Anda di halaman 1dari 18

BAB 8

LISTRIK STATIS:

HUKUM COULOMB DAN MEDAN LISTRIK


X.1 Hukum Coulomb

Charles Augustin de Coulomb(1736-1806) pada tahun 1784 mencoba mengukur gaya


tarik atau gaya tolak listrik antara dua buah muatan tersebut

•Besarnya gaya tersebut berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua
muatan.
•Gaya antara dua titik muatan bekerja dalam arah sepanjang garis penghubung yang
lurus.
•Gaya tarik menarik bila kedua muatan tidak sejenis dan tolak menolak bila kedua
muatan sejenis.

q1 q 2
F k 2 Hukum Coulomb
r
1
k  9,0  10 9 Nm 2 / c 2
4 0
0= konstanta permitivitas ruang hampa = 8,854187818 x 10-12 C2/Nm2.
Gaya listrik adalah besaran vektor, maka Hukum Coulomb bila dinyatakan dengan notasi
vector menjadi :
X

q q1 r12 2 F 12
1 q1q2
F 12  rˆ F 21  
4 0 r12 2 12
r1 r2
Y
Contoh 1 :
Muatan titik q1 dan q2 terletak pada bidang XY dengan koordinat berturut-turut(x1,x2) dan
(x2,y2), tentukanlah :
a. Gaya pada muatan q1 oleh muatan q2
b. Gaya pada muatan q1 oleh muatan q2
Jawab :
a. Gaya pada muatan q1 oleh muatan q2 r 12  r1  r2  ( x1  x 2 )iˆ  ( y1  y 2 ) ˆj
r12  r 12  r1  r2  ( x1  x 2 ) 2  ( y1  y 2 ) 2

F 12 
1 q1 q 2
rˆ12 r 12 ( x1  x 2 )iˆ  ( y1  y 2 ) ˆj
4 0 r12 2 rˆ12  
r 12 ( x1  x 2 ) 2  ( y1  y 2 ) 2

q1 q 2 ( x1  x 2 )iˆ  ( y1  y 2 ) ˆj
F12 
4 0 ( x  x ) 2  ( y  y ) 2 2
3

1 2 1 2
b. Gaya pada muatan q2 oleh muatan q1

1 q 2 q1 r 21  r2  r1  ( x 2  x1 )iˆ  ( y 2  y1 ) ˆj
F 21  rˆ21
4 0 r21 2
r21  r 21  r2  r1  ( x 2  x1 ) 2  ( y 2  y1 ) 2

r 21 ( x 2  x1 )iˆ  ( y 2  y1 ) ˆj
rˆ21  
r 21 ( x 2  x1 ) 2  ( y 2  y1 ) 2

q 2 q1 ( x 2  x1 )iˆ  ( y 2  y1 ) ˆj
F21 
4 0 ( x  x ) 2  ( y  y ) 2 2
3

2 1 2 1

Dari hasil perhitungan bahwa gayanya akan sama besar namun


berlawanan arah.

 
F 12   F 21
Prinsip Superposisi

Secara matematik, prinsip superposisi tersebut dapat dinyatakan dengan mudah sekali
dalam notasi vektor. Jadi misalnya F12 menyatakan gaya antara q1 dan q2 -tanpa adanya
muatan lain disekitarnya, maka menurut Hukum Coulomb,
 qq
F 12  k 1 22 rˆ12
r12
Begitu pula interaksi antara q1 dan q3 tanpa adanya muatan q2,
dinyatakan oleh :
 qq
F 13  k 1 32 rˆ13
r13

Maka menurut prinsip superposisi dalam sistem q1, q2 dan q3, gaya total yang dialami q1
tak lain adalah jumlah vector gaya-gaya semula :

   qq qq
F 1  F 12  F 13  k 1 22 rˆ12  k 1 32 rˆ13
r12 r13
Contoh 2 :
Tiga buah muatanmasing-masing q1 = 4 C pada posisi (2,3), q2 = -2 C pada posisi(5,-1) dan
q3 = 2 C pada posisi (1,2) dalam bidang x-y. Hitung resultan gaya pada q2 jika posisi
dinyatakan dalam meter.
Jawab :
q2 q1 q2 q3
r21  r2  r1  (5iˆ  ˆj )  (2iˆ  3 ˆj )  (3iˆ  4 ˆj )meter F2  F21  F23  k rˆ  k
2 21

2 23
r21 r23
r21  r21  (3  (4) )  5 meter
2 2

 (2)(4)  3iˆ  4 ˆj  (2)(2)  4iˆ  3 ˆj 


r21 (3iˆ  4 ˆj )  9 10  2 
9
   
r21  
2
 5  5  5  5 
r21 5
  24iˆ  32 ˆj    16iˆ  12 ˆj 
 9 10  9
   
r23  r2  r3  (5iˆ  ˆj )  (iˆ  2 ˆj )  (4iˆ  3 ˆj ) meter  125   125 
r23  r23  (4 2  (3) 2 )  5 meter  2,88 109 iˆ  3,168 109 ˆj
r23 (4iˆ  3 ˆj )  2,88 108 (10iˆ  11 ˆj ) N
r23  
r23 5
X.2 Medan Listrik

Medan adalah suatu besaran yang mempunyai harga pada tiap titik dalam ruang. Atau
secara matematis, medan merupakan sesuatu yang merupakan fungsi kontinu dari posisi
dalam ruang.
“Vektor gaya Coulomb yang bekerja pada suatu muatan yang kita
lewatkan pada suatu titik dalam medan gaya ini”, dan dinyatakan
sebagai E(r). dalam bentuk matematis :
 1 q
E (r )   2 rˆ
4 0 r
harus diingat

•hubungan ini hanya berlaku untuk muatan sumber berupa titik


•pusat sistem koordinat ada pada muatan sumber
•besaran yang digunakan dalam sistem MKS
•hubungan diatas hanya berlaku dalam vakum atau udara
Kuat Medan Listrik oleh satu muatan titik

Muatan sumber q berupa muatan titik terletak pada vektor posisi r’, sedang titik p pada
posisi r. Posisi relatif p terhadap muatan sumber adalah (r-r’), vektor satuan arah SP
adalah   '
(r  r )
 '
r r

Jadi kuat medan listrik E di titik r oleh muatan q adalah


 '
 1 q (r  r )
E (r )  ˆ
r  
4 0   ' 2 r  r '
r r

Atau
 '
 1 q(r  r )
E (r ) 
4 0   ' 3
r r
Kuat Medan Listrik oleh Beberapa Muatan Titik
Jika sumber muatan berupa beberapa muatan titik yang berbeda besar dan posisinya,
maka kuat medan listrik resultan E (r )adalah penjumlahan masing-masing kuat
medan, dimana secara matematis dinyatakan sebagai
   
E (r )  E1 (r )  E 2 (r )  E 3 (r ) 
Bila ada N buah muatan titik sebagai sumber, dengan muatan sumber q1 yang masing-
masing berada pada jarak ri’, maka medan resultan pada vector posisi r adalah :
 N 
E (r )   E (r )
i 1
 q q q
E (r )  k 12 rˆ1  k 22 rˆ2  ...........  k n2 rˆn atau
r1 r2 rn
 '
 N
1 qi (r  r i )
E (r )  
4 0   ' 3
i 1
r  ri
Contoh 3
Dua buah muatan berada pada bidang x-y dengan masing-masing
muatan q1 = 7 C pada pusat koordinat dan muatan q2 = 5 C terletak
pada sumbu x positif berjarak 0,3 meter dari pusat koordinat.
a. tentukan besar dan arah kuat medan listrik di titik P yang terletak pada sumbu y positif
yang berjarak 0,4 meter dari pusat koordinat.
b. Tentukan gaya yang dialami oleh muatan sebesar 2 x 10-3 C jika terletak di titik P.
Jawab :
  
E (r )  E1 ( P)  E 2 ( P)
 q q
E ( P)  k 12 rˆ1  k 22 rˆ2
r1 r2
 
rˆ1  0, 4meter , r 21  r1  0, 4meter , r̂1  ˆj
  
 0,3iˆ    0, 4 ˆj 
2 2
r 2  (3iˆ  0, 4 ˆj )meter , r2  r2   0,5meter ,

1
rˆ2  (0,3i  0, 4 j )
5
a. Kuat medan di titik P oleh muatan q1 :
 q
E1 ( P)  k 12 rˆ1
r1
9 Nm
2
7 x106 C ˆ
= (9 x10 ) j  3,9 x105 ˆj N
2
C 2
(0, 4m) C
Kuat medan di titik P oleh muatan q2
 q
E 2 ( P)  k 12 rˆ2
r2
Nm2 5 x106 C  3 ˆ 4 ˆj   (1,1iˆ  1, 4 ˆj )105 N
 i 
9
(9 x10 )
C 2 (0,5m)2  5 5  C
Kuat medan di titik P oleh muatan q1 dan q2 adalah :
  
E ( P)  E1 ( P)  E 2 ( P)  (1,1iˆ  2,5 ˆj )105 N
C
 
E ( P)  E ( P)  (1,1x105 ) 2  (2,5 x105 ) 2  2, 7 x105 N
C
5
arah  = arc tgn 2,5 x105  66 terhadap sumbu x positif
1,1x10
b. Gaya yang dialami oleh muatan sebesar 2x10-3 C jika diletakkan di titik P adalah :
  
 
F  q E ( P )  2 x103 C x(1,1iˆ  2,5 ˆj )105

  2, 2iˆ  5,0 ˆj  x10 2

Besar gaya :

 2, 2x102   5,0 x102 
2 2
F F  = 5,5x102 N
Hukum Gauss

Jumlah garis-garis gaya listrik yang menembus suatu


permukaan secara tegak lurus didefenisikan sebagai fluks
magnetic 
Bila diketahui kuat medan E, maka jumlah garis gaya d
yang menembus suatu elemen dA tegak lurus pada E adalah :
 
d   E  d A  E.dA
Bila permukaan dA tidak tegak lurus maka jumlah
garis yang keluar dari dA haruslah
 
d   E  d A  E.dA.cos

Dimana dA = ndA atau n adalah vektor normal dan  sudut antara dA


dengan bidang yang tegak lurus pada E
Bila kuat medan pada elemen seluas dA adalah E, maka jumlah garis gaya yang
keluar dari seluruh permukaan S adalah :
 
   d   E  dA
S
Untuk permukaan tertutup, elemen dA tegak lurus pada permukaan dan
arahnya keluar. Fluks total untuk permukaan tertutup

  1 q  1 q
   E  dA   4 ˆ
r  dA   dA
0 r2 4 0 r 2 S

1 q q
 ( 4r 2
) 
4 0 r2 0
Ternyata ada hubungan yang erat antara fluks listrik pada suatu
permukaan tertutup dengan muatan listrik yang berada dalam
permukaan tersebut
Ini yang dikenal dengan hukum Gauss, yaitu :

” jumlah garis gaya yang keluar dari suatu permukaan tertutup sebanding
dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh permukaan tetutup
tersebut per  0

  q
   Ed A   i
S i 0
Pemakaian Hukum Gauss
a. Pelat Tipis Bermuatan

Bila kita mempunyai selembar pelat tipis dengan luas yang cukup
besar diberi muatan +Q yang tersebar secara homogen pada pelat
tersebut maka rapat muatannya adalah
Q

A
Untuk menghitung kuat medan E pada jarak r, digunakan hukum Gauss :
   
 E  dA   (i E)  (i dA)  EdA  EA
s s
ˆ ˆ
s

Karena plat tipis dan memiliki dua permukaan, maka :


  Q
 E 
S
dA  EA  EA  2 EA 
0
sehingga :
 Q
E , dengan rapat muatan 
2 0 A
Contoh 5 :
Sebuah pelat tipis dengan luas A = 2 m2 diberi muatan Q = 10-6C. Sebuah
elektron bermassa m = 10-30kg dan bermuatan e = 1,6 x 10-19C ditahan pada
jarak 10 cm dari pelat. Hitung :
a. gaya pada elektron
b. Bila kemudian elektron dilepas, berapa besar laju elektron sampai di pelat,
abaikan gaya gravitasi
Jawab :
a. Karena muatan elektromagnetik, maka gaya Coulomb F = -qE = -eE, arah ke kiri.
Kuat medan E=i/(20) sehingga gaya pada elektron adalah F=-eE= -ie/(20)
Q 106  C  1
Untuk rapat muatan maka diperoleh :    2 dan  9 x109
A 2 m  4 0
F = -i 4,25 x 10 –5N
b. Bila elektron dilepas maka ia akan bergerak dengan kecepatan tetap yaitu :
a = F/m = -i4,25 x1025 m/s2
Karena kecepatan awal v0 = 0 dan x = 10 cm = 0,1 m, maka
v2 = v02 + 2 ax = 2 ax

sehingga diperoleh, v  3 x 10 12 m/s


Bola Bermuatan
Misalkan diambil sebuah bola terbuat dari bahan isolator dengan jari-jari R.
Bola ini mempunyai muatan yang tersebar merata di dalam bola isolator
tersebut
Karena muatan tersebut merata dalam bola, rapat muatan dalam bola adalah :

Q Q 3Q
  
V 3  R3 4 R3
4
Sehingga jumlah muatan dalam bola pada jarak r dari pusat

4 
q  V     r 3 
3 
Pada permukaan Gauss
 
d A  rdA
ˆ dan E  rE
ˆ
Dengan demikian integral permukaan pada Gauss dapat ditulis sebagai :
 
    ˆ  ˆ   2
E dA Er rdA E ( 4 r )
S
Dengan mensubstitusi kedalam hukum Gauss, maka diperoleh :
  (4 / 3) r 3 4 r 3
S E  dA E (4 r )    0  3 o 
2

r
    E (r ) 
3 0
atau
3Q
E (r ) 
Q r
dimana 
4 0 R3 4 R3

Untuk medan diluar bola, kita pandang titik Q di luar bola dan berjarak r
dari pusat bola
  Q
    ˆ  ˆ   
2
E dA Er rdA E ( 4 r )
S
0
Dengan demikian diperoleh:

Q 1
E (r ) 
4 0 r 2
TAMAT

Anda mungkin juga menyukai