Anda di halaman 1dari 11

PENGUSAHA SUKSES

OLEH:
KELOMPOK 2

Nurhalisa Regina Puteri (H031211056)


Mutmainna (H031211058)
Muhammad Ma’aarij Jaya (H031211060)
Mutmainnah Fitria (H031211061)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb.


Kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, telah memberikan
kelancaran dalam menyelesaikan makalah ini. Terima kasih kepada orang tua,
Bapak/Ibu guru dan teman – teman yang telah membantu dalam menyusun makalah
ini.
Dalam penyusunan makalah ini membutuhkan kerjasama dari anggota
kelompok. Oleh karena itu, kami berusaha untuk menggalang kerjasama dengan
teman yang bersangkutan dalam kelompok kami untuk kelancaran dan kemudahan
pembuatan makalah ini. Selain itu, kami juga mendapat banyak kendala, tetapi kami
berusaha menghadapi segala kendala tersebut.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membagun sehingga
kedepannya saya bisa memperbaikinya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
digunakan sebaik mungkin sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan dan sesuai
keinginan.
Wassalamualaikum wr. wb.

Makassar, 23 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Halaman judul ..................................................................................................... i
Kata Pengantar ..................................................................................................... ii
Daftar Isi.............................................................................................................. iii
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 1
1.3 Tujuan Makalah .............................................................................. 2
Bab II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kewirausahaan ................................................................ 3
2.2 Pengusaha Sukses ............................................................................. 3
Bab III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 6
3.2 Saran ............................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kewirausahaan adalah kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku
inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat, dan
proses dalam menghadapi tantangan hidup, menurut Soemahamidjaja (1997) dalam
Pinem (2013). Seorang wirausahawan adalah seorang yang memiliki kemampuan
dalam hal menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan menciptakan memerlukan
adanya kreativitas dan inovasi yang terus menerus untuk menemukan sesuatu yang
berbeda dari yang sudah ada sebelumnya. Kreativitas dan inovasi tersebut pada
akhirnya mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak, menurut Kashmir
(2006) dalam Pinem (2013). Kewirausahaan terdiri atas kata dasar wirausaha yang
mendapatkan awalan ke dan an, sehingga dapat diartikan kewirausahaan adalah hal-
hal yang terkait dengan wirausaha. Sedangkan wirausaha terdiri dari kata wira yang
berarti keberanian dan usaha yang berarti kegiatan bisnis, kewirausahaan dapat
diartikan sebagai keberanian seseorang untuk melakukan suatu kegiatan bisnis secara
mandiri. Pada dasarnya wirausaha adalah orang yang berani berusaha secara mandiri
dengan cara-caranya sendiri untuk mengambil resiko dan menentukan nasibnya
sendiri atas segala keputusan yang diambilnya dengan memanfaatkan sumber daya
yang dimilikinya. Pada dasarnya setiap orang adalah wirausaha, karena setiap orang
memiliki peluang yang sama untuk melakukan kegiatan wirausaha. Setiap pelaku 2
usaha atau bisnis juga memiliki resiko yang sama, resiko untuk rugi maupun resiko
yang sama untuk sukses di masa depan, semuanya kembali pada tanggung jawabnya
masing-masing dalam mengelola bisnis yang dijalankan karena kegiatan wirausaha
adalah kegiatan yang mandiri.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusann dari makalah ini, yaitu.
a. Apakah faktor-faktor yang memicu seseorang untuk mulai untuk
berwirausaha?

1
b. Apa saja yang dapat membuat suatu usaha menjadi gagal ataupun berhasil ?
c. Kenapa berfikir kreatif sangat diperlukan bagi seorang berwirausaha ?
1.3 Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari makalah ini, yaitu.
Sebagai pengetahuan dalam mengetahui faktor-faktor yang mendorong
seseorang untuk menjadi wirausaha. Diharapkan dapat memberikan manfaat dan juga
dorongan bagi orang lain untuk memulai berwirausaha, karena setiap orang memiliki
peluang yang sama untuk menjadi sukses dalam menjadi wirausaha.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan (Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses
mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi
tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan
sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk
pada kondisi risiko atau ketidakpastian, contohnya yaitu Dea Valencia pendiri Batik
Kultur.
2.2 Pengusaha Sukses
Biografi Dea Valencia
Nama : Dea Valencia Budiarto
Nama panggilan : Dea
TTL : Semarang, 14 Februari 1994
Orang tua : Ariyani Utoyo dan Iskiworo Budiarto
Pendidikan formal : 1. TK-SD Tri Tunggal Semarang
2. SMP Karangturi Semarang
3. IGCSE Karangturi
4. Universitas Multimedia Nusantara, jurusan Sistem
Informasi
Ia sukses membangun bisnis batiknya. Dari yang awalnya hanya mempunyai
satu penjahit di sudut garasi rumah orang tuanya dan sekarang telah memiliki
ratusan karyawan dan bermitra dengan lebih dari 200 pengrajin. Istimewanya, bisnis
yang dikembangkan oleh Dea ini juga melibatkan penyandang disabilitas seperti
tuna rungu, tuna wicara, dan tuna daksa. Saat ini, usaha bisnis Dea telah sukses.
Lebih dari 1000 potong baju batik setiap bulannya ia produksi dan dikirim ke dalam
maupun luar negeri. Harga setiap potong batik kultur Dea sendiri dibanderol mulai
dari Rp250.000 hingga Rp1,2 juta. Sekarang, Dea mampu mendapatkan Rp300 juta
hingga Rp500 juta tiap bulannya. Di usianya yang masih muda, usaha Dea Valencia

3
patut untuk ditiru. Tidak hanya dalam kepiawaiannya dalam berbisnis, rasa sosial
yang dimiliki,serta ketekunan dan kerja kerasnya dalam merintis usaha.
Perjalanan Bisnis
Dea Valencia mengawali perjalanannya dengan berdagang Batik Lawas
milik ibunya. Sejak kecil, Dea memang sudah dikenalkan dengan Batik. Semua ini
di mulai dari membantu ibunya menjual dan ia juga mengoleksi Batik yang
kebanyakan adalah Batik Lawas yang Saat itu di jual dalam bentuk kain, sambil
berjualan ia juga mempelajarinya. Tidak hanya dari berjualan Batik, ia kerap
membaca buku yang berkaitan dengan Batik. Sejak itulah, ia mulai jatuh cinta pada
Batik dan muncul ide untuk berjualan baju dari Batik Lawasan. Batik Kultur
bermula dari keinginan Dea memiliki baju cantik seperti yang ia mau. Meskipun
tidak bisa beli baju yang ia inginkan, Dea terpikir untuk memotong Batik Lawas dan
kemudian dijahit dengan model yang diinginkan. Dea sendiri yang mendesain
produk Batik Kultur. Karena tak bisa menggambar, Dea mengandalkan imajinasi
lalu ditransfer ke seseorang yang handal dalam mendesain. Berawal dari
kecintaannya terhadap kain batik, menjadi sebuah bisnis yang menguntungkan.
Inilah salah satu bukti nyata mengubah passion menjadi sumber pendapatan.
Menurut Dea, awalnya dia suka mengoleksi baju-baju batik yang antik alias kuno.
Suatu saat dia memiliki ide menjual baju batik dengan gaya yang khas. Menurut dea
salah satu ciri khas produknya adalah corak batik yang dibawa ke baju-baju modern.
Dea mengawali penjualan batik pada saat kuliah di semester tiga. Sama seperti
mahasiswa lain yang menambah penghasilan dengan berjualan.
Awalnya penjualan melalui Facebook dan hanya 20 potong pakaiaan. Saat
ini jangan ditanya penjualannya mampu mencapai 600 potong per bulan. Berbicara
mengenai pemasaran, Dea sering kali menggunakan foto pribadinya untuk
memasarkan produk-produk di internet. Batik Kultur mendapat respons yang luar
biasa dari pemasaran digital yang memang marak dalam beberapa tahun terakhir.
Dea Valencia mengakui, kesuksesan Batik Kultur tak lepas dari peran media sosial
seperti Facebook dan Instagram. Di usia yang terbilang sangat muda, Dea sudah bisa

4
meraih omzet ratusan juta dalam satu bulan. Namun, kesuksesannya tidak diraih
dalam sekejap mata. Dea pernah mengalami hambatan dalam perjalanan bisnisnya
ketika menamakan produknya Batik Sinok yang sudah didaftarkan oleh pengembang
bisnis lain sehingga mendapatkan tuduhan pelanggaran hak cipta. Akibatnya, selama
seminggu batiknya tidak produksi. Pemilihan kata “Sinok” berasal dari nama
panggilannya saat kecil. Oleh karena itu, terjadi penggantian nama menjadi Batik
Kultur.
Semua berkat ketekunan dan kerja keras dalam menggeluti usaha yang
dijalani. Anak dari pasangan Ariyani Utoyo dan Iskiworo Budiarto ini tidak bekerja
sendiri di dalam mengembangkan usaha batiknya. Ia dibantu dan didukung penuh
oleh ibunya. Ia juga dibantu oleh beberapa karyawan, yang hebatnya adalah para
penyandang disabilitas yang memiliki semangat dan kerja keras dalam membantu
mengangkat Batik Kultur. Hingga kini, sekitar 120 orang karyawan termasuk 50
orang pekerja penyandang disabilitas berada di balik label Batik Kultur.
Dea Valencia memasuki dunia perkuliahan saat ia masih berumur 15 tahun
dan sudah meraih gelar sarjana di usia 19 tahun. Dea menjelaskan yang memotivasi
awal untuk berjualan Batik adalah hanya ingin mencari uang sendiri dengan hasil
penjualan Batik. Dea pun pernah menjadi narasumber dalam International Business
Management seminar bagi para mahasiswa/i jurusan International Business
Management (IBM) Universitas Ciputra (UC) yang tengah mengambil mata
kuliah entrepreneurship project 2. Dalam seminar yang bertajuk start up
business ini, Dea menceritakan perjalananya memulai usaha fashion ini dari awal
hingga sekarang. Dea mengaku pada awalnya mengalami beberapa kendala, salah
satunya adalah ketika brand yang diusungnya telah dipatenkan oleh orang lain yang
menyebabkan dirinya harus memilih nama baru untuk brandnya. Brand yang
diusungnya sekarang adalah Batik Kultur yang telah dikenal oleh masyarakat luas
dan bahkan menghasilkan omzet 300 jt per bulan.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perencanaan produk yang dihasilkan oleh usaha harus benar- benar sesuai
dengan kebutuhan konsumen. Selain itu, produk yang dihasilkan harus
mencerminkan kualitas yang baik. Hal tersebut agar sesuai dengan tujuan usaha
yang mana produk yang dihasilkan dapat diterima dan sesuai dengan kebutuhan
konsumen dan dapat memuaskan konsumen. Karena produk merupakan titik sentral
dari kegiatan pemasaran, keberhasilan suatu usaha dapat diketahui dari respon yang
ditunjukkan oleh konsumen. Pada situasi persaingan dan perubahan yang bergerak
begitu cepat ini usaha ditekan oleh faktor-aktor eksternal seperti perubahan
teknologi, ekonomi, sosial kultural dan pasar. Dalam situasi seperti ini konsep
pemasaran tidak cukup hanya berbicara tentang penjualan, periklanan atau bahkan
konsep bauran pemasaran 4P (product, place, pricing, dan promotion),akan tetapi
pemasaran harus dilihat sebagai suatu konsep bisnis strategi (strategic business
concept). Artinya pemasaran tidak lagi sekadar marketing yang sederhana,
melainkan harus diintegrasikan dengan strategi usaha secara keseluruhan.
3.2 Saran
Disarankan bagi semua orang yang nantinya akan memulai berwirausaha untuk
meneladani dan dapat mencontoh sikap, karakteristik, dan sebagainya. Seorang
wirausaha memang perlu untuk menghadapi sebuah risiko, karena dari proses risiko
itu sendiri nantinya akan membawa sesuatu yang besar. Serta semangat, kerja keras,
ulet, serta tidak putus asa sikap yang sangat dibutuhkan oleh seorang wirausaha agar
terus berkarya dengan usaha yang di jalankannya.

6
DAFTAR PUSTAKA
Inggil. 02 Oktober 2019. Dea Valencia, Pengusaha Muda Sukses Lewat Batik Kultur.
https://mancode.id/berita/dea-valencia-pengusaha-muda-sukses-lewat-batik-
kultur/
Elmira, Putu. 25 Maret 2019. Sosok Inspiratif, Dea Valencia Pengusaha Muda
Pemilik Batik Kultur. https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3924460/sosok-
inspiratif-dea-valencia-pengusaha-muda-pemilik-batik-kultur
Andriawan, Shesar. 20 Januari 2014. Dagang Batik, Gadis 19 Tahun Ini Hasilkan Rp
3,5 Miliar. https://www.beritasatu.com/gaya-hidup/161573/dagang-batik-gadis-
19-tahun-ini-hasilkan-rp-35-miliar
Febriani, Gresnia Arela. 8 Agustus 2019. Mengenal Dea Valencia, Pengusaha Batik
yang 50% Karyawannya Disabilitas. https://wolipop.detik.com/worklife/d-
4657997/mengenal-dea-valencia-pengusaha-batik-yang-50-karyawannya-
disabilitas

7
LAMPIRAN

Dea Valencia. (dok.Batik Kultur)

Gambar produk Batik Kultur

Anda mungkin juga menyukai