Anda di halaman 1dari 3

WAWASAN SOSIAL BUDAYA MARITIM

NAMA : WIDYA BAKRI

NIM : D091201055

PRODI : TEKNIK SISTEM PERKAPALAN (KELAS A)

TOPIK : VISI KEMARITIMAN UNHAS DAN PEMBANGUNAN

JUDUL : RELEVANSI JURUSAN DENGAN VISI KEMARITIMAN


UNHAS DAN PEMBANGUNAN INDONESIA

Mata Kuliah Wawasan Sosial Budaya Maritim (WSBM) adalah salah satu komponen
Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) di Unhas yang mengintroduksi materi-
materi kemaritiman, antara lain potensi sumberdaya maritim, fakta demografi dan sosial
ekonomi maritim, masyarakat maritim beserta dinamikanya, nilai-nilai budaya maritim yang
perlu dikembangkan dan dipromosikan yang kesemuanya mengarah pada kharakteristik Benua
Maritim dan pembangunannya. Dengan demikian tujuan pembelajaran mata kuliah ini didesain
untuk memberikan wawasan dan landasan pengetahuan serta keyakinan kepada mahasiswa
sebagai bekal hidup bermasyarakat selaku inividu dan mahluk sosial yang beradab dan
bertangguang jawab terhadap sumberdaya alam dan lingkungan Benua Maritim, serta menjadi
ciri kepribadian sebagai luaran Unhas.
Pada tahun 1975, Universitas Hassanuddin (Unhas) menetapkan “Kelautan” sebagai
Pola Ilmiah Pokok (PIP) yang selanjutnya dikuatkan dalam rapat Senat Unhas dan dituangkan
dengan Surat Keputusan Rektor No.1149/UP-UH/1975 tertanggal 27 Desember 1975.
Pemilihan kelautan sebagai PIP pengembangan Iptek dan Seni di lingkunganUnhas dan akan
mewarnai setiap bentuk luaran, baik Unhas diputuskan setelah melalui serangkaian seminar
dan pertemuan ilmiah yang mendiskuskan berbagai alternatif pilihan PIP, diantaranya adalah
Seminar Ilmu Kelautan di Unhas pada bulan September 1974 yang dihadiri oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri riset Nasional sejumlah ahli dari lembaga Oseonologi
Nasional (LON) dan oleh sivitas akademika Unhas sendiri dengan hasil Perlunya dirintis
pengembangan Ilmu Kelautan di Unhas.
PIP dimaksudkan sebagai arah pengembangan dan nuansa spesifik Perguruan Tinggi
atauroh bagi berupa alumni, hasil-hasil penelitian maupun pengabdian pada masyarakat.
Unhas memilih PIP Kelautan didasarkan pada dua aspek yaitu, proyeksi masa depan dan peran
Unhas itu sendiri. Proyeksi masa depan terkait semakin berkurangnya sumber daya alam di
darat dan pergeseran kutub perdagangan dunia dari wilayah Amerika-Eropa ke wilayah Asia.
Di samping itu kesadaran akan peran laut sebagai regulator proses alamiah yang terjadi di atas
permukaan bumi, juga menjadi salah satu dasar pertimbangan. Adapun peran Unhas itu sendiri
adalah posisi geografis Unhas yang berada pada wilayah dengan masyarakat yang memiliki
latar belakang budaya maritime yang pernah mencapai masa keemasannya. Oleh karena itu,
Unhas memposisikan diri sebagai pusat pengembangan budaya bahari yang berciri
kemandirian dalam konteks kesadaran interkoneksitas universal.
Desember 2009 serta berdasarkan Keputusan rapat Badan Pekerja Harian (BPH) Senat
No.XXX, Unhas telah Menetapkan visi jangka panjang Organisasi Unhas sebagai berikut :
Pusat unggulan dalam pengembangan Insani, Ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan
budaya berbasis Benua Maritim Indonesia.
Rumusan visi mengandung makna adanya kebersamaan tekad seluruh civitas
akademika untuk menempatkan Unhas sebagai entitas akademik yang tidak sebatas
memfasilitasi, tetapi menstimulasi lahirnya segenap potensi, proses, dan karya terbaik dalam
pengembangan insani, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya benua Maritim
Indonesia.
Dalam konsep Benua Maritim Indonesia seluruh program studi memiliki kebebasan
dan peluang yang sama untuk berkontribusi dalam pengembangan IPTEKSBUD. Hal ini
sejalan dengan konsep Benua Maritim yang memiliki makna sebagai satu kesatuan alamiah
antara darat, laut, dan udara di atasnya, tertata secara unik yang menampilkan ciri-ciri benua
kharakteristik yang khas dari sudut pandang iklim dan cuaca (klimatologi dan meteorologi),
dinamika airnya (Oseanografi), tatnanan kerak bumi (geologi), keragaman biota (biologi), serta
tatanan sosial budayanya (antropologi), yang menjadi wilayah yuridiksi Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Salah satu tujuan PIP di setiap Perguruan Tinggi menjadi arah pengembangan dan
nuansa spesifik Perguruan Tinggi itu dan menjadi roh bagi pengembangan Iptek, seni dan
budaya di lingkungan universitas. Dengan demikian, Mahasiswa dituntut memiliki wawasan
tentang apa yang menjadi PIP Perguruan Tingginya. Olehnya itu, kelautan adalah PIP Unhas,
maka mahasiswa Unhas dituntut memilki kemampuan dan komitmen yang tinggi terhadap
pengembangan budaya maritim serta sanggup memberikan nuansa kemaritiman kepada
pengembangan dan aplikasi displin ilmunya. Salah satu alternative memenuhi tuntutan tersebut
adalah dengan dukungan seperengakat kurikulum, maka dirumuskanlah Mata Kuliah Wawasan
Sosial Budaya Maritim (WSBM) pada tingkat Universitas dan beberapa mata kuliah yang
relevan di tingkat fakultas atau program studi.
Benua Maritim Indonesia adalah hasil perjuangan bangsa Indonesia melawan segala
pihak yang tidak mau melihat bangsa Indonesia yang merdeka dan bersatu di Kepulauan
Nusantara yang merupakan satu keutuhan geografis. Oleh karena itu, Universitas Hasanuddin
merumuskan Mata Kuliah Wawasan Sosial Budaya Maritim (WSBM) yang menjadi landasan
PIP Unhas itu sendiri.
PIP Kelautan juga menjadi salah satu rujukan dalam perumusan visi Unhas. Dengan
kata lain bahwa dari PIP menurunkan visi dan acuan pengembangan materi kuliah WSBM
adalah penjabaran dari visi yang ada.

SUMBER:

Saru,Arman, dkk.2010.Wawasan Sosial Budaya Maritim.Makassar: Unhas


http://mentarib1ru.blogspot.com/2012/04/pip-kelautan-visi-dan-misi-universitas.html#_
www.unhas.ac.id/mku/index.php

Anda mungkin juga menyukai