Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

“ FAKTOR UTAMA YANG MENENTUKAN WOMEN DAN


HOME ENTERPRENEURSHIP “

Disusun Oleh Kelompok 2 :


1. Eka Samawati 20.15.010
2. Fitri Khairunisa 20.15.011
3. Gina Irmayani 20.15.012
4. Gusti Devita Rosa 20.15.013
5. Herliza Febriyanti 20.15.014
6. Hesty Afriana 20.15.015

Dosen pengampu : Haryati Astuti, S.Sit

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HUSADA
GEMILANG TEMBILAHAN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dari mata kuliah
Asuhan kebidanan Komunitas II dengan judul Peran Serta Masyarakat . Dalam
mengerjakan tugas ini, kami banyak memperoleh bantuan serta bimbingan dari
Dosen kami. Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Madinah, S.ST., M.Kes
selaku Dosen mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas II yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami
dan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pengerjaan makalah ini hingga
selesai.
Kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kesalahan di dalamnya. Karena kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan makalah
kami.Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami umumnya dan
khususnya bagi pembaca.

Tembilahan, September 2022

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar
....................................................................................................................................
i

Daftar isi
....................................................................................................................................
ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar belakang...................................................................................................
1
B. Rumusan masalah.............................................................................................
1
C. Tujuan...............................................................................................................
2

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Potensi dan tantangan Wanita sebagai enterprenuership


B. Karakteristik usaha Wanita enterprenuership
C. Potensi home business
D. Mengelola home business pelayanan kebidanan komplementer akupresur

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................................
12
B. Saran.................................................................................................................
12

DAFTAR PUSTAKA
....................................................................................................................................
13

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bisnis adalah suatu organisasi yang menghasilkan dan menjual product
atau jasa yang dibutuhkan konsumen pada tingkat keuntungan tertentu.
Sedangkan home base demtrepreneur adalah usaha yang kita lakukan dengan
berbasis di rumah, bisnis rumahansebenarnya membutuhkan waktu yang
banyak untuk mengembangkannya. Dalam hal terebut sang pemilik
(pembisnis) tidak perlu menyewa tempat lain untuk dijadikan lokasi bisnis,
bahkan pemilik bisnis tidak harus memiliki property tertentu.
Women Enterpreneur adalah perempuan pengusaha, perempuan yang
terjun didunia wirausaha dalam skala kecil maupun skala besar. Di Indonesia
tidak jauh berbeda,karena isu gender tetap menjadi satu permasalahan sendiri.
Wanita telah memulai usahamandiri atau bisnisnya dalam usaha membantu
perekonomian keluarga. Wanita saat ini tidak hanya menjadi penonton di
dunia bisnis, namun turut berperan memajukan perekonomian Negara.
Wanita-wanita pengusaha terbukti mampu bersaing dengan kolegaprianya
mengembangkan diri dan perusahaannya. Banyak wanita tangguh yang
mampuberbicara dalam pentas global.
Peran wanita pengusaha semakin penting dalam menggerakkan ekonomi.
Sebanyak 40-50persen bisnis di pasar-pasar yang sedang berkembang dimiliki
oleh kaum wanita. Hal inimenunjukkan bahwa wanita memiliki daya dan
penting dalam perkembangan ekonomi, danharus terus ditingkatkan.
Berdasarkan pada data dari Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia diketahui
bahwa saat ini terdapat lebih dari 400.000 orang pengusaha wanita sektor
formal memimpin usaha mulai dari unit usaha kecil, menengah, hingga
perusahaan besar. Namun, masih banyak wanita yang sebenarnya mampu
lebih mengembangkan kemampuan wirausahanya,hanya saja banyak yang
tersandung kendala.
Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak
(KPPPA), salah satu kendala utama yang menyebabkan wanita enggan
memulai berwirausaha adalah keterbatasaninformasi. Keterbatasan informasi

1
dan pengalaman membuat wanita kurang percaya diri untukmau bergerak dan
berwirausaha. Termasuk pula kekurangan profil untuk dicontoh,
terbatasnyaakses untuk pendidikan keuangan, serta kepercayaan diri untuk
memulai dan mengembangkan usaha mereka sendiri. Problem ini memerlukan
upaya yang besar dari berbagai pihak, seperti bank untuk membantu
mengedukasi dan mengajak wanita agar mau berwirausaha.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan penulis terapkan sebagai berikut:

1. Bagaimana potensi dan tantangan Wanita sebagai enterprenuership?


2. Bagaimana karakteristik usaha Wanita enterprenuership?
3. Bagaimana potensi home business?
4. Bagaimana home business pelayanan kebidanan komplementer akupresur?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari perumusan masalah diatas sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui potensi dan tantangan Wanita sebagai enterprenuership
2. Untuk mengetahui karakteristik usaha Wanita enterprenuership
3. Untuk mengetahui potensi home business
4. Untuk mengetahui home business pelayanan kebidanan komplementer
akupresur

2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Potensi Dan Tantangan Wanita Sebagai Enterprenuership


1. Wirausaha
Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang
menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian
demi mencapai keuntungan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi
peluang yang signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya
yang diperlukan sehingga sumber-sumber daya itu bisa di
kapitalisasikan. (Safitri Tria Yulius dan Hatammimi Jurry. 2021)
Seorang wirausahwan harus memiliki kemampuan yang kreatif dan
inovatif dalam menemukan dan menciptakan berbagai ide. Setiap
pikiran dan langkah wirausahawan adalah bisnis. Bahkan, mimpi
seorang pebisnis sudah merupakan ide untuk berkreasi dalam
menemukan dan menciptakan bisnis-bisnis baru. (Safitri Tria Yulius
dan Hatammimi Jurry. 2021)
2. Wanita sebagai wirausaha
Wanita wirausaha dapat didefinisikan sebagai wanita atau
sekelompok wanita yang memulai, mengatur dan mengoperasikan
perusahaan bisnis. Banyak wanita yang terjun kedalam bidang bisnis.
Alasan mereka menekuni bidang bisnis ini didorong oleh faktor-faktor
antara lain, ingin memperlihatkan kemampuan prestasinya, membantu
ekonomi rumah tangga, frustasi terhadap pekerjaan sebelumnya dan
sebagainya. (Safitri Tria Yulius dan Hatammimi Jurry. 2021)
Dua kriteria wanita wirausaha yaitu berdasarkan pada keterikatan
pada cita-cita kewirausahaan dan peran gender secara konvensional.
Empat tipe wirausaha diidentifikasi berdasarkan kriteria wanita
wirausaha, yaitu:
a. Semuanya berkompeten pada mimpi kewirausahaan dan berfikir
konvensional tentang peran gender. Mereka cenderung terlibat
dalam sebuah aktivitas yang biasa disebut sebagai “pekerja wanita”
yang terpaksa untuk berbisnis karena kebutuhan ekonomi.

3
b. Wirausaha lokal menunjukan sedikit minat pada cita-cita
kewirausahaan dengan berpegangan pada opini konvensional
tentang peran gender. Mereka terlibat dalam aktivitas yang
biasanya disebut dengan “pekerja wanita” yang bertujuan untuk
mencari pengakuan diri dan ekspresi personal.
c. Inovator adalah wanita profesional yang berpegang teguh pada
cita-cita kewirausahaan dalam pencapaian diri melalui kesuksesan
dalam berbisnis. Wanita ini tidak setuju dengan peran gender
konvensional. Banyak dari wanita ini yang sebelumnya menerima
rintangan dalam karirnya di organisasi besar dan bertekad untuk
mengatasi rintangan melalui kepemilikan bisnis.
d. Wirausaha radikal tidak berpegang secara teguh dalam cita-cita
kewirausahaan atau percaya pada peran gender konvensional.
Wanita ini secara umum menyatakan dirinya sebagai bagian dari
pergerakan kewanitaan dan mereka berbisnis untuk meningkatkan
derajat wanita di masyarakat. (Safitri Tria Yulius dan Hatammimi
Jurry. 2021)

3. Potensi Dan Tantangan Wanita Sebagai Enterprenuership


Ada beberapa potensial yang menunjang berkembangnya perempuan
di dalam bidang usaha, yaitu:
a. Naluri perempuan yang berkerja lebih cermat, pandai mengamati
masa depan, menjaga keharmonisan, kerjasama dalam rumah
tangga dapat diterapkan dalam kehidupan usaha
b. Mendidik anggota keluarga agar berhasil di kemudian hari, dapat
dikembangkan dalam personel manajemen perusahaan
c. Faktor adat istiadat, dimana wanita memegang peranan dalam
mengatur ekonomi rumah tangga seperti di Bali dan Sumatera
Barat
d. Lingkungan kebutuhan hidup seperti jahit menjahit, menyulam,
membuat kue, aneka masakan, kosmetika, mendorong lahirnya

4
wanita pengusaha yang mengembangkan komoditi tersebut.
(Febrina Dian.2020).
Selain memiliki potensial, Wanita juga memiliki tantangan dalam
memulai suatu usaha yaitu :
1. Faktor kewanitaan
Sebagai seorang ibu rumah tangga ada masa hamil dan menyusui
sehingga agak mengganggu jalannya bisnis. Hal ini dapat diatasi
dengan mendelegasikan wewenang/tugas kepada karyawan/orang
lain. Tentunya pendelegasian ini mempunyai keuntungan dan
kerugian. Jalannya perusahaan tidak akan persis sama bila
dipimpin oleh pemilik sendiri, jadi ada dua kemungkinan, lebih
baik atau lebih buruk.
2. Faktor sosial budaya
Wanita sebagai ibu rumah tangga, bertanggung jawab penuh dalam
urusan rumah tangga. Bila anak atau suami sakit, ia harus
memberikan perhatian penuh, dan ini akan mengganggu aktivitas
usahanya. Jalannya bisnis yang dilakukan oleh wanita tidak
sebebas yang dilakukan laki-laki. Wanita tidak bebas melakukan
perjalanan ke luar kota, acara makan malam dan sebagainya.
Begitu juga dengan anggapan dan kebiasaan dalam suatu rumah
tangga bahwa suamilah yang memberi nafkah, suami yang bekerja,
maka sulit juga suatu usaha berkembang menjadi suatu usaha yang
besar.
3. Faktor emosional
Faktor emosional yang dimiliki wanita, disamping menguntungkan
juga bisa merugikan. Misalnya dalam pengambilan keputusan,
karena ada faktor emosional maka keputusan yang diambil akan
kehilangan rasionalitasnya. Juga dalam memimpin karyawan,
muncul elemen- elemen emosional yang mempengaruhi hubungan
dengan karyawan pria atau wanita yang tidak rasional lagi.

5
4. Faktor administrasi
Faktor administrasi yang berbelit merupakan satu faktor yang
sangat menghambat wanita dalam memulai membuka usaha.
Menurut penelitian dari Proyek Peningkatan Peran Usaha Swasta
(Private Enterprise Participation Project) tentang wanita pengusaha
di Indonesia pada tahun 2003 menyebutkan, fakta bahwa 35%
wanita mengalami kesulitan dalam memperoleh pinjaman.
5. Faktor Pendidikan
Faktor pendidikan merupakan salah satu faktor penghambat wanita
berwirausaha. Data yang diperoleh dari Biro Pusat Statistik
mengenai tingkat pendidikan yang diperoleh pengusaha profil
industri skala kecil dan kerajinan pada 2002 sangat mengecewakan
karena perbedaan tingkat pendidikan antara wanita dan pria sangat
timpang dan didominasi oleh kaum pria. (Armiati.2013)

B. karakteristik usaha Wanita enterprenuership


Ada beberapa karakteristik yang ditemukan pada wanita wirausaha, yaitu :
1. Wanita menganggap prioritas utama keberhasilan bisnis adalah
perumusan nilai perusahaan (misalnya: kejujuran, intergritas,
kesetiaan).
2. Pengusaha wanita tidak malu bertanya, dan mereka percaya banyak
yang bersedia membantu.
3. Sangat memperhatikan lingkungan kerja. Para wirausaha wanita tanpa
segan akan mengubah „ekositem‟ lingkungan kerja, jika mereka
merasa bahwa karyawan tidak dapat bekerja dengan nyaman.
Sebaliknya wirausaha pria menganggap kenyamanan lingkungan kerja
sebaiknya tidak boleh mempengaruhi tingkat produktifitas.
4. Wirausaha wanita cenderung menciptakan sistem dalam bisnisnya,
Sehingga dapat berjalan dengan lancar meski tanpa kehadirannya.
Sedangkan wirausaha pria selalu ingin andil utama dalam keberhasilan
maupun kehidupan binisnya. ( Maryasih Ni Luh Kerti.2021)

6
C. Potensi Home Business
Beberapa potensi dari bisnis rumahan yang menjadi alasan banyak pelaku
usaha memilih rumah sebagai pusat kegiatan bisnisnya, yaitu:
1. Menghemat biaya Modal
2. Mudah di control, Bisnis rumahan memiliki keunggulan dengan
kemudahan kontrol setiap saat karena jelas dapat mengontrol segala
sesuatu yang berkaitan dengan usaha hanya dari rumah
3. Bercengkrama dengan keluarga dengan menjalankan bisnis rumahan
maka dapat bercengkrama dengan keluarga dirumah. Banyak kasus
terjadi ketika seorang orang tua terlalu sibuk bekerja sehingga anak

terabaikan. (Latief Jamil. 2017) BELUM SELESAI,


KEKNYA YG INI SALAH JDI CARI LAGI
MATERINYA SAMPAI MATIII.

D. Home Business Pelayanan Kebidanan Komplementer Akupresur


Bidan memiliki peran sangat penting terhadap peningkatan kualitas ibu
dan anak, salah satunya pada pelayanan antenatal care (ANC), bidan diharapkan
dapat mengupgrade kompetensinya dalam memberikan layanan atau asuhan
secara komprehensif dan komplementer. Salah satu dalam pelayanan
komplementer yang dapat diberikan bidan kepada ibu hamil yakni melakukan
terapi akupresur. (Global Health Workforce Alliance,Kemenkes RI,2011)
Saat ibu hamil tidak bisa menyesuaikan postur tubuh dengan tepat maka
akan terjadi peregangan yang maksimal dan menyebabkan kelelahan dan pegal
diarea punggung bagian bawah sehingga timbul rasa sakit atau nyeri dibagian
bawah. (Aswitami & Mastiningsih,2018)
Peran bidan yang dapat dilakukan dari pengetahuan tentang terapi
komplementer diantaranya sebagai konselor, pendidik kesehatan, peneliti,
pemberi pelayanan langsung, koordinator dan sebagai advokat. Dalam mengelola
home business di pelayanan kebidanan guna mengurangi nyeri persalinan yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan khususnya bidan yaitu Asuhan sayang ibu,
dimana asuhan ini dengan prinsip saling menghargai budaya, kepercayaan dan

7
keinginan ibu. Salah satu asuhan sayang ibu yang diberikan yakini mengajarkan
teknik relaksasi dan akupresur guna mengurangi rasa nyeri.
Berbagai teknik komplenter diantaranya terapi pijat, relaksasi, yoga, dan
akupresur dimana sudah diteliti dan dikembangkan dalam mengatasi nyeri
punggung bawah pada ibu hamil (Wangeel,2011).
Akupresur ini merupakan bagian dari fisioterapi dimana teknik ini
diberikan dengan pemijatan dan stimulasi yang difokuskan pada titik tertentu pada
tubuh, sehingga sakit dan nyeri yang dirasakan akan berkurang. Hasil penelitian
menyatakan bahwa nyeri bagian punggung bawah dapat diatasi dengan terapi
akupresure dan manfaatnya terbukti selama enam bulan.
Akupresure menerapkan beberapa teknik pemijatan yakni pada teknik
pertama yaitu menekan, dimana penekanan ini dilakukan dengan ibu jari, telunjuk
dan jari tengah yang disatukan dalam kepalan tangan. penekanan ini dilakukan di
daerah keluhan nyeri agar mendeteksi jenis keluhan dan melancarkan aliran energi
dan darah. Pada teknik kedua yaitu memutar pada daerah pergelangan tangan atau
kaki yang bertujuan meregangkan dan merelaksasikan otot yang mengalami
ketegangan, teknik ketiga yakni adalah mengetuk, dimana mengetuk biasanya
melibatkan gerakan mengetuk-ngetuk titik- titik meridian organ. Biasanya dengan
menggunakan jari tengah, atau ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah yang
disatukan dan dilakukan setiap 2-3 detik sekali selama beberapa menit dan yang
terakhir teknik keempat yaitu menepu, menepuk digunakan untuk mendorong
aliran energi dan darah. caranya yakni dengan menepuk telapak tangan yang
terbuka sebanyak 5-10 kali pada berbagai meridian. Teknik yang terakhir adalah
menarik. Menarik dilakukan untuk menarik jari-jari tangan atau kaki dengan cara
diurut terlebih dahulu kemudian ditarik secara perlahan menggunakan jari jempol
dan telunjuk dengan tenaga yang pelan dan tidak secara mendadak.
Alat yang harus disiapka sebelum melakukan asuhan kebidanan komplementer
pada ibu hamil dengan teknik akupresure adalah sebagai berikut:
a. Baby oil atau minyak terapi yang lain seperti minyak VCO, Minyak biji bunga
matahari dll.
b. Pakaian massage
c. Tempat yang nyaman dan penerangan yang nyaman

8
d. Musik klasik atau musik yang menenangkan.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Untuk menjalankan bisnis unruk seorang women entrepreneur maupun
bagi yang menjalankan usaha home business, wirausaha perlu memahami apa
yang dimaksud kewirausahaan, karna bisnis women entrepreneur maupun
bisnis rumahan adalah salah satu ragamdari kewirausahaan.
kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
barudan berbeda.sebelum membuka bisnis pelaku usaha harus melihat seberapa
besar potensi yang dimiliki baik dalam diri sendiri maupun dari lingkungan
sekitar tempat untuk kegiatan bisnis

B. Saran
Berdasarkan hal ini, kami memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi institusi pendidikan
Dihatrapkan dengan adanya makalah ini atau bahan bacaan ini dapat
menambah kepustakaan dan tambahan pengetahuan mengenai faktor utama
yang menentukan women dan home enterpreneurship
2. Bagi mahasiswa
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat digunakan sabagai bahan
tambahan referensi mengenai faktor utama yang menentukan women dan
home entrepreneurship.

10
DAFTAR PUSTAKA

11

Anda mungkin juga menyukai