Anda di halaman 1dari 9

Daftar Pustaka

Daftar Pustaka.......................................................................................................................................1
1. Biografi.........................................................................................................................................2
2. Pendidikan...................................................................................................................................7
3. Karir.............................................................................................................................................7
4. Penghargaan................................................................................................................................9
5. Sumber.........................................................................................................................................9

1
1. Biografi

Begitu dengar nama Surya Paloh, pasti kamu udah langsung tahu siapa sosok yang satu ini.

Dikenal sebagai Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Paloh juga meraih

popularitas berkat stasiun televisi yang dirintisnya, yaitu Metro TV.

Karena wajahnya sering muncul di stasiun televisi berlogo elang tersebut, sosok Surya Paloh

udah identik banget dengan Metro TV. Gak hanya dari stasiun televisi aja, beberapa bisnis

lain yang tergabung dalam Media Grup menjadi sumber uang Paloh lainnya.

Kiprah Surya Paloh di dunia bisnis, jangan ditanya lagi deh! Di luar bisnis media, ia juga

menjalankan bisnis properti, restoran, hingga sumber daya alam. Paloh juga memiliki

beberapa yayasan yang dimanfaatkannya untuk melakukan aksi sosial.

Selain menjadi pengusaha Indonesia yang terbilang sukses, Surya Paloh juga masuk daftar

orang terkaya di Indonesia.

2
Di daftar 150 Orang Terkaya di Indonesia versi Globe Asia 2018, nama Paloh bertengger di

peringkat 77 dengan kekayaan US$ 575 juta atau Rp 8,74 triliun. Lebih besar dari kekayaan

yang dimiliki Sandiaga Uno.

Padahal, pria 67 tahun ini bukan mewarisi usaha keluarga seperti profil orang kaya lainnya

yang kita tahu.

Lantas, gimana ceritanya ia bisa sukses seperti sekarang? Simak aja yuk ceritanya dalam

ulasan berikut ini.

AnakAnak dari pasangan Daud Paloh dan Nursiah ini lahir di Banda Aceh, pada 16 Juli 1951.

Namun, sebagai orang Aceh, ia lebih banyak menghabiskan masa kecilnya di Sumatera

Utara.

Di Sumatera Utara lah ia mulai menapaki perjalanan suksesnya. Sejak kecil, minatnya

menjadi pengusaha udah terlihat.

Seperti yang diungkap Wikipedia, suami Rosita Barrack itu pernah berjualan teh, ikan asin,

dan karung goni sewaktu masih usia sekolah. Malahan, agar barang dagangannya laku, ia

sampai masuk area PT Perkebunan Nusantara buat jualan.

Dia benar-benar menikmati perannya menjalankan bisnis. Paloh bahkan semakin

menyemplungkan diri dalam dunia bisnis dengan membangun bisnisnya sendiri.

Saat memasuki usia remaja, Paloh merintis usaha pembuatan karoseri (penutup kerangka

mobil). Sambil menjalankan bisnisnya tersebut, ia juga menjadi agen penjualan mobil.

3
Di samping itu, Paloh juga pernah menjadi Manajer Travel Biro Seulawah Air Service dan

dipercaya juga buat mengelola Wisma Pariwisata di Padang Bulan, Medan.

Sembari melakoni bisnisnya tersebut, ia tetap melanjutkan sekolahnya. Saat itu, Paloh tetap

menuntaskan pendidikan di SMA Negeri 7 Medan dari 1967 hingga selesai.

Setelah lulus, ia malah melanjutkan pendidikannya hingga ke perguruan tinggi. Ia pernah

tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Hukum di Universitas Sumatra Utara.

Karena gak selesai, ia melanjutkan pendidikannya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Islam Sumatra Utara.

DiDi samping bergelut dengan bisnis, Surya Paloh juga menghabiskan masa mudanya terlibat

di beberapa organisasi. Salah satunya, dalam Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia

(KAPPI), dan ditunjuk menjadi ketua pada waktu itu.

Paloh juga pernah menjadi Koordinator Pemuda dan Pelajar di Sekretariat Bersama Golkar.

Dia juga mempelopori berdirinya Organisasi Putra-Putri ABRI (PP-ABRI) tahun 1968 dan

menjadi pemimpin organisasi tersebut se-Sumatra Utara.

Organisasi tersebut kemudian menjadi cikal bakal berdirinya Forum Komunikasi Putra-Putri

Purnawirawan Indonesia (FKPPI).


4
Bersama kakak iparnya, Yusuf Gading, Surya Paloh nyemplung ke usaha distributor mobil

Ford dan Volkswagen pada tahun 1973. Waktu itu, ia dipercaya menjadi Direktur Utama PT

Ika Diesel Bros.

Pada tahun 1975, dia menjadi Pimpinan Direksi Hotel Ika Darroy di Banda Aceh. Paloh juga

memegang jabatan sebagai Direktur Link Up Coy, Singapura, perusahaan yang bergerak di

sektor perdagangan umum.

Sepak terjang Surya Paloh sebagai pengusaha terus berlanjut ke Jakarta, dan bekerja di Ika

Mataram Coy tahun 1975 dengan posisi sebagai Presiden Direktur. Perusahaan yang

dipimpinnya ini bergerak dalam penyediaan katering.

Dari perusahaan katering itulah, Paloh mendapat ide mendirikan perusahaan katering sendiri

yang diberi nama Indocater. Belakangan perusahaan kateringnya tersebut berkembang

menjadi perusahaan katering nomor satu se-Asia Tenggara.

Melihat peluang, Surya Paloh tertarik membangun bisnis media. Media pertamanya adalah,

surat kabar Prioritas yang berdiri pada 2 Mei 1986. Namun, bisnisnya ini ditutup karena

dinilai gak sesuai dengan kode etik jurnalistik Indonesia.

Gagalnya ia dirikan untuk kali pertama tersebut, tidak membuat Surya Paloh kehabisan akal.

Ia melakukan kerjasama bersama Achmad Taufik untuk merintis Vista. Kemudian ia juga

melakoni usaha dengan menggandeng Drs. T. Yously Syah sebagai pengelola harian Media

Indonesia. Ketekunannya dalam berbisnis berbuah manis, karena pada tahun 2000, ia sukses

5
mendirikan salah satu stasiun televisi, yaitu Metro TV dan ditambah dengan usaha koran

miliknya untuk pengembangan wacana berita di Indonesia.

Kiprah Media Group tak hanya terhenti pada bisnis media massa saja, karena kelompok

usaha milik Surya Paloh ini juga mengepakkan sayapnya di bidang properti. Pada tahun 2015

lalu, Media Group menggandeng China Senangol untuk membangun gedung pencakar langit

dan mereka juga ingin membangun sebuah resor di kampung halaman Surya Paloh, yaitu

Sabang, Daerah Istimewa Aceh.

“Saat ini hotel yang sudah hadir di Sabang masih berupa hotel kecil. Hotel-hotel tersebut

kebanyakan dimiliki oleh orang asing,” ujar Ririe Lestari Moerdijat, Vice President Media

Group, dilansir dari Kompas.com

Media Group meyakini Sabang memiliki potensi besar karena sejumlah katalis positif. Salah

satunya adalah sumber daya alam berupa taman laut yang memukau. Selain itu, fasilitas

infrastruktur di wilayah itu juga sudah cukup bagus. Proyek tersebut bertujuan untuk

mengembangkan pariwisata di ujung barat Indonesia tersebut. Malah, mereka mengaku

mendapat permintaan langsung dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Itu tadi kisah sukses Surya Paloh yang waktu kecil cuma dagang kecil-kecilan begitu besar

bangun bisnis skala nasional. Dari perjalanan karier Paloh, kita bisa belajar betapa pentingnya

memanfaatkan peluang.

6
NamunNamun, peluang gak bakal jadi uang kalau gak diiringi kerja keras dan kemauan kuat.

Seperti Surya Paloh yang bisa sukses karena memanfaatkan peluang, dan berusaha

membuatnya menjadi untung. Salut buat Pak Paloh! (Editor: Chaerunnisa)

2. Pendidikan

 1958-1963 : Sekolah Dasar Negeri Serbelawan, Simalungun

 1964-1966 : Sekolah Menengah Pertama Negeri Serbelawan, Simalungun

 1967-1969 : Sekolah Menengah Atas Negeri 7 Medan

 1970-1972 : Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) Medan

 1972-1975: Menyelesaikan Pendidikan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di

Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Medan

3. Karir

 1968: Manajer Travel Biro Seulawah, Air Service, Medan

 1972-1975: Pimpinan ‘Wisma Pariwisata’, Medan

 1973: Presiden Direktur PT Ika Diesel Bros Medan

 1975: Kuasa Direksi Hotel Ika Daroy, Banda Aceh

 1975: Presiden Direktur PT Ika Mataram Coy, Jakarta

 1976-1977: Direktur Link Up Coy, Singapore

 1979-Sekarang: Presiden Direktur PT Indocater, Jakarta

 1985-1986: Pimpinan Umum Harian Pagi Prioritas, Jakarta

 1988-Sekarang: Direktur Utama PT Citra Media Nusa Purnama, Jakarta

 1989-1991: Direktur Utama PT Vista Yama

7
 1989-Sekarang: Direktur Utama PT Surya Persindo

 1989-Sekarang: Komisaris PT Pusaka Marmer Indah Raya

 1989-1994: Direktur Utama PT Mimbar Umum

 1989-1994: Komisaris Utama PT Galamedia Bandung Perkasa

 1989-1999: Direktur Utama PT Karya Banjar Sejahtera

 1989-Sekarang: Pemegang Saham PT Masa Kini Mandiri

 1989-1991: Direktur Utama PT Citra Bumi Sumatera

 1990-Sekarang: Komisaris PT Bakti Citra Daya

 1990-Sekarang: Direksi PT Sekotong Indah Persada

 1990-Sekarang: Komisaris Utama PT Vista Yama

 1991-1994: Komisaris Utama PT Citra Masa Kini

 1991-Sekarang: Pemilik PT Grahasari Surayajaya

 1991-Sekarang: Komisaris PT Citragraha Nugratama

 1991-1994: Komisaris Utama PT Citra Bumi Sumatera

 1991-1994: Direktur Utama PT Karya Mapulus

 1992-1993: Direktur Utama PT Atjjeh Post

 1992-1995: Komisaris Utama PT Detik Bangun Media Prestasi

 1992-Sekarang: Pemimpin Umum Harian Umum Media Indonesia

 1994-Sekarang: Direksi PT Citra Nusa Persada

 1994-Sekarang: Pemilik Sheraton Media Hotel & Towers

 1994-1998: Komisaris Utama PT TVM Indonesia

 1995-Sekarang: Komisaris Utama PT Inti Marmer Indah Raya

 1995-Sekarang: Komisaris PT Satria Chandra Plastikindo

 1995-Sekarang: Pemilik Papandayan Hotel

8
 1999-Sekarang: Pemilik Bali Intercontinental Hotel

 1999-Sekarang: Direktur Utama PT Media Televisi Indonesia (Metro TV)

4. Penghargaan

 Penghargaan sebagai Warga Tatar Sunda dari Sesepuh Sunda dalam Festival Budaya

Tatar Sunda di Alam Santosa, Kabupaten Bandung, Jawa Barat,

 Anggota kehormatan perguruan pencak silat Merpati Putih

5. Sumber

https://m.merdeka.com/surya-paloh/profil/

http://bio.or.id/biografi-surya-paloh/

Anda mungkin juga menyukai