Anda di halaman 1dari 21

3 TOKOH WIRAUSAHA YANG SUKSES

1. Sandiaga Salahuddin Uno

Nama : Sandiaga Salahuddin Uno


Lahir : Rumbai, Riau, 28 Juni 1969
Orang Tua : Razif Halik Uno (Ayah), Mien R. Uno (Ibu)
Istri : Nur Asia
Anak : Amyra Atheefa Uno, Anneesha Atheera Uno
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan :

 SD PKSD Bulungan

 SMP 12 Wiajaya Jakarta

 SMA Pangudi Luhur

 Bachelor of Business Administration di Wichita State University (1990)

 Master of Business Administration di George Washington University (1992)

Riwayat Pekerjaan :

 Summa Group

 PT Recapital

 Seapower Asia Investment Limited, Singapura


 MP Holding Limited Group, Singapura

 NTI Resources Limited, Calgary, Canada

 PT Saratoga Investama Sedaya

 Wakil Gubernur DKI Jakarta

Riwayat Organisasi :

 HIPMI Jaya 1999-2001

 HIPMI Gorontalo

 HIPMI Pusat

 KADIN

Tokoh satu ini dikenal sebagai salah satu sosok pengusaha Indonesia yang sangat
sukses, ia kerap menjadi pembicara utama di berbagai seminar-seminar kewirausahaan atau
enterpreneurship. Kini Sandiaga Uno terpilih sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta bersama
dengan Anies Baswedan sebagai gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.

Pria yang bernama lengkap Sandiaga Salahudin Uno ini lahir di Rumbai, Pekanbaru,
Riau pada tanggal 28 Juni 1969. Dia merupakan anak dari Razif Halik Uno dan Mein R. Uno.
Ayahnya berasal dari Gorontalo. Hal ini bisa dilihat dari nama belakang Sandiaga yang bermarga
Uno. Sandiaga Uno Saat ini, Total kekayaan Sandiaga Uno diperkirakan sebesar $795 juta dan
termasuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia.

Ayah Sandiaga pada awalnya bekerja sebagai karyawan di perusahaan Caltex di Riau,
setelah tidak bekerja lagi, Ayah Sandiaga kemudian memboyong keluarganya ke Jakarta pada
tahun 1970an. Sandiaga memulai pendidikannya di SD PKSD, SMP N Jakarta kemudian pindah
ke SMA Katolik.

Sandiaga Uno merupakan sosok yang cerdas, hal ini terbukti ketika ia kuliah di Wichita
State University di Kansas, Amerika, ia berhasil lulus dengan predikat Summa Cum Laude.
Selepas lulus dari Wichita State University, ia kemudian bekerja di Bank Summa milik William
Soeryadjaya.

Karena kinerjanya yang cukup bagus di perusahaan, setahun kemudian ia menerima


beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya di George Washington University, Amerika Serikat. Ia
menamatkan kuliahnya dengan meraih IPK sempurna 4.00 yang merupakan sebuah prestasi yang
membanggakan.

Kemudian pada tahun 1993, ia bekerja di Singapura dan memilih bergabung dengan
perusahaan Investasi bernama Seapower Asia Investment Limited sebagai manager Investasi.
Dua tahun kemudian tepatnya pada tahun 1995, ia kemudian pindah ke Kanada dan bekerja di
perusahaan bernama NTI Resources Ltd dengan posisi sebagai Executive Vice President NTI
Resources Ltd.

Gajinya ketika itu sebesar 8.000 Dollar perbulan. Namun seperti kata pepatah "Roda
Kehidupan selalu berputar". Badai krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997, mengakibatkan
perusahaannya juga terkena imbasnya. Perusahaannya kemudian bangkrut dan mulai melakukan
PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) termasuk pada dirinya.

jadi pengusaha karena kecelakaan:

Sandiaga Uno akhirnya memilih untuk kembali ke Indonesia dan memulai usaha baru.
Meskipun statusnya ketika itu sebagai pengangguran. Langkah pertama yang dilakukannya
ketkika di Indonesia adalah mencari pekerjaan baru tetapi hasilnya tidak seperti yang diharapkan,
lamaran pekerjaanya bahkan di tolak oleh 25 perusahaan. Pengalaman memang mengajarkan
segalanya. Hal inilah yang kemudian menjadi titik balik dari seorang Sandiaga Uno, ia kemudian
merubah mindsetnya dari karyawan menjadi seorang pengusaha.

“...Saya ini menjadi seorang pengusaha karena 'kecelakaan'. Sebagai seorang


pengusaha yang lahir dari kecelakaan, saya tidak mendesain jadi seorang pengusaha..” ujar
Sandiaga Uno.

Pengalaman yang diterimanya kemudian ia coba pergunakan dengan mencoba membuat


perusahaan bernama PT Recapital Advisors pada tahun 1997 yang bergerak di bidang jasa
konsultan keuangan. Perusahaan tersebut ia dirikan bersama dengan teman SMA nya yang
bernama Rosan Perkasa Roeslani.

Namun tidak semuanya yang diharapkan selalu berjalan mulus, banyak calon klien
memandang sebelah mata kemampuan dari Sandiaga Uno. Hingga akhirnya 6 bulan kemudian
setelah perusahaan tersebut didirikan ada perusahaan yang akhirnya menggunakan jasanya.

Setahun kemudian tepatnya pada tahun 1998, ia bersama Edwin Soeryadjaya kemudian
mendirikan perusahaan Investasi bernama PT Saratoga Investama Sedaya, berbekal jaringan
(network) yang baik dengan perusahaan ataupun lembaga-lembaga keuangan yang ada didalam
negeri maupun luar negeri, perusahaan yang didirikan oleh Sandiaga Uno kemudian akhirnya
sukses. Perusahaan investasinya bergerak di bidang telekomunikasi, pertambangan dan produk
kehutanan.

Sistem perusahaannya ialah mengumpulkan modal dari beberapa investor kemudian


mengakuisisi perusahaan yang memiliki masalah keuangan kemudian memperbaiki kinerja
perusahaan tersebut, setelah kinerja perusahaan tersebut sudah terlihat cukup baik, kemudian
perusahaan tersebut dijual kembali tentu dengan harga yang lebih tinggi. Salah satu perusahaan
yang pernah ia akuisisi adalah Bank BTPN.

Sandiaga Uno menjadi pembicara di Seminar Kewirausahaan

Saat ini ia menjabat sebagai CEO atau pimpinan di beberapa perusahaan besar seperti
Saratoga Capital, PT Tower Bersama Infrastruktur Group Tbk, PT Adaro Energy Tbk, serta di
PT Recapital Advisor.
Pada tahun 2009 Sandiaga Uno tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia no 29. Selain
sibuk dengan beberapa usahanya Sandiaga Uno juga kerapa mengsi seminar motivasi
kewirausahaan dan juga bisnis.

Majalah Forbes memasukkkan namanya kedalam daftar 40 orang terkaya di Indonesia


dengan total kekayaan sebesar US$ 400 juta dan berada diperingkat 29 tahun 2013.

Perusahaan investasinya yaitu Saratoga Capital dikenal sebagai firma investasi terbesar di
Indonesia yang memiliki karyawan sebesar 20 ribu orang. Namun pada tanggal 10 Juni 2015, ia
resmi mengudurkan diri sebagai Direktur Utama di PT Saratoga Investama Sedaya Tbk,
posisinya digantikan oleh Michael Soeryadjaya yang merupakan cucu dari William Soeryadjaya,
Pendiri PT Astra International.

Saat ini, Sandiaga Uno menjabat sebagai Komite Ekonomi Nasional dan bendahara
Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia. Ia juga aktif sebagai pembicara utama di berbagai
seminar kewirausahaan, menurutnya keberanian serta optimisme adalah kunci pembuka jalan
untuk meraih kesuksesan masa depan.

Selain itu menurutnya jejaring relasi menyumbang 30 persen kesuksesan selebihnya


berasal dari kerja keras dan juga menjadi kepercayaan. Diketahui total kekayaan Sandiaga Uno
sekitar 3,8 Triliun rupiah berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LKHPN)
pada september 2016.

Sandiaga Uno ramai menjadi perbincangan masyarakat di Jakarta ketika ia memilih


terjun ke dunia politik dan maju sebagai kandidat wakil gubernur DKI Jakarta yang diusung oleh
partai Gerindra bersama dengan Anies Baswedan sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Di
Pilkada DKI Jakarta yang dilakukan dua putaran, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berhasil
unggul dari saingannya yaitu Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat.

Mengenai keluarga, Sandiaga Uno menikah dengan Nur Asia dan dikaruniai dua orang
bernama Amyra Atheefa Uno dan Anneesha Atheera Uno. Beliau
memiliki twitter @sandiuno Demikian Biografi Sandiaga Uno,
2. Hendy setiono

Nama Lengkap : Hendy Setiono


Alias : Hendy | Baba Rafi
Profesi : Pengusaha
Agama : Islam
Tempat Lahir : Surabaya
Tanggal Lahir : Rabu, 30 Maret 1983
Zodiac : Aries
Warga Negara : Indonesia
Istri : Nilamsari
Anak : Rafi Darmawan, Reva Audrey Zahifa
Ayah : Ir. H. Bambang Sudiono
Ibu : Endah Setijowati

Riwayat Pendidikan:
 Diploma Lanjutan E-Commerce Komputer Informatika Sekolah Pendidikan Singapura,
(2003-2004)
 Diploma E-Commerce Sekolah Pendidikan Informatika Komputer Singapura, (2002-2003)
 Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) (tidak tamat),
(2000-2002)
 SMU Negeri 5 Surabaya, (1997-2000)
 SMP Vidatra Bontang Kalimantan Timur (1994-1997)
 Sekolah Dasar Twinbrook Maryland Amerika Serikat, (1992-1994)
 SD YPVDP Bontang Kalimantan Timur (1989-1992)
Riwayat Karir:
 Presiden Direktur PT. Baba Rafi Indonesia - Pendiri Waralaba Bisnis "Kebab Turki Baba
Rafi", telah beroperasi lebih dari 750 Outlet di Indonesia dan Malaysia.
 Presiden Direktur PT. Piramida Zahira-Pendiri Waralaba Bisnis "Piramizza", sekarang
beroperasi lebih dari 75 Outlet di Indonesia.
 Presiden Direktur PT. Panen Raya Indonesia - "Ayam Bakar Mas Mono", Restoran Ayam
Panggang operasi 15 outlet di Indonesia.
 Wakil Ketua Komite Tetap Pengembangan Kewirausahaan - Indonesia Kamar Dagang dan
Industri.
 Motivator dan Mentor Bisnis Kewirausahaan.
Riwayat Penghargaan:
2010:
 Pemenang "Anugerah Peduli Pendidikan di Perusahaan Categorized" - Departemen
Pendidikan Nasional Indonesia
2009:
 Pemenang Ernst & Young Entrepreneur Of The Year - "Spirit Award Khusus Wirausaha
2009" - oleh Ernst & Young Waralaba Terbaik untuk Investasi 2009" - oleh Majalah SWA.
 Pemenang "Penghargaan Pengusaha Muda Waralaba Indonesia" - oleh Majalah Info
Waralaba.
 Pemenang "Waralaba TOP 30 ASEAN Terbaik" - Majalah Info Waralaba.
 Pemenang "Pemasaran Terbaik - Waralaba Indonesia Of The Year 2009" - oleh Majalah Info
Waralaba.
 Pemenang "Penghargaan Kewirausahaan Pasific Asia 2009" - Posisi Kategori-oleh Enterprise
Asia dari Malaysia 2008.
 Pemenang "Kewirausahaan Asia Pasifik Awards 2008" - Kategori Paling Menjanjikan - oleh
Enterprise Asia dari Malaysia.
 Indonesia Ambasador untuk "Forum Iklim Pemimpin Muda Asia" - oleh British Council.
 Pemenang "Penghargaan Tahunan Kepemimpinan Most Favorite 2008" - oleh Leadership
Award 2008.
 TOP 10 Waralaba Indonesia dari tahun 2008 Tahun" - oleh Majalah Info Waralaba 2007.
 Inspirator "Suara Perubahan" - oleh A Mild Live Soundrenaline 2007
 Pemenang "Wirausaha Muda Mandiri 2007" (Pengusaha Muda Mandiri 2007)-Kategori Pasca
Sarjana dan Alumni - Bank Mandiri.
 Pemenang "Best Achievement - Pengusaha Muda Penghargaan 2007" - Bisnis Indonesia.
 Pemenang "Franchise Terbaik 2007" dalam F Lokal & B Kategori - oleh Pengusaha Majalah.
 Pemenang "Manusia Prestasi of The Year 2007" - oleh Yayasan Citra Profesi Indonesia.
 Pemenang "Penghargaan Pengusaha Indonesia Terbaik 2007" - dengan Penghargaan
Profesional Indonesia (IPA).
 Pemenang "Indonesian Best Start Up Perusahaan 2007" - Penghargaan oleh Yayasan Prestasi
Indonesia.Pengusaha Jawara 2007" - oleh KONTAN.
2006 :
 Pengusaha Terbaik Asia di bawah 25 tahun" - oleh BusinessWeek
 10 People Of The Year 2006" - oleh Majalah TEMPO.
 Pemenang "Enterprise 50" - Pengusaha Hottest pada tahun 2006 - oleh Majalah SWA.
 Pemenang "Citra Pengusaha Berprestasi Indonesia Abad 21" - oleh Profesi Indonesia.
 Pemenang "Kecil dan Menengah Penghargaan Bisnis Pengusaha Indonesia" (ISMBEA 2006
oleh Menteri untuk Kerjasama & UKM Indonesia.
2005:
 Pemenang 1 "Rencana Bisnis Pengusaha" di Petra Universitas Surabaya
 Juara 1 dalam "Membuat Uang Dengan Persaingan Tidak ada" di Makassar.

Hendy Setiono adalah seorang pengusaha muda asal Surabaya, yang dikenal berkat
produk dagangnya “Kebab Turki Baba Rafi”. Hendy lahir pada tanggal 30 Mei, dua puluh
sembilan tahun yang lalu. Dia merupakan putra pertama dari pasangan Bambang Sudiono dan
Endah Setijowati.

Sebelum menjadi seorang pengusaha muda, Hendy Setiono tercatat sebagai seorang
mahasiswa Jurusan teknik Informatika Institut teknologi Sepuluh November Surabaya. Namun,
dia memutuskan untuk meninggalkan bangku kuliah dan memulai bisnis Kebab Turki.
Hendy merupakan satu dari sekian pengusaha sukses yang pandai melihat peluang bisnis.
Ketika duduk di bangku kuliah semester 4, Hendy merintis usahanya dengan seorang teman yang
menyukai kuliner, Hasan Baraja. Resep Kebab Turki tersebut dia peroleh ketika dia mengunjungi
ayahnya di Qatar yang bekerja di sebuah perusahaan minyak. Bersama dengan Hasan, Hendy
memodifikasi bahan dan bumbu kebab agar sesuai dengan lidah Indonesia.

Dengan modal awal 4 juta rupiah dan dibantu oleh satu karyawan, sekarang Hendy
berhasil mendirikan PT Baba Rafi Indonesia. Pada tahun 2008, kedai kebab hendy berjumlah
325 yang tersebar di 50 kota, dan menaungi 700 karyawan.

Kepiawaian Hendy dalam berbisnis telah diakui banyak kalangan. Pada tahun 2006,
Majalah Tempo mencatat nama Hendy sebagai 1 dari 10 tokoh yang mengubah Indonesia. Selain
itu, secara internasional, Hendy juga dinobatkan sebagai Asia’s Best Enterpreneur Under 25 oleh
Majalah Business Week.

Kemudian, pada tahun 2007, Hendy mendapatkan gelar Terbaik I Wirausaha Muda
Mandiri 2007 oleh Bank Mandiri. Hendy memiliki moto LETAM yang berarti Lihat peluang
yang ada, Evaluasi peluang itu, Tirukan cara yang mungkin diadopsi, Amati caranya dan
lakukan, dan Modifikasi cara yang telah dipilih itu.
Bisnis pertamanya adalah Kebab Turki Baba Rafi yang dirintis mulai tahun 2003 di
Surabaya. Nama Baba Rafi sendiri terinspirasi dari nama depan anak pertamanya yaitu Rafi
Darmawan. Sedangkan nama Baba berasal dari bahasa Arab yang artinya bapa. Usaha Hendy
Setiono dirintis ketika beliau masih duduk di bangku kuliah dan berumur 20 tahun. Beliau
memulai usaha tersebut hanya dari sebuah gerobak dengan modal Rp 4 juta yang berasal dari
pinjaman adiknya sendiri.

Salah satu pengalaman pahit beliau ketika memulai bisnisnya yakni uang hasil
penjualan dibawa lari oleh karyawan, bahkan niatnya untuk menjalankan usaha ini sempat tidak
mendapat persetujuan orang tuanya. Kesuksesan bisnis Hendy Setiono tidak memerlukan waktu
lama. Dalam jangka waktu 3-4 tahun kerja kerasnya berhasil mengembangkan sayap bisnis di
mana-mana. Hingga di penghujung tahun 2006, Hendy Setiono telah memiliki 100 outlet Kebab
Turki Baba Rafi yang tersebar di 16 kota di Indonesia.

TV BBC London & majalah Business Week International pernah meliput usaha Hendy
Setiono tersebut. Setelah itu ada orang yang menawari Hendy Setiono membuka outlet Kebab
Turki Baba Rafi di Trinidad & Tobago dan Kamboja. Atas kesuksesan bisnis waralaba tersebut,
beliau telah meraih berbagai penghargaan, baik dari dalam maupun luar negeri di antaranya
Indonesian Small Medium Business Entrepreneur Award 2006 diberikan oleh Menteri Koperasi
& UKM, Best Achievement at Young Entrepreneurs Award 2007 versi Bisnis Indonesia, Special
Achievement Go International 2008 pada ajang Indonesia Franchise Award, dan masih banyak
lagi.

Berbekal pengalaman mengikuti seminar dan memperkuat hubungan antarpebisnis,


Hendy Setiono menciptakan motto LATEM yang merupakan kebalikan dari METAL. L: Lihat
peluang yg ada. A: Amati caranya & lakukan. T: Tirukan cara yg mungkin dapat diadopsi. E:
Evaluasi peluang itu. M: Modifikasi cara yang telah dipilih itu. Beliau menuturkan bahwa motto
tersebut sudah ada sebelum bisnisnya dimulai sebagai motivasinya sendiri.

Salah satu sosok yang menginspirasinya dalam meraih sukses adalah kisah sukses Tony
Fernandes, pemilik Airasia. Kini Hendy Setiono telah berhasil memiliki & mengembangkan 4
merek waralaba yakni Kebab Turki Baba Rafi, Roti Maryam Aba Abi, Piramizza, dan Ayam
Bakar Mas Mono. Usaha Kebab Turki Baba Rafi Hendy Setiono pun telah berhasil menembus
pasar internasional yaitu di Malaysia dan Filipina. Total outlet Kebab Turki Baba Rafi kini
berjumlah 1000 outlet yang telah menghiasi tiga negara.

“Bagi saya dalam membangun bisnis harus memiliki karakter & passion yang kuat,
berbisnis dengan komitmen & pantang menyerah. Ketakutan harus dirubah menjadi keberanian
dengan secepatnya melakukan action agar dapat selalu mencreate “sesuatu” yg baru & inovatif
dan pada akhirnya akan tetap menjadi yang terdepan, apalagi jika kita menawarkan produk-
produk yg unik, berbeda, dan berkualitas. Ingat bagaimana nikmatnya berkah sukses dan tetap
berpikir positif karena di setiap kegagalan mengandung hikmah, ujar Hendy Setiono seraya
mengakhiri perbincangan kami dengannya.

PT Baba Rafi Indonesia di Jakarta dan Surabaya memercayakan software Zahir


Accounting untuk menunjang pencatatan keuangan bisnisnya sekaligus menilai kinerja keuangan
dengan cepat dan tepat. Kini, Hendy Setiono banyak diundang dalam seminar kewirausahaan.
Dia dapat dihubungi www.hendysetiono.com. Bersama dengan Nilamsari, Hendy dianugerahi
putra bernama Rafi Darmawan.

3. Bob Sadino

Nama : Bob Sadino


Lahir : Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933
Agama :Islam
Pendidikan :

-SD, Yogyakarta (1947)

-SMP, Jakarta (1950)

-SMA, Jakarta (1953)

Karir :

-Karyawan Unilever (1954-1955)

-Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)

-Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang)

-Dirut PT Boga Catur Rata

-PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)

-PT Kem Farms (kebun sayur)

Alamat Rumah:

Jalan Al Ibadah II/12, Kemang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp: 793981

Beliau bernama lengkap Bob Sadino. Lahir di Lampung, tanggal 9 Maret 1933, wafat
pada tanggal 19 Januari 2015. Beliau akrab dipanggil dengan sebutan 'om Bob'. Ia adalah
seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah
pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering
terlihat menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya. Bob
Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima
bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi
seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup
mapan.
Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam
perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia
bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di
Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.

Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes
miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang,
Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di
Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk
bekerja secara mandiri.

Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan
mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia
mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah.

Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang
batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup
yang dialaminya.

Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang
dialaminya. Bob tertarik. Ketika beternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob
memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya. Ia mendapat ilham, ayam saja bisa berjuang
untuk hidup, tentu manusia pun juga bisa.

Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor.
Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang
asing, karena mereka fasih berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang,
Jakarta, di mana terdapat banyak menetap orang asing.
Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan, babu orang asing sekalipun. Namun
mereka mengaca pada diri sendiri, memperbaiki pelayanan. Perubahan drastis pun terjadi pada
diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob yang berambut
perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan) Kem Chicks. Ia selalu tampil
sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek.

Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya


holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia.
Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah.

Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan.
Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya
uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap
peluang.

Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu
baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia
lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia
tidak segera melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Bob.
Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke
lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob
berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil
dan profesional. Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak
serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain.

Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan
pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan
pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia
selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.

Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem
Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.

Seorang Anak Guru

Kembali ke tanah air tahun 1967, setelah bertahun-tahun di Eropa dengan pekerjaan
terakhir sebagai karyawan Djakarta Lloyd di Amsterdam dan Hamburg, Bob, anak bungsu dari
lima bersaudara, hanya punya satu tekad, bekerja mandiri. Ayahnya, Sadino, pria Solo yang jadi
guru kepala di SMP dan SMA Tanjungkarang, meninggal dunia ketika Bob berusia 19.

Modal yang ia bawa dari Eropa, dua sedan Mercedes buatan tahun 1960-an. Satu ia jual
untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Ketika itu, kawasan Kemang sepi,
masih terhampar sawah dan kebun. Sedangkan mobil satunya lagi ditaksikan, Bob sendiri
sopirnya.

Suatu kali, mobil itu disewakan. Ternyata, bukan uang yang kembali, tetapi berita
kecelakaan yang menghancurkan mobilnya. ”Hati saya ikut hancur,” kata Bob. Kehilangan
sumber penghasilan, Bob lantas bekerja jadi kuli bangunan.

Padahal, kalau ia mau, istrinya, Soelami Soejoed, yang berpengalaman sebagai sekretaris
di luar negeri, bisa menyelamatkan keadaan. Tetapi, Bob bersikeras, ”Sayalah kepala keluarga.
Saya yang harus mencari nafkah.”
Untuk menenangkan pikiran, Bob menerima pemberian 50 ekor ayam ras dari
kenalannya, Sri Mulyono Herlambang. Dari sini Bob menanjak: Ia berhasil menjadi pemilik
tunggal Kem Chicks dan pengusaha perladangan sayur sistem hidroponik.

Lalu ada Kem Food, pabrik pengolahan daging di Pulogadung, dan sebuah ”warung”
shaslik di Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta. Catatan awal 1985 menunjukkan, rata-rata per
bulan perusahaan Bob menjual 40 sampai 50 ton daging segar, 60 sampai 70 ton daging olahan,
dan 100 ton sayuran segar.

”Saya hidup dari fantasi,” kata Bob menggambarkan keberhasilan usahanya. Ayah dua
anak ini lalu memberi contoh satu hasil fantasinya, bisa menjual kangkung Rp 1.000 per
kilogram. ”Di mana pun tidak ada orang jual kangkung dengan harga segitu,” kata Bob.

Om Bob, panggilan akrab bagi anak buahnya, tidak mau bergerak di luar bisnis makanan.
Baginya, bidang yang ditekuninya sekarang tidak ada habis-habisnya. Karena itu ia tak ingin
berkhayal yang macam-macam. Haji yang berpenampilan nyentrik ini, penggemar berat musik
klasik dan jazz. Saat-saat yang paling indah baginya, ketika shalat bersama istri dan dua
anaknya.
Meninggal Dunia

Setelah sempat dirawat selama dua bulan, pengusaha nyentrik Bob Sadino akhirnya
menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta pada hari Senin,
tanggal 19 januari 2015 setelah berjuang dengan penyakitnya yaitu infeksi saluran pernafasan
kronis.

Bob Sadino dikatakan sudah tak sadar dalam 2-3 minggu. Penyakitnya terkait dengan
usianya yang sudah lanjut serta kondisinya yang makin menurun setelah istrinya meninggal
dunia pada Juli 2014.

3 TOKOH PEKERJA YANG SUKSES

1. William Tanuwijaya – Tokopedia

William Tanuwijaya dilahirkan pada tanggal 11 November 1981. Setelah tamat


SMA, beliau merantau ke ibukota untuk melanjutkan pendidikan. William Tanuwijaya
kemudian mengambil pendidikan di Universitas Bina Nusantara (Binus), jurusan Teknik
Informatika.
William kemudian bekerja sampingan sebagai penjaga warnet, dimana beliau
kemudian memperoleh tambahan penghasilan dan internet gratis. Dari sinilah William
pertama kali mengenal internet lebih dalam. Kisah suksesnya berlanjut saat beliau bekerja
di beberapa perusahaan software developer dan game developer, bahkan di perusahaan
jual belionline KafeGaul.
Dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah diperolehnya, William mengajak
salah satu rekannya bernama Leontinus Alpha Edison, merintis Tokopedia.com pada
tanggal 6 Februari 2009 yang kemudian rilis pada 17 Agustus 2009. Tanpa memakan
waktu lama, Tokopedia mendapatkan suntikan investasi pada tahun pertamanya dan
dinobatkan sebagai startup e-commerce terbaik di Indonesia oleh Bubu Awards.
Kini, Tokopedia menjadi satu platform terbesar yang menghubungkan penjual dan
pembeli dengan proses jual beli yang aman, nyaman dan praktis.

2. Achmad Zaky – BukaLapak

Achmad Zaky lahir pada 24 Agustus 1986 di kota Sragen, Indonesia. Beliau adalah
lulusan teknik informatika dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 2004. Ketertarikannya
dengan dunia informatika tampak sejak bangku SD, dan terbukti dari kemenangannya di
berbagai kejuaraan dan olimpiade selama mengenyam pendidikan.
Setelah lulus dari ITB, Achmad Zaky mendirikan perusahaan jasa konsultasi teknologi
bernama Suitmedia. Zaky membuat sebuah website yang menjadi proyek internal perusahaan.
Proyek tersebutlah yang menjadi asal kesuksesan Achmad Zaky pendiri bukalapak.com.

Setelah menyelesaikan pengembangan Bukalapak.com yang diselesaikan hanya dalam


kurun waktu dua bulan, Achmad Zaky mengajak para pedagang mall dan UMKM untuk
bergabung di Bukalapak.com.

Tak disangka ajakan ini memperoleh respon sangat positif, dan menjadikan
Bukalapak.com tenar dalam sekejap.

Seiring dengan pertumbuhan yang sangat pesat, pendanaan dari investor kerap
berdatangan. Beberapa investor yang tertarik mendanai bukalapak.com antara lain adalah 500
Startups, Batavia Incubator, IMJ Investment, dan juga Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK
Group).
3. Ferry Unardi

Pendiri Traveloka Ferry Unardi, lahir pada 16 Januari 1988 di kota Padang. Setelah
menyelesaikan pendidikan di sekolah menengah, Ferry memutuskan untuk melanjutkan
pendidikan tinggi di Purdue University jurusan Computer Science and Engineering.
Setelah menyelesaikan pendidikan S1, beliau memutuskan untuk bekerja di Microsoft,
Seattle. Dengan tingkat persaingan yang tinggi, Ferry menilai bahwa kariernya diMicrosoft akan
sulit naik.
Beliau kemudian memutuskan untuk berhenti bekerja dan melanjutkan studinya. Sambil
menjalani studi di Harvard University, Ferry Unardi tertarik untuk mengembangkan perusahaan
rintisan (startup). Beliau memilih bidang mesin pencari tiket pesawat.
Karena ide inilah, lahir Traveloka, startup di bidang reservasi tiket yang tergolong baru
dan langsung menarik perhatian para investor.
Sejauh ini, Traveloka sudah mendapatkan pendanaan dari beberapa perusahaan modal
ventura (venture capital).
Pendanaan pertama berasal dari East Ventures pada tahun 2012 dan Global Founders
Capital pada tahun 2013.
Nah, pengusaha terutama untuk startup, perlu untuk memahami pengelolaan keuangan.
Tentunya jika Anda dapat mengelola uang pribadi dan uang bisnis Anda, dan tidak
mencampurkannya, bisnis Anda pun dapat tumbuh secara sehat.

Anda mungkin juga menyukai