural User Interface (NUI) pada
melakukan aktivitas dalam komputer media pembelajaran diawali dengan
dengan menggunakan gerakan tangan atau mengamati cara kerja kinect pada proses
gerakan tubuh yang lain. Kinect manipulasi pada color image, depth image
mempunyai kelengkapan yang meliputi dan skeleton , dan kemudian implementasi
depth sensor (sensor kedalaman), multi- hasil manipulasi color image, depth image
array michropone dan kamera. Dalam dan skeleton kinect sensor pada proyektor.
pengambilan data, depth sensor mengambil
data sebuah area dalam bentuk 3D dengan
mengesampingkan intensitas cahaya dari
objek. Kinect Sensor dapat bekerja dengan
baik dalam kondisi berikut (Catuhe, 2012)
:
 Horizontal viewing angle: 57º
 Vertical viewing angle: 43º
 Jarak terbaik untuk user menggunakan
Kinect adalah 1.2 meter sampai 4
meter.
 Depth range: 400mm (near mode)
sampai 8000mm (standard mode). Gambar 1. Identifikasi komponen kinect
(Sumber: Kean et al., 2011)
Untuk melakukan proses pengambilan
data, kinect mengenali pengguna dan
pergerakannya dengan metode skeletal Kinect membantu untuk
tracking. Pemanfaatan skeletal tracking mendetekti gesture atau sentuhan dari
memberikan hasil berupa posisi sendi pembelajar yang direkam sehingga
(skeleton joint) dari user yang dikenali dan pembelajar dapat melakukan mengendalian
mengikuti pergerakannya. Skeletal selayaknya mouse dan navigasi pada
Tracking dioptimalkan untuk mengenali konten presentasi. Pada proses
user yang berdiri ataupun duduk, dan pembelajaran, kinect dihubungan pada
menghadap Kinect. Kinect SDK proyektor dan kemudian pembelajar
menyediakan API (Application mengendalikan materi dengan gerakan.
Programming Interface) untuk
memudahkan mengakses seluruh titik
sendi.
Data yang diperoleh kinect sensor
adalah gesture dan voice yang akan
diutilisasi sehingga fungsi mouse sebagai
control device dapat diminimalisir karena
pembelajar mengendalikan presentasi
materi ajar lebih efisien tanpa harus
kembali ke posisi komputer untuk
melakukan aktivitas perubahan dengan

Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 2 Juli 2017 | 58


penggunanya. Multimedia dapat
menampilkan pesan dan pengetahuan
dalam bentuk gabungan atau kombinasi
antara beberapa unsur seperti: teks, audio,
grafis, video, dan animasi secara simultan.
Dengan kemampuan ini program
multimedia dapat menayangkan informasi
yang sangat komprehensif untuk dipelajari
oleh siswa. Multimedia mempunyai
beberapa keunggulan dibandingkan dengan
penggunaan media lainnya. Keunggulan
utama terletak pada pengendalian
komputer berada di tangan pembelajar,
sehingga tingkat kecepatan belajar siswa
dapat disesuaikan dengan tingkat
penguasaannya. Selain itu multimedia
Gambar 2. Prinsip Pengambilan data dapat menampilkan objek – objek yang
(Sumber : Kean et al., 2011) sebenarnya secara fisik tidak ada
(imagery). Penggunaan imagery akan
Kinect mampu melakukan meningkatkan retensi pebelajar dalam
melakukan depth recognition, motion mengingat materi-materi pembelajaran
tracking, facial recognition, dan speech yang ada (Herlanti et al., 2007).
recognition. Mesin kinect dapat disebut Penggunaan multimedia sebagai
sebagai salah satu bagian dari transducer strategi pembelajaran dapat disesuaikan
karena kinect berfungsi sebagai penangkap dengan kebutuhan dan kemampuan belajar
variable fisik yang berasal dari inputan yang dimiliki oleh individu penggunanya.
gesture tubuh pengguna menggunakan Saat ini program multimedia pembelajaran
sensor-sensor yang ada di mesin kinect telah terintegrasi penggunaanya dengan
(Kamera, infra merah, microphone) dan perangkat komputer. Hal ini menyebabkan
juga menerjemahkannya menjadi variable program multimedia dapat digunakan
listrik yang bias diolah oleh pengkondisi sebagai media interaktif. Banyak strategi
sinyal (akuator), menunjukan skeletal dan metode yang dapat digunakan untuk
tracking human body yang dapat dibaca merancang dan memproduksi program
kinect (Webb & Ashley, 2012). multimedia yang efektif sebagai media
Penggunaan kinect Natural User pembelajaran interaktif. Sifat interaktifitas
Interface dalam proses belajar mengajar, yang terdapat di dalam jenis multimedia
diintegrasikan dalam bentuk presentasi mampu memuat proses pembelajaran
multimedia dengan menggunakan gesture menjadi bersifat “dialogis”. Salah satu
sebagai kontrol (Human Computer alasan pembelajar menggunakan
Interface) (Villaroman et al., 2011). multimedia sebagai strategi pembelajaran
Strategi Pembelajaran adalah multimedia bersifat interaktif dan
Dalam proses pembelajaran, menyuguhkan hiburan kepada pebelajar
diperlukan sebuah strategi yang tepat selain dari materi ajar yang disajikan
sehingga hasil pembelajaran menjadi (Ludwig et al., 2004). Multimedia
optimal. Salah satu strategi pembelajaran memiliki keunggulan dibandingan video
yang saat ini banyak dikembangkan adalah dan audio karena adanya keterlibatan organ
strategi pembelajaran yang diintegrasikan tubuh visual, audio dan kinetic.
dengan teknologi. Salah teknologi yang Strategi pembelajaran yang dipakai
digunakan adalah multimedia dalam penelitian ini adalah Immersive
pembelajaran. Multimedia merupakan Multimedia dengan teknologi Natural User
produk dari kemajuan teknologi digital. Interface (NUI). Immersive multimedia
Media ini mampu memberikan adalah multimedia yang memadukan
pengalaman belajar yang kaya bagi multimedia dengan virtual reality.

Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 2 Juli 2017 | 59


Teknologi ini memungkinkan pebelajar didik mendapatkan sebuah pengalaman
dan pembelajar melakukan interaksi. interaktif dari materi yang disampaikan
Ketertarikan pebelajar terhadap sebuah ((Ken) & Neo, 2004).
teknologi adalah awal yang baik untuk Retensi
memotivasi pebelajar untuk selaku belajar. Untuk meningkatkan hasil retensi
Dengan motivasi yang tinggi, pencapaian dan belajar maka diperlukan strategi
retensi dapat dengan mudah dicapai. pembelajaran yang sesuai dengan karakter
dan gaya belajar pebelajar. Belajar
merupakan suatu proses psikologis yang
berlangsung dalam interaksi aktif antara
subjek dengan lingkungan dan
menghasilkan perubahan perubahan dalam
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
bersifat konstan / menetap. Belajar
merupakan hal yang kompleks.
Kompleksitas belajar dapat dipandang dari
dua subyek yaitu pembelajar dan pebelajar.
Gambar 3. Kerangka kerja Interactive Sebagai tindakan belajar, hal ini dialami
WhiteBoard oleh pebelajar sendiri karena pebelajar
(Sumber : sebagai penentu terjadinya atau tidak
Sobel- terjadinya proses belajar.
lojeski, Pembelajar tidak hanya melakukan
2010) proses transformasi ilmu pengetahuan
kepada pebelajar, akan tetapi lebih dari itu
Teknologi dapat meningkatkan seorang pembelajar harus berperan sebagai
motivasi pebelajar dan kemampuan retensi motivator, inspirator, fasilitator dan
lebih daripada pebelajar kelas tradisional mediator dalam proses belajar peserta
dikarenakan faktor motivasi lebih yang didik. Olehnya itu pembelajar tidak hanya
muncul karena ketertarikan terhadap melakukan proses pengajaran tetapi juga
teknologi (Granito, 2012). Pengembangan dituntut melakukan proses pembelajaran.
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Pembelajar yang berperan sebagai
menghasilkan sebuah media pembelajaran mediator dapat merubah struktur kognitif
berupa media interaktif Natural User pada pebelajar karena dapat membentuk
Interface (NUI). Media interaktif berupa kelas yang lebih beriorientasi terhadap
Interactive White Board (IWBs) dapat kualitas pembelajaran. Pada proses ini
meningkatkan motivasi, atensi, perilaku, pebelajar melakukan sebuah proses
persepsi dan tingkat interaksi pebelajar, pembejaran aktif dengan menggunakan
pembelajar dan IWBs (Sobel-lojeski, teknologi.
2010). Integrasi teknologi dalam stategi
Penerapan NUI sebagai strategi pembelajaran membuat proses
pembelajaran sangat efektif untuk pembelajaran lebih menyenangkan dan
meningkatkan tingkat daya ingat peserta mudah diterima karena teknologi
didik sehingga diharapkan retensi memudahkan pebelajar untuk
bertambah. NUI sebagai salahsatu menyesuaikan cara belajar dan memahami
teknologi multimedia memungkinkan berdasarkan karateristik masing-masing
untuk mengirimkan informasi dalam pebelajar (Kurniawan, 2016).
kemasan yang menarik. Integrasi sebuah
teknologi dalam strategi pembelajaran
efektif sebagai metode dalam penyampaian
materi ajar dikarenakan dapat
meningkatkan kemampuan pendidik untuk
menyampaikan dalam berbagai bentuk
media pembelajaran, sedangkan peserta

Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 2 Juli 2017 | 60


pebelajar. Gaya belajar visual, gaya belajar
auditorial, dan gaya belajar kinestetik
memiliki hubungan positif tehadap prestasi
(Bire et al., 2014).
Gaya belajar pebelajar sangat
mempengaruhi proses belajar mengajar,
daya tangkap dan retensi terhadap materi
ajar yang disajikan dalam kelas , yang
terdiri dari tiga bentuk (gaya belajar visual,
gaya belajar audio dan gaya belajar
kinestetik) . Pebelajar gaya visual belajar
dengan bentuk grafik dan gambar.
Gambar 4. Integrasi teknolodi dalam strategi Pebelajar gaya audio belajar dengan
pembelajaran mendengarkan materi aja dan membaca,
(Sumber : Ken & Neo, 2004) sedangkan pebelajar gaya kinestetik belajar
dengan mencoba (Gilakjani & Branch,
Penerapan teknologi dalam 2012). Strategi pembelajaran immersive
pembelajaran dilakukan dengan cara multimedia memungkinkan untuk
memilih media pembelajaran yang tepat. menggabungkan ketiga gaya belajar
Salah satu elemen dalam penerapan media tersebut dalam satu media. Immersive
dalam proses pembelajaran adalah multimedia menyajikan tiga bentuk media
meningkatkan sensifitas pembelajar untuk dalam satu proses pembelajaran. Visual
menyampaikan kebutuhan pebelajar, dalam media pembelajaran dengan Natural
adaptasi cara mengajar berdasarkan User Interface (NUI) menggabungkan
kebutuhan pebelajar, pembentukan kelas ilustrasi, bentuk teks dan menyajikan
yang lebih bersahabat (Grosser & Waal, kerangka berpikir yang tersusun untuk
2009). memanjukan proses berpikir dan belajar
Dalam peningkatan retensi belajar, (Stokes, n.d.) . Retensi didapatkan dari
maka seorang pembelajar memilih strategi proses pembelajaran dengan menggunakan
pembelajar yang sesuai dengan gaya media pembelajaran multimedia. Proses
belajar pebelajar. Gaya belajar merupakan belajar terus menerus didapatkan saat
suatu kombinasi dari bagaimana seseorang pebelajar menerima informasi dengan
menyerap dan kemudian mengatur serta melihat, mendengarkan dan melakukan
mengolah informasi. Gaya belajar bukan simulasi pada saat proses pembelajaran
hanya berupa aspek ketika menghadapi berlangsung. Proses retensi tidak hanya
informasi, melihat, mendengar, menulis mengukur konten ingatan tetapi juga
dan berkata tetapi juga aspek pemrosesan mendukung pembelajaran dan retensi
informasi sekunsial, analitik, global atau jangka panjang. Proses retensi dilakukan
otak kiri dan otak kanan. Pebelajar belajar secara berulang-ulang pada pebelajar yang
dengan baik dengan melihat nilai dan belajar materi baru kemudian evaluasi
informasi yang disajikan dalam kelas. Jika mandiri terhadap yang telah diterima.
pebelajar tidak tertarik dengan materi yang Proses ini disebut Multiple-trial learning
diajarkan maka mereka cenderung tidak (Karpicke & Roediger, 2007).
akan mempelajarinya. Ketertarikan dari Tingkat retensi dalam kaitannya
pebelajar terhadap materi yang diajarkan dengan gaya belajar, lebih mengarah pada
dipengaruhi dari gaya belajar dari masing – salah satu tipe gaya belajar yaitu visual.
masing pebelajar (Gilakjani & Branch, Terdapat sebuah pengaruh terhadap
2012). penggunaan multimedia pembelajaran
Gaya belajar audio, visual dan dalam bentuk gaya belajar visual kognitif
kinestetik merupakan kombinasi dari (Höffler et al., 2010; Niegelmann et al.,
bagaimana pebelajar menyerap, mengatur 2004) dalam kaitannya dengan daya
dan mengolah informasi yang pada tangkap pebelajar. Pada proses
akhirnya mempengaruhi prestasi belajar pembelajaran dengan media yang tepat

Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 2 Juli 2017 | 61


dapat meningkatkan daya transfer dan Teaching and Learning Process.
retensi pengetahuan (Sorden, n.d.) International Journal of Scientific
and Research Publications, 4(2): 2–4.
SIMPULAN Tersedia di www.ijsrp.or.
Pemilihan strategi pembelajaran Bire, A.L., Geradus, U. & Bire, J. 2014.
didasari dari karateristik dan gaya belajar Pengaruh Gaya Belajar Visual,
dari pebelajar. Pemilihan strategi Auditorial, Dan Kinestetik Terhadap
pembelajaran yang tepat diharapkan dapat Prestasi Belajar Siswa. JURNAL
meningkatkan hasil belajar dan retensi KEPENDIDIKAN, Volume 44,
belajar yang merupakan permasalahan Nomor 2.
pada penelitian. Natural user interface Catuhe, D. 2012. Programming with the
(NUI) mempunyai potensial yang besar Kinect for Windows Software
untuk memfasilitasi cara baru dalam Development Kit. Washington:
pembelajaran berbasis komputer, Microsoft Press.
meningkatkan interaksi pembelajaran Echeverria, M.A.M., Mancilla, O.C.S.,
dalam kelas, dengan meningkatkan Carillo, F.Q. & Enciso, E.A.F. 2013.
partisipasi pebelajar, memberikan fasilitas Natural User Interfaces to Teach
dalam penyampaian presentasi pembelajar, Math on Higher Education. Proceda
dan menciptakan peluang diskusi yang Social and Behavioral Sciences, 106:
lebih besar. Untuk mencapai hasil belajar 1883–1889. Tersedia di
dalam proses pembelajaran, hal penting www.sciencedirect.com.
adalah melakukan kombinasi metode Gilakjani, A.P. & Branch, L. 2012. Visual ,
pembelajaran dan menstimulasi lingkungan Auditory , Kinaesthetic Learning
kelas yang lebih interaktif. Proses retensi Styles and Their Impacts on English
tidak hanya mengukur konten ingatan Language Teaching. 2(1): 104–113.
tetapi juga mendukung pembelajaran dan Granito, M. 2012. The Effect of
retensi jangka panjang. Technology on a Student â€TM s
Penerapan Natural User Interface Motivation and Knowledge
(NUI) dalam proses pembelajaran Retention.
merupakan strategi yang tepat untuk Grosser, M. & Waal, E. De 2009.
mengakomodasi gaya belajar visual Education as Change Recentering the
dimana NUI memungkinkan pebelajar, teacher : from transmitter of
pembelajar dapat saling berinteraksi knowledge to mediator of learning.
langsung dengan teknologi. Proses (November 2014): 37–41.
interaksi langsung tersebut dapat Herlanti, Y., Rustaman, N.Y. & Setiawan,
memberikan stimulus untuk meningkatkan W. 2007. Kontribusi wacana
retensi dan transfer pengetahuan pebelajar multimedia terhadap pemahaman dan
yang berdampak pada terbentuknya retensi siswa (. Jurnal Pendidikan
pemahaman terhadap suatu materi ajar. IPA: METAMORFOSA VOL 2 NO 1,
April 2007, 2(1): 29–38.
DAFTAR RUJUKAN Höffler, T.N., Helmut, P. & Nerdel, C.
(Ken), T.-K.N. & Neo, M. 2004. 2010. The influence of visual
Classroom innovation: engaging cognitive style when learning from
students in interactive multimedia instructional animations and static
learning. Campus-Wide Information pictures. 20: 479–483.
Systems, 21(3): 118–124. Karpicke, J.D. & Roediger, H.L. 2007.
Alfredo, P., Tore, D., Discepolo, T. & Memory and Language Repeated
Tore, D. 2013. Natural User retrieval during learning is the key to
Interfaces as a powerful tool for long-term retention q. 57: 151–162.
courseware design in Physical Kean, S., Hall, J.C. & Perry, P. 2011. Meet
Education. 9(May): 105–114. The Kinect. An Introduction to
Anusha & Rama 2014. Emerging Programming Natural User Inteface.
Technological Applications for Apress.

Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 2 Juli 2017 | 62


Kurniawan, C. 2016. Pengembangan Interactive Whiteboards ( IWBs ) On
Model Pembelajaran 3D Display Student Performance And Learning :
System Berbasis Holografi. A Literature Review. 38(3): 255–312.
SINTEKS, 2. Sorden, S.D. n.d. The Cognitive Theory of
Ludwig, T.E., Daniel, D.B., Froman, R. & Multimedia Learning.
Mathie, V.A. 2004. Using Stokes, S. n.d. Visual Literacy in Teaching
Multimedia In Classroom and Learning : A Literature
Presentations: Best Principles. Perspective. Electronic Journal for
Society for the Teaching psychology the Integration of Technology in
Pedagogical Innovations Task Force, Education, vol. 1, no. 1, 1(1): 10–19.
(December): 1–32. Villaroman, N., Rowe, D., Ph, D., Swan,
New Media Consortium Horizon Project B. & Ph, D. 2011. Teaching Natural
2012. Technology Outlook for User Interaction Using OpenNI and
STEM+ Education 2012-2017. 26. the Microsoft Kinect Sensor.
Niegelmann, H., Leutner, D. & Brunken, Webb, J. & Ashley, J. 2012. Beginning
R. 2004. Instructional Design for Kinect Programming with the
Multimedia. Microsoft Kinect SDK. Apress.
Sobel-lojeski, K. 2010. The Effects Of

Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 5 No. 2 Juli 2017 | 63

Anda mungkin juga menyukai