PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada tahun 1975, Universitas Hassanuddin (Unhas) menetapkan Kelautan sebagai Pola
Ilmiah Pokok (PIP) yang selanjutnya dikuatkan dalam rapat Senat Unhas dan dituangkan dengan
Surat Keputusan Rektor No.1149/UP-UH/1975 tertanggal 27 Desember 1975. Pemilihan
kelautan sebagai PIP pengembangan Iptek dan Seni di lingkunganUnhas dan akan mewarnai
setiap bentuk luaran, baik Unhas diputuskan setelah melalui serangkaian seminar dan pertemuan
ilmiah yang mendiskuskan berbagai alternatif pilihan PIP, diantaranya adalah Seminar Ilmu
Kelautan di Unhas pada bulan September 1974 yang dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Menteri riset Nasional sejumlah ahli dari lembaga Oseonologi Nasional (LON) dan
oleh sivitas akademika Unhas sendiri dengan hasil Perlunya dirintis pengembangan Ilmu
Kelautan di Unhas.
Dari hasil seminar Ilmu Kelautan tersebut, Unhas mulai concern dengan alternative
pilihan PIP. Tercatat dalam Rapat Kerja Unhas tahun 1975 yang berlangsung pada tanggal 21-25
Januari 1975 di Tana Toraja membuahkan beberapa rumusan sebagai sasaran pengembangan
Unhas ke depan. Rumusan tersebut disempurnakan dalam Rapat Kerja Unhas ke-2 tahun 1975
yang berlangsung pada tanggal 27-30 Juni 1975 di Bantimurung Maros dengan dihasilkannya 8
sasaran sebagai berikut :
a.
Meningkatkan peranan Unhas sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan
serta dalam pembangunan nasional khususnya di wilayah Indonesia bagian timur.
b. Terciptanya tenaga yang cakap dalam jumlah yang cukup, terampil, dan berbudi luhur memenuhi
kebutuhan pembangunan nasional, regional dan pengembangan ilmu pengetahuan.
c.
Terwujudnya diversifikasi dalam pendidikan dan proses belajar, serta mobilitas mahasiswa dari
suatu pengalaman pendidikan ke pengalaman pendidikan lain.
f.
berupa
alumni,
hasil-hasil
penelitian
maupun
pengabdian
pada
masyarakat.
Unhas memilih PIP Kelautan didasarkan pada dua aspek yaitu, proyeksi masa depan dan peran
Unhas itu sendiri. Proyeksi masa depan terkait semakin berkurangnya sumber daya alam di darat
dan pergeseran kutub perdagangan dunia dari wilayah Amerika-Eropa ke wilayah Asia. Di
samping itu kesadaran akan peran laut sebagai regulator proses alamiah yang terjadi di atas
permukaan bumi, juga menjadi salah satu dasar pertimbangan. Adapun peran Unhas itu sendiri
adalah posisi geografis Unhas yang berada pada wilayah dengan masyarakat yang memiliki latar
belakang budaya maritime yang pernah mencapai masa keemasannya. Oleh karena itu, Unhas
memposisikan diri sebagai pusat pengembangan budaya bahari yang berciri kemandirian dalam
konteks kesadaran interkoneksitas universal.
Sebagai konsekuensi ditetapkannya kelautan sebagai PIP Unhas, serangkaian kebijakan yang
telah ditempuh oleh Pimpinan Universitas dan segenap civitas akademika Unhas dalam rangka
mengimplementasikan PIP tersebut. Salah satu kebijakan strategis adalah berdirinya Fakultas
Ilmu Kelautan (FIK) pada tahun 1990, kemudian diikuti oleh sejumlah Program Studi dengan
spesifikasi
laut
sebagai
core
scientific
program
studi
tersebut.
PIP Kelautan sebagai roh bagi pengembangan Iptek dan seni di Unhas belumlah cukup dengan
hanya berdirinya FIK atau sejumlah program studi mengingat bahwa PIP ini haruslah terjabar
dalam konteks kesadaran interkoneksitas. Untuk itu pada awal tahun 2003, pimpinan universitas
mengharapkan ada mata kuliah yang khusus dapat mengakomodir konsep-konsep PIP kelautan.
Harapan ini ditindaklanjuti dengan keluarnya Surat Keputusan Rektor No.2110/J.04/KP.44/2003
tentang pembentukan satu tim perumus mata kuliah. Dari tim inilah lahir satu mata kuliah
dengan nama Wawasan Sosial Budaya Maritim.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1.
2.
3.
4.
C. Manfaat
Melalui penyusunan makalah ini diharapkan :
1. Dapat memahami pengertian PIP kelautan dan hubungannya terhadap misi dan visi universitas
hasanuddin
2. Dapat memahami tujuan pembelajaran dari mata kuliah Wawasan Sosial Budaya Maritim
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PIP
PIP bukanlah satu disiplin ilmu melainkan merupakan orientasi pemikiran strategis dalam
pendidikan yang mencakup sejauh mungkin setiap disiplin ilmu. Dengan demikian PIP
diharapkan merupakan arah pengembangan tri darma yang sekaligus akan memberikan nuansa
spesifik kepada berbagai disiplin ilmu yang dikembangkan Perguruan Tinggi
Pilihan PIP bagi setiap Pendidikan Tinggi dilakukan melalui pemikiran-pemikkiran yang
mendasar, terkait dengan keadaan lingkungan, kebudayaan dan sejarah kehidupan masyarakat
luas tempat Pendidikan Tinggi itu berdomisili. PIP diharapkan memberi warna dan nuansa pada
universitas bersangkutan, sehingga setiap luarannya memiliki kemampuan untuk memberikan
kepada disiplin ilmu yang dikembangkan nuansa PIP alamamaternya.
PIP dimaksudkan sebagai arah pengembangan ``dan nuansa spesifik Perguruan Tinggi atau
roh bagi pengembangan Iptek dan seni di lingkungan universitas dan akan mewarnai setiap
setiap bentuk luaran, baik berupa alumni, hasil-hasil penelitian maupun pengabdian pada
masyarakat yang berujung pada dimilikinya keunggulan kompetitif.
B. VISI UNIVERSITAS HASANUDDIN
Desember 2009 serta berdasarkan Keputusan rapat Badan Pekerja Harian (BPH) Senat
No.XXX, Unhas telah Menetapkan visi jangka panjang Organisasi Unhas sebagai berikut :
Pusat unggulan dalam pengembangan Insani, Ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya
berbasis Benua Maritim Indonesia.
Rumusan visi mengandung makna adanya kebersamaan tekad seluruh civitas akademika
untuk menempatkan Unhas sebagai entitas akademik yang tidak sebatas memfasilitasi, tetapi
menstimulasi lahirnya segenap potensi, proses, dan karya terbaik dalam pengembangan insani,
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya benua Maritim Indonesia.
Dalam konsep Benua Maritim Indonesia seluruh program studi memiliki kebebasan dan
peluang yang sama untuk berkontribusi dalam pengembangan IPTEKSBUD. Hal ini sejalan
dengan konsep Benua Maritim yang memiliki makna sebagai satu kesatuan alamiah antara darat,
laut, dan udara di atasnya, tertata secara unik yang menampilkan ciri-ciri benua kharakteristik
yang khas dari sudut pandang iklim dan cuaca (klimatologi dan meteorologi), dinamika airnya
(Oseanografi), tatnanan kerak bumi (geologi), keragaman biota (biologi), serta tatanan sosial
budayanya (antropologi), yang menjadi wilayah yuridiksi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4
C.
Menerapakan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya bagi
kemasihatan Benua Maritim Indonesia.
Makna yang terkandung dalam rumusan misi ini adalah bahwa didalam melakukan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat, juga ditujukan untuk memelihara relevansi materi
pembelajaran dan meningkatkan kesejhateraan masyarakat melalui penerapan dan pemanfaatan
Ipteks beserta penemuan dan pengembangannya yang dihasilkan dalam kegiatan penelitian dan
pengembangan.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN WSBM
5
Mata Kuliah Wawasan Sosial Budaya Maritim (WSBM) adalah salah satu komponen
Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) di Unhas yang mengintroduksi materi-materi
kemaritiman, antara lain potensi sumberdaya maritim, fakta demografi dan sosial ekonomi
maritim, masyarakat maritim beserta dinamikanya, nilai-nilai budaya maritim yang perlu
dikembangkan dan dipromosikan yang kesemuanya mengarah pada kharakteristik Benua
Maritim dan pembangunannya. Dengan demikian tujuan pembelajaran mata kuliah ini didesain
untuk memberikan wawasan dan landasan pengetahuan serta keyakinan kepada mahasiswa
sebagai bekal hidup bermasyarakat selaku inividu dan mahluk sosial yang beradab dan
bertangguang jawab terhadap sumberdaya alam dan lingkungan Benua Maritim, serta menjadi
ciri kepribadian sebagai luaran Unhas.
E. KETERKAITAN PIP, VISI MISI UNHAS DAN MK.WSBM
Salah satu tujuan PIP di setiap Perguruan Tinggi menjadi arah pengembangan dan nuansa
spesifik Perguruan Tinggi itu dan menjadi roh bagi pengembangan Iptek, seni dan budaya di
lingkungan universitas. Dengan demikian, Mahasiswa dituntut memiliki wawasan tentang apa
yang menjadi PIP Perguruan Tingginya. Olehnya itu, kelautan adalah PIP Unhas, maka
mahasiswa Unhas dituntut memilki kemampuan dan komitmen yang tinggi terhadap
pengembangan budaya maritim serta sanggup memberikan nuansa kemaritiman kepada
pengembangan dan aplikasi displin ilmunya. Salah satu alternative memenuhi tuntutan tersebut
adalah dengan dukungan seperengakat kurikulum, maka dirumuskanlah Mata Kuliah Wawasan
Sosial Budaya Maritim (WSBM) pada tingkat Universitas dan beberapa mata kuliah yang
relevan di tingkat fakultas atau program studi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Benua Maritim Indonesia adalah hasil perjuangan bangsa Indonesia melawan segala pihak
yang tidak mau melihat bangsa Indonesia yang merdeka dan bersatu di Kepulauan Nusantara
yang merupakan satu keutuhan geografis. Oleh karena itu, Universitas Hasanuddin merumuskan
Mata Kuliah Wawasan Sosial Budaya Maritim (WSBM) yang menjadi landasan PIP Unhas itu
sendiri.
PIP Kelautan juga menjadi salah satu rujukan dalam perumusan visi Unhas. Dengan kata
lain bahwa dari PIP menurunkan visi dan acuan pengembangan materi kuliah WSBM adalah
penjabaran dari visi yang ada.
B.
SARAN
Adapun saran penulis sehubungan dengan bahasan makalah ini,kepada rekan-rekan
mahasiswa agar lebih meningkatkan,menggali dan mengkaji lebih dalam mengenai wawasan
sosial budaya maritim terutama hubungannya dengan landasan PIP Universitas Hasanuddin.
DAFTAR PUSTAKA
Saru,Arman, dkk.2010.Wawasan Sosial Budaya Maritim.Makassar: Unhas
http://mentarib1ru.blogspot.com/2012/04/pip-kelautan-visi-dan-misi-universitas.html#_
www.unhas.ac.id/mku/index.php
LAMPIRAN
Pembagian tugas dalam mengerjakan makalah WSBM
Ketua
Amrah
:
: bertugas menyatukan seluruh materi dan memprint makalah.
Anggota
Rusmin Rombe
A.Diar Nurazika
10