Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PROFIL PENGUSAHA MUDA SUKSES


DEA VALENCIA (BATIK KULTUR)

OLEH:
A. NUR HIKMAH
44418003

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK MEKATRONIKA

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

MAKASSAR

2020

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Allah SWT yang telah menolong hambanya

menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Karena tanpa pertolonga-Nya

mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat lebih memahami tentang wirausahawan.

Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang

dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan

terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah ini yang telah

banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah

ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah

ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Terimakasih.

Makassar, 16 Maret 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMANA SAMPUL .......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR . ............................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN . .......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang . .......................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah . ..................................................................................................... 3
C. Tujuan . ....................................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN . ........................................................................................................... 4

A. Profil Dea Valencia ..................................................................................................... 4


B. Kiat-kiat Kesuksesan Seorang Dea Valencia .............................................................. 6

BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 10

A. Kesimpulan ................................................................................................................. 10
B. Saran ........................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA. ................................................................................................................. 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti : pejuang, pahlawan,

manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah beranidan berwatak agung. Usaha,

berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau

pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurt

Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat

mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyususn operasi untuk

mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.

Dalam lampiran keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor

961/KEP/M/XI/1995, dicantukan bahwa :

a. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap dan perilaku

dan kemampuan kewirausahaan.

b. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan sesorang

dalam menangani usaha tau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,

meciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru

dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang

lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Mengelalui pengertian tersebut terdapat empat hal yang dimiliki oleh seorang

wirausahawan yakni:

a. Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan

menambahkan nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh

1
wirausahawan semata namun juga audiens yang akan menggunakan kreasi

tersebut.

b. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang

diberikan. Semakin besar focus dan perhatian yang diberikan dalam usaha

ini maka akan mendukung proses kreasi yang akan timbul dalam

kewirausawaan.

c. Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yang

mungkin terjadi pada resiko keuangan, fisik dan resiko social.

d. Memperoleh penghargaan. Dalam hal ini penghargaan yang terpenting

adalah independensi atau kebebasan yang diikutu dengan kepuasan

pribadi. Sedangkan penghargaan berupa uang biasanya dianggap sebagai

suatu bentuk derajat kesuksesan usahanya.

Dalam menjalankan suatu usaha (wirausahawan ) seorang pelaku usaha harus

memiliki:

a. Skill (kemampuan)

Seorang pelaku usaha harus memiliki kemampuan untuk berwirausaha

karena kemampuan seorang pelaku usaha tidak akan mungkin bisa

berwirausaha dan kemampuan ini adalah modal utama yang harus dimiliki

dalam berwirausaha.

b. Tekad (kemauan)

Apabila seorang pelaku usaha telah mempunyai kemampuan tapi tanpa

ada tekad (kemauan yang kuat) untuk berwirausaha maka kemampuan

berwirausaha itu akan sia-sia karena tidak dapat tersalurkan.

2
c. Modal

Modal merupakan aspek yang sangat menunjang dalam hal memulai dan

menjalankan suatu usaha disamping mempunyai kemampuan dan tekad.

d. Target dan Tujuan

e. Seorang pelaku usaha apabila ingin menjalankan suatu usaha maka harus

bisa menentukan target dan tujuan pemasarannya. Karena apabila target

dan tujuan tidak terencana maka usaha yang akan dijalankan tidak

mungkin dapat bertahan lama.

f. Tempat

Tempat berwirausaha merupakan aspek yang harus dimiliki karena sangat

menunjang dalam hal wirausaha dan bisa menjadikan suatu bahan

pertimbangan oleh konsumen mengenai wirausaha yang sedang

dijalankan.

Berdasarkan pengertian dari wirausaha dan kewirausahan tersebut, seorang Dea

Valencia mampu membuktikan dirinya dimata dunia dengan karya Batik Kulturnya

dan menjadikannya pengusaha diusainya yang masih terbilang muda.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana profil Dea Valencia yang terkenal sebagai pengusaha muda di

Indonesia?

2. Bagaimana kiat-kiat seorang Dea Valencia?

C. Tujuan

1. Sebagai contoh inspirasi dalam memulai suatu usaha baru

2. Menjadi gambaran dalam berwirausaha bagi pemula wirausaha

3. Mengembangka jiwa berwirausaha bagi mahasiswa

4. Untuk memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Profil Dea Valencia

Dea Valencia adalah pengusaha muda sekaligus pendiri Batik Kultur. Perempuan

kelahiran Semarang, 14 Februari 1994 ini mengawali perjalanannya dengan

berdagang Batik Lawas milik ibunya. Sejak kecil, Dea memang sudah dikenalkan

dengan Batik. Dea mengerti betul tentang proses pembuatan Batik Tulis dari hulu ke

hilir. Berawal dari satu orang penjahit di sudut rumahnya, kisah Batik Kultur

dimulai. Tidak hanya dari berjualan Batik, ia kerap membaca buku yang berkaitan

dengan Batik. Sejak itulah, ia mulai jatuh cinta pada Batik dan muncul ide untuk

berjualan baju dari Batik Lawasan. Batik Kultur bermula dari keinginan Dea memiliki

4
baju cantik seperti yang ia mau. Meskipun tidak bisa beli baju yang ia inginkan, Dea

terpikir untuk mengunting-gunting Batik Lawas dan kemudian dijahit dengan model

yang diinginkan. Dea sendiri yang mendesain produk Batik Kultur. Karena tak bisa

menggambar, Dea mengandalkan imajinasi lalu ditransfer ke seorang juru gambar

kepercayaannya. Meski dalam proses mendirikan batik kultur ini dea pernah

mengalami rugi Rp70 juta karena ditolak investor.

Pada tanggal 23 Maret 2019 tidak akan telupakan bagi Dea Valencia. Saat itu,

untuk pertama kalinya, ia mempersembahkan peragaan busana Batik Kultur hasil

kerja keras rekan-rekannya para pekerja difabel dan nondifabel. Bertempat di Kaca

Coffe & Eatery, sudirman , Jakarta Pusat. Dea menyuguhkan tema “Behind The

Seams” (Dibalik Jahitan) sekaligus menandai pembukaan gerai Batik Kultur di Jakarta

yang terletak di Kaca Coffe & Eatery tersebut. Kehadiran pemerempuan ini, industri

fashion sejak awal memang sudah menarik perhatian. Ketika mengembangkan Batik

Kultur delapan tahun lalu, saat masih berusia 17 tahun, Dea sudah mencuri perhatian

dengan pilihan desai batik yang unik. Selain itu, ia juga dikenal gigih mendorong para

penyandang disabilitas untuk turut dalam proses kreatifnya.

Tentang hal itu, putri pasangan Ariyani utoyo dan Iskiworo Budiarto ini

mengatakan, semua adalah proses panjang dari pembelajaran yang didapatkannya dari

hari ke hari. Dea merasa sekolah telalu cepat, sehingga ketika kawan-kawannya masih

asyik bermain, ia sudah serius menata pekerjaan. Kini, giliran teman-temannya

memasuki dunia kerja, Dea sudah sampai tahap memantapkan pekerjaan dengan

berbagai idealisme yang sempat tertunda. Seperti idealisme memperkerjakan kalangan

disabilitas, bainya membutuhkan keyakinan besar bahwa mereka mampu. Ia

berkeyakinan, para penyandang disabilitas pasti memiliki semangat juang tinggi

5
melebihi dugaan banyak orang. Dea memulai memperkerjakan hanya tiga penyandang

disabilitas. Lambat laun bertambah teus hingga sekarang mencapai lima puluh orang.

Dea menganggap mereka seperti karyawan lainnya yang normal. Para penyandang

disabilitas tersebut memiliki tugas yang berbeda-beda.

Batik Kultur yang dikelola oleh Dea Valencia tahap demi tahap berkembang,

meski 50 % dari sekitar 120 pekerjanya dalah penyandang disanbilitas, jumlah

produksinya tidak berkurang. Sekarang, selain memiliki 120 pekerja, pihaknya juga

menjalin kemitraan di Pekalongan, sragen, Solo,Cirebon, dan Jepara (tenun). Setiap

kemitraan tersebut memperdayakan kurang lebih 30-40 pekerja.

Lima kemitraan tersebut berhasil memproduksi ribuan lembar kain batik setiap

tahun. Dengan rentang harga dari Rp400.000 ribu sampai Rp2.000.000, Batik Kultur

telah di ekspor ke Norwegia, Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Australia, Singapura,

dan Hongkong. Focus utama Dea Valencia untuk pemasarannya masih fokus

mengembangkan pasar yang ada di Indonesia karena pasarnya masih sangat besar

untuk d-explore.

B. Kiat-Kiat Kesuksesan Seorang Dea Valencia

1. Mengorbankan banyak waktu untuk hangout.

Masa muda seharusnya masa penuh kesenangan, fully have fun. Bagi Dea cukup

atau tidak waktu untuk bersenang-senang tergantung prioritas, bukan berarti sama

sekali meninggalkan waktu untuk fun.

6
2. Memiliki ‘mimpi’.

Dea sangat berkeininginan memiliki the best future, masa depan yang terbaik.

Pada mulanya ia berusaha jualan batik adalah untuk bekal biaya kuliah ke luar

negeri. “Tapi Tuhan berkehendak lain, dan Batik Kultur berkembang seperti

sekarang”, paparnya.

3. Sangat mementingkan data.

Batik Kultur mengimplementasikan suatu bisnis proses, dengan melakukan

maping customer secara detail. Ia yang kuliah di Teknologi Informasi,

memanfaatkan keahliannya itu untuk membuat data base yang komplit. Data yang

dimiliki, untuk ukuran pengusaha baru 20 tahun, sangat amazing. Ia punya data

customer base seperti nama, alamat, jenis kelamin, tanggal-tanggal berapa

sebulan/triwulan/semester/tahun, model paling sering dibeli, range harga, dan

data lainnya. Dengan data ini ia bahkan bisa menyimpulkan perbedaan ukuran

baju yang paling sering dibeli oleh pembeli kota Bandung dan Jakarta.

4. Disiplin pelayanan.

Dea menerapkan disiplin yang ketat untuk memberikan pelayanan kepada

customer. Ada admin yang khusus menjawab pertanyaan via Facebook.

Alasannya, agar fanpage di Facebook-nya kian ramai. Ia mengibaratkan online

shop seperti halnya restoran, kalau restoran tampak penuh orang justru akan

masuk karena berarti banyak orang suka. Online shop yang trafik-nya ramai,

banyak yang komen, orang akan lebih tertarik.

5. Menyukai self challenge.

7
Dea suka menantang diri sendiri untuk mencapai target tertentu. Kenapa? Karena

ia merasa tidak punya bos yang memerintah untuk mencapai target ini, target itu,

makanya ia sendiri yang harus menantang dirinya sendiri.

6. Kualitas produk sangat dijaga.

Caranya dengan memiliki track record pembuat baju yang selalu ditempel di

hasil karyanya. Bagi Dea produksi batik bukan hal yang sederhana. Dalam

pengerjaannya melibatkan banyak orang/pegawai. Ada yang khusus pasang

kancing, membuat lobang kancing, yang menjahit, sampai dari awal yang

memotong kain. Nah tiap produk ada nama-nama si pembuat itu, gunanya agar

kalau ada faulty (kesalahan) di bagian tertentu, bisa dicari siapa yang membuat.

Dengan itu dan bisa diperingatkan secara lebih spesifik kepada si pegawai.

7. Menerapkan kebijakan harga yang stabil, menghindari diskon.

Dea menerapkan kebijakan harga yang reasonable. Ia berpendapat ini akan lebih

baik daripada memasanag harga 1 juta tapi orang beli saat diskon 70 persen. Dea

tidak ingin customer-nya punya habit seperti itu. Apalagi ke depan ia tidak akan

mengandalkan online shop lagi, tapi membuka pula toko. Bulan Februari ini, ia

akan membuka toko pertamanya di ‘darat’ di kota Semarang, kota kelahirannya.

8. Giving back to society.

Memberikan timbal balik ke masyarakat. Ini hal yang terpenting dari seorang Dea

Valencia, karena karyawan-karyawannya sebagian adalah para disable. Ia

mempekerjakan karyawan yang misalnya tidak punya kaki tapi tangannya masih

bisa kerja. Penjahitnya ada enam yang tuna rungu dan tuna wicara.

8
Pertimbangannya? “Giving back to society (timbal balik kepada masyarakat),”

terang Dea. Kepada mereka diperlakukan manusiawi dan saling hormat. Mereka

pun sering diajak jalan-jalan.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dea Valensia, pengusaha muda kelahiran semarang yang mempunyai produk

fashion yang menonjolkan kebudayaan Indonesia. Bergerak dengan media fashion

dengan menggunkan kain batik sebagai ciri khasnya dan sebagi penerus usaha

yang telah dikembangkan terlebih dahulu oleh orang tuanya. Dengan bebekal ilmu

diusianya 17 tahun dia berhasil mendirikan Batik Kultur yang menyita perhatian

Warganet dengan model-model fashion yang berbeda dari yang lainnya. Dengan

mempunyai beberapa mitra, Dea berhasil menembus pasar Internasional dan

sampai sekarang omset yang dihasilkannya sangat memuaskan. Dea merupakan

sosok yang sangat menginspirasi warganet karena berhasil memperkerjakan

penyandang disibilitas sebanyak 120 orang. Walaupun diusianya yang masih

tebilang muda tapi Dea sanggup mendirikan usaha yang membatu perekonomian

masyarakat meski Dea menghadapi cobaan dan tangtangan tetapi Dea selalu

beroptimis bahwa suksen butuh proses.

B. Saran

Untuk penyempurnaan pembuatan makalah kedepannya, saya mengharapkan

adanya saran dari semua pihak baik dosen maupun seluruh mahasiswa yang

membaca makalah kewirausahaan ini terhadap kekurangan yang terdapat pada

makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://swa.co.id/youngster-inc/entrepreneur-youngsterinc/dea-valencia-di-balik-

jahitan-batik-kultur

https://banyumasnews.com/85608/8-tips-sukses-sejak-muda-ala-dea-valencia/

https://swa.co.id/youngster-inc/entrepreneur-youngsterinc/dea-valencia-di-balik-

jahitan-batik-kultur

https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3924460/sosok-inspiratif-dea-valencia-

pengusaha-muda-pemilik-batik-kultur

11

Anda mungkin juga menyukai