Anda di halaman 1dari 21

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

PROFIL YASA PARAMITA SINGGIH PENGUSAHA SUKSES DI USIA


MUDA

APRILIA NUR WIDIASTUTI


20180311127
KEWIRAUSAHAAN KJ22

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat meyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PROFIL YASA PARAMITA
SINGGIH PENGUSAHA SUKSES DI USIA MUDA” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memebuhi tugas mata kuliah
Kewirausahaan . selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
seorang wirausaha yang berhasil dirintis mulai dari nol bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis
dan juga para pembaca.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetauannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalh ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
akan penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis

Aprilia Nur Widiastuti

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………….. 1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… 2

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang………………………………………………………………………
3
1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………………………...
5
1.3. Tujuan……………………………………………………………………………….
5

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Biodata……………………………………………………………………………... 7
2.2. Biografi dan Kisah Perjalanan Bisnis………………………………………………. 8
2.3. Kiat-kiat Mencapai Kesuksesan Di Usia Muda……………………………………. 10
2.4. Manajemen…………………………………………………………………………. 17
2.5. Proses Produksi…………………………………………………………………….. 17
2.6. Pemasaran………………………………………………………………………….. 18

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan………………………………………………………………………… 19

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….. 20

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Yasa Paramita Singgih, seorang pemuda kelahiran 23 April 1995 asal Bekasi ini terlahir
dari keluarga yang sederhana. Ia tidak pernah bercita-cita menjadi pengusaha. Pasalnya, kedua
orangtuanya bekerja kantoran seperti kebanyakan orang. Dunia yang dia tahu adalah lulus SMA,
kuliah, kerja, kemudian menjadi manajer. Saat Yasa duduk di bangku 3 SMP, sang ayah masuk
rumah sakit akibat serangan jantung yang menyumbat keempat pembuluh darahnya. Sang ibu
kemudian memutuskan untuk operasi ring. Namun, sang ayah menolak hal tersebut dan memilih
untuk menggunakan uang itu untuk keperluan sekolah anak-anaknya. Momen itu menjadi titik
balik yang mengubah hidup Yasa. Ia mulai mencari uang sendiri dengan bekerja paruh waktu di
beberapa EO milik temannya dan menjadi master of ceremony (MC) di berbagai acara ulang
tahun, musik, perlombaan, talk show hingga seminar.

Pada usia 15 tahun, ia mulai berjualan lampu hias secara online, tetapi tak lama
kemudian, usaha lampu hiasnya tutup lantaran distributor tidak dapat memberikan barang lagi.
Alhasil, pada usia 16 tahun, Yasa memutuskan banting setir ke usaha fashion. Melalui orangtua
dari teman baiknya yang punya usaha konveksi, ia akhirnya tertarik untuk berjualan kaos. Ia
mencoba membuat desain gambar sendiri untuk kaos, walaupun ia tidak mempunyai
pengetahuan sama sekali mengenai seluk beluk kaos ataupun desain. Dengan modal awal sekitar
Rp700 ribu, ia mulai berjualan kaos yang ia desain. Namun sayang kaos yang ia jual tidak
laku. Lalu, ia belajar lagi bagaimana caranya berjualan kaos sehingga akhirnya ia memutuskan
untuk mengambil barang di Tanah Abang. Dia menggunakan nama Men’s Republic sebagai
nama toko online-nya, dengan pemasarannya melalui blog, Twitter, BBM. Usaha fashionnya
sempat naik daun sehingga punya cukup modal untuk membuka usaha baru di bidang kuliner.
Dia membuka bisnis minuman yang diberi nama “Ini Teh Kopi” di tahun 2012, sebuah usaha
kedai menjual minuman kopi duren di kawasan Kebun Jeruk. Sekitar enam bulan kemudian ia
sudah membuka cabang baru tepatnya di Mall Ambassador Jakarta Selatan. Namun sayangnya
bisnis baru yang ia kelola tersebut mengalami kebangkrutan yang membuatnya menderita

3
kerugian hingga Rp100 juta. Pada tahun 2013, ia memutuskan untuk menutup kafenya, dan
bahkan bisnis kaosnya pun juga turut dihentikan.

Kebangkrutan yang dialami tidak membuat Yasa putus asa dalam berbisnis. Pada usia 19
tahun, setelah Ujian Negara usai, ia bangkit lagi dengan bisnis fashion-nya. Kali ini ia bangkit
dengan konsep yang jelas juga dengan perencanaan bisnis yang tersusun rapi. Datang dengan
konsep membuat brand fashion yang khusus untuk remaja pria, middle class dan harganya di
bawah Rp500.000, dan go online tapi kualitas mall dengan harga online shop. Maka ia
mengibarkan kembali bendera Men’s Republic.

Pada awalnya, Yasa hanya menjual sepatu kasual untuk pria. Namun semakin besar
usahanya membuat brand yang ia kelola semakin menawarkan produk yang beragam. Saat ini,
Men’s Republic menjual produk celana dalam, jaket, dan juga sandal untuk pria. Kini, produk
Men’s Republic telah menjual 500 buah pasang sepatu per bulan. Tanpa ada pabrik Yasa mampu
menghasilkan omzet ratusan juta rupiah. Dari usaha tersebut ia mampu mendapatkan laba bersih
40%. Tak puas pada produknya sekarang, masih ada pemikiran dibenaknya untuk menjual
produk ikat pinggang, dan celana. Yang paling pasti adalah ia akan terus mematangkan konsep
bisnis sambil berjalan. Saat ini pelanggan merek Men’s Republic sudah ada di seluruh kota besar
Indonesia dan juga luar negeri, seperti Hong Kong, Makau, Taiwan, Malaysia, Filipina, hingga
Nigeria, dengan omzet berkisar Rp200 juta setiap bulannya.

Pada usia 19 tahun, ia mendirikan perusahaan bernama PT. Paramita Singgih untuk
menaugi bisnis miliknya. Ia ingin menjadikan label Men’s Republic sebagai penyedia seluruh
kebutuhan pria dari kepala sampai kaki. Saat ini, Yasa sedang manjalani kuliah di Bina
Nusantara University jurusan marketing communication. Visi Yasa dan PT. Paramita Singgih
adalah menjadi perusahaan pemilik merek fashion dan consumer goods berbasis online
terbanyak, terbesar, dan terbaik di Indonesia. Ia menulis sebuah buku berjudul Never Too Young
to Become a Billionaire yang berisi perjalanan, strategi dan nilai bisnis yang menjadikannya
seorang pengusaha muda sukses. Yasa mengatakan, keuntungan menjadi kaum muda adalah bisa
terus belajar dan mencoba. Coba-coba memang menurutnya adalah hal wajib. Menurut dia, siapa
pun tidak akan bisa mengetahui apa yang disukai dan dikuasai jika tidak mau mencoba atau takut
gagal.

4
Pada tahun 2015, Yasa menulis sebuah buku berjudul “Never Too Young to Become a
Billionaire.” Buku yang ia buat untuk bisa berbagi pengalaman kesuksesan, tips-tips berbisnis,
dan strategi yang ia buat. Selain itu ia juga menjadi narasumber di berbagai institusi mulai dari
Kementerian Republik Indonesia, perusahaan multinasional hingga nasional, sampai universitas
terbaik di seluruh Indonesia.

1.2. Rumusa Masalah

1. Bagaimana riwayat hidup Yasa Singgih?


2. Bagaimana biografi dan kisah perjalanan Yasa Singgih?
3. Apa saja kiat-kiat Yasa Singgih mecapai kesuksesan di usia muda?
4. Bagaimana manajemennya usahan fashion Yasa Singgih?
5. Bagaimana proses produksi produk fashion Yasa Singgih?
6. Bagaimana pemasaran produk Yasa Singgih?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui riwayat hidup Yasa Singgih.


2. Untuk mengetahui biografi dan kisah perjalanan Yasa Singgih.
3. Untuk mengetahui kiat-kiat Yasa Singgih mencapai kesuksesan di usia muda.
4. Untuk mengetahui sistem manajemen Yasa Singgih.
5. Untuk mengetahui proses produksi produk Yasa Singgih.
6. Untuk mengetahui proses pemasaran produk Yasa Singgih.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Biodata

Berikut adalah biodata singkat dari pengusaha muda bernama Yasa Paramitha Singgih :
Nama : Yasa Paramita Singgih
Tempat Tanggal Lahir : Bekasi, 23 April 1995
Nama Ayah : Marga Singgih
Nama Ibu : Wanty Sumarta
Riwayat Pendidikan
SD : SD Ananda dan SD Surya Dharma
SMP : SMP Regina Parcis, Jakarta
SMA : SMA Regina Pacis, Jakarta
Universitas : Bina Nusantara
Memulai Bisnis : Umur 15 tahun
Bisnis yang dijalani : Menjadi Pembawa Acara, Lampu Hias, Penjual
kaos, bisnis minuman, dan toko.
Alasan Memulai Bisnis : Kondisi Ekonomi

6
2.2. Biografi dan Kisah Perjalanan Bisnis
Yasa Paramita Singgih adalah seorang pengusaha muda yang lahir di Bekasi 23 April
1995, Dia adalah anak ke tiga dari tiga bersaudara, Prajna, Viriya dan Yasa sendiri. Ayahnya
bernama Marga Singgih dan ibunya bernama Wanty Sumarta. Ia lebih dikenal dengan sebutan
Yasa Singgih, dan sering muncul diberbagai media cetak dan digital sebagai pengusaha muda.
Walaupun terbilang masih muda tetapi Yasasudah punya penghasilan sendiri. Yasa Singgih,
baru berusia 20 tahun. Tapi ia sudah bisa menghasilkan pendapatan sendiri dari hasil bisnisnya.
Setelah jatuh bangun dalam berbisnis kini Yasa sukses menjalani tiga usahanya dengan
keuntungan miliaran rupiah. Yasa lahir dari keluarga yang sederhana hal ini yang membuatnya
menghargai kerja keras. Yasa menyelesaikan pendidikannya di SD Ananda dan SD Surya
Dharma, lalu melanjutkan di sekolah menengah dan akhir di SMP dan SMA Regina Pacis
Jakarta. Dia layaknya anak biasa yang masih suka bermain dan meminta uang jajan. Yang
berbeda padanya hanyalah kasih sayang keluarga.
Saat menginjak kelas 3 SMP, ayahnya menderita sakit jantung, ayahnyalah yang
memberikannya satu titik balik. Ia pun mulai menjadi pembawa acara guna mencari uang jajan
sendiri. Yasa tak mau membebani kedua orang tuanya. Usaha pertamanya adalah melamar
sebagai Master of Ceremony, bekerja sebagai pembawa acara di sebuah pusat perbelanjaan.
Dalam seminggu ia menerima uang Rp.350.000 setiap kali tampil sehari kemudian ia berpikir
untuk membuat usahanya sendiri. Setelah masuk SMA Regina Pacis, Jakarta, barulah ia mulai
usahanya sendiri untuk mencari uang. Selepas kontrak sebagai pembawa acara selesai, ia mulai
berbisnis lampu hias warna- warni selama enam bulan. Sebuah buku berjudul "The Power of
Kepepet" karya Jaya Setiabudi, membuatnya terbakar berbisnis mandiri. Kala itu Yasa
langsung menghubungi temanya yang ayahnya memiliki usaha konveksi, ia belajar membuat
desain dan mencetak desain tersebut pada kaosnya. Setelah dua minggu kaosnya jadi, dia
segera menjual kasonya dan hanya laku terjual 2 buah saja.
Dari dua kaosnya, satu kaosnya dibeli oleh ibunya sendiri karena kasihan. Lucunya, dia
merasa semuanya menarik dan perasaan kepepet itu semakin jadi. Yasa lalu berlari ke Tanah
Abang, membeli selusin pakaian kaos hingga menghabiskan 4 juta. Dia harus bersusah payah
membawa kaos- kaos tersebut, melewati ribuan penjual dan pembeli yang tumpah jadi satu. Ia
harus memutar otak lagi untuk menjualnya atau merugi besar- besaran. Beberapa kali

7
menawarkan ditambah rasa percaya diri, ia mulai menjual produknya tanpa ada marketing
khusus atau brand tersenidiri. Lama kelamaan, Yasa berhasil menutup modalnya dan mulai
mencari cara menjual produknya sendiri. Dua kali bisnis kaos yang bermodal kepepet, Yasa
mulai merencanakan bisnisnya secara matang- matang. Dia membuka bisnis minuman yang
diberi nama "Ini Teh Kopi", sebuah usaha kedai menjual minuman kopi duren. Usahanya
tersebut bisa dibilang sukses besar ditambah dengan namanya yang dikenal. Dari bisnis kaos, ia
pernah diwawancarai oleh majalah entrepreneur besar di Indonesia. Bisnis lainnya yaitu
membuka toko online "Men's Republic".
Sebelumnya hanya berjualan produk milik orang lain, kini, seorang Yasa Singgih adalah
salah satu pengusaha online sukses bersama Men's Republic. Mengambil pasar anak muda
hingga pria. Ini membawa namanya kian berkibar di berbagai media masa. Dulu ketika
berjualan kaos tanah abang yang ia miliki hanya BlackBerry sebagai modal. Usahanya kala itu
masih bermodal hutang tapi lama-lama bisa jadi modal yang dikembangkan menjadi usaha
lainnya. Di tahun 2012, ia mencoba berbisnis cafe, membuka sebuah tempat nongkrong kecil
bernama Ini Teh Kopi. Di awalnya cukup berjalan apik hingga bisa membuka cabang. Usaha
pertamanya terletak di kawasan Kebun Jeruk, selang enam bulan, Yasa membuka cabang di
Mal Ambassador, Jakarta Selatan. Semangat tinggi tidak dibarengi perhitungan matang.
Usahanya berkembang terlalu cepat tapi hasilnya minus. Bahkan bisnis kaosnya ikut terhenti.
Dihitung- hitung Yasa rugi sampai 100 juta ketika dia masih di bangku SMA. Disaat
bersamaan, di sekolah tengah mempersiapkan ujian nasional, begitu pula dia sudah kelas 3
SMA. Dalam urusan rugi atau membuka bisnis kaos kembali dihentikan dulu.
Setelah Ujian Nasional, tepatnya tahun 2013, fokus Yasa ada pada bisnis aneka produk
pria. Men's Republic masih berdiri dan belum dijajah rasa kapok, baginya kehilangan uang 100
juta tidak membuatnya kapok dan berhenti berbisnis kembali. Yasa yang bermodal nama mulai
membangun bisnis tanpa modal. Kali ini, ia bertemu dengan satu pabrik yang memberinya 250
pasang sepatu. Itu diberikan untuk dijualkan dengan tenggat waktu selama dua bulan. Kepepet
membuat Yasa berpikir serius bagaimana agar semuanya terjual. Dijualnya sepatu itu bermodal
brand atau mereknya. Menggunakan survei sebagai landasan, kali ini, Yasa tidak mau bangkrut
kembali seperti yang dulu. Dia telah melakukan survei pembeli rata-rata Men's Republic adalah
umur 15 tahun sampai 25 tahun. Untuk itu ia menyesuaikan harga produknya agar tidak lebih
dari Rp.500.000. Selain menjual sepatu ia juga menjual produk lain seperi jaket, sandal, bahkan

8
pakaian dan celana dalam. Kisaran harga yang dipatoknya ada pada angka Rp.195.000-
Rp.390.000 per- itam. Fokus Yasa cukup pada produk dapat terjual melalui aneka branding
lewat online.
Total ada enam pabrik bekerja sama dengannya di kawasan Bandung. Uniknya pabrik
tempatnya bekerja sama tak cuma membangun mereknya. Mereka juga bekerja sama dengan
produk bermerek lain seperti Yongki Komaladi dan Fladeo. Ia sendiri mencontoh para pemilik
merek tersebut. Kini, Men's Republic telah menjual 500 buah pasang sepatu per- bulan. Tanpa
ada pabrik Yasa mampu menghasilkan omset ratusan juta rupiah. Soal laba bersih, tenang, dia
sanggup untuk menghasilkan 40% dari sana. Tak puas pada produknya sekarang, masih ada
pemikiran dibenaknya untuk menjual produk ikat pinggang, dan celana. Yang paling pasti
adalah ia akan terus mematangkan konsep bisnis sambil berjalan.
Yasa juga sering dipanggil mengisi seminar atau memberikan training. Melalui Twitter,
ia rajin menyemangati para pengusaha muda agar selalu semangat. Prinsipnya satu yaitu
"Never too Young to Become Billionaire" atau tidak ada kata terlalu muda untuk menjadi
seorang miliarder.

2.3. Kiat-Kiat Mencapai Kesuksesan Di Usia Muda


Yasa Singgih merupakan salah satu contoh anak muda yang sukses diusia belia. Melalui
produknya yang bernama “Men’s Republik” pemuda ini berhasil meraih penghasilan 300 juta
per bulan. Dedikasinya yang luar biasa telah ia tunjukkan untuk kedua orang tua, pemuda-
pemudi seusianya, dan dirinya sendiri. Hasil bisnis yang ia jalani telah berhasil mewujudkan
beberapa mimpi-mimpinya berupa memiliki rumah sendiri diusia 20 tahun, memiliki mobil
sendiri seharga 700 juta, dan memberikan uang senilai 30 juta per bulan untuk kedua
orangtuanya. Pencapaian atas segala kesuksesan di atas pastilah dilalui dengan kerja keras yang
luar biasa. Pencapaian yang luar biasa tersebut tak luput dari kiat-kiat sukses yang selama ini ia
jalani.
Kiat-kiat sukses Yasa Paramita Singgih dapat digambarkan melalui teori 10 D yang
terdiri atas :
a. Dream (Mimpi)

9
Yasa Paramita Singgih selalu bermimpi menjadi orang sukses sejak usia belia. Mimpi-
mimpinya selalu ia tulis secara nyata dalam lembaran kertas lalu ia tempelkan di dinding-dinding
kamar tidurnya. Setiap pagi, setelah terbangun dari tidur, pemuda ini selalu membaca mimpi-
mimpinya dan berfikir tentang hal-hal yang harus ia lakukan untuk mewujudkannya. Seorang
Arif Ahmad Jaya mengatakan bahwa kita haruslah berani bermimpi besar, tuliskan 100 mimpi
anda secara nyata di atas kertas, berjuanglah untuk mewujudkannya dengan sepenuh hati, dan
suatu hari nanti anda akan melihat bahwa kertas akan penuh coretan karena Tuhan telah
berkenan agar anda dapat mencapainya.
Selaras dengan pernyataan di atas Hasan Al- Banna juga berkata “Beranilah bermimpi
besar dan lebih berani lagi untuk mewujudkannya. Ketahuilah, mungkin kenyataan hari esok
adalah impian kita hari ini. Selaraskan selalu impian-impianmu dengan usaha, doa dan
kesyukuran, Insyaallah jalan-jalan kenikmatan yang luar biasa akan terbuka untukmu karena
akan kau sadari kelak bahwa setiap jejak yang engkau buat akan menunjukkan siapa dirimu
sebenarnya”.
Tulisan tentang mimpi-mimpi mungkin mengundang tanda tanya dan bahan tertawa bagi
sebagian orang. Namun, ketahuilah ada makna dibalik itu semua. Mungkin orang lain
menganggap mimpi kita serasa tidak mungkin untuk terwujud, tapi ketahuilah apapun yang kita
tulis merupakan doa yang setiap hari kita baca dan pastilah akan di dengan oleh tuhan, melalui
tulisan itu pula kita akan senantiasa mengingat impian kita dan berfikir mengenai hal-hal yang
akan kita lakukan untuk mewujudkan mimpi-mimpi kita.
Kata yang mungkin dapat menjadi inspirasi untuk kita semua yaitu “ i begin my day with a
simple dream, Many people laught at me, but i walk on, because there is nothing to be laughed if
my dreams bring me to the top of the world” (Danang A. Prabowo, 2008).

b. Decisiveness (Ketegasan)
Ketegasan disini berarti berani mengambil keputusan secara tegas ketika dalam suatu
bisnis mengalami kendala, atau ketika berada dalam kondisi yang membutuhkan keputusan kita.
Yasa Paramita Singgih merupakan pemuda yang berani mengambil keputusan secara cepat
ketika memulai bisnis. Prinsip hidupnya ketika memulai bisnis yaitu “Never too Young to
Become Billionaire” mampu membawa Yasa menghasilkan omset sebanyak 300 juta per bulan.
Menjadi seorang entrepeneur yang sukses adalah dengan kerja keras dan semangat yang tinggi.

10
Tidak perlu melakukan hal-hal yang besar untuk menjadi orang yang besar. Hanya dengan
keberanian mengambil resiko seseorang bisa menjadi orang besar, jangan takut pada suatu
permasalahan dan ancaman karena sesungguhnya didalam masalah dan ancaman itu ada
kesempatan untuk menjadi orang besar.
Berani mengambil resiko, pernah ditunjukkan oleh Yasa Paramitha Singgih ketika
pertama kali memproduksi baju hanya dua baju yang laku terjual. Tapi kejadian itu membuatnya
bangkit dan berfikir lebih matang untuk merencanakan bisnis yang dia jalani. Ia sadar bahwa
suatu bisnis yang direncanakan dengan baik akan memberikan hasil yang baik pula. Meski
hasilnya tidak diperoleh secara instan dan cepat. Dia tetap berani mengambil resiko.
Sikap yang ditunjukkan oleh Yasa Paramita Singgih selaras dengan prinsip yang
menyebutkan bahwa “Sukses itu adalah tentang kesabaran dalam bertahan, saat yang lain
menyerah pasrah, ketakutanmu, keraguanmu, hanya akan membuatmu lemah dan kecil. Lari dan
terobos ketakutanmu dan capailah puncak kesuksesanmu. Jangan hanya selalu jadi penonton
karena semua orang juga bisa, tapi tujulah lapangan dan jadilah sang pemain kehidupan dan
lesakkan goal terindahmu. Ambil dan hadapi resiko, meski terkadang anda harus terjun bebas.
Namun pertolongan pasti akan datang di saat anda butuhkan. Berani menjadi kreatif, karena
dengan itu matahari yang panas sekalipun dapat anda genggam dengan kedua tangan”.

c. Doers (Pelaku)
Kesuksesan seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri. Halangan terberat menuju
kesuksesan adalah dirinya sendiri. Selalu berorientasi pada pemikiran yang positif dan cerdas
dalam mengambil segala peluang yang ada di depan mata merupakan kunci sukes dari setiap
orang. Yasa bukan seorang yang menunda-nunda kesempatan. ia selalu bergerak menuju
keberhasilan. Meski terkadang banyak kegagalan yang menghampiri, tapi pemuda ini tak butuh
waktu lam untuk segera bangkit. Tekadnya yang besar untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang ia
tuliskan di dinding-dinding kamarnya membuat semangatnya tak kunjung padam. Yasa juga
merupakan pribadi yang disiplin dan religius, dilihat dari kesehariannya, yasa merupakan
pemuda yang menjalani bisnis dan juga masih menempuh pendidikan tingginya di Universitas
Bina Nusantara dan Ia juga merupakan pemuda yang masih tetap pergi beribadah.

11
Pemuda ini yakin dan percaya bahwa seindah apapun rencana yang kita, tetap lebih indah
rencana Tuhan untuk kita. Oleh karena itu, selalu sertakan Tuhan di segala langkah kehidupan
kita.

d. Determination (Determinasi)
Orang sukses adalah orang dengan tujuan (goal) dan mimpi (dream) yang jelas. Tujuan
inilah yang akan membakar semangat seorang untuk bekerja keras dan lebih keras lagi untuk bisa
sampai pada tujuan tersebut. Yasa merupakan sosok yang sangat menginspiratif, memiliki
semangat yang tinggi, pantang menyerah dan mampu memotivasi saya bahwa usia muda itu
harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Yasa tidak pernah menyerah dan terus mencoba
meski ia mengalami kegagalan berkali-kali karena ia sudah bertekad untuk mewujudkan
mimpinya itu. Yasa merupakan salah satu dari banyak pengusaha yang memulai karirnya dari
nol hingga mencapai kesuksesan yang fantastis (From Zero to Hero). Yasa berpandangan untuk
menjadi seorang pengusaha itu prinsipnya Just Do it!, 
itu saja. Maka jangan takut untuk memulai usaha. Melangkah adalah yang pertama, dan
menyempurnakan adalah jalan yang berikutnya. Lakukan usaha hingga tujuan itu tercapai.

e. Dedication (Dedikasi)
Dalam buku Mimpi Sejuta Dolar (Marry Riana True Story) terdapat sebuah quotes yang
menyebutkan bahwa “Hidup adalah tantangan yang harus dihadapi, perjuangan yang harus
dimenangkan, kesusahan yang harus diatasi, rahasia yang harus digali, tragedi yang harus
dialami, kegembiraan yang harus disebarkan, cinta yang harus dinikmati, tugas yang harus
dilaksanakan, romantika yang harus dirangkul, resiko yang harus diambil, lagu yang harus
dinyanyikan, anugrah yang harus dipergunakan, impian yang harus diwujudkan, perjalanan yang
harus diselesaikan, janji yang harus dipenuhi, kesempatan yang harus dipakai, persoalan yang
harus dipecahkan, kesulitan yang harus dikalahkan dan rahmat yang harus dipelihara dan
dicintai.” Sebagian besar orang sukses memiliki prinsip bahwa kebahagiaan, kegembiraan,
keberhasilan, dan rahasia-rahasia kesuksesan haruslah disebarkan karena saat itulah orang-orang
sukses akan merasa dirinya bermanfaat untuk orang lain dan untuk negri ini.
Yasa adalah salah satu cerminan orang sukses yang sangat berdedikasi tinggi untuk
pengembangan bisnisnya dan juga untuk Negri Indonesia yang sangat ia cintai. Yasa menyatakan

12
bahwa dalam waktu dekat akan terjadi pasar bebas Asia dan pengusaha di Indonesia harus siap
bersaing dengan produk-produk bermerk Internasional, jika Indonesia belum siap
makadikhawatirkan kondisi perekonomian rakyat Indonesia semakin terpuruk. Oleh karena itu ia
berfikir bahwa pemuda-pemudi Indonesia harus bisa menjadi wirausahawan muda yang mampu
menciptakan invasi produk baru dan menarik serta memiliki kualitas yang tak kalah dengan
produk-produk buatan laur Negri. Dedikasi yang tinggi itu dibuktikan dengan membangun
sekolah bisnis yang bersifat non formal dengan sasaran anak-anak muda. Tidak berhenti disitu,
karena kesuksesannya Yasa beberapa kali diundang dalam kegiatan seminar motivasi yang
ditujukan untuk para pemuda yang berminat untuk berenterpreneur.

f. Devotion (Pengabdian)
 Steve Jobs, mengatakan bahwa “ satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan besar
adalah mencintai apa yang anda lakukan”. Quotes tersebut mendorong manusia untuk mencintai
apapun yang kita lakukan dan mengabdikan jiwa raga kita agar terus berusaha untuk mencintai
pekerjaan yang dilakukan. Karena dengan mencintai, jiwa raga ini terasa ringan saat melakukan
pekerjaan berat sekalipun. Yasa sangat mencintai dan menggemari apa yang ia kerjakan saat ini,
karena menjadi pengusaha sukses adalah impiannya. Oleh karena itu, dalam kesehariannya yang
super padat, ia tidak pernah mengeluh sekalipun.

g. Details (Cermat)
Yasa termasuk orang yang sangat cermat dalam melakukan sesuatu. Mulai dari menuliskan
mimpi-mimpinya secara detail. Ia juga cermat dalam membaca peluang seperti saat peminat
lampu hias banyak, ia mengambil keputusan untuk berbisnis lampu hias. Saat banyak orang yang
malas keluar untuk sekedar membeli baju maka Yasa menawarkan jasa untuk menjadi jembatan
atau reseller baju-baju, celana, dan rok-rok yang dijual di pasar tanah abang. Dan terakhir ia juga
mampu membaca peluang dibisnis online baju bermerk (memiliki Brand) dengan mengutamakan
kualitas. Meskipun sebelumnya pernah gagal, Yasa bangkit lagi dengan perencanaan bisnis yang
lebih cermat dan terstruktur lebih baik. Dalam menjalankan bisnisnya, Yasa juga selalu
mempehatikan hal sekecil apapun. contoh : Kata-kata penyemangat untuk para pekerjanya. Ia
selalu menjadi motivator bagi setiap pekerja dan juga para pemuda-pemudi yang ingin membuka
usaha.

13
h. Destiny (Nasib)
Hidup ini bagai roda, kadang kita di atas, semua terasa mudah, kadang kita di bawah,
semua terasa sulit, dipergilirkan, satu sama lain sungguh dipergilirkan. Nasip setiap orang akan
berbeda-beda tergantung bagaimana kita dapat bertahan atau bahkan dapat berubah ke arah yang
lebih baik atau ke arah yang lebih buruk. Saat kita berada di bawah kita harus segera bangkit dari
keterpurukan caranya adalah dengan berfikir cepat, cerdas, dan efektif. Saat kita berada di atas
hal yang harus kita lakukan adalah berusaha sekuat mungkin untuk dapat berkembang dan
menghindar dari kemungkinan terburuk yaitu jatuh.
Kaitan pernyataan tersebut pada dunia bisnis adalah saat kita memulai usaha kita harus
berfikir bagaimana caranya agar bisnis yang dijalani dapat merangkak naik caranya yaitu kita
harus pandai membaca peluang dan berusaha mengembangkan kreativitas dan inovasi baik dari
sudut pandang produk yang dihasilkan atau kreatif dari sudut pandang promosi dan pemasaran.
Saat usaha kita berada di puncak,maka hal yang harus dilakukan agar tetap berada di atas adalah
membaca apakah ada kompetitor yang bersaing dengan kita, jikalau ada kita haruslah senantiasa
memperbarui kreativitas dan inovasi kita dari berbagai sudut pandang baik diversifikasi produk,
diversifikasi cara promosi dan juga diversifikasi cara pemasaran.
Sebagai pengusaha Yasa Paramita Singgih selalu berusaha mengembangkan bisnisnya agar
tetap berjalan meski kompetitor yang dihadapinya semakin lama akan semakin banyak. Sutrisna
(2010), mengatakan bahwa inti kesuksesan adalah inovasi. Inovasi adalah kemampuan untuk
menemukan cara yang lebih cepat, lebih baik, lebih murah, dan lebih mudah dalam memproduksi
produk dan mengerjakan jasa kepada pelanggan. Setiap orang memiliki potensi genius, kita
semua memiliki banyak kepandaian dan kemampuan yang jauh lebih besar dari yang sudah kita
gunakan selama ini. Seorang peneliti mengatakan bahwa kita baru menggunakan 15%-32% dari
potensi dan kemampuan kita. Tugas kita adalah melepaskan tali yang mengikat kreativitas
seperti sinar laser untuk menghilangkan hambatan dan rintangan, serta memecah masalah agar
kita dapat mencapai saran kita. Menurut Brian Tracy : sukses adalah kemampuan memcahkan
masalah.

14
i. Dollars (Uang)
Pada awal membangun bisnisnya, bukan uang yang menjadi fokus utama, melainkan
bagaimana cara memberikan yang terbaik untuk konsumennya. Yasa Yakin dari kepuasan
konsumen, maka uang akan datang terus menerus.
Saat awal membangun bisnis, uang modal berasal dari pinjaman. Setelah lama berkembang
uang tersebut berhasil dikembalikan dan keuntungannya dapat diputar kembali seabagai modal
untuk pengembangan usaha. Hal ini menunjukkan bahwa uang bukan hal yang paling
diprioritaskan saat mulai membangun usaha. Just do it, lakukan saja dengan tekad yang kamu
punya.

j. Desirability dan Posibility (Minat dan Kemungkinan)


Minat dan kemungkinan dari peluang yang tinggi tidak sejalan dengan permodalan yang
dimiliki Yasa pada awal memulai bisnis. Yasa sempat 3 kali gagal dalam memulai bisnisnya
karena ia belum bisa membaca kemungkinan peluang yang ada saat itu. Minat Yasa yang tinggi
tidak diiringi dengan skill bisnis yang tinggi juga, Yasa hanya bermodal kepepet untuk
menjalankan bisnisnya. Pengalaman yang bisa dipetik dari Yasa Singgih adalah: Berani
bermimpi dan berkeinginan untuk mewujudkan mimpi tersebut. Pantang menyerah, tidak mudah
putus asa, dan jangan pernah takut untuk memulai.
Yasa juga pernah menyampaikan kiat-kiat suksesnya secara teknis di acara-acara televisi
dan beberapa media informasi lainnya yaitu :
a. Adrenalin berbisnis lebih kencang daripada jatuh cinta.
b. Selalu marasa bodoh terhadap ilmu, dan tidak pernah berhenti belajar.
c. Mempraktekkan kebiasaan orang kaya meski belum kaya.
d. Lakukan hal kecil yang membawa dampak besar.
e. Rutin membeli majalah/ tabloid bisnis, dan membaca kisah tentang jatuh bangun pebisnis.
f. Terjun di organisasi dan bisnis, memaksa saya untuk memiliki pola pikir di atas rata-rata
usia saya sendiri.
g. Orang-orang bilang saya kecepetan tua, tapi saya bilang ini perjalanan menuju
keberhasilan.
h. Dulu pas usia 15 tahun demi mencari uang merelakan menjadi MC di Mall, mengaku umur
18 tahun agar diterima jadi MC.

15
i. Mencintai apapun yang dilakukan, dan berbagi kepada sesama.

2.4. Manajemen
Sistem manajemen usahanya adalah mampu mencapai keunggulan bersaing dengan
produk fashion lain melalui kualitas,kuantitas serta inovasi dan kreatifitas yang dihasilkan
sehingga menghasilkan produk yang berkualitas dengan harga yang bersaing dan mampu
bersaing dengan kompetitor-kompetitor dalam bidang fashion men’s lainya. Hal mendasar yang
dilakukan adalah bagaimana antar sistem bisa mengkoordinir setiap aktivitas bisnisnya.
Selanjutnya bagaimana bisa mengimplementasikan sistem manajemen tersebut secara efektif
dan efisien (Wawancara : syifa nurhanna,selasa 02 juli 2012).

2.5. Proses Produksi


Yasa paramita singgih memulai awal poses produksi dengan cara bergabung dengan
konveksi milik teman ayahnya,dengan modal 500 ribu untuk modal baju,namun saat itu dia
belum punya designer dan dia sendiri tidak bisa design,hingga akhirnya dia mencari 3 ahli
design untuk belajar design selama 7 hari,namun hasilnya nihil.Hingga pada saat waktunya dia
sudah terdesak untuk mengirim barang ke konveksi dia mendesign menggunakan microsoft
word yang berupa gambar Ir.Soekarno.
Produksi pertama dia kaosnya hanya terjual 2 buah selama 2 minggu,itupun yang 1 dibeli
oleh ibunya sendiri karena merasa kasihan.Berawal dari situ dia bertekat dengan modal 4 juta
membeli kaos selusin di tanah abang untuk ditawarkan kepada teman-temanya.Pada usaha ini
dia dapat mejual beberapa kaos meskipun tanpa ada marketing khusus dan brand tersendiri,dari
usahanya sebagai reseller,Hingga suatu ketika dia berfikir apabila dia hanya menjadi seorang
reseller dia tidak akan dikenal orang,dan dia tidak akan mencapai apa yang menjadi impiany
selama ini,Sampai dia memutuskan untuk membuat brand sendiri dari modal selama dia
menjadi reseller.Yasa berpendapat bahwa produk yang memiliki brand akan lebih banyak
diminati dan dikenal orang.Dari beberapa pengalaman yang sudah dilakukan yasa memulai
usaha yang ke 3 ini dengan manajemen dan perencanaan yang lebih matang.
Proses produksi dari brand men’s republik ini,yasa bekerja sama dengan 6 pabrik
konveksi yang bertepat di bandung,dan uniknya pabriknya konveksi ini tidak cuman
memproduksi 1 brand yang sama tapi juga berbeda-beda,seperti bekerja sama dengan brand

16
yongki komaladi ,fladeo dll,meskipun dia sendiri tidak mempunyai pabrik sendiri namun
usahanya ini dapat berkempang pesat,hingga mampu menjual 500 pasang produk dalam
sebulan dengan omset mencapai ratusan juta rupiah dan laba hingga 40 %.Semua pencapaian
yang diraih tidak terlepas dari yasa yang belajar pengalaman-pengalaman sebelumnya,dan
mencari informasi,kiat-kiat dari beberapa pengusaha yang lain,serta kerja keras,dan pantang
menyerah.

2.6. Pemasaran
Pemasaran berpusat pada toko yang dimilikinya dan ia juga mempunya 75 reseller di
seluruh Nusantara hingga mancanegara. Yasa mengutamakan transaksi via online alasannya
adalah menghemat biaya dengan beberapa pertimbangan yaitu cost murah, karyawan sedikit,
lebih efektif dan efisien dalam mengatur cost. Harga yang ditawarkan dari produk mens republik
terjangkau bagi anak muda namun kualitas yang ditawarkan adalah kualitas terbaik.
Promosi online dilakukan melalui beberapa sosial media antara lain BBM, Instagram,
Facebook, Tweeter, dan lain sebagainya. Promosi dilakukan dengan menjadikan pelanggan atau
followers mens republik bukan hanya sebagai market yang harus membeli produk tetapi
pelanggan atau followers lebih diposisikan seabagai teman yang diberikan edukasi tentang cara
pintar memilih produk dan juga edukasi berbisnis.

17
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Yasa Singgih merupakan seorang entrepreneur yang tergolong masih muda. Dengan sifat-
sifat yang ia miliki berdasarkan 10D Teori Bygrave, four competence dan kemampuan lainnya,
saat ini Yasa dapat menjadi seorang yang sukses dan berhasil. Prinsip Yasa “Never too Young to
Become Billionaire” mampu membawa Yasa menghasilkan omset sebanyak 300 juta per bulan.
Menjadi seorang entrepeneur yang sukses adalah dengan kerja keras dan semangat yang
tinggi. Tidak perlu melakukan hal-hal yang besar untuk menjadi orang yang besar. Hanya
dengan keberanian mengambil resiko seseorang bisa menjadi orang besar, jangan takut pada
suatu permasalahan dan ancaman karena sesungguhnya didalam masalah dan ancaman itu ada
kesempatan untuk menjadi orang besar.

18
DAFTAR PUSTAKA

Admin. 15 Juli 2016. Kisah Sukses Yasa Singgih, Miliarder Muda RI Berumur 21 Tahun.
Liputan6.com – https://goo.gl/GUQaAY

Arthur Gideon. 26 Februari 2016. Yasa Singgih, Pengusaha Muda RI yang Masuk Daftar
Forbes. Liputan6.com – https://goo.gl/9TAqe6

Karla Farhana. 27 Mei 2016. Eksklusif Yasa Singgih, Jejak Langkah Kesuksesan Men’s
Republic. Bintang.com – https://goo.gl/wYKnQP

Maxmanroe. Yasa Singgih ~ Bermula Dari Nol, Hingga Sukses Mengibarkan Brand Men’s
Republic. Maxmanroe.com – https://goo.gl/NCNYxi

Men’s Republic. Yasa Singih. Yasasinggih.com – https://goo.gl/jVzkg4

Tribun. 5 Juni 2016. Yasa Singgih Sukses Jadi Pengusaha Sepatu Berawal dari Ayahnya yang
Jatuh Sakit. Tribunnews.com – https://goo.gl/yojm29

19
20

Anda mungkin juga menyukai