Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KONSERVASI SENI DAN BUDAYA

Dosen Pengampu
Desi Wulandari, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
1. Alfarozi Zidane Ramadhani (NIM : 2201422086)
2. Anindya Faisa Amanda (NIM : 7111422004)
3. Anna Amalia Syahida (NIM : 2201422084)
4. Lathiffa Aisya Nurra (NIM : 6411422051)
5. Yola Astrid Claudia (NIM : 7211422394)
6. Fitriany Isnah Aliah (NIM : 7111422057)
7. R. Nana Anindita Dhyaksa (NIM : 4411422040)

KELOMPOK F
PENDIDIKAN KONSERVASI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-
Nya dan karunianya, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah “Konservasi Budaya dan
Seni”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada dosen mata kuliah Pendidikan Konservasi, yaitu Ibu Desi
Wulandari, S.Pd., M.Pd. yang telah memberikan tugas terhadap kami.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun
makalah ini. Oleh karena itu, maka kritik dan saran yang membangun
senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi saya
pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Semarang, 10 September 2022

Kelompok F
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Seni dan budaya adalah suatu kesatuan. Dimana seni ialah hal yang telah
terdapat semenjak sangat lama, apalagi kala pada era pra sejarah. Seni tidak
lepas dari keberadaan manusia yang mempunyai ikatan dengan manusia lain
serta area sosialnya. Manusia tidak semata-mata memerlukan kebutuhan primer
untuk hidup, namun memerlukan hal lain untuuk medapatkan kebahagiaan.
Perihal inilah yang membuat manusia memerlukan sesuatu perihal yang bila
ditelaah secara simpel dapat diucap sebagai keindahan.
Sedangkan budaya dan kebudayaan merupakan sistem pengetahuan yang
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia,
sehingga dalam kehidupan sehari-hari, Kebudayaan itu bersifat abstrak.
Perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang
bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi
sosial, religi, seni,dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu
manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarat. Kebudayaan
merupakan perwujudan tanggapan manusia terhadap tantangan-tantangan yang
dihadapi dalam proses penyesuaian diri dengan lingkungan.

B. RUMUSAN MASALAH
Hal-hal yang akan diuraikan dalam makalah yang mencakup tentang
konservasi seni dan budaya yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan konservasi dalam bidang seni dan budaya?
2. Bagaimana penerapan konservasi seni dan budaya dalam lingkungan
kampus UNNES?
3. Bagaimana sikap yang seharusnya kita lakukan dalam konteks konservasi
seni dan budaya?

C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan makalah ini adalah sebagai bahan ajar pada bab “Konservasi Seni
dan Budaya” yang bisa bermanfaat bagi kita semua serta untuk memenuhi dan
melengkapi tugas yang diberikan pada mata kuliah Pendidikan Konservasi.
Adapun tujuan penulisan yang sesuai dengan rumusan masalah yaitu :
1. Mengetahui apa itu konservasi dalam bidang seni dan budaya,
2. Memahami dan menerapkan konservasi seni dan budaya dalam lingkungan
kampus UNNES,
3. Mengetahui sikap yang seharusnya kita lakukan mengenai konservasi seni
dan budaya.

D. MANFAAT PENULISAN
Makalah ini di harapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan dan
pengalaman dalam proses pembelajaran ilmu yang diperoleh selama mengikuti
perkuliahan dalam hal penerapan sikap konservasi di bidang seni dan budaya
bagi penulis maupun pembaca serta agar masyarakat mau melestarikan seni
dan kebudayaan di Indonesia yang telah di warisi leluhur kita terdahulu kelak
dikemudian hari.

BAB 2

PEMBAHASAN
A. KONSERVASI SENI DAN BUDAYA
Seni dan budaya merupakan produk dari kreatifitas manusia yang
digunakan sebagai alat ekspresi keinginan, pemikiran dan pemahaman terhadap
alam - Iingkungan. Dengan memasukkan unsur keindahan dan kebenaran
subjektif maupun universal, seni dan budaya berkembang dan diterapkan dalam
masyarakat.
1. Konservasi Seni
Konservasi seni adalah upaya yang perlu dilakukan untuk
memperlambat atau menghindari kematian suatu seni. Konservasi seni
fokus pada perlindungan dan perawatan cagar budaya, termasuk karya
seni, arsitektur, arkeologidan koleksi-koleksi museum. UNESCO
melakukan upaya konvensi perlindungan warisan budaya yang lahir dari
kekhawatiran akan meningkatnya ancaman antropogenik terhadap situs-
situs dengan nilai signifikan dari segi budaya dan alam.
Seni tradisional yang turun temurun dapat terputus dan mati yang
artinya hilang apabila tidak dilakukan upaya perlindungan, sehingga perlu
adanya upaya konservasi seni. Konservasi seni termasuk dalam
perlindungan warisan budaya tak benda (Convention For Safeguarding of
The Intangible Cultural Heritage) yang bertujuan untuk melindungi
warisan budaya tak benda yang sejalan dengan perjanjian internasional
tentang HAM dan yang memenuhi persyaratan saling menghormati antar
masyarakat dan pembangunan berkelanjutan.

2. Konservasi Budaya
Budaya dimaknai sebagai seperangkat gagasan ,tindakan dan karya yang
dihasilkan. Karenanya budaya bukan hanya sekedar benda mati, namun
juga kontinuitas manusia dalam mengembangkan kehidupan. Terdapat
beberapa contoh sederhana konsep konservasi budaya yang dapat
diterapkan dalam masyarakat. Beberapa contoh termuat dalam (Wibowo
dkk. 2018) sebagai berikut :
a) Budaya Religius
Budaya religius merupakan suatu sikap, perilaku, dan kebiasaan
suatu masyarakat yang berdasarkan nilai-nilai religius yang dijalankan
secara menyeluruh. Nilai-nilai religius dapat diwujudkan dalam
berbagai sisi kehidupan manusia. Ada berbagai macam sisi atau
dimensi dalam keberagaman seseorang untuk melaksanakan nilai-nilai
religius, yaitu :
 dimensi keyakinan (ideologis),
 dimensi ibadah/praktik agama (ritualistik),
 dimensi penghayatan/pengalaman (eksperensial),
 dimensi pengetahuan (intelektual),
 dimensi pengalaman (konsekuensional).

b) Budaya Tradisional
Kebudayaan nasional Indonesia merupakan akumulasi dari
kebudayaan tradisional di Indonesia. Dalam praktik kehidupan sehari-
hari warga UNNES, ada beberapa kebudayaan nasional yang
dilestarikan oleh warga UNNES. Kebudayaan tersebut antara lain :
 Gotong royong,
 musyawarah, dan
 kesetiakawanan.
Ketiga kebudayaan ini menjadi kebudayaan penting yang dikenal
sebagai identitas nasional bangsa Indonesia.

c) Bahasa Daerah
Meskipun keragaman bahasa daerah di UNNES terus bertambah,
bahasa Jawa menjadi bahasa yang mendapat perhatian dalam program
konservasi bahasa daerah. Berikut adalah beberapa program konservasi
bahasa Jawa di lingkungan kampus UNNES.
 Kamis Berbahasa Jawa
 Selasa Legen
 Pengembangan Aplikasi Bahasa Jawa
 Upacara dengan Bahasa Jawa
 Festival Drama Bahasa Jawa
 Festival Film Bahasa Jawa

d) Olahraga Tradisional
Olahraga adalah salah satu kegiatan yang banyak di rujuk dan dikaitkan
dengan kegiatan yang menjunjung tinggi nilai sportivitas.
Nilai positif di dalam kegiatan olah raga, bersumber dari falsafah kunokeol
ahragaan yang di sebut olimpism. Olimpism adalah filosofikeolahragaan
yang nilainya sangat relavan dengan kehidupan sehari hariolimpism
memiliki 3 pilar yang dapat di kembangkan dalam kehidupansehari hari
dan aktifitas di kampus :
a. Axcellence : untuk meraih apa yang di cita citakan, setiap orang
harusmenunjukan usaha terbaik, progresif dan akseleratif.
b. Friendship : semua orang harus mendorong terciptanya
saling pengertian di antara sesama nilai ini merujuk pada upaya
perdamaianmelalui solidaritas, kekompakan tim, suka cita dan rasa
optimis.
c. Respect : nilai ini merujuk pada prinsip yang dapat menginspirasi
semuayang ambil bagian dalam gerakan Olimpiade.

B. PENERAPAN KONSERVASI SENI BUDAYA


Penerapan konservasi pada bidang seni dan budaya di UNNES
diimplementasikan pada beberapa organisasi agar seni dan kebudayaan kita
sebagai bangsa Indonesia tidak melupakan seni dan kebudayaan Indonesia.
Organisasi tersebut melibatkan mahasiswa, karyawan, dosen, juga masyarakat
sekitar kampus. Organisasi itu ada di bawah pengelolan universitas di jurusan
Bahasa dan Sastra Jawa yang membawahi dua program studi, yaitu program
studi Pendidikan Bahasa dan Sastra jawa dan Sastra Jawa. Program tersebut
diwujudkan dalam bentuk aturan, menciptakan produk, menyelenggarakan
festival, lomba dan pentas bersama.

A. Penerapan Konservasi Seni


Menurut laporan Asia-Pacific Cultural Center for UNESCO (ACCU), ada
beberapa jenis kondisi seni yang harus dikonservasi :
 Seni itu harus memiliki nilai kreatif manusia yang eksepsional dan luar
biasa
 Seni yang unik dan eksepsional dan memiliki kontribusi terhadap sejarah
dan tradisi kultural
 Memiliki potensi menghilang karena jumlah praktisinya mulai berkurang,
keaslian sejarah mulai menghilang, signifikansi budaya yang mulai hilang
dan seni yang hilang karena ancaman aturan dan perundangan modern.
 Menurut UNESCO, konservasi seni merupakan suatu usaha untuk
memperlambat atau mencegah kematian seni tertentu. Seni tradisional yang
diturunkan dari satu generasi ke generasi yang lain dapat terputus dan mati.
Kewajiban UNNES adalah untuk mencegah kematian suatu seni tradisional
dengan melakukan usaha sadar pendokumentasian dan pengajaran seni
tradisional kepada generasi selanjutnya.

1. Mekanisme dan Limitasi Konservasi Seni yang dilakukan UNNES


Untuk membatasi jenis seni yang dikonservasi, UNNES
memfokuskan diri untuk melakukan konservasi pada empat jenis karya
seni:
 Seni tari tradisional
 Seni pertunjukkan tradisional
 Seni musik tradisional
 Seni kriya tradisional
Mekanisme yang dilakukan UNNES untuk mengkonservasi seni-
seni tersebut adalah dengan cara:

 Melakukan penelitian yang berhubungan dengan seni tradisional


 Melakukan pengabdian yang berhubungan dengan seni tradisional
 Melakukan dokumentasi seni tradisional berupa buku dan media
audio visual
 Melakukan pelatihan seni tradisional untuk para guru dan generasi
muda
 Membuka dan mempertahankan program studi dan mata kuliah
yang berhubungan erat dengan pemertahanan seni tradisional
 Turut memberikan masukan pada pembuat perundangan tentang
seni tradisional
 Membangun infrastruktur dan pengadaan alat yang memiliki
kontribusi untuk mempertahankan seni tradisional
 Memastikan keberadaan mahasiswa yang menulis skripsi, tesis,
disertasi dan karya ilmiah lainnya tentang seni tradisional
 Menambah volume publikasi internasional yang berhubungan
dengan seni tradisional
 Rutin mengadakan gelar budaya atau gelar pertunjukan yang
menampilkan seni tradisional

Batasan atau limitasi seni yang dikonservasi oleh UNNES adalah


sebagai berikut.
 Seni tradisional pesisiran, baik pesisir utara maupun selatan
 Seni tradisional berbasis daerah lingkar kampus
 Seni kriya batik pesisiran, baik pesisir utara maupun selatan
 Seni tradisional masyarakat Tionghoa di Jawa
 Pendidikan dan pelatihan seni tradisional untuk anak usia dini dan
remaja
 Pendidikan dan pelatihan seni tradisional untuk guru seni dan guru
umum.

B. Penerapan Konservasi Budaya


Implementasi konservasi budaya dalam lingkungan UNNES tersebut dapat
diwujudkan melalui berbagai acara kebudayaan sebagai berikut :
1. Karawitan
UNNES memiliki UKM Karawitan yang mempunyai banyak
kegiatan baik intern kampus maupun luar kampus. Demi nguri-
nguri budaya Jawa yang kian terhapus oleh zaman, UKM Karawitan
lewat tembang-tembangnya mencoba menghidupkan kembali.

2. Jajanan Tradisional
Sampai saat ini jajanan pasar masih diminati oleh masyarakat
meskipun telah banyak makanan luar negeri yang sudah masuk di
pasaran, tapi jajanan pasar masih banyak diminati karena jajanan
pasar bukan cuma harganya yangterjangkau saja tapi rasanya juga
enak dan jenisnya yang beragam sertamudah sekali untuk
didapatkan, jadi sampai sekarang jajanan pasaran masih tetap eksis.
Jajanan pasaran itu antara lain: klepon, kue putu, getuk, danlemper.
Keempat jajanan pasar itu masih banyak digemari oleh
masyarakatsekitar.

3. Parikan Konservasi
Pada salah satu kuliah umum di UNNES, terdapat kuliah
bersama berupa pembuatan dan pembacaan parikan. Hal tersebut
bertujuan mengenalkan dan melestarikan parikan sebagai salah satu
bentuk kebudayaan, khususnya di Jawa Tengah. Ribuan parikan
dibuat oleh mahasiswa dan sebagian dibacakanuntuk meriahkan
suasana.
4. Tari dan Senam Konservasi
Tari konservasi merupakan sebuah tarian tentang gagasan
universitas konservasi, UNNES, tarian ini mengandung tujuh pilar
konservasi dan delapan nilai konservasi. Hal yang sama juga terkait
senam konservasi, yaitu sebuah senam yang mengandung tujuh
pilar konservasi dan delapan nilai konservasi.

5. Selasa Legen
Selasa legen merupakan acara yang rutin diadakan oleh UNNES
untuk nguri-nguri kebudayaan Jawa. Acaranya sendiri dimulai pikul
20.00 yang biasanya diawali dengan lantunan tembang-tembang
macapat. Setelah itu, ada hiburan yang bernuansa kebudayaan, bias
berupa tari, tembang, geguritan, dll. Setelah acara selesai
dilanjutkan dengan acara inti yaitu sarasehan yang disampaikan
oleh pemateri pemateri yang sesuai dengan bidangnya.

6. Busana Tradisional dan Peragaan Busana


Penggunaan pakaian atau busana tradisional merupakan salah
satu wujud konservasi budaya. Hal tersebut juga sudah menjadi
bagian yang tidak terpisahkan di Universitas Negeri Semarang,
misalnya penggunaan batik pada hari tertentu.

C. SIKAP KONSERVASI DALAM BIDANG SENI DAN BUDAYA


Konservasi dalam bidang seni dan budaya bertujuan untuk menjaga,
melestarikan, dan mengembangkan etika, seni, dan budaya local untuk
menguatkan jati diri bangsa. Contoh perilaku konservasi dalam bidang seni dan
budaya adalah Menonton pertunjukan seni dan budaya, ikut mengenalkan seni dan
budaya Indonesia di tingkat regional, nasional dan global, menciptakan karya seni,
mencintai produk dalam negeri, saling menghargai dan menghormati terhadap
sesama bangsa Indonesia, menggunakan bahasa daerah pada acara tertentu,
memperkenalkan dan menggunakan bahasa Indonesia pada masyarakat dunia,
melestarikan musyawarah, dan mengembangkan kearifan lokal.
Untuk menjaga agar jati diri bangsa tetap ada, maka diperlukan penanaman
sikap dan jiwa konservasi pada pilar etika seni dan budaya di dalam diri
mahasiwa. Dimana cara tersebut dapat dilakukan dengan menciptakan karya seni,
menggunakan pakaian nasional pada hari atau acara tertentu, mencintai produk
dalam negeri, tetap melestarikan bahasa daerah, seprti kita ketahui, bahwa
mahasiswa di Universitas Negeri Semarang ini berasal dari berbagai macam
daerah.
Jadi janganlah saling menghina bahasa daerah masing-masing. Selain bahasa
daerah, bahasa nasional yaitu Bahasa Indonesia juga patut untuk diperkenalkan
kepada masyarakat dunia. Langkah lainnya untuk menanamkan perilaku
konservasi tersebut yaitu dengan tetap melestarikan kearifan lokal, selanjutnya
menanamkan sikap saling menghargai dan menghormati terhadap sesama.
Menonton pertunjukan seni dan budaya juga merupakan perilaku konservasi pada
pilar etika seni dan budaya, selain itu generasi muda juga diharapkan ikut
mengenalkan seni dan budaya Indonesia, baik di tingkat regional, nasional
maupun global.
Setelah mempelajari pilar konservasi etika, seni dan budaya, diharapkan
mahasiswa khususnya mahasiswa Universitas negeri Semarang dapat menjadi
generasi muda yang unggul dan dapat melestarikan budaya bangsa dengan tetap
mempertahankan etika dan seni.
BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Seni dan budaya merupakan produk dari kreatifitas manusia yang digunakan
sebagai alat ekspresi keinginan, pemikiran dan pemahaman terhadap alam -
Iingkungan. Dengan memasukkan unsur keindahan dan kebenaran subjektif
maupun universal, seni dan budaya berkembang dan diterapkan dalam
masyarakat.

Menurut UNESCO, konservasi seni merupakan suatu usaha untuk


memperlambat atau mencegah kematian seni tertentu. Seni tradisional yang
diturunkan dari satu generasi ke generasi yang lain dapat terputus dan mati.
Kewajiban UNNES adalah untuk mencegah kematian suatu seni tradisional
dengan melakukan usaha sadar pendokumentasian dan pengajaran seni
tradisional kepada generasi selanjutnya. Di UNNES konservasi dalam  bidang
seni dan budaya diatur dalam pilar etika, yang bertujuan untuk menjaga,
melestarikan, dan mengembangkan etika, seni dan budaya local untuk
menguatkan  jati diri bangsa. Program pilar etika, seni, dan budaya meliputi
penggalian,  pemeliharaan, penyemaian dan pemberian daya hidup etika, seni
dan budaya local melalui pemeliharaan, pendokmentasian, pendidikan,
penyebarluasan dan mempromosikan unsur unsurnya.

B. SARAN
Dengan adanya makalah ini, besar harapan kami agar masyarakat lebih peka
terhadap pentingnya budaya dan seni. Dan juga agar dapat timbul kesadaran
untuk tetap melestarikan budaya dan seni yang dimiliki oleh Indonesia serta
kesadaran untuk membentengi diri dari kesenian dan kebudayaan asing.
Dimana seharusnya warga Indonesia harus menjaga dan melestarikan budaya
yang dimiliki bangsa Indonesia tanpa terpengaruh dari kesenian dan
kebudayaan asing. Sehingga kebudayaan yang ada tidak terkikis oleh waktu
sehingga menghilang karna terpengaruh dari kesenian dan kebudayaan asing.

DAFTAR PUSTAKA
Feriansyah, R. (n.d.). MAKALAH KONSERVASI. Dikutip dari academia.edu:
https://www.academia.edu/18631148/MAKALAH_KONSERVASI
Firmansyah, N. (2020). Esai Konservasi Seni dan Budaya di Era Milenial.
Dikutip dari wordpress.com:
https://narendrafirmansyah65979518.wordpress.com/2020/04/27/esai-konservasi-
seni-dan-budaya-di-era-milenial/
Surahmat, & Asep, P. Y. (n.d.). Surahmat dan Asep Purwo Yudi Utomo. Dikutip
dari elena.unnes.ac.id: file:///C:/Users/ASUS/Downloads/P4_Konservasi%20Seni
%20dan%20Budaya%20(2).pdf
UNNES, U. B. (n.d.). Seni dan Budaya. Dikutip dari konservasi.unnes.ac.id:
http://konservasi.unnes.ac.id/seni-dan-budaya/
KONSERVASI NILAI DAN WARISAN BUDAYA. (n.d.). Dikutip dari Ciputra
Sutomy:
https://www.academia.edu/35868523/KONSERVASI_NILAI_DAN_WARISAN
_BUDAYA

Anda mungkin juga menyukai