LISTRIK STATIS:
•Besarnya gaya tersebut berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua
muatan.
•Gaya antara dua titik muatan bekerja dalam arah sepanjang garis penghubung yang
lurus.
•Gaya tarik menarik bila kedua muatan tidak sejenis dan tolak menolak bila kedua
muatan sejenis.
q1 q 2
F k 2 Hukum Coulomb
r
1
k 9,0 10 9 Nm 2 / c 2
4 0
0= konstanta permitivitas ruang hampa = 8,854187818 x 10-12 C2/Nm2.
Gaya listrik adalah besaran vektor, maka Hukum Coulomb bila dinyatakan dengan notasi
vector menjadi :
X
q q1 r12 2 F 12
1 q1q2
F 12 rˆ F 21
4 0 r12 2 12
r1 r2
Y
Contoh 1 :
Muatan titik q1 dan q2 terletak pada bidang XY dengan koordinat berturut-turut(x1,x2) dan
(x2,y2), tentukanlah :
a. Gaya pada muatan q1 oleh muatan q2
b. Gaya pada muatan q1 oleh muatan q2
Jawab :
a. Gaya pada muatan q1 oleh muatan q2 r 12 r1 r2 ( x1 x 2 )iˆ ( y1 y 2 ) ˆj
r12 r 12 r1 r2 ( x1 x 2 ) 2 ( y1 y 2 ) 2
F 12
1 q1 q 2
rˆ12 r 12 ( x1 x 2 )iˆ ( y1 y 2 ) ˆj
4 0 r12 2 rˆ12
r 12 ( x1 x 2 ) 2 ( y1 y 2 ) 2
q1 q 2 ( x1 x 2 )iˆ ( y1 y 2 ) ˆj
F12
4 0 ( x x ) 2 ( y y ) 2 2
3
1 2 1 2
b. Gaya pada muatan q2 oleh muatan q1
1 q 2 q1 r 21 r2 r1 ( x 2 x1 )iˆ ( y 2 y1 ) ˆj
F 21 rˆ21
4 0 r21 2
r21 r 21 r2 r1 ( x 2 x1 ) 2 ( y 2 y1 ) 2
r 21 ( x 2 x1 )iˆ ( y 2 y1 ) ˆj
rˆ21
r 21 ( x 2 x1 ) 2 ( y 2 y1 ) 2
q 2 q1 ( x 2 x1 )iˆ ( y 2 y1 ) ˆj
F21
4 0 ( x x ) 2 ( y y ) 2 2
3
2 1 2 1
F 12 F 21
Prinsip Superposisi
Secara matematik, prinsip superposisi tersebut dapat dinyatakan dengan mudah sekali
dalam notasi vektor. Jadi misalnya F12 menyatakan gaya antara q1 dan q2 -tanpa adanya
muatan lain disekitarnya, maka menurut Hukum Coulomb,
qq
F 12 k 1 22 rˆ12
r12
Begitu pula interaksi antara q1 dan q3 tanpa adanya muatan q2,
dinyatakan oleh :
qq
F 13 k 1 32 rˆ13
r13
Maka menurut prinsip superposisi dalam sistem q1, q2 dan q3, gaya total yang dialami q1
tak lain adalah jumlah vector gaya-gaya semula :
qq qq
F 1 F 12 F 13 k 1 22 rˆ12 k 1 32 rˆ13
r12 r13
Contoh 2 :
Tiga buah muatanmasing-masing q1 = 4 C pada posisi (2,3), q2 = -2 C pada posisi(5,-1) dan
q3 = 2 C pada posisi (1,2) dalam bidang x-y. Hitung resultan gaya pada q2 jika posisi
dinyatakan dalam meter.
Jawab :
q2 q1 q2 q3
r21 r2 r1 (5iˆ ˆj ) (2iˆ 3 ˆj ) (3iˆ 4 ˆj )meter F2 F21 F23 k rˆ k
2 21
rˆ
2 23
r21 r23
r21 r21 (3 (4) ) 5 meter
2 2
Medan adalah suatu besaran yang mempunyai harga pada tiap titik dalam ruang. Atau
secara matematis, medan merupakan sesuatu yang merupakan fungsi kontinu dari posisi
dalam ruang.
“Vektor gaya Coulomb yang bekerja pada suatu muatan yang kita
lewatkan pada suatu titik dalam medan gaya ini”, dan dinyatakan
sebagai E(r). dalam bentuk matematis :
1 q
E (r ) 2 rˆ
4 0 r
harus diingat
Muatan sumber q berupa muatan titik terletak pada vektor posisi r’, sedang titik p pada
posisi r. Posisi relatif p terhadap muatan sumber adalah (r-r’), vektor satuan arah SP
adalah '
(r r )
'
r r
Atau
'
1 q(r r )
E (r )
4 0 ' 3
r r
Kuat Medan Listrik oleh Beberapa Muatan Titik
Jika sumber muatan berupa beberapa muatan titik yang berbeda besar dan posisinya,
maka kuat medan listrik resultan E (r )adalah penjumlahan masing-masing kuat
medan, dimana secara matematis dinyatakan sebagai
E (r ) E1 (r ) E 2 (r ) E 3 (r )
Bila ada N buah muatan titik sebagai sumber, dengan muatan sumber q1 yang masing-
masing berada pada jarak ri’, maka medan resultan pada vector posisi r adalah :
N
E (r ) E (r )
i 1
q q q
E (r ) k 12 rˆ1 k 22 rˆ2 ........... k n2 rˆn atau
r1 r2 rn
'
N
1 qi (r r i )
E (r )
4 0 ' 3
i 1
r ri
Contoh 3
Dua buah muatan berada pada bidang x-y dengan masing-masing
muatan q1 = 7 C pada pusat koordinat dan muatan q2 = 5 C terletak
pada sumbu x positif berjarak 0,3 meter dari pusat koordinat.
a. tentukan besar dan arah kuat medan listrik di titik P yang terletak pada sumbu y positif
yang berjarak 0,4 meter dari pusat koordinat.
b. Tentukan gaya yang dialami oleh muatan sebesar 2 x 10-3 C jika terletak di titik P.
Jawab :
E (r ) E1 ( P) E 2 ( P)
q q
E ( P) k 12 rˆ1 k 22 rˆ2
r1 r2
rˆ1 0, 4meter , r 21 r1 0, 4meter , r̂1 ˆj
0,3iˆ 0, 4 ˆj
2 2
r 2 (3iˆ 0, 4 ˆj )meter , r2 r2 0,5meter ,
1
rˆ2 (0,3i 0, 4 j )
5
a. Kuat medan di titik P oleh muatan q1 :
q
E1 ( P) k 12 rˆ1
r1
9 Nm
2
7 x106 C ˆ
= (9 x10 ) j 3,9 x105 ˆj N
2
C 2
(0, 4m) C
Kuat medan di titik P oleh muatan q2
q
E 2 ( P) k 12 rˆ2
r2
Nm2 5 x106 C 3 ˆ 4 ˆj (1,1iˆ 1, 4 ˆj )105 N
i
9
(9 x10 )
C 2 (0,5m)2 5 5 C
Kuat medan di titik P oleh muatan q1 dan q2 adalah :
E ( P) E1 ( P) E 2 ( P) (1,1iˆ 2,5 ˆj )105 N
C
E ( P) E ( P) (1,1x105 ) 2 (2,5 x105 ) 2 2, 7 x105 N
C
5
arah = arc tgn 2,5 x105 66 terhadap sumbu x positif
1,1x10
b. Gaya yang dialami oleh muatan sebesar 2x10-3 C jika diletakkan di titik P adalah :
F q E ( P ) 2 x103 C x(1,1iˆ 2,5 ˆj )105
Besar gaya :
2, 2x102 5,0 x102
2 2
F F = 5,5x102 N
Hukum Gauss
1 q 1 q
E dA 4 ˆ
r dA dA
0 r2 4 0 r 2 S
1 q q
( 4r 2
)
4 0 r2 0
Ternyata ada hubungan yang erat antara fluks listrik pada suatu
permukaan tertutup dengan muatan listrik yang berada dalam
permukaan tersebut
Ini yang dikenal dengan hukum Gauss, yaitu :
” jumlah garis gaya yang keluar dari suatu permukaan tertutup sebanding
dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh permukaan tetutup
tersebut per 0
q
Ed A i
S i 0
Pemakaian Hukum Gauss
a. Pelat Tipis Bermuatan
Bila kita mempunyai selembar pelat tipis dengan luas yang cukup
besar diberi muatan +Q yang tersebar secara homogen pada pelat
tersebut maka rapat muatannya adalah
Q
A
Untuk menghitung kuat medan E pada jarak r, digunakan hukum Gauss :
E dA (i E) (i dA) EdA EA
s s
ˆ ˆ
s
Q Q 3Q
V 3 R3 4 R3
4
Sehingga jumlah muatan dalam bola pada jarak r dari pusat
4
q V r 3
3
Pada permukaan Gauss
d A rdA
ˆ dan E rE
ˆ
Dengan demikian integral permukaan pada Gauss dapat ditulis sebagai :
ˆ ˆ 2
E dA Er rdA E ( 4 r )
S
Dengan mensubstitusi kedalam hukum Gauss, maka diperoleh :
(4 / 3) r 3 4 r 3
S E dA E (4 r ) 0 3 o
2
r
E (r )
3 0
atau
3Q
E (r )
Q r
dimana
4 0 R3 4 R3
Untuk medan diluar bola, kita pandang titik Q di luar bola dan berjarak r
dari pusat bola
Q
ˆ ˆ
2
E dA Er rdA E ( 4 r )
S
0
Dengan demikian diperoleh:
Q 1
E (r )
4 0 r 2
TAMAT