Anda di halaman 1dari 42

ORANG ORANG YANG SUKSES DALAM KEGIATAN

BERWIRAUSAHA DALAM MAUPUN LUAR NEGERI

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Kewirausahaan

Disusun oleh :
Muhammad Rais Fahd Al Hakim
187011002
Kelas A

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................1
DAFTAR GAMBAR..............................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................3
1.1 Latar Belakang...........................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................3
1.3 Tujuan........................................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................4
2.1 Pengusaha Dalam Negeri..........................................................4
2.1.1 Yasa Paramita Singgih........................................................4
2.1.2 Hamzah Izzulhaq.................................................................8
2.1.3 Muhammad Alfatih Timur..................................................11
2.1.4 Valentina Meiliyana...........................................................14
2.1.5 Putri Indahsari Tanjung.....................................................17
2.2 Pengusaha Luar Negeri...........................................................20
2.2.1 Moziah Bridges..................................................................20
2.2.2 Palmer Luckey...................................................................23
2.2.3 Nicholas D'Aloisio..............................................................26
2.2.4 Kylie Jenner.......................................................................30
2.2.5 Gustav Magnar Witzoe......................................................34
BAB 3 KESIMPULAN........................................................................39
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................40

1
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Yasa Paramita Singgih............................................................5


Gambar 2.2 Produk Men’s Republic............................................................6
Gambar 2.3 Hamzah Izzulhaq.....................................................................9
Gambar 2.4 Bimbel Bintang Produk Jasa Hamzah.....................................9
Gambar 2.5 Muhammad Alfatih Timur.......................................................12
Gambar 2.6 Kitabisa.com...........................................................................14
Gambar 2.7 Valentina Meiliyana................................................................15
Gambar 2.8 Produk Sepatu Milik Valentina...............................................17
Gambar 2.9 Putri Indahsari Tanjung..........................................................19
Gambar 2.10 Produk Jasa Layanan Acara Creativepreneur Event Creator
....................................................................................................................20
Gambar 2.11 Moziah Bridges....................................................................22
Gambar 2.12 Usaha Dasi Mo’s Bows........................................................23
Gambar 2.13 Palmer Luckey.....................................................................24
Gambar 2.14 Oculus Rift............................................................................26
Gambar 2.15 Nicholas D'Aloisio................................................................27
Gambar 2.16 Aplikasi Buatan Nick D'Aloisio.............................................28
Gambar 2.17 Kylie Jenner.........................................................................32
Gambar 2.18 Kylie Lip Kit..........................................................................33
Gambar 2.19 Gustav Magnar Witzoe........................................................36
Gambar 2.20 Perusahaan SalMar Norwegia.............................................37
Gambar 2.21 Salmon Produk Perusahaan SalMar...................................37

2
1 BAB 1
1 2 BAB PENDAHULUAN
1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berwirausaha merupakan salah satu cara seseorang untuk bekerja
dan menitih karir untuk kehidupan mereka di masa yang akan datang.
Dengan berwirausaha dapat pula membukakan lapangan pekerjaan baru
bagi orang-orang yang membutuhkan atau sedang mencari sebuah
pekerjaan, selain itu dapat membantu tugas pemerintah dalam
mengurangi pertumbuhan pengangguran di negeri ini.
Wirausaha merupakan orang yang terampil memanfaatkan meluang
dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan
kehidupan kearah yang lebih baik. Pada hakikatnya, semua orang adalah
wirausaha dalam arti mampu berdiri sendiri dalam menjalankan usaha dan
pekerjaanya guna mencapai tujuan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa
dan negaranya.
Oleh karena itu, sebagai mahasiswa perlu mengetahui orang - orang
yang sukses dalam berwirausaha sebagai motivasi agar membangun
usahanya sendiri dan menjadi orang yang sukses yang bisa membuka
lapangan pekrejaan bagi orang lain.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengusaha muda dalam menyelesaikan
permasalahannya ?
2. Bagaimana pengalaman pengusaha muda dalam menjalankan
bisnisnya ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengusaha muda cara mengatasi permasalahannya
2. Mengetahui pengalaman pengusaha muda dalam menjalankan
bisnisnya

3
3 BAB 2
2 BAB 2 PEMBAHASAN
4 PEMBAHASAN

2.1 Pengusaha Dalam Negeri


2.1.1 Yasa Paramita Singgih
Yasa Paramita Singgih adalah seorang pemuda kelahiran 23 April
1995 di Bekasi. Dia lahir di sebuah keluarga yang sederhana dan mulai
menjadi pengusaha sejak dia berumur 15 tahun. Saat ini, Yasa Singgih
adalah Chief Executive Office (CEO) dari Men’s Republic (PT Paramita
Singgih) yang pernah masuk ke dalam daftar “Top 30 under 30 di Asia”
oleh majalah Forbes. Beliau pengusaha yang memiliki life purpose
“kindspiration” (perpaduan dari kata “kind” dan “inspiration”) yang memiliki
makna bahwa dia memiliki tujuan hidup untuk dapat selalu menyebarkan
jejak kindness dan inspiration kepada orang-orang di sekitarnya.
Meskipun Yasa dilahirkan di sebuah keluarga sederhana, Ayah Yasa yang
merupakan seorang karyawan perusahaan sepatu, adalah seorang yang
sangat menjunjung tinggi pendidikan. Hal tersebut juga dapat terlihat
ketika ayah Yasa terkena serangan jantung dan harus melakukan operasi
dengan biaya mahal. Dengan kondisi ekonomi yang sederhana, Ayah
Yasa menekankan bahwa dia rela untuk tidak melakukan operasi
sehingga dana dapat digunakan untuk membiayai anaknya menuju
perguruan tinggi.

Gambar 2.1 Yasa Paramita Singgih

4
Gambar 2.2 Produk Men’s Republic
2.1.1.1 Mengalami Pasang Surut Dunia Bisnis
Pada usia 15 tahun, ia mulai berjualan lampu hias secara online,
tetapi tak lama kemudian, usaha lampu hiasnya tutup lantaran distributor
tidak dapat memberikan barang lagi.
Alhasil, pada usia 16 tahun, Yasa memutuskan banting setir ke
usaha fashion. Melalui orangtua dari teman baiknya yang punya usaha
konveksi, ia akhirnya tertarik untuk berjualan kaos.
Ia mencoba membuat desain gambar sendiri untuk kaos, walaupun
ia tidak mempunyai pengetahuan sama sekali mengenai seluk beluk kaos
ataupun desain.
Dengan modal awal sekitar Rp700 ribu, ia mulai berjualan kaos yang
ia desain. Namun sayang kaos yang ia jual tidak laku. Lalu, ia belajar lagi
bagaimana caranya berjualan kaos sehingga akhirnya ia memutuskan
untuk mengambil barang di Tanah Abang.
Dia menggunakan nama Men’s Republic sebagai nama toko online-
nya, dengan pemasarannya melalui blog, Twitter, BBM. Usaha fashionnya
sempat naik daun sehingga punya cukup modal untuk membuka usaha
baru di bidang kuliner.
Dia membuka bisnis minuman yang diberi nama “Ini Teh Kopi” di
tahun 2012, sebuah usaha kedai menjual minuman kopi duren di kawasan
Kebun Jeruk. Sekitar enam bulan kemudian ia sudah membuka cabang
baru tepatnya di Mall Ambassador Jakarta Selatan.
Namun sayangnya bisnis baru yang ia kelola tersebut mengalami
kebangkrutan yang membuatnya menderita kerugian hingga Rp100 juta.
Pada tahun 2013, ia memutuskan untuk menutup kafenya, dan bahkan
bisnis kaosnya pun juga turut dihentikan.
Kebangkrutan yang dialami tidak membuat Yasa putus asa dalam
berbisnis. Pada usia 19 tahun, setelah Ujian Negara usai, ia bangkit lagi
dengan bisnis fashion-nya. Kali ini ia bangkit dengan konsep yang jelas
juga dengan perencanaan bisnis yang tersusun rapi.
Datang dengan konsep membuat brand fashion yang khusus untuk
remaja pria, middle class dan harganya di bawah Rp500.000, dan go
online tapi kualitas mall dengan harga online shop. Maka ia mengibarkan
kembali bendera Men’s Republic.
Pada awalnya, Yasa hanya menjual sepatu kasual untuk pria.
Namun semakin besar usahanya membuat brand yang ia kelola semakin
menawarkan produk yang beragam. Saat ini, Men’s Republic menjual
produk celana dalam, jaket, dan juga sandal untuk pria.
Kini, produk Men’s Republic telah menjual 500 buah pasang sepatu
per bulan. Tanpa ada pabrik Yasa mampu menghasilkan omzet ratusan
juta rupiah. Dari usaha tersebut ia mampu mendapatkan laba bersih 40%.
Tak puas pada produknya sekarang, masih ada pemikiran
dibenaknya untuk menjual produk ikat pinggang, dan celana. Yang paling
pasti adalah ia akan terus mematangkan konsep bisnis sambil berjalan.
Saat ini pelanggan merek Men’s Republic sudah ada di seluruh kota
besar Indonesia dan juga luar negeri, seperti Hong Kong, Makau, Taiwan,
Malaysia, Filipina, hingga Nigeria, dengan omzet berkisar Rp200 juta
setiap bulannya.
Pada usia 19 tahun, ia mendirikan perusahaan bernama PT
Paramita Singgih untuk menaungi bisnis miliknya.
Ia ingin menjadikan label Men’s Republic sebagai penyedia seluruh
kebutuhan pria dari kepala sampai kaki. Saat ini, Yasa sedang menjalani
kuliah di Bina Nusantara University jurusan marketing communication.
Visi Yasa dan PT Paramita Singgih adalah menjadi perusahaan
pemilik merek fashion dan consumer goods berbasis online terbanyak,
terbesar dan terbaik di Indonesia.
Ia menulis sebuah buku berjudul Never Too Young to Become a
Billionaire yang berisi perjalanan, strategi dan nilai bisnis yang
menjadikannya seorang pengusaha muda sukses.
Yasa mengatakan, keuntungan menjadi kaum muda adalah bisa
terus belajar dan mencoba. Coba-coba memang menurutnya adalah hal
wajib.
Menurut dia, siapa pun tidak akan bisa mengetahui apa yang disukai
dan dikuasai jika tidak mau mencoba atau takut gagal.
Pada tahun 2015, Yasa menulis sebuah buku berjudul “Never Too
Young to Become a Billionaire.” Buku yang ia buat untuk bisa berbagi
pengalaman kesuksesan, tips-tips berbisnis, dan strategi yang ia buat.
Selain itu ia juga menjadi narasumber di berbagai institusi mulai dari
Kementerian Republik Indonesia, perusahaan multinasional hingga
nasional, sampai universitas terbaik di seluruh Indonesia.
2.1.1.2 Penghargaan yang Diraih
Yasa juga telah mendapatkan beberapa penghargaan skala nasional
hingga internasional atas semua yang ia lakukan dalam dunia bisnis di
Indonesia.
Yasa berhasil menjadi juara satu Wirausaha Muda Mandiri Nasional
kategori Mahasiswa Kreatif pada tahun 2015, tokoh Nyata Film
Dokumenter Pemimpin Muda Bisnis dari Kementerian Pemuda dan
Olahraga Republik Indonesia pada 2015, Marketeers Youth of The Year in
2016 oleh Mark Plus.
Dan yang paling membanggakan, namanya masuk dalam
30 Under 30 Young Leaders & Entrepreneurs in Asia versi Forbes tahun
2017.
2.1.2 Hamzah Izzulhaq
Hamzah Izzulhaq, pemuda kelahiran Jakarta, 26 April 1993 yang
merupakan seorang Direktur Utama PT Hamasa Indonesia. Pria yang
akrab disapa Hamzah ini berasal dari keluarga menengah namun tetap
terlihat sederhana. Ayahnya berprofesi sebagai dosen, dan Ibunya
seorang guru di tingkat SMP.

Gambar 2.3 Hamzah Izzulhaq


Gambar 2.4 Bimbel Bintang Produk Jasa Hamzah
Jiwa bisnis dalam diri Hamzah muncul ketika dirinya duduk di bangku
kelas 5 sekolah dasar. Dia mulai belajar berdagang dengan menjual
berbagai jenis permainan anak di masa itu, yakni kelereng dan petasan.
Tak hanya itu, Hamzah juga mencoba menjual koran dan menawarkan
jasa ojek payung di musim hujan, bahkan mengamen pun pernah dicoba
Hamzah bersama teman-temannya.
Hal ini terus berlanjut hingga Hamzah duduk di bangku SMP,
lantaran ia lakukan diluar sepengetahuan orang tua.
Setelah duduk dibangku SMP, Hamzah senang menghabiskan waktu
luang di warnet untuk bermain game sementara bermain di warnet
membutuhkan biaya dan orang tua Hamzah tidak memberikan uang untuk
bermain di warnet.
Akhirnya Hamzah menjadikan permasalahan ini sebagai peluang
bisnis yang menjanjikan. Ia menggali potensi bermain game-nya sampai
akhirnya menghasilkan cuan.
Hamzah sangat mahir dalam bermain game online dan sering meraih
level tertinggi. Ia menjual akun game yang sudah mencapai level tertinggi
ini kepada lawan beraminnya atau orang lain yang berminat membeli akun
tersebut.
Sistem jual akun ini dilakukan lewat online. Dari jual akun ini Hamzah
pernah mendapat penghasilan Rp 1,2 juta per satu akun.
Pemikirannya terhadap bisnis semakin bertumbuh ketika ia duduk di
bangku SMA. Ia mengawali bisnisnya dengan berjualan pulsa dan
berjualan buku sekolah.
Hamzah mendapatkan stok buku sekolah dari pamannya yang
bekerja di toko buku besar di Jakarta. Dari toko buku ini Hamzah
mendapat diskon 30%, kemudian buku dijual ke teman-teman dan kakak
kelas dengan harga diskon 10%, jadi keuntungan yang didapat Hamzah
per buku adalah 20%. Jika diuangkan, penghasilan Hamzah senilai Rp
950 ribu per semester.
Keuntungan dari penjualan buku tersebut ia gunakan untuk
mengembangkan bisnis dengan membuka konter pulsa. Berbeda dengan
bisnis bukunya yang moncer, konter pulsanya mengalami gulung tikar.
Pulsa yang seharusnya dijual banyak digunakan untuk kebutuhan pribadi,
dan banyak rekan-rekan yang membeli pulsa tetapi tidak membayar.
Kala itu, Hamzah sempat down, dan kembali bangkit setelah
membaca buku-buku tentang bisnis dan pengembangan diri.
Di kelas 2 SMA, Hamzah kembali bangkit memulai usaha dengan
memproduksi pin, namun keberuntungan belum berpihak karena Hamzah
belum menguasai teknik dalam membuat pin tersebut.
Di sini Hamzah mengalami kegagalan untuk kedua kalinya, tetapi dia
tetap semangat dan terus belajar dengan membaca biografi pengusaha-
pengusaha sukses baik di dalam maupun luar negeri.
Tak pantang menyerah, Hamzah mencoba menjual snack.
Bisnisnya kali ini mampu memperoleh keuntungan mencapai Rp 5 juta
dalam satu bulan. Namun sayang bisnisnya ini tak berlangsung lama
lantaran dirinya bertemu dengan mitra bisnis franchise bimbel yang
menawarkan tempat bimbel seharga Rp 175 juta.
Saat itu, Hamzah belum memiliki uang senilai yang ditawarkan mitra
bimbel, akhirnya Hamzah meminjam uang ayahnya senilai Rp 70 juta.
Dari total uang yang dia punya ditambah uang yang dipinjam ke
ayahnya, total uang Hamzah menjadi Rp 75 juta uang sisa pembayaran
Rp 100 juta sesuai persetujuan dengan mitra bisnis franchise bimbel
dilakukan melalui sistem cicilan.
Pucuk dicinta ulam tiba, usaha bimbel yang bernama bimbel bintang
milik Hamzah ini berkembang dengan pesat hingga mempunyai 3 lisensi
bimbel. Setiap 6 bulan Hamzah mampu meraup omzet Rp 360 juta
Dari bisnis bimbel Hamzah mengembangkan bisnisnya dengan
membuka bisnis sofa bed. Dari hasil bisnis ini Hamzah mendapat omzet
hingga Rp 160 juta tiap bulannya.
Tahun 2015 bisnis sofa bed Hamzah diubah namanya dari CV.
Hamasa menjadi PT Hamasa Indonesia.
Meskipun telah mendulang kesuksesan, Hamzah tetap melanjutkan
pendidikannya dengan berkuliah di Universitas Darma Persada.
Keputusan untuk meneruskan kembali pendidikan tak terlepas dari peran
sang Ibu. Sang Ibu menginginkan Hamzah memperoleh ilmu lebih banyak
lagi. Dan apa yang dibilang ibunya terbukti benar. Hamzah mengaku
banyak belajar soal manajemen usaha dari bangku kuliah.
Hamzah Izzulhaq berhasil membuktikaan bahwa sukses tak
mengenal batasan usia. Di umurnya saat itu yang baru menginjak 20
tahun, Hamzah berhasil meraup cuan Rp 520 juta dalam sebulan.
Kabar terakhir dari si pintar Hamzah, ia mulai terjun ke bisnis
properti. Ia membangun perumahan Tasik Asri Village seluas 3.500 meter
persegi di Tasikmalaya, Jawa Barat.

2.1.3 Muhammad Alfatih Timur


 kitabisa.com sebagai salah satu platform terbesar untuk
menggalang dana dan berdonasi secara online (crowdfunding) sudah tak
asing lagi bagi banyak orang, tapi tak banyak yang mengetahui, jika
kitabisa.com lahir dari tangan seorang pemuda bernama Muhammad
Alfatih Timur yang sering sebut cupu  oleh teman-temannya.
Gambar 2.5 Muhammad Alfatih Timur

Sejak usia 15 tahun, lelaki yang akrab disapa Timmy ini memang
sudah menjadi siswa SMA Negeri 1 Padang, karena program akselerasi
yang diikutinya. Dia harus bersekolah dengan siswa-siswi yang lebih tua
dua tahun di atasnya.
"Saya itu waktu SMA nerd orangnya," kata dia Timmy mengawali
cerita. Namun semua itu tak membuatnya merasa minder dan fokus untuk
terus belajar. Hal ini terbukti saat dirinya diterima menjadi mahasiswa di
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI).
Selain kuliah, Alfatih Timur juga banyak mengikuti berbagai kegiatan
organisasi di kampusnya, termasuk tercatat penah menjabat sebagai
Ketua Departemen Kemahasiswaan BEM Fakultas Ekonomi UI dan BEM
UI.
Waktu itu, dia mengaku sering mengikuti berbagai diskusi dan
menyalurkan aspirasi bersama teman-temannya. Melakukan demonstrasi
bersama rekan mahasiswa lainnya. Namun, saat itu Alfatih Timur belum
benar-benar memahami apa yang sebenarnya diperjuangkannya.
"Sampai waktu itu, ada seorang ibu-ibu yang memberikan saya
sekotak air mineral. Di sana dia bilang, ini titip untuk teman-teman yang
lainnya. Kalian sedang memperjuangkan nasib kami," ungkap Timmy.
Mendengar hal tersebut, ia akhirnya menyadari bahwa sebenarnya
banyak masyarakat, terutama di lapisan bawah yang mengalami berbagai
tekanan hidup, tetapi mereka tidak memiliki kemampuan untuk
menyuarakan aspirasinya.
Lulus dari kuliah, Alfatih Timur yang lahir di Bukittingi, 27 Desember
1991 ini memiliki idealisme untuk melakukan sesuatu yang bisa
membantu lebih banyak lagi orang. Melalui arahan dan bimbingan dari
Rhenald Kasali, dosennya sewaktu kuliah yang juga dikenal sebagai
praktisi bisnis di Indonesia, dia terus belajar. Alfatih Timur mendapatkan
ilmu tentang dunia wirausaha sosial dan dunia inovasi sosial.
Kemudian dia juga rajin browsing internet dan menemukan aksi
crowdfunding.
Dari sanalah dia mendapatkan ide untuk membuat sebuah situs
sebagai wadah untuk melakukan kegiatan penggalangan dana dan
akhirnya mendirikan kitabisa.com, pada 26 Desember 2012.
Alfatih Timur mulai melakukan sosialisasi ke berbagai kampus,
berharap situsnya bisa cepat dikenal publik dan mulai dimanfaatkan.
"Sayangnya, saat itu memang tidak berjalan dan berhasil dengan
signifikan. Dua tahun pertama kita nggak ada donasi sama sekali, nggak
ada pertumbuhan. Tapi at least kita launch, saya yakin kalau niatnya
positif, baik, untuk banyak orang, do it," ungkapnya.
Lelaki yang lahir dari latar belakang keluarga kedokteran ini terus
mencoba untuk mewujudkan sesuatu yang lebih proper. Berbekal dari sisa
uang pernikahan yang dia miliki, Alfatih Timur terus melakukan perbaikan
sekaligus peningkatan pada situsnya.
Usahanya itu akhirnya tidak sia-sia. Alfatih Timur berhasil
menggandeng investor untuk mengembangkan bisnisnya, dan 2016
adalah tahun yang cukup berkesan baginya, karena kitabisa.com terus
tumbuh dan bisa mulai menggalang untuk banyak orang yang
membutuhkan. Timmy juga mulai bertemu dengan orang-orang yang
memiliki misi yang sama.
"Kitabisa.com mulai membantu orang-orang yang sedang menjalani
pengobatan, kita paling banyak menangani isu-isu medis. Tapi, tak
menutup hal lain, kita juga bangun masjid, gereja, wihara dan rumah
ibadah lain. Bantu hewan-hewan terlantar, beasiswa dan masih banyak
lagi," urainya panjang lebar.

Gambar 2.6 Kitabisa.com


Hingga saat ini, sebanyak 936.720 orang telah bergabung di situs
kitabisa.com dengan total donasi yang sudah tersalurkan mencapai Rp
376.951.473.237
Sejak mengembangkan Kitabisa.com, Alfatih Timur semakin dikenal
sebagai penggerak perubahan sosial ekonomi masyarakat. Ide
cemerlangnya ini membuatnya mendapatkan penghargaan sebagai salah
satu kategori wirausaha sosial di bawah usia 30 tingkat Asia versi Majalah
Forbes pada tahun 2018.
"Satu hal yang saya pelajari di bidang social enterprise adalah,
napasnya harus panjang, karena kita nggak mungkin berharap perubahan
itu terjadi dengan cepat," tutup Alfatih Timur tentang perjalanan
kitabisa.com yang didirikannya.

2.1.4 Valentina Meiliyana


Valentina Meiliyana ia pendiri dari PT Valentina Permata Global
Grup. Perusahaan ini bergerak di bidang manajemen artis dan juga
fashion. Ia berhasil membangun perusahaannya dengan valuasi Rp 10
miliar di usianya 24 tahun.
Gambar 2.7 Valentina Meiliyana
Kesuksesan yang ia raih saat ini tidaklah mudah untuk dilalui. Ia
pernah mengalami kegagalan di usianya yang masih belia.
Wanita kelahiran 1995 ini memang dilahirkan dari keluarga yang
berkecukupan. Namun, siapa yang menyangka, wanita ini sangatlah
mandiri memulai bisnisnya menggunakan tangan sendiri. Saat sang
mendiang Ayahnya ingin menjadi investor di perusahaannya, ia justru
menolaknya.
Dikutip dari kanal YouTube Coach Yudi Candra dan berbagai
sumber, Valentina telah berbisnis ketika usianya 14 tahun, ia memulai
berjualan melalui Kaskus. Untuk produk yang ia jual pun cukup beragam,
seperti tas, sandal, dan sebagainya yang sedang trend di kala itu.
Sebagai siswa yang masih duduk di bangku SMP, ia mendapat
penghasilan yang lumayan dari berjualan ini. Keuntungan yang ia
dapatkan sekitar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta. Mulai dari sini, ia berpikir
bahwa dirinya memiliki bakat berbisnis.
Ketika usianya 15 tahun, ia mulai mencoba menjual pakaian.
Valentina pergi ke pasar Tanah Abang untuk memilih berbagai bahan dan
dilanjutkan ke tukang jahit. Ia lakukan ini setiap pulang sekolah dengan
hanya seorang diri.
Namun, usaha pakaiannya tersebut tidak berjalan dengan baik.
Valentina kena tipu oleh penjual dan tukang jahit yang biasa
menanganinya. Akhirnya, ia mulai mengambil kesempatan untuk
memasuki bisnis sepatu.
Bisnis sepatu yang ia miliki ini bisa dikatakan sukses. Di usianya
masih 16 tahun, omzet yang ia dapatkan dalam setahun sekitar Rp 60
juta. Tapi, keberhasilan ini tak berlangsung lama. Lagi-lagi, ia harus
merasakan kegagalan di usianya yang masih belia.

Gambar 2.8 Produk Sepatu Milik Valentina


Valentina mendapat masalah dari pabrik sepatu langganannya.
Produksi sepatu milik Valentina harus ditunda sampai dua bulan. Saat itu
pesanannya sampai ratusan, ia mendapat komplain dari para pembelinya
karena pesanannya sangat lambat.
Akhirnya, Valentina memutus kerja sama dengan pabrik sepatu
tersebut dan ia nekat membuat pabrik sepatu miliknya sendiri dengan
bermodal Rp 100 juta. Namun, pabrik sepatu miliknya tidak berjalan mulus
karena para karyawannya tidak profesional. Pabrik itu bangkrut dan ia
harus merugi Rp 100 juta di usianya 18 tahun.
Kebangkrutannya itu membuat Valentina jatuh sakit, ia mengalami
stres berat. Keterpurukannya ini membuat dirinya dilarikan ke Unit Gawat
Darurat (UGD) sebanyak 6x dalam setahun.
Valentina awalnya ingin menyerah saat bisnisnya gagal. Tapi, wanita
kelahiran Jakarta ini memiliki pemikiran visioner. Jika ia menyerah di usia
mudanya pasti dirinya akan jauh lebih menyesal di kemudian hari. Masa
muda ini seharusnya lebih banyak mengambil kesempatan, karena belum
menikah, belum punya anak, tanggungannya juga belum banyak sehingga
ia bisa melakukan apa pun yang ia inginkan.
Akhirnya, pada 2015 ia bangkit kembali. Saat umurnya 20 tahun, ia
mencoba berjualan snack import. Ia berhasil menjual ribuan snack dan
mendapat omzet sebesar Rp 2,2 miliar kurang dari dua bulan. Hal inilah
yang membawa dirinya untuk memulai bisnis fashion-nya kembali dan
juga membangun manajemen artis.
Pada 2017, ia menjadi pendiri dari PT Valentina Permata Global
Grup. Dalam waktu tiga tahun, perusahaannya memiliki valuasi mencapai
Rp 10 miliar. Valentina juga masih ingin memperlebar perusahaannya ini,
ia berharap suatu saat nanti perusahaannya ini bisa menjadi unicorn
company.
Produk fashion yang dijual olehnya adalah sepatu dan baju-baju
wanita. Penjualannya tersebut masih melalui online dan ke depannya ia
ingin memiliki offline store.
Ia juga bangga, manajemen artis yang ia miliki adalah satu-satunya
yang bisa bekerja sama dengan Hotman Paris, pengacara ternama
Indonesia. Tak hanya itu, ada sekitar 200 artis yang bekerja sama dengan
manajemen artis miliknya, seperti Atta Halilintar, Natasha Willona, Verrell
Bramasta, Nikita Willy, Nikita Mirzani, dan masih banyak lagi.
Wanita lulusan Universitas Bina Nusantara ini menjalani
perkuliahannya tidak seperti mahasiswa lainnya, yang menghabiskan
waktunya untuk nongkrong dan menghamburkan uang. Ia justru
merelakan masa mudanya untuk merintis usahanya.
Kunci kesuksesan dalam berbisnis bagi Valentina adalah ketika kita
ingin sukses, kita harus berani keluar dari zona nyaman. Jangan takut
untuk mengambil risiko dan harus terus melakukan inovasi.
2.1.5 Putri Indahsari Tanjung
Putri Tanjung memiliki nama lengkap Putri Indahsari Tanjung. Anak
pertama dari dua bersaudara ini lahir di Jakarta, 22 September
1996.Meski menjadi putri konglomerat, Putri Tanjung itu bukan sosok
yang manja.

Gambar 2.9 Putri Indahsari Tanjung


Dia bahkan bisa membuktikan diri sukses membangun bisnis dengan
namanya sendiri, yaitu bisnis Event Organizer (EO) dan agensi bernama
Creativepreneur Event Creator. Sebelum sukses dalam bisnis event
organizer-nya, Putri Tanjung pernah berjualan pembatas buku. Tak hanya
sukses dalam bisnis, Putri Tanjung merupakan lulusan dari Academy of
Art University, San Francisco, Amerika Serikat.
Ia mengambil jurusan Multimedia Communication. Saat masih
berkuliah, Putri sering pergi pulang Jakarta - San Francisco karena dia
masih aktif mengadakan berbagai event meski tengah sibuk kuliah
Putri Tanjung mengaku terpicu dari nama besar Chairul Tanjung
yang kerap dibanding-bandingkan dengan dirinya. Ia mengakui jika dirinya
tak begitu pandai dalam pelajaran matematika, sehingga ia harus mencari
passion apa yang ada pada dirinya.
Sampai akhirnya, ia terpilih menjadi ketua kelas dan aktif dalam
berbagai acara sekolah.
Ia pun menemukan passion-nya, yakni tertarik dunia event. Ketika
berusia 15 tahun Putri Tanjung mulai menunjukan potensinya. Saat itu dia
masih duduk di bangku SMP, dan mulai membuat acara-acara di sekolah.
Putri Tanjung mendapatkan kepercayaan untuk meembuat acara tersebut
karena aktif dalam berbagai kegiatan sekolah.
Setelah proses membuat sebuah acara itu, Putri Tanjung menyusun
konsep serta rundown alias susunan acara dan mulai tertarik untuk
mengembangkan bakat. Hal tersebut terbukti dengan ia mendirikan
sebuah Event Organiser (EO) pada 2011.
Akan tetapi, usaha untuk membuat sebuah event tidak serta merta
berjalan dengan mulus. Proposal-proposal yang ia buat ditolak oleh
bermacam-macam perusahaan. Banyak yang menganggap acara yang
akan diselenggarakan olehnya tidak akan memberikan keuntungkan untuk
perusahaan terkait.
Di usianya ke 17 tahun, anak Chairul Tanjung ini masih kerap
mendapat penolakan saat mempresentasikan proposal acara besarnya.
Menurut Putri Tanjung, jika ia mendapat segala sesuatu serba
gampang, ia tak bisa mengetahui potensi diri dan tak bisa bangga dengan
diri sendiri.
Putri Tanjung banyak menjadi panutan anak muda untuk menjadi
pengusaha yang sukses tanpa bergantung pada orangtua.
Sebelum menjadi Creative Event Creator, sebelumnya Putri Tanjung
memberikan nama El Paradiso untuk event organizer yang didirikannya.
Sebuah konsep yang berbeda dari event organizer biasa pun ingin
wujudkan dalam Creativepreneur Event Creator ini.
Gambar 2.10 Produk Jasa Layanan Acara Creativepreneur Event
Creator
Ia sukses membuat berbagai acara seperti talkshow ataupun
seminar, tapi dengan konsep lebih santai seperti hangout.
Putri Tanjung beserta tim sukses membuat sebuah acara Mandiri
Creativepreneur.
Dalam talkshow yang dibuat olehnya dan tim, mereka pun berhasil
menggandeng narasumber-narasumber ternama dan memiliki kredibilitas
tinggi dalam dunia masing-masing.
Kesuksesan dalam membuat berbagai acara ini pun bisa kamu lihat
dari intensnya jadwal talkshow yang diselenggarakan setiap tahunnya.
Di usianya yang menginjak 20 tahun, Putri semakin mantap
berkecimpung dalam bisnis dan projek di industri kreatif yang melibatkan
anak-anak muda Indonesia yang punya semangat dan visi untuk
Indonesia. Adalah gerakan “Muda Bergerak”, nama projek yang tengah
dilakoninya bersama rekan artis Indonesia lainnya.
Tujuan projek ini adalah untuk mengobarkan semangat anak muda
sebagai inspirator generasi Bangsa untuk berkontribusi terhadap
lingkungan sekitar.
Salah satu karya dalam gerakan tersebut adalah film Kinetik yang
langsung disutradari si gadis berjiwa sosial ini dan menampilkan artis-artis
muda Indonesia. Menggunakan media YouTube dalam publikasi, film
pendek itu mengisahkan anak muda kota yang tergerak untuk
menghidupkan satu sekolah jalanan.

2.2 Pengusaha Luar Negeri


2.2.1 Moziah Bridges
Moziah Bridges. Remaja asal Memphis di negara bagian Tennessee,
Amerika Serikat, ini sudah merintis bisnis bernilai milyaran rupiah pada
usia muda. Lahir pada 13 November 2001, sejak usia empat tahun Moziah
sangat suka sekali berdandan rapi kemanapun ia pergi. Bahkan untuk
sekedar pergi ke toko langganan orang tuanya. Gaya favoritnya adalah
memakai setelan jas lengkap dengan dasi kupu kupu.

Gambar 2.11 Moziah Bridges


Bocah asal Memphis, Tennessee, ini kemudian mulai menjahit
sendiri dasi kupu-kupunya saat berusia sembilan tahun. Awalnya, karena
dia tak bisa menemukan dasi kupu-kupu yang sesuai dengan seleranya.
Dengan bantuan sang nenek yang mengajarinya cara menjahit, Mo
kemudian merancang dan membuat sendiri dasi kupu-kupunya. Namun,
dasi kupu-kupu pertama buatannya tidak terlalu bagus dan bahkan Mo
sendiri mengatakan bahwa dasi itu hanya cocok dikenakan para badut
sirkus.
Kegagalan itu justru memicu Mo belajar lebih giat. Dengan
menggunakan mesin jahit milik neneknya, Mo terus berlatih hingga
kemampuannya meningkat.
Akhirnya, sang nenek membelikannya sebuah mesin jahit sehingga
Mo bisa semakin mengasah kemampuannya menjahit. Hanya dalam
hitungan bulan, Mo sudah memiliki koleksi 30 model dasi kupu-kupu.
Kegiatan Mo merancang dan membuat dasi kupu-kupu itu mendapat
perhatian dari keluarganya.
"Mereka memuji saat saya mengenakan dasi kupu-kupu itu dan
bahkan menginginkan dasi itu. Jadi saya pikir mengapa tak menjualnya
saja," papar bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar itu.
Saat itulah pada 2011, Mo mendirikan perusahaannya sendiri, Mo's
Bows. Awalnya ibu dan neneknya ikut menjahit dasi itu yang kemudian
dijual ke kalangan teman dan keluarga.

Gambar 2.12 Usaha Dasi Mo’s Bows


Tak diduga, bisnis dasi Mo berkembang lewat promosi di media
sosial dan kabar dari mulut ke mulut. Semakin hari produksi dasi Mo's
Bows terus bertambah sehingga dia harus menambah karyawan.
Kini, seorang nenek Mo yang lain, beberapa bibi, sepupu, dan teman
duduk di meja makan kediaman Mo untuk membantunya membuat dasi
kupu-kupu. Kadang-kadang Mo berjalan mengitari meja itu untuk
"mengawasi" para karyawannya.
Kini Mo bahkan tak lagi menggunakan kain-kain lama milik
neneknya. Mo juga sudah menggunakan bahan-bahan baru untuk dasi
kupu-kupunya, termasuk sutra dan satin. Lalu berapa penghasilan Mo dari
bisnis ini? Sejak memulai bisnisnya pada 2011, penghasilannya terus
meningkat.
Pada tahun pertama, keuntungannya baru sekitar 10.000 dollar AS
atau sekitar Rp 120 juta. Namun, pada tahun ketiga, keuntungan Mo
sudah berlipat hingga mencapai 90.000 dollar atau lebih dari Rp 1 miliar.
Dengan penghasilannya ini, Mo bisa menggaji pegawainya dan
menyisihkan uang untuk biaya kuliahnya kelak. Bahkan Mo sudah mulai
memikirkan kegiatan amal dengan memulai program "Go Mo's Summer
Camp".
Ini adalah semacam program beasiswa untuk mengirim anak-anak
tidak mampu ke kamp-kamp pelatihan musim panas. Meski sudah
menjelma menjadi seorang pengusaha muda, Mo menyatakan
kesuksesannya adalah berkat dukungan Tramica, bundanya.
"Ibu selalu mendorong dan memberi motivasi agar saya terus maju.
Saya sangat beruntung mendapatkan dukungan banyak orang sehingga
bisnis ini bisa berjalan," tambah bocah itu.

2.2.2 Palmer Luckey


Palmer Luckey adalah seorang pengusaha besar di Amerika. Dia
adalah pendiri Oculus VR dan seorang desainer dari versi awal dari
berdirinya Oculus Rift, layar HD VR kepala-mount yang menyediakan
pengguna dengan realitas kapasitas virtual yang bebeda. Daftar Forbes’
dari pengusaha terkaya Amerika dibawah 40 Lucky adalah salah satu
orang terkaya di Amerika pada urutan 26 tahun 2015.
Gambar 2.13 Palmer Luckey
Luckey lahir 19 September 1992 dan dibesarkan di Long Beach
California dibesarkan dengan tiga bersaudara adik perempuan, Luckey
tinggal bersama keluarganya dan ayahnya bekerja di sebuah dealer mobil.
Luckey belajar dirumah oleh ibunya, dan memiliki minat bakat dalam
bidang elektronik . Luckey melanjutkan perguruan tinggi di Golden West
College dan Long Beach City College. Pada tahun 2010 sebagai
jurnalisme dia juga menulis dan menjabat sebagai editor online untuk
salah satu surat kabar yang dikelola mahasiswa di Universitas.
Dari usia 11 sampai 16 ia bereksperimen dengan berbagai proyek
elektronik yang tegangannya tinggi termasuk senjata kumparan, yaitu
kumparan Tesla dan Laser. Dia membangun sebuah PC seharga puluhan
ribu Amerika Serikat dolar. Dia memiliki minat yang kuat dalam Virtual
Reality (VR) dan membangun koleksi pribadi yang luas menampilkan lebih
dari 50 kepala – mount yang berbeda, untuk mendanai proyek-proyek
tersebut ia mebutuhkan dana sekitar US $ 36.000 dengan cara
memperbaiki dan menjual kembali Iphone yang rusak. Pada tahun 2009 ia
mendirikan ModRetro Forum, sebuah situs web untuk membahas
modifikasi perangkat keras lama.
Selama di Cal State Long Beach ia bekerja paruh waktu di Mixed
Reality Lab (MXR) di institut for Creative Technologies (ICT) di Universitas
of Southern California sebagai bagian dari tim desain untuk hemat biaya
virtual reality.
Pada tahun 2016 Palmer Luckey diberikan penghargaan sebagai
Royal Photographic Masyarakat Progress medali dan Honorary Fellowship
yang diberikan sebagai pengakuan atas setiap penemuan, penelitian,
publikasi atau kontribusi lain yang telah menghasilkan kemajuan penting
dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi fotografi.

2.2.2.1 Riwayat Karir


Awalnya Luckey frustasi dengan ketidakmampuannya untuk
menampilkan kepala - mount dalam menampilkan sebuah game karena
kontras rendah, latensi tinggi dan bdidang of viewnya juga rendah. Ada
sebuah tanggapan agar Luckey menciptakan prototipe pertamanya pada
usia 18 tahun sekitar tahun 2011, prototipe itu disebut CR1 dan
menampilkan 90 derajat perkembangnnya.
Palmer Luckey mengembangkan berbagai serangkaian prototipe
untuk menjelajahi sebuah fitur seperti stereoscopy 3D, nirkabel dan 270-
derajat bidang of ekstrim. Karya luckey pada MTBS3D diposting di sebuah
website forum yang sering dikunjungi oleh penggemar virtual reality unit 6
yang generasinya bernama “ Rift” dan Luckey pertama kali memulai
Oculus VR untuk memfasilitasi kampanye Kickstarter.
Gambar 2.14 Oculus Rift
Palmer Luckey menunjukan prototipe awal untuk Brendan Iribe
mantan eksekutif dari Gaikai dan Scaleform . Iribe bergabung sebagai
CEO Oculus VR dan Michael Anatonov ( mantan CTO daro Scaleform)
bergabung sebagai kepala arsitek software. Luckey juga demoed unit ke
Valve dan menerima Kickstarter dari dukungan direktur Valve Gabe
Newell dan Michael Abrash (kepala ilmuan di Oculus VR) Kampanye
Kickstarter akhirnya berhasil meningkatkan US 2,4juta atau 974 2 miliar.
Meskipun bagiannya tidak umum majalah Forbes memperkirakan
kekayaan bersih pendiri menjadi $ 700 juta pada tahun 2015. Palmer
Luckey terus bekerja di Oculus VR oada bagian teknologi inti VR.

2.2.3 Nicholas D'Aloisio


Keingintahuan, gairah, dan ketekunan membawa Nicholas D'Aloisio
menjadi pusat perhatian dunia.Lahir tanggal 1 November 1995. Yahoo
mengumumkan membeli aplikasi Summly yang dibuat remaja asal London
berusia 17 tahun itu. Ia bahkan disebut majalah ”Forbes” sebagai salah
satu dari ”30 entrepreneur berusia di bawah 30 tahun” yang perlu
diperhatikan.

Gambar 2.15 Nicholas D'Aloisio


Yahoo tak membuka informasi berapa harga yang dibayar, namun
banyak pihak memperkirakan nilainya sekitar 30 juta dollar AS (sekitar Rp
290 miliar). Summly adalah aplikasi dengan algoritma kompleks yang
mampu meringkas berita panjang di daring dalam tiga paragraf pendek
sehingga mudah dibaca di layar smartphone. D’Aloisio membuat Summly
karena frustrasi saat mengerjakan tugas sekolah. Ia kerepotan dengan
banyaknya artikel tak relevan saat mencari bahan di internet. Hal itu
mendorong dia mencari cara menyaring informasi.
”Saya tak sabar,” ujarnya. ”Seperti remaja generasiku, jika tak
menarik, saya akan berhenti membaca. Saya hanya mau membaca hal-
hal yang ingin saya ketahui dengan segera. Itu yang dilakukan Summly.”
Jagoan teknologi itu membangun Summly di meja belajar di
kamarnya pada usia 15 tahun. Aplikasi itu telah diunduh jutaan kali dan
meringkas setidaknya 90 juta berita sejak versi awal aplikasi diluncurkan
dengan nama
Trimit pada 2011.
Trimit yang muncul di Apple’s App Store dan langsung diserbu
pengunduh menarik perhatian Horizons Ventures, perusahaan pemodal
ventura milik jutawan Hongkong, Li Ka-shing, yang lalu berinvestasi
250.000 dollar AS.

Gambar 2.16 Aplikasi Buatan Nick D'Aloisio


Investasi itu mendatangkan investor lain, mulai aktor Ashton Kutcher,
janda John Lennon, Yoko Ono, penulis dan penyiar kondang dari Inggris
Stephen Fry, sampai raja media pemilik News Corp, Rupert Murdoch.
”Mereka ibarat berjudi dengan memberi modal saat saya berusia 15
tahun,” kata D’Aloisio merujuk investasi yang memungkinkan dia menggaji
pegawai dan menyewa kantor. Namun, dia tetap menjadi pemilik saham
terbesar Summly.
Summly, pengembangan dari Trimit, diluncurkan November 2012.
Sebulan kemudian D’Aloisio dihubungi Yahoo dan sejumlah peminat lain.
Bagi remaja yang ingin menjadi entrepreneur, juga orangtua mereka,
berita penjualan Summly yang spektakuler mengecilkan hati sekaligus
menimbulkan kekaguman. Reaksi Brian Wong (21), salah satu pendiri
Kiip, perusahaan periklanan di internet, mengundang senyum, ”Saya
merasa tua!”.
Beberapa tahun lalu, Wong diberitakan sebagai orang termuda yang
mendapatkan modal ventura. Setelah itu bermunculan sejumlah anak
muda. ”Nick memecahkan rekor kami,” kata Wong.
Ketertarikan D’Aloisio pada teknologi terjadi sejak usia dini. ”Saya
tertarik detail, hal aneh, dan esoterik (yang hanya diminati kalangan
terbatas),” katanya. ”Saya terobsesi untuk mendalami, komputer salah
satunya.”
Pada usia lima tahun, D’Aloisio terpesona sistem galaksi dan
Matahari sehingga ia hafal seluruh konstelasi. Usia sembilan tahun, ia
mendapat komputer pertama. Pada usia 10 tahun, ia tertarik mengutak-
atik peranti lunak pembuat film. Ia belajar coding (pemrograman) secara
otodidak pada usia 12 tahun.
Sebelum Summly, ia membuat aplikasi lain untuk smartphone,
termasuk SongStumblr, program pencari musik di internet, dan
Facemood, program yang mampu memperkirakan suasana hati pengguna
lewat status terbarunya di Facebook.

2.2.3.1 Kehidupan sosial


D’Aloisio adalah anak pasangan asal Australia. Dari Inggris,
keluarganya kembali ke Melbourne tak lama setelah ia lahir. Saat
D’Aloisio berusia tujuh tahun dan adiknya, Matthew, tiga tahun,
keluarganya kembali ke Inggris.
Mereka menetap di Wimbledon, barat daya London. Ayahnya, Lou
Motilla, Wakil Presiden Morgan Stanley, dan ibunya, Diana D’Aloisio,
pengacara. Orangtuanya bukan ahli komputer, namun mereka
mendukung minat putranya. Mereka bahkan mengizinkan dia cuti dari
sekolah tahun lalu untuk fokus pada Summly. Sang ibu menemaninya
dalam perjalanan bisnis ke sejumlah negara.
Minatnya tak terbatas pada komputer. Di sekolahnya, King’s College
School, Wimbledon, ia belajar A-levels (persiapan masuk perguruan
tinggi) untuk matematika, fisika, dan filsafat. Ia belajar bahasa Rusia dan
Mandarin serta bercita-cita kuliah PPE (filsafat, politik, dan ekonomi) di
Oxford. ”Pendidikan itu hal menarik bagi saya,” katanya.
Di luar urusan komputer dan bisnis, ia berkumpul dengan teman-
teman pada akhir pekan untuk main rugbi dan kriket. ”Saya main di tim A
saat berusia 14 tahun, tetapi kini tak lagi,” kata D’Aloisio yang punya pacar
sejak 10 bulan lalu.
Apa yang dia lakukan dengan uang hasil penjualan Summly? Ia
menjawab dengan serius, uang itu disimpan di dana perwalian sampai ia
berusia 18 tahun. Dalam wawancara radio, ia mengaku terganggu dengan
ramainya pembicaraan di Twitter soal tas yang akan dibelinya. ”Tas saya
rusak, talinya hampir putus. Jadi ini bukan karena saya mendapat banyak
uang.”
”Saya lebih suka menyimpan uang di bank. Kalaupun ada yang akan
saya lakukan dengan uang itu, saya ingin melakukan angel investing
(mendanai proyek para pemula di bidang teknologi),” ujar remaja langsing
berambut coklat tua itu.

2.2.3.2 Saling menguntungkan


D’Aloisio menyatakan, tak ada masalah terkait hak cipta. Aplikasi
ciptaannya, Summly, melakukan analisis statistik untuk meringkas berita.
Ia menjalin kerja sama dengan sekitar 250 penerbit konten, termasuk Wall
Street Journal milik News Corp. Perusahaan yang berbasis di New York
itu membuat kontennya cocok dengan Summly. Program itu
menguntungkan perusahaan media. ”Kami memperkenalkan karya
mereka kepada pembaca baru dari kalangan muda,” katanya.
”Jika pembaca suka ringkasannya, mereka akan membaca seluruh
berita. Ini akan meningkatkan jumlah pembaca,” ujarnya. Namun,
teknologi itu memiliki kelemahan, kadang aplikasi ini kesulitan
memperpendek tulisan yang terlalu canggih.
Penjualan yang diumumkan pekan lalu adalah akuisisi Yahoo ke-5
dalam lima bulan terakhir. Ini upaya CEO Marissa Mayer menarik lebih
banyak ahli teknologi untuk membangun pelayanan smartphone dan
komputer tablet. Teknologi makin penting dan diyakini Mayer telah
diabaikan perusahaan internet. Sementara ini Summly tak bisa diunduh,
akan diintegrasikan dalam peranti lunak Yahoo.
D’Aloisio akan bekerja untuk Yahoo di London. Ini
memungkinkannya menyelesaikan SMA. Ia mengaku bergairah bekerja
pada ”perusahaan internet klasik” yang lebih tua dari dia. Yahoo didirikan
tahun 1994.
D’Aloisio akan meningkatkan perhatian pada pentingnya
pemrograman komputer dan berharap hal itu diajarkan di sekolah. Ia juga
akan mengembangkan Summly, tak sekadar untuk meringkas berita.
”Saya berupaya agar Summly mampu meringkas Wikipedia, buku, blog,
apa pun.”

2.2.4 Kylie Jenner


Kylie Jenner merupakan seorang selebritas asal Amerika Serikat
yang tumbuh di tengah keluarganya yang terkenal dalam serial reality
show Amerika, Keeping Up With The Kardashians.
Bernama lengkap Kylie Kristen Jenner, perempuan ini lahir pada 10
Agustus 1997 di Los Angeles, California, dari pasangan Kris Jenner dan
Bruce Jenner, seorang mantan peraih medali emas Olimpiade.
Gambar 2.17 Kylie Jenner
Kylie merupakan anak bungsu dari 5 bersaudara yang juga
menyandang status selebritas di Amerika. Ia memiliki satu kakak kandung
bernama Kendall Jenner dan empat saudara tiri, yaitu Kourtney
Kardashian, Kim Kardashian, Khloé Kardashian, dan Rob Kardashian. Lini
kosmetik yang Kylie luncurkan pada 2015 lalu ini sukses di pasaran dan
sukses menyumbang pundi-pundi ke dalam akun rekeningnya.
Hebatnya lagi, di tahun 2015 saat usianya masih 18 tahun, Kylie
dinobatkan sebagai salah satu Remaja Paling Berpengaruh oleh Majalah
Time. Kesuksesan bisnisnya ini tak lepas dari latar belakang Kylie yang
memiliki lebih dari 100 juta followers di media sosial Instagram.
Banyak remaja yang mengaku terinspirasi dengan kesuksesan Kylie.
Di usianya yang masih muda, ia sudah merancang dan mewujudkan
impiannya sendiri.

2.2.4.1 Bisnis Kylie Jenner


Keberhasilan keluarga Jenner dan Kardashian dalam menarik hati
publik melalui serial kehidupan mereka, memuluskan jalan Kylie Jenner
dan saudara-saudaranya untuk menghasilkan jutaan dolar AS lewat bisnis
mereka masing-masing.
Setelah meraup keuntungan fantastis lewat produk unggulannya,
Kylie Lip Kit, Kylie kembali mengambil peluang usaha di industri fashion.

Gambar 2.18 Kylie Lip Kit


Pada tahun 2017, Kylie dan saudara perempuannya Kendall Jenner,
meluncurkan koleksi pakaian lewat kolaborasi antara PacSun dan
TopShop dengan brand Kendall & Kylie.
Setelah dinobatkan menjadi salah satu remaja paling berpengaruh di
tahun 2015 oleh Majalah Time, di tahun yang sama Kylie
memperkenalkan kepada publik aplikasi berbayar tentang gaya hidup
yang diberi nama “Kylie”.
Kabarnya, aplikasi tersebut menghasilkan jutaan dolar bagi remaja
perempuan asal California itu.
Tak melulu soal bisnis, Kylie juga memulai kampanye sosialnya
melawan aksi bullying dengan nama #IamMoreThan. Kampanye ini
bertujuan untuk membuka pikiran para remaja dan pemuda dengan
menampilkan berbagai kisah pribadi dari 6 orang yang mengalami
penindasan namun mengubahnya menjadi sesuatu yang positif.

2.2.4.2 Kekayaan Kylie Jenner


Kesuksesan Kylie Jenner telah diakui oleh seluruh penjuru Amerika
seiring dengan maraknya pemberitaan terkait prestasinya tersebut.
Majalah ekonomi dan bisnis tingkat global, Forbes, pun menampilkan
Kylie di sampul majalah dengan predikat tahunan sebagai “richest self-
made women“.
Dengan kekayaan bersih sebesar US$900 juta (setara dengan
Rp13,4 triliun), Kylie masuk dalam peringkat ke-27, jauh di atas sang
kakak, Kim Kardashian, dengan jumlah kekayaan sebesar US$350 juta
(setara dengan Rp5,2 triliun).
Kekayaan Kylie 100 persen dapat dipastikan oleh karena
kepemilikan brand kosmetiknya Kylie Cosmetics yang sukses menjadi
salah satu produk kosmetik terlaris di dunia.
Kabarnya, pada usia 21, Kylie siap menjadi miliarder termuda yang
pernah ada, mengalahkan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg yang
menjadi orang terkaya saat usianya baru 23 tahun.

2.2.4.3 Rahasia Sukses Kylie Jenner


1. Bukan Pamer Tapi Berbagi Informasi
Kylie Jenner, tidak seperti semua teman-teman sebayanya,
memungkinkan penggemarnya untuk melihat kehidupan sehari-harinya
sebagaimana adanya.
Para penggemar diberi akses untuk melihat semua produk yang dia
gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya “memamerkan”
produk yang digunakannya, Kylie juga memberi tahu di mana ia membeli
barang tersebut.

2. Ceria, Terbuka, Optimis dan Inspiratif


Rahasia lain dari popularitas dan kesuksesan remaja cantik ini
adalah wataknya yang ceria. Banyak penggemar yang menyukai Kylie
karena sikapnya yang terbuka dan optimis.
Dia melakukan segalanya untuk membuat impian anak-anak muda
seusianya menjadi kenyataan.
Ia memberikan inspirasi pada orang-orang melalui semua kegiatan
yang ia lakukan. Kylie menjadi sosok inspiratif yang berhasil mewujudkan
mimpinya menjadi kenyataan dan membuatnya menyenangkan.

3. Bergaya Modern & Berciri Khas


Rahasia sukses lainnya adalah gaya yang tidak konvensional.
Berdasarkan survei terhadap 3.000 orang pada usia 18 tahun ke atas,
Kylie memenangkan 62% suara, meninggalkan bintang-bintang Hollywood
yang populer dengan gayanya yang modern.
Gayanya mencerminkan identitas dirinya sendiri. Produk merk Kylie
sangat menginspirasi merek produk lainnya yang ingin berdikari dan
memiliki ciri tersendiri.
Dimulai sejak usianya yang masih menginjak 11 tahun, Kylie mulai
bekerja dengan merek-merek fashion.
Saat itu, Kylie membuat kontrak pertamanya dengan harga
US$100.000 (setara dengan Rp1,5 miliar). Selanjutnya Kylie pun
berkolaborasi dengan brand-brand ternama di Amerika seperti PacSun,
Steve Madden dan Topshop.
Kylie adalah cerminan dari budaya kontemporer. Dia menginspirasi
para penggemarnya untuk menciptakan gambaran seorang perempuan
yang modis namun tetap memiliki ciri khas.
Ia juga menginspirasi berbagai merek fashion lainnya agar
menciptakan gaya merek sendiri yang menginspirasi untuk mengangkat
produk generasi modern.

2.2.5 Gustav Magnar Witzoe


Gustav Magnar Witzoe yang telah tercantum dalam berbagai
majalah bisnis dunia, termasuk majalah Forbes dengan jumlah kekayaan
yang tercatat hingga mencapai US$9,1 triliun atau setara dengan Rp133,5
kuadriliun. Baru-baru ini dikabarkan bahwa ia telah berinvestasi dalam
sebuah aplikasi penantang Snapchat di Norwegia bernama Gobian.
Dengan kecerdasan dan strategi bisnisnya, Gustav Magnar Wiztoe
mampu meningkatkan kekayaan yang berjumlah US$1,4 miliar atau
setara dengan Rp20,5 triliun pada tahun 2016 dan meningkatkan nilai
saham SalMar sendiri hingga 75 persen pada tahun yang sama.

Gambar 2.19 Gustav Magnar Witzoe


2.2.5.1 Gustav Magnar Wiztoe Meneruskan Perjuangan Sang Ayah
Gustav Magnar Wiztoe mengaku bahwa ia sebetulnya tidak
dilahirkan dalam keadaan bergelimang harta seperti saat ini. Ia
memberanikan diri untuk bercerita kepada publik bahwa dulu keluarganya
hanya orang biasa.
Ayahnya, Gustav Wiztoe adalah seorang yang bekerja sebagai
mekanik dan tidak memiliki banyak uang. Bisa dikatakan bahwa kondisi
finansial mereka termasuk golongan menengah ke bawah.
Namun, keluarganya berjuang keras untuk bisa naik menaikkan taraf
hidup mereka sehingga mampu dikenal dunia menjadi seperti saat ini.
Ia mengungkapkan bahwa perjuangan keluarga hingga pada titik
keberhasilan saat ini tidaklah mudah karena mereka memulainya dari titik
paling bawah.
Sebagai perusahaan yang baru berdiri tahun 1991, perusahaan yang
bergerak di bisnis budi daya ikan salmon ini cenderung memiliki
perkembangan dan peningkatan yang cepat.
Perusahaannya mampu membuat namanya menjadi perusahaan
produsen salmon terbesar dan paling menguntungkan di Norwegia.
Karena keterlibatannya dalam bisnis di Perusahaan SalMar
semenjak ia duduk di bangku SMA, Gustav Magnar Wiztoe sudah sangat
mengerti alur kerja di perusahaan yang didirikan oleh ayahnya tersebut.

Gambar 2.20 Perusahaan SalMar Norwegia

Gambar 2.21 Salmon Produk Perusahaan SalMar


Menjadi seorang bilioner muda, tak lantas membuatnya berleha-leha
dan berpangku tangan dengan keberhasilan dari perusahaan yang
didirikan oleh ayahnya tersebut.
Ia mengungkapkan bahwa ia merasakan beban berat yang
berpindah ke tangannya dan ia memiliki tanggung jawab yang besar di
dalamnya.
Banyak pandangan positif dan negatif terhadap dirinya dan sangat
memengaruhi kehidupan sang pemuda bilioner.
Orang tua tentu sangat memikirkan masa depan anaknya, seperti
ayah dari Gustav Magnar Wiztoe yang mewariskan sahamnya dari
perusahaan yang ia kelola.

2.2.5.2 Menjaga Warisan Keluarga


Sebagai seorang pemuda yang mendapatkan warisan keluarga di
usia belia, yakni 19 tahun, Gustav Magnar Wiztoe, ia memiliki tanggung
jawab besar dengan kepercayaan yang diberikan oleh ayahnya tersebut.
Dengan berkembangnya bisnis dari perusahaan ikan salmon yang ia
jalankan, kekayaan Gustav Magnar Wiztoe kian bertambah dan menjadi
semakin kaya.
Tak seperti anak orang kaya pada umumnya, ia tidak dibesarkan
untuk menjadi seorang anak yang manja karena sang ayah ingin agar ia
bisa meneruskan bisnis dan menjaga warisan yang diturunkan
kepadanya.
Walaupun demikian, ia tetap menikmati berbagai kenikmatan dari
kekayaan yang diwariskan oleh sang ayah dengan hobi fashion dan golf
yang ia sukai, mengendarai mobil mewah, dan mengunjungi berbagai
destinasi wisata liburan yang menyenangkan.
Ia tidak suka membeberkan kehidupannya pada publik sehingga
para penggemarnya hanya bisa mengintip sedikit dari kehidupan
pribadinya lewat unggahan foto yang ada di akun Instagram milikinya.
Sebelum memutuskan pemberian warisan tersebut, sang ayah
beserta seluruh anggota keluarga Wiztoe melakukan diskusi yang sangat
panjang hingga akhirnya diputuskan bahwa Gustav Magnar Wiztoe yang
layak mendapatkanya.
Setelah mewarisi sebagian besar saham perusahaan ayahnya,
Gustav Magnar Wiztoe mulai aktif dalam setiap pertemuan rapat
perusahaan yang diadakan bersama Board of Director (BoD) SalMar.
5 BAB 3
3 6 BAB KESIMPULAN
3 KESIMPULAN

Pengusaha – pengusaha muda ini berjuang dalam menjalankan


bisnisnya ada yang orang tuanya memang dari kalangan menengah
kebawah ada juga yang memang orang tuanya sudah kaya. Akan tetapi
walaupun orang tuanya sudah kaya para pengusaha muda ini tetap saja
melewati masa masa yang sulit contohnya Putri Indahsari Tanjung yang
mengelola jasa event organizer dia sempat mendapat penolakan dalam
pengajuan proposal usahnya untuk membawa suatu acara. Akan tetapi
dia terus berjuang dalam bisnisnya hingga sukses seperti sekarang ini.
Selanjutnya ada pengusaha yang memulai usahanya saat masih
terbilang sangat muda yaitu Moziah Bridges berawal dari kesukaannya
terhadap kerapihan diri saat memilih dasi yang ternyata dasi - dasi itu
tidak cocok dengannya, sehingga dia berinisiatif membuat dasi kupu kupu
nya sendiri. Walaupun ia belum bisa menjahit tetapi ia mendapatkan
bantuan dari neneknya untuk belajar menjahit. Hingga ia pun mendirikan
sebuah perusahaannya sendiri yaitu Mo’s Bows dan menjadi pengusaha
sukses.
Jadi pada intinya hal yang harus dipetik dari pengalaman –
pengalaman pengusaha muda ini adalah harus berusaha demi menggapai
cita cita maupun tujuan walaupun harus melewati jalan yang berliku liku.
Meskipun ada beberapa pengusaha muda yang orang tuanya kaya tetapi
mereka tetap mengalami perjalanan yang tidak mudah untuk menjadi
pengusaha yang sukses. Sehingga pantang menyerah adalah kuncinya.

40
DAFTAR PUSTAKA

https://kumparan.com/profil-orang-sukses/kisah-hamzah-izzulhaq-
sukses-raup-cuan-rp-520-juta-sebulan-di-usia-20-tahun
1v8pPRm93A9/full
https://www.finansialku.com/kisah-sukses-yasa-singgih-pendiri-
mens-republic/
https://www.suara.com/lifestyle/2018/09/24/120626/kisah-sukses-
alfatih-timur-pendiri-kitabisacom?page=all
https://www.viva.co.id/siapa/read/156-m-alfatih-timur
https://kumparan.com/profil-orang-sukses/miliki-usaha-bernilai-
miliaran-valentina-rugi-rp-100-juta-di-usia-18-tahun-1ul73LTCBDT/full
https://www.fimela.com/lifestyle-relationship/read/3111268/eksklusif
valentina-meiliyana-sukses-jadi-pengusaha sepatu#:~:text=Nama
%20entrepreneur%20muda%20kelahiran%2013,di%20Jakarta
%20Fashion%20Week%202011.
https://www.fimela.com/lifestyle-relationship/read/3111268/eksklusif-
valentina-meiliyana-sukses-jadi-pengusaha-sepatu
https://www.tribunnewswiki.com/2019/11/21/putri-tanjung
https://www.wartaekonomi.co.id/read271014/mengenal-putri-tanjung-
pengusaha-muda-inspiratif-yang-jadi-ikon-milenial?page=all
https://bungeko.com/2017/12/31/moziah-bridges-remaja-yang-jadi-
milyarder-berkat-dasi-kupu-kupu/
https://internasional.kompas.com/read/2014/09/12/16130741/Moziah.
Bridges.Pengusaha.Cilik.Berpenghasilan.Rp.1.Miliar?page=all
https://www.dictio.id/t/biography-palmer-luckey/2840
https://lifestyle.kompas.com/read/2013/04/03/09355692/nick.daloisio.
remaja.17.tahun.pencipta.aplikasi.rp.290.miliar?page=all
https://en.wikipedia.org/wiki/Nick_D%27Aloisio
https://www.finansialku.com/kisah-sukses-kylie-jenner/
https://www.finansialku.com/kisah-sukses-gustav-magnar/

41

Anda mungkin juga menyukai