KEWIRAUSAHAAN
Tentang
“Men Preneour”
Dosen Pembimbing
Meci Nilam Sari, M.AB
Andrea Neldi
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………… .I
Daftar Isi …………………………………………………………….. II
BAB I Pendahuluan……………………………………………… I
1.1. Latar Belakang Masalah…………………………………. III
1.2 Perumusan Masalah……………………………………… III
1.3 Tujuan……………………………………………………. IV
BAB II Pembahasan Masalah……………………………….. V
2.1 Definisi dan Konsep Men Preneur………………………… V
2.2 Perbedaan antara Men Preneur dan Wirausahawan ……… VI
2.3 Karakteristik Men Preneur………………………………... VI
2.4 Tantangan menjadi Men Preneur…………………………. VII
2.5 Perbedaan Men Preneur dengan Women Preneur ………… IX
2.6 Men Preneur Terkenal …………………............................. X
BAB III Penutup…………………………………………………... XII
3.1 Kesimpulan………………………………………………. XII
3.2 Saran……………………………………………………….. XII
Daftar Pustaka………………………………………………………. XIII
BAB I
PENDAHULUAN
3.1 KESIMPULAN
Kontribusi gender: Men preneur menunjukkan adanya kontribusi yang
signifikan dari pria dalam dunia kewirausahaan. Mereka berperan sebagai
pemimpin, pencipta lapangan kerja, dan penggerak pertumbuhan ekonomi.
Potensi ekonomi: Men preneur memiliki potensi untuk menciptakan lapangan
kerja, memajukan inovasi, dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi melalui
ide dan usaha yang mereka ciptakan.
Peran model: Men preneur dapat menjadi peran model bagi pria lain yang
tertarik untuk terlibat dalam kewirausahaan. Mereka dapat mengilhami dan
memberikan panduan bagi individu-individu yang ingin memulai bisnis mereka
sendiri.
Tantangan dan peluang: Seperti halnya dengan setiap wirausaha, men preneur
juga dihadapkan pada tantangan seperti pembiayaan, persaingan, pengelolaan
risiko, dan lain sebagainya. Namun, mereka juga memiliki peluang untuk
mencapai kesuksesan, meraih kebebasan finansial, dan mewujudkan visi bisnis
mereka.
Diversitas: Penting untuk mengakui bahwa dunia kewirausahaan harus
mendorong inklusivitas dan kesetaraan gender. Dalam mengkaji men preneur,
penting juga untuk mempertimbangkan kontribusi dan tantangan yang dihadapi
oleh wirausaha perempuan dan mendorong perwakilan yang seimbang di semua
bidang.
3.2 SARAN
Melibatkan karyawan dan membangun budaya inovasi: Pengusaha perlu
melibatkan karyawan mereka dalam proses inovasi teknologi. Mendorong
kreativitas, memberikan kesempatan bagi ide-ide baru, dan menciptakan budaya
yang mendukung inovasi akan memotivasi karyawan untuk berkontribusi dalam
meningkatkan kinerja perusahaan dan menghadapi tantangan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Hisrich, R. D., Peters, M. P., & Shepherd, D. A. (2019).
Entrepreneurship (11th ed.). McGraw-Hill Education.
Baron, R. A., & Markman, G. D. (2003). Beyond social capital: The
role of entrepreneurs' social competence in their financial success.
Journal of Business Venturing, 18(1), 41-60.
Ahl, H., & Marlow, S. (2012). Exploring the dynamics of gender,
feminism, and entrepreneurship: Advancing debate to escape a dead
end? Organization, 19(5), 543-562.
Audretsch, D. B., & Thurik, A. R. (2004). A model of the
entrepreneurial economy. International Journal of Entrepreneurship
Education, 2(2), 143-166.
Brush, C. G., de Bruin, A., & Welter, F. (2009). A gender-aware
framework for women's entrepreneurship. International Journal of
Gender and Entrepreneurship, 1(1), 8-24.
Jennings, J. E., & Brush, C. G. (2013). Research on women
entrepreneurs: Challenges to (and from) the broader entrepreneurship
literature? The Academy of Management Annals, 7(1), 663-715.
Klyver, K., Nielsen, S. L., & Evald, M. R. (2013). Gender and
entrepreneurial networks. International Journal of Gender and
Entrepreneurship, 5(3), 227-244.