Anda di halaman 1dari 9

BAB.

III
PERANG DUNIA I SAMPAI DENGAN TERBENTUKNYA LBB

A. PERANG DUNIA I
1. Latar Belakang Timbulnya Perang Dunia I
Salah satu faktor yang merupakan sebab utama berkobarnya perang dunia I
adalah faktor ekonomi. Jerman dan Inggris sesudah tahun 1880-an merupakan
pesaing hebat dalam bidang perdagangan. Pada waktu inggris bukan lagi satu-
satunya negara industri di dunia yang dapat melemparkan hasil produksi dunia yang
dapat melemparkan hasil produksi industrinya keseluruh penjuru dunia tanpa
pesaing yang serius. Lebih-lebih sesudah Jerman dapat melakukan revolusi industri
yang sering disebut “Radical Industrial Revolution”, yaitu dalam waktu 30 tahun
berhasil mengubah negaranya yang agraris menjadi industri yang besar dan modern.
Pada 1913 jerman berdiri sebagai pesaing Inggris dan Amerika Serikat dalam
perdagangan dunia, perbankan, asuransi, dan perkapalan. Mark Jerman menyaingi
Pound Inggris. J.M. Keynes, seorang ekonom terkemuka, berpendapat bahwa
imperium jerman lebih banyak di bentuk dari batu bara dan besi yang cukup banyak,
dan gabungan batu bara dan besi itu menghasilkan industri besi yang paling
berpengaruh di Eropa.
Jerman yang memiliki industri yang cukup tetapi belum memiliki daerah
pemasaran hasil produksi yang cukup, berusaha sekali untuk mendapatkan koloni-
koloni, setidaknya daerah daerah diseberang lautan yang dapat dipengaruhi, dan
dijadikan tempatpenanaman modalnya. Akibatnya sering terjadi krisis politik, dan
militer antara Jerman dan Inggris, atau antara prancis dan jerman di benua Afrika.
Demikian pula terjadi persaingan ekonomi antara Jerman dan Rusia, namun
persaingan tersebut terjadi antara jerman dan Inggris.
Di samping faktor ekonomi, terdapat pula faktor politik dan nasionalisme.
Persaingan politik dan cita-cita nasionalisme merupakan ekses dari nasionalisme
modern yang membawa negara-negarawan mempertengkarkan hal-hal kecil
mengenai kepentingan angsanya di Asia, Afrika dan Balkan. Karena di
nasionalisme-lah prancis menghendaki sekali menguasai kembali Alsac-Lorra
(Elsaz-Lotharingen) yang pada 1871terpaksa dilepas untuk jerman karena kalah
perang; karena nasionalisme, persaingan antara inggris dan jerman makin
diperhebat, dan mendorong keduanya untuk melakukan kompetensi dalam
kemiliteran dan angkatan laut. Yang paling penting dari segalanya adalah bahwa
nasionalosme merupakan ekplosif yang telah mampu menghancurkan imperium
Ottoman, dan pada level abad ke-20 mengancam integritas imperium-imperium
yang penduduknya terdiri dari campuran bangsa yaitu Austria dan bahkan Rusia.
Nasionalisme Serbia, negeri yang beru terlepas dari imperium Ottoman, berekor
dan ingin memperluas wilayahnya dengan merugikan Austria; negarawan Austria
membuat usaha- usaha yang sangat garang untuk melindungi negerinya terhadap
penghancuran yang menggunakan dasar nasionalisme.
Faktor lain adalah hal kemiliteran. Sejak munculnya sentimen-sentimen
nasionalistis dan keadaan hubungan internasional menjadi buruk, masing- masing
negara besar di Eropa memperlengkapi dirinya dengan angkatan perang yang kuat.
Masing-masingnya siap untuk dipakai, persingan dalam angkatan laut makin
membuat jeleknya hubungan antara Jerman dan Inggris. Pada waktu menjelang
berkobarnya perang, nasihat para ahli militer yang menghendaki peperangan lebih
besar pengaruhnya dari pada yang diberikan oleh kaum diplomat dan kaum politisi.
Perimbangan kekuatan militer di Eropa pada waktu itu membuat tiap bangsa takut
terhadap mobilisasi kekuatan tersebut.
Faktor sosial ikut berbicara. Mulai kepercayaan terhadap “ Darwinisme
sosial” yaitu pendapat bahwa bangsa yang paling kuat ( dalam bidng militer) akan
tetap hudup dan tumbuh, atau bahwa perang merupakan bagian dari “perjuangan
untuk tetap ada”, sampai ada kepercayaan tentang superioritas orang Prancis, orang
Jerman, orang Rusia, atau beberapa “kultur” lain-nya menghinggapi bangsa-bangsa
di Eropa pada itu. Dalam dunia materialis maka pendapat tidak ada salahnya jika
orang menggunakan material untuk mendapatkan hasil yang bersifat material.
Akhirnya faktor diplomatik memperuncing keadaan yang menantang
perdamaian itu. Antara 1891 dan 1914, negara-negara besar di Eropa telah terbagi
dalam dua kelompok, masing masing terikat oleh perjanjian-perjanjian rahasia,
yang satu dengan yang lainnya saling iri dan curiga. Terutama krisis Maroko dan
Balkan, sangat menegangkan hubungan antara Triple Entente ( Inggris, Prancis dan
Rusia) dan Triple Alliance ( Jerman, Austra-Hongaria dan Italia). Pada 1914
masing-masing kelompok sudah tidak lagi ingin mengatasi krisis dengan
mengadakan kompromi. Dengan demikian terjadilah perang. Diplomasi tidak
menyebabkan perang dunia, melainkan membantu menciptakan situasi yang
menyebabkan api peperangan itu berkobar.
Krisis di Balkan, dengan peristiwa terbunuhnya Franz Ferdinand putra
mahkota Australia di sarajewo (Bosnia) oleh seorang nasionalis Serbia,
mengakibatkan meletusnya perang. Australia mengumumkan perang dengan
Serbia, karena serbia tidak mau memenuhi tuntutan Austria. Austria berani
menyatakan perang tersebut karena akan memperoleh bantuan dari sekutunya, yaitu
Jerman, anggota dari Triple Alliance. Peristiwa ini di ikuti oleh tindakan Tsar
Nicholas II yang memerintahkan mobilisasi angkatan perangnya. Jerman memberi
ultimatum kepada Rusia agar dalam waktu 12 jam, Rusia agar segera
memberlakukan demobilisasi. Karena Rusia tidak menjawab maka jerman
menyatakan perang.
Jerman yang mengetahui bahwa perang melawan Rusia berarti menyertakan
prancis. Beberapa hari kemudian (3 Agustus 1914) mengumumkan perang kepada
Prancis. Inggris membantu sekutunya dan menyatakan perang kepada jerman. Italia
tidak setia kepada triple alliance, dan pada 1915 mengadakan perjanjian rahasia di
London debgan pihak Triple Entente, dan Italia di beri janji daerah daerah yang
penduduknya berbangsa Italia tetapi berada di bawah kekuasan Australia.
2. Jalannya Perang
Jerman mempunyai strategi yang dibuat oleh jendral Alfred Von Schlieffen,
yaitu menyerbu Prancis melalui Belgia kemudian menduduku Paris. Fron timur
yaitu ke Rusia tidak perlu diperhitungkan. Dilihat dari pihak jerman medan perang
dibagi menjadi empat fron/medan, yaitu:
a. Medan Barat
Medan ini di pimpin oleh jendral Helmuth Von Moltke (kemanaan Von
Moltake ke zaman Bismark) menyerbu ke Belgia terus ke Prancis Utara, tetapi
ditahan oleh tentara Prancis yang dipimpin oleh jendral Joseph Carlesh Joffre,
dalam pertahanan sepanjang sungan Marne. Joffre dibantu oleh Ferdinand Foch,
tentara Inggris dan Kanada diperbantukan kepada tentara Prancis yang mendarat di
Italia.
b. Medan timur
Medan timur, Jerman menyerbu Rusia, terjadi pertempuran di Tannerburg
dan llilhem Ludendorff dapat menduduki Polandia.
c. Medan di Balkan
Tentara Inggris dan Pearncis didaratkan di sekitar Dardanela, tetapi dapat
ditahan oleh Kemal Pasya dari Turki. Tentara Jerman juga ada yang diletakkan di
Balkan dibawah Hanes Von Seelst.
d.Medan di laut
Dalam perang di laut Jerman menjalankan taktik perang kapal selam tak
terabtas, maksudnya semua kapal yang mau berhubungan dengan pihak sekutu
dianggap musuh dan akan ditenggelamkan. Kebetulan tanggal 7 Mei 1915 kapal
Lusitania, milik Amerika Serikat ditenggelamkan oleh Jerman di dekat pelabuhan
Ireland tanpa pertolongan terhadap 1200 awak kapal dna penumpangnya.
Akibatnya suara umum di Amerika ingin membantu sekutu dengan tujuan perang,
menghancurkan kediktatoran dan menegakkan demokrasi. Tahun 1917 Amerika
Serikat masuk sekutu dan banyak memberikan alat perlengkapan perang.
Tahun 1917 Rusia menghentikan perangnya sebab ada revolusi komunis
dibawah Lenin. Lenin berdamai dengan Jerman dalam perdamaian Brest Litownk
meskipun dengan persyaratan berat.
Pada sidnag konggres Amerika Serikat Presiden Thomas Woodrew Willson
mengajukan 14 aggasan untuk mengakhiri perang-perang yang selalu timbul.
Wilson seorang idealis yang pikirannya kurang praktis. Tentu gagasannya tidak bisa
diterima negara yang menang dlam perang. Perdanan Menteri Perancis George
Clemencau mengejek gagasan Wilson, ktanya “Tuhan hanya membri 10 hukum
justru Wilson memberi 14”. Keempat belas pasal tersebut yaitu
1). Menghapus perjanjian rahasia diganti dnegan terbuka
2). Kebebasan di laut
3). Kebebasan perdagangan dan menghapus tariff yang menghalangi
4). Pengurangan persenjataan
5). Penyelesaian sebaik-baiknya mnegenai jajahan
6). Jermana meninggalkan daerah miliki Rusia yang diduduki
7). Restorasi Belgia
8). Mengembalikan Elzas dan Lotharingen kepada Perancis
9). Penetapan kembali batas-batas Italia
10). Hak menentukan sendiri bagi minoritas yang di bawah Austria dan Hongaria
11). Restorasi Serbia, Rumania, Montenegero, dan penyelesaian soal Balkan
12). Hak menentukan nasib sendiri bagi jajahan Turki
13). Menyatukan kembali Polandia
14). Didirikan Liga Bangsa-Bangsa untuk menjaga keamanan dunia
Dari keempat belas pasal tersebut hanya hanya pasal terakhir bisa dilaksanakan.

3. Akhir dari perang dunia


Menjelang berakhirnya PD 1, di Jerman bnayak yang tidak puas, sbab sudah
ada gejalanya negaranya akan kalah. Ada pemberontakan para pelaut di Kiel.
Pangeran Von Max yang memimpin cabinet koalisi, berusaha supaya Jerman
menjadi kerajaan terbatas, bukan absolut, ini tidak mempengaruhi sikap sekutu,
sebab Amerika Serikat ingin supaya menjadi negara demokratis sungguh.
Bulgaria menyerah tanggal 25 September 1918, Turki 30 Oktober 1918, dan
Austria 27 Oktober 1918. Dengan demikian Jerman tinggal sendirian. Dicoba
diadakan rundingan tetapi gagal. Di kalangan militer berusaha menyingkirkan
menyingkirkan Wilhelm, terpaksa lari ke negeri Belanda yang netral. Waktu sekutu
memintanya ditolak, sesuai dengan ketentuan Geneva tentang perlindungan
terhadap pelarian perang.
Tanggal 9 November 1918 Jerman menyerah. Pemerintah sementara di
bawah Presiden Freidrich Ebert dan perdana menteri Scheidemann dari partai
sosialis democrat. Bentuk negara republic kesatuan. Kemudian disuruh adanya
coup d’etat, dari partai Spartacis (sosialis ekstrem), dipimpin oleh Liebkneehtdan
Roxa Luxemburg, tetapi gagal dan kedua tokoho ini terbunuh.
Setelah keadaan aman majelis nasional berkumpul di kota Weimar untuk
menyusun UUD, maka Republik yang dibuat berdasar UUD tersebut dinamai
Republik Weima. Sesudah terbentuk republic juga ada coup d’etat dari oartai
loyalis tetapi juga gagal.
a. Perdamaian Versailles tanggal 8 Januari-28 Juni 1919
Jerman harus menandatangani perdamian Versailles yang sangat berat, ini
memang dikehendaki oleh Clemenceau wakil dari Perancis, sebagai pelaksanaan
cita-cita pembalasan dan supaya Jerman tidak bisa bangkit lagi. Isi perdamian
dipaksakan atau hanya didiktekan kepada pihak yang kalah tanpa berunding dahulu,
maka sering disebut diktat Versailles. Karena bagi Jerman terlalu berat dan dirasa
sebagai penghinaan, maka Jerman sekarang timbul cita-cita pembalasan kepada
Perancis. Ini yang akan menimbulkan perang dunia II. Jadi sebetulnya perang dunia
1 dilanjutkan oleh perang dunia II hanya diselingi waktu mengaso. Tokoh dalam
perdamaian Versailles yaitu: Clemenceau, Perdana Menteri Perancis., Orlando,
Perdana Italia, Lloyd George, Perdana Menteri Inggris. Dan Wilson Presiden
Amerika Serikat. Jerman diwakili oleh Christian Brookdorff, yang hanya menerima
isi perjanjian dan diberi wkatu 5 hari pemerintahnya harus memberi jawaban.
Terpaksa Perdana Menteri Scheiderman mengundurkan diri karena keberatan
menerima isi perdamian tersebut. Penggantinya Gustav Bouder.
Isi pokok perjanjian :
1) Tentara Jerman tidak boleh melebihi 100.000 dan hanya bertugas untuk
keamanan dalam negeri.
2) Dilarang mengadakan wajib militer, dan kapal perangnya hanya enam
3) Elzas dan Letharingen diambil oleh Perancis
4) Bohamia dan Slovakia disatukan kembali
5) Polandia diberi pintu ke laut (corridor)
6) Dazig dibawah Liga Bangsa-Bangsa
7) Daerah Eupen dan Malmedy diambil oleh Belgia, Schleeswyk diambil oleh
Denmark, Prussia Barat diambil oleh Polandia, Saar dan Perancis, sedang di
pacific diambil oleh Jepang.
8) Daerah Rhine diduduki oleh sekutu selama 15 tahun dan di situ di demiliterisir.
9. Industri perang dihapus
10. Jerman harus membayar gamti rugi perang yang besarnya akan ditetapkan
kemudian
b. Perdamaian Saint Germain antara Austria dengan sekutu
Perdamaian Saint Germain tahun 1919 sama dengan Versailles.
1. Austria mengakui kemerdekaan Hongaria, Chekoslovakia dan Polandia.
2. Austria kehilangan, Tyroi, Istrie dan sebagian Sudetan.
3. Diadakan demiliterisasi di Austria.
4. Serbia di tambah dengan Montenegro dan beberapa daerah Austria di balkan
menjadi Yugoslovakia
c. Perdamaian Neuilly antara Bulgaria dengan sekutu
Isi perdamaian tersebut :
1. Daerah Bulgaria diperkecil dan diberikan kepada Rumania dan Yugoslavia
2. Tentara Bulgaria diperkecil menjadi 35.000
d. Perdamaian Sevres antara Turki-sekutu tahun 1920
Perdamaian Sevres berisi
1. Daerah Turki di Eropa diambil oleh Yunani
2. Palestina dan Mesopotamia di bahwa mandat Inggris
3. Syria di bawah mandat Perancis
4. Armenia menjadi Republik
Daerah Turki menyisakan Asia Kecil dan Konstantinopel, Sultan menerima,
namun golongan revolusioner tudak setuju, golongan yang dipimpin Kemal Pasya
menduduki lagi daerah Armenia dan daerah yang diambil Yunanii. Tahun 1992
Sultan Turki diturunkan dan Turki menjadi sebuah Republik, yang membuat sekutu
aga lunak dan diadakan perdamaian kembali di Lausane, Swiss, tahun 1923 dengan
utusan, wilayah Turki yang telah ada direbut kembali diakui sebagai milik Turki.
Turki menjadi Republik di bawah pemerintahan Kemal Pasya atau Kemal
Artartuuk yang mengadakan modernisasi, anatara lain dianjurkan tulisan dan
meniru kebudayaan Barat.
B. Liga Bangsa-Bangsa
Akibat Perang Dunia sangat mengerikan, beberapa uang harus dikorbankan ?
Korban manusia yang tewas kira-kira 15 juta, yang hilang 20 juta dan yang cacat 7
juta.
Sebelum Perang dunia I, Politik Eopa dikuasai oleh negara-negara besar
seperti Inggris, Perancis, maupun Rusia. Mereka saling meembuat blok yang
disebut “Concert of Europe”. Dasar perjanjian tersebut untuk memepertahanakan
keseimbangan kekuatanm, tetapi mereka hanya bisa menahab keadaan ini sampai
tahun 1914. Setelah Perang Dunia I selesai peranan ini akan digantikan oleh Liga
Bangsa-Bangsa atau Leagu Of Nations. Namun akhirnya nanti LBB hanya bisa
menahan keadaan selama 20 tahun. Lewat LBB, Wilson menggagas 14 pasal dan
dari gagasa tersebut kemudian Perang Dunia I usai, maka tahun 1920 diadakan
pertemuan dunia dan jika ada perselisihan negara anggota negara anggota
dilesesaikan dengan jalan damai.
Badan-badan dalam LBB yaitu :
1. Sidang Umum atau Assembly
Badan tertingi ini tiap negara anggota diwakili, dan tiap negara mempunyai
satu suara
2. Dewan atau Council
Dewan ini beranggotakan empat tahap, yaitu Inggris, Perancis, Italia dan
Jepang ditambah empat anggota tidak tetap. Anggota tidak tetap kemudian dirubah
menjadi enam kemudian kesembilan. Tugasnya mengurusi dunia. Dewan bersidang
setahun tiga kali
3. Sekretariat
Sekretariat Jendral dipiih oleh Council. Tugasnya Sekretaris menjalankan tata
usaha LBB, mengawasi bekerjanya komisi-kokmisi dan menyiapkan sidang
Assembly. Ia juga memberi laporan tentang situasi dunia kepada Council
4. Komisi-komisi
Banyak komisi diadakan terutama untuk mengurusi sosial ekonomie.
a) Internatioanl Health Organization (THO), tugasnya mengurusi kesehatan dunia
b) International Labour Organization (ILO), tugasnya mengurusi perburuhan
c) Dewan Perwalian (Trusteeship Council), tugasnya mengrusi bekas jajahan
Jerman yang perguruannya diserahkan kepada LBB
5. Makamah Internasiona
Badan ini mengurusi jika negara-negara yang berselisih meneyerahkan
penyelesaian masalahnya kepada dewan ini. Kedudukannya di Dn Haag, dijabat
oleh 15 orang hakim. Dasar hukum yang dipakai Hukum Internasional dan
kebiasaan Internasional.
Hasil-hasil yang telah dicapai LBB :
1. Menyelesaikan perselisihan antara Polandia dan Swedia mengenai Pulau Alami
tahun 1921 diputus, pulau tersebut Diberikan Polandia tetapi netral
2. Menyelesikan sengketa antar Polandia dengan Swedia mengenai Silesia . Tahun
1921 sebagiam pulau tersebut diberikan kepada Jerman
3. Menyelesaikan batas antara Albenia dengan Yugoslavia
4. Menyelesaikan batas Yunani dengah Bulgaria
5. Menyelesaikan sengketa antara Irag dan Turko mengenai Hosul
6. Dlam Lapangan Sosail dan Ekonomi telah banyak diperbuat oeleh komisi-
komisi
Kelemahan LBB tidak mempunyai daya pemaksa. Amerika Serikat negara
besar seharusnya berpegaruh, malah tidak masuk sebab masih mempertahankan
Monroe-Dpetrine, meskipun gagasan LBB dari Wilson.
Banyak masalah tidak bisa diselesaikan karena banyak negara anggota tidak
patuh kepada ketentuan LBB, misalnya Jepang menduduki Nansyuria diprotes oeh
Tiongkok, malah Jepang keluar dari LBB. Juga waktu Italia menduduki Abessynia.
LBB hanya selama 20 tahun bisa menahan perdamaian, sesudah itu timbul Perang
Dunia II, yang mengartikan bahwa LBB tidak bisa mengendalikan negara-negara
anggota, sesudah Perang Dunia II, peranan LBB akan digantikan oleh Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB).

Anda mungkin juga menyukai