Anda di halaman 1dari 5

PUPUK KUJANG BUKTIKAN HASIL

MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT DENGAN


PENGHARGAAN PROPER HIJAU
Kepedulian terhadap masyarakat sekitar dalam program tanggung jawab sosial (CSR)
membawa PT Pupuk Kujang meraih Predikat Hijau dalam Program Penilaian Peringkat
Kinerja Perusahaan (PROPER) periode 2015 – 2016. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), di Istana Wakil Presiden pada
tanggal 6 Desember 2016. Penghargaan Proper Hijau diserahkan langsung oleh Menteri
KLHK Siti Nurbaya kepada Direktur Produksi PT Pupuk Kujang Maryono dan disaksikan
oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

PT Pupuk Kujang memiliki perhatian yang cukup tinggi akan kelestarian lingkungan dan
kesejahteraan masyarakat disekitar perusahaan, “Penghargaan ini menjadi bukti bahwa Pupuk
Kujang tidak hanya memperhatikan standar yang ditentukan oleh pemerintah dalam
pengelolaan limbahnya, lebih dari itu, memberdayakan masyarakat yang mandiri dan
mendorong peningkatkan ekonomi di Indonesia menjadi tujuan mendasar dari program CSR
PT Pupuk Indonesia .," kata Maryono disela-sela acara penyerahan penghargaan.

Tahun ini sebanyak 172 perusahaan mendapatkan penghargaan PROPER dengan predikat
hijau dari total 1.930 peserta yang ikut yang berasal dari 111 jenis industri. Perusahaan yang
meraih PROPER Emas dan Hijau artinya perusahaan tersebut telah berhasil taat terhadap
pertauran perundangan baik pelaksanaan dokumen lingkungan/ studi lingkungan,
pengendalian pencemaran air, pengendalian emisi udara dan pengelolaan limbah B3 dan telah
menerapkan system menejemn lingkungan yang baik dan melakukan program-program
inovasi yang menggunakan sumber daya energi secara efisien, ,menurunkan emisi gas,
melakukan konservasi air dan berhasil menurunkan dan memanfaatkan limbah B3.

PT Pupuk Kujang bertekad meningkatkan prestasi Proper yang diraih, “Semoga tahun-tahun
berikutnya Peringkat Emas bisa diraih oleh Pupuk Kujang. Atas keberhasilan ini, kami telah
berhasil dalam pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, harapannya segala
program CSR yang telah kami berikan semoga ada manfaat bagi masyarakat luas” tambah
Maryono.
Pupuk Kujang Raih Proper Hijau 3 Tahun Berturut-turut
RABU, 03 DESEMBER 2014 , 15:30:00 WIB

RMOLJabar. PT Pupuk Kujang kembali dinobatkan sebagai salah satu perusahaan peraih
PROPER Hijau atas continuous improvement dalam mempertahankan dan meningkatkan
kualitas sistem manajemen lingkungan. Tahun ini adalah tahun ketiga PKC kembali meraih
PROPER Hijau yang diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan Siti Nurbaya
kepada Direktur Produksi & Tekbang PKC Dana Sudjana di Auditorium Manggala
Wanabakti, Jakarta.
Berita Terkait
PT Pupuk Kujang Cikampek Jamin Stok Pupuk Masih Aman

"Penghargaan ini menunjukkan bahwa PKC tidak saja senantiasa mengikuti standar yang
ditentukan oleh Kementerian LH & Kehutanan namun lebih dari itu. "Tidak hanya dalam
pengelolaan limbah tetapi PKC juga peduli dengan peningkatan kualitas masyarakat dan
lingkungan secara terus menerus,"ungkap Humas PKC Aby Radityo. Untuk menggapai
PROPER Hijau tahun ini, PKC mengkaji berbagai program unggulan PKC seperti Konservasi
Air, Konservasi keanekaragaman hayati, Program Efisiensi Energi, dan Program
Pengembangan Masyarakat dalam releasenya yang diterima redaksi, Rabu (3/12).

Di tahun 2014, PKC melaksanakan program konservasi air yang terkait dengan proses
operasional pabrik. Menurut Aby, dengan sistem interkoneksi steam, air demineralisasi dan
Boiler Feed Water antar pabrik Kujang IA dan Kujang IB. Program ini dilaksanakan dengan
melakukan penggantian bahan kimia pada proses cooling water (Air pendingin). Kedua
proses ini telah menghemat jumlah air yang digunakan. Untuk program konservasi
keanekaragaman hayati, PKC membudidayakan jeruk keprok yang merupakan tanaman khas
Kabupaten Garut. PKC juga telah melakukan penggantian jenis lampu menjadi jenis LED
serta pemasangan panel surya pada PJU di kawasan PKC. Hal ini sebagai salah satu program
efisiensi energi sekaligus penggunaan energi yang ramah lingkungan di area perkantoran dan
pabrik.

Kepada masyarakat sekitar, PKC juga melakukan konservasi melalui Taman


Keanekaragaman Hayati yang berisi pohon-pohon langka serta satwa liar. Taman
Keanekaragaman Hayati ini juga menjadi salah satu sarana rekreasi murah bagi masyarakat
sekitar. "Di taman ini, para pengunjung bisa berinteraksi dengan rusa-rusa peliharaan PKC,
bermain dengan berbagai permainan seperti Perosotan, Jungkat-jungkit, Besi-Panjat dan
berbagai patung binatang serta lokomotif kereta api Thomas,"ujar Aby Radityo. Sedangkan
program peningkatan kualitas masyarakat sekitar perusahaan, PKC membantu ibu-ibu di
sekitar perusahaan untuk mengembangkan usaha membuat keset berbahan kaos bekas,
mendirikan Pondok Tahfiz untuk anak-anak dhuafa, serta pembinaan Tim Peduli Lingkungan
Ciparage Green untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah ke sungai.

Sebagai salah satu industri yang menggunakan bahan baku dan bahan bakar berbasis energi
fosil PKC senantiasa melakukan Pemeliharaan Pencegahan (Preventive Maintenance) guna
menjaga kehandalan pabrik, melakukan pengawasan ketat terhadap proses pembakaran dan
operasional pabrik agar emisi gas buang bisa dibawah standar yang ditetapkan oleh
Pemerintah. Ditambah juga dengan pengecekan emisi gas buang dari kendaraan operasional
yang dimiliki perusahaan. "Meski tidak mudah, seluruh jajaran PKC juga berhasil
mempertahankan ISO 14001 mengenai sistem Manajemen Lingkungan,"tambah Aby
Radityo.

Tidak berhenti disitu saja, PKC menggunakan 300 hektar dari 599 hektar lahannya sebagai
hutan konservasi yang didalamnya terdapat banyak pohon langka serta pembangunan biopori
di sepanjang jalan arteri di area kawasan pabrik. Dengan berbagai upaya tersebut PKC
berusaha untuk dapat menekan emisi gas rumah kaca sehingga PKC bisa menjadi pabrik yang
ramah lingkungan.[pra]

PUPUK KUJANG RAIH PROPER HIJAU 2015


Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER)
2015 diumumkan oleh Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan, Siti Nurbaya. Kegiatan ini
dilaksanakan Pada Senin, 23 November 2015 di gedung Bidakara, Jakarta. Pada tahun ini, PT
Pupuk Kujang raih penghargaan Proper Hijau yang ke-4 kalinya dari Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, disaksikan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Selaku
Direktur Produksi dan Tekbang PT Pupuk Kujang Dana Sudjana menerima penghargaan ini.

Pemberian penghargaan PROPER bertujuan mendorong perusahaan untuk taat terhadap


peraturan lingkungan hidup dan mencapai keunggulan lingkungan (environmental
excellency) melalui integrasi prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam proses
produksi dan jasa, penerapan sistem manajemen lingkungan, 3R(Re-use, Recycle, Reduce),
efisiensi energi, konservasi sumber daya dan pelaksanaan bisnis yang beretika serta
bertanggung jawab terhadap masyarakat melalui program pengembangan masyarakat (CSR,
PKBL, dlsb).

Menurut Dana Sudjana, Pupuk Kujang sebagai industri yang berwawasan hijau selalu
berupaya mendorong terwujudnya ekonomi hijau yang ramah lingkungan, namun tetap
mampu memenuhi kebutuhan masyarakat demi menunjang kemajuan ekonomi di Indonesia.
“Tidak hanya dalam pengelolaan limbah tetapi PKC juga peduli dengan peningkatan kualitas
masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan” ungkap Dana Sudjana.
Di tahun 2015, PKC melaksanakan program konservasi keanekaragaman hayati, PKC
membudidayakan jeruk keprok yang merupakan tanaman khas Kabupaten Garut. Dan yang
kedua yaitu program pelatihan kepada pemuda sekitar perusahaan yang tergabung dalam Tim
Peduli Lingkungan (TPL) yang diberi nama Cipare Green. Tujuannya untuk mempersiapkan
tim dalam menanggulangi bencana alam yang terjadi misalnya bencana banjir. “Harapan dari
PT Pupuk Kujang kedepannya dapat meningkatkan pegelolaan dan pemberdayaan
lingkungan yang lebih maksimal, dalam menjaga lingkungan dan bisa terus dikembangkan
didaerah lainnya.” , tandas Dana. *** (Adzi/ HMS)

Warna: hijau

Kapan dapet: dari tahun 2012 sampe skrg

Bertahap karena pada tahun 2011 dapet biru

PROPER adalah Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan


Lingkungan yang dikembangkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) sejak tahun
1995, untuk mendorong perusahaan meningkatkan pengelolaan lingkungannya. Dari
penilaian proper, perusahaan akan memperoleh citra/reputasi sesuai bagaimana pengelolaan
lingkungannya. Citra tersebut dinilai dengan warna emas, hijau, biru, merah dan hitam.
Proper emas merupakan proper yg terbaik, artinya perusahaan tersebut sudah menerapkan
pengelolaan lingkungan secara menyeluruh dan kontinu. Jika sebuah perusahaan mendapat
2x warna hitam secara berturut2, perusahaan tersebut bisa dituntut dan usaha akan dihentikan.

Proper telah dipuji berbagai pihak termsuk Bank Dunia, dan jadi salah satu bahan studikasus
di Harvard Institute for International Development. Proper menjadi contoh di berbagai negara
di Asia, Amerika Latin dan Afrika sebagai instrumen penaatan alternatif lingkungan. Dan
pada tahun 1996, Proper mendapatkan penghargaan Zero Emission Award dari United
Nations University di Tokyo.

Mekanisme dan Kriteria PROPER

1. PROPER Emas: adalah Telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari


yang dipersyaratkan dan melakukan upaya-upaya pengembangan masyarakat
secara berkesinambungan.
2. Proper Hijau: adalah perusahaan yang telah melakukan pengelolaan
lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan, telah mempunyai:
 Keanekaragaman Hayati
 Sistem Manajemen Lingkungan
 3R Limbah Padat
 3R Limbah B3
 Konservasi Penurunan Beban Pencemaran Air
 Penurunan Emisi
 Efisiensi Energi
3. PROPER Biru: adalah perusahaan Telah melakukan upaya pengelolaan
lingkungan yang dipersyaratkan sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang
berlaku (telah memenuhi semua aspek yang dipersyaratan oleh KLH) ini
adalah nilai minimal yang harus dicapai oleh semua perusahaan dalam bidang:
 Penilaian Tata Kelola Air
 Penilaian Kerusakan Lahan
 Pengendalian Pencemaran Laut
 Pengelolaan Limbah B3
 Pengendalian Pencemaran Udara
 Pengendalian Pencemaran Air
 Implementasi AMDAL
4. PROPER Merah: adalah perusahaan sudah melakukan upaya pengelolaan
lingkungan, akan tetapi baru sebagian mencapai hasil yang sesuai dengan
persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dalam
bidang:
 Penilaian Tata Kelola Air
 Penilaian Kerusakan Lahan
 Pengendalian Pencemaran Laut
 Pengelolaan Limbah B3
 Pengendalian Pencemaran Udara
 Pengendalian Pencemaran Air
 Implementasi AMDAL
5. PROPER Hitam: adalah peringkat paling bawah dalam mengelola
lingkungan, Belum melakukan upaya dalam pengelolaan lingkungan
sebagaimana yang dipersyaratkan sehingga berpotensi mencemari lingkungan
, dan beresiko untuk ditutup ijin usahanya oleh KLH dalam bidang:
 Penilaian Tata Kelola Air
 Penilaian Kerusakan Lahan
 Pengendalian Pencemaran Laut
 Pengelolaan Limbah B3
 Pengendalian Pencemaran Udara
 Pengendalian Pencemaran Air
 Implementasi AMDAL

Kriteria ketaatan digunakan untuk pemeringkatan adalah biru, merah dan hitam . Sedangkan
kriteria penilaian aspek lebih dari yang dipersyaratkan (beyond compliance) adalah hijau dan
emas.

Anda mungkin juga menyukai