Oleh Kelompok 1 :
Fitriani 19.13.0064
Helmilawati 19.15.0133
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum wr.wb
Akhirnya tiada satu kata yang kami dapat berikan sebagai imbalan
selain mengucapkan terima kasih dan kami berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca. Dengan segala kesederhanaan tulisan
ini, kami tetap mengharapkan saran dan kritik demi penyempurnaan
makalah ini.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I ........................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................1
C. Tujuan ............................................................................................................ 2
PENUTUP .................................................................................................................. 12
A. Kesimpulan .................................................................................................. 12
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia usaha yang telah berkembang pesat dari tahun ke tahun ini, daya
saing semakin tinggi. Hal ini dipicu oleh semakin berkembangnya kebutuhan akan
barang dan jasa. Setiap pengusaha bersaing untuk menghasilkan produk terbaru dan
terbaik yang dibutuhkan oleh konsumen. Sehingga sebagai pengusaha, haruslah
mampu untuk berpikir kreatif agar usahanya tetap berkembang.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran dan rasa percaya diri untuk
membuka sebuah usaha sendiri. Sebagian besar masyarakat cenderung memiliki pola
pikir untuk hidup nyaman dengan bekerja sebagai pegawai/karyawan. Mereka tidak
sadar mengenai potensi apa yang dapat dikembangkan dan menghasilkan
pendapatan. Mereka kurang memahami bagaimana melahirkan sebuah peluang
usaha, karena mereka cenderung berpikir akan mengalami kerugian. Sehingga
mereka takut untuk memulai usaha sendiri.
Oleh karena itu, kita dituntut untuk mengenali bagaimana itu dunia usaha, hal-hal
apa saja yang harus dipersiapkan sebelum memulai usaha. Seorang pengusaha harus
mampu melihat dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada, serta harus berpikir
kreatif agar usaha yang dirintisnya dapat bersaing pada pasar.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Membaca Peluang pasar merupakan hal yang esensial yang wajib hukumnya bagi
seorang entrepreneur. Membaca peluang pasar tidak hanya dilakukan untuk bagi
seorang entrepreneur yang ingin memulai usahanya, namun sebagai pondasi saat kita
bergelut di dunia bisnis. Karena kelihaian dalam membaca peluang pasar tidak hanya
dilakukan untuk memulai suatu usaha, namun keahlian dalam membaca peluang usaha
ini juga harus dimiliki untuk mengembangkan usaha, melakukan segmentasi pasar,
maupun pada saat melakukan perluasan usaha. Namun seringkali, kemampuan
membaca peluang pasar ini seringkali tidak pas sasaran, sehingga apa yang telah
menjadi ekspektasi pada saat kita memulai usaha seringkali tidak tercapai. Pertama-
tama kita harus teliti dahulu konsep dari melihat peluang usaha. Apa yang kita inginkan
dari melihat peluang usaha atau peluang bisnis? Jenis bisnis atau usaha untuk kita
tekuni, benar. Apa yang kita cari dari usaha atau bisnis yang kita tekuni?
➢ Melihat
Membaca peluang pasar diibaratkan seperti seorang anak yang ingin membaca,
namun sebelum ia bisa membaca ia harus bisa melihat hal apa saja yang harus ia baca.
Dalam konteks membaca peluang pasar, maksud dari melihat disini adalah kita melihat
apa yang menjadi masalah dari fenomena-fenomena yang ada di sekitar kita dan siapa
yang mengalami masalah tersebut, yang kemudian kita cari celah agar kita dapat
menembus peluang di dalam celah-celah kecil tersebut.
➢ Mendengar
Mendengar dalam hal ini maksudnya adalah bagaimana kita mengetahui secara
langsung tentang kebenaran masalah yang terjadi di pasar. Mendengar disini juga
memiliki tujuan agar kita mengenal lebih dekat dengan konsumen, sehingga masalah
yang didapatkan lebih tepat sasaran.
➢ Membaca
Setelah kita melihat dan mendengar mengenai masalah yang terjadi, kemudian
semuanya kita baca perlahan tentang apa yang telah kita lihat dan dengar. Penting untuk
diingat, kita membaca bukan untuk menghafal, tetapi untuk memahami. Demikian juga
yang terjadi pada tahap membaca berikut ini, usaha kita tidak akan pernah sukses
apabila kita terpatok pada teori. Sebaliknya apabila kita memahami apa yang telah kita
lihat dan dengar, hasilnya akan lebih baik daripada kita menghafal.
Selain itu juga dalam tahap membaca ini, perlu diingat bahwa jangan ada satupun
poin yang terlewatkan untuk dibaca, dipahami, dan dianalisis. Karena seberapa kecilpun
poin yang telah dihasilkan, akan memiliki peranan yang cukup dapat diperhitungkan
dalam kesimpulan akhir yang dibuat.
➢ Menulis
Menulis adalah tahap terakhir dari keempat hal yang dilakukan oleh seorang anak
kecil kita ia akan mempelajari hal baru. Setelah kita melihat, mendengar, dan membaca
, kita perlu untuk menuangkan semua analisis yang telah diambil dalam tahap membaca.
Semua poin harus tertuang baik-baik di dalam sebuah tulisan yang kemudian akan
menjadi tolak-ukur atau pegangan yang akan menuntun kita saat kita benar-benar terjun
dalam mengaplikasikan semua itu.
Sebelum anda memulai usaha, anda juga harus mempertimbangkan hal penting
dalam memulai usaha. Seperti :
1. Jenis usaha
2. Jenis produk
3. Target konsumen
4. Lingkungan
5. Legalitas
6. Beresiko kecil
7. Modal
Untuk masuk ke dalam dunia usaha, seseorang harus memiliki jiwa wirausaha.
Cara memasuki dunia usaha yang pertama adalah dengan merintis usaha baru
(starting). Metode ini terwujud dalam pembentukan dan pendirian usaha baru dengan
menggunakan modal, ide, organisasi, manajemen. Karena bermula dari diri sendiri,
maka pembahasan mengenai metode ini adalah yang paling luas. Secara umum, ada
3 (tiga) bentuk usaha baru yang dapat dirintis yaitu:
1. Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), bentuk usaha yang dimiliki dan
dikelola sendiri oleh seseorang.
2. Persekutuan (partnership), suatu kerjasama (asosiasi) dua orang atau lebih yang
secara bersama-sama menjalankan usaha bersama.
2. Kemampuan mengorganisir
3. Kreatif
3. Sebanyak 11% dari wirausaha yang disurvei memulai usaha untuk memenuhi
peluang pasar, sedangkan 46% lagi karena hobi.
1. Keberanian
2. Teknologi
3. Produk Knowledge
Bangun jalur distribusi memiliki arti bahwa setiap usaha yang dibuat membutuhkan
wadah untukproses pemasarannya, sehingga dibutuhkan jalur distribusi agar usaha
tetap berjalan stabil bahkan semakin maju.
Hal pertama yang dilakukan dalam memulai bisnis adalah dengan mengumpulkan
pelanggan sebanyak-banyaknya, selanjutnya adalah tahap berusaha untuk
mendapatkan kepercayaan dari pelanggan. Kepercayaan tersebut sangat penting
karena berpengaruh terhadap eksistensi serta kestabilan dalam produksi
• Konsumen Tetap
Konsumen yang tetap merupakan suatu tolak ukur terhadap keberhasilan suatu usaha.
Konsumen yang tetap erat kaitannya dengan cara menjaga kepercayaan agar tidak
berpindah ke produk yang lain.
Tempat usaha yang strategis adalah tempat untuk melakukan usaha yang
memperhatikan pemilik usaha dan calon-calon pelanggannya
Dengan mendirikan usah sendiri tentunya sama seperti berkerja dikantoran yang
terpaku pada jam kerja, dengan menjadi pengusaha dapat dengan bebas mengatur
waktu kerja. Waktu kerja dapat di atur sesuai kebutuhannya saja dan juga
berkeuntungan memiliki waktuyang lebih banyak dengan keluarga.
Dengan menjadi seorang pengusaha dapat membuat pemikiran menjadi lebih dewasa
dan mandiri. Karena pengusaha tidak mengikuti peraturan, melainkan yang membuat
kebijakan.
C. Belajar Meniru
Sebelum belajar meniru bisnis kompetitor alangkah baiknya untuk melakukan proses
pengamatan. Setelah memiliki pengetahuan yang cukup tentang suatu produk, maka
langkah selanjutnya adalah meniru. Namun, harus dipahami tentang aspek yuridis
terlebih lagi jika pesaing sudah memiliki hak paten atau daftar untuk produknya. Maka
meniru tanpa keprofesionalisme bisa mengakibatkan fatal karena akan dicap peniru,
plagiat bahkan bisa dengan kata pencuri ide.
Maka, dalam meniru, perhatikan tentang etika dan hukum yang berlaku. Ada beberapa
hal yang bisa Anda tiru seperti;
• Prinsip usaha
• Sistem manajemen
• Pola kerja
• Proses produksi
• Strategi pemasaran
• Standar pelayanan
• Mentalitas
Namun, dilarang untuk meniru logo, merk serta hal lain yang dilindungi oleh hukum.
Dengan melakukan Amati dan Tiru, sudah bisa menghemat waktu, energy dan dana
untuk menemukan ide baru.
D. Bentuk-bentuk usaha
1. Bidang Produksi
Bidang produksi merupakan salah satu bidang usaha yang bisa kita lakukan.
Bidang produksi itu bisa dilihat dari kegiatan usahanya. Apabila sebuah usaha
itu mengelola bahan mentah menjadi bahan jadi maka itu yang di sebut produksi,
termasuk di antaranya pengusaha pengrajin. Mereka adalah termasuk pada
bidang usaha produksi. Dalam laporan keuangan untuk bidang ini biasanya ada
pos atau perkiraan persediaan awal dan persediaan akhir serta memiliki satu
kelompok jurnal keuangan yang disebut barang dalam proses.
2. Bidang Perdagangan
Sama seperti bidang produksi, bidang perdagangan juga masuk sebagai salah satu
bidang usaha yang juga terpisah. Perdagangan dapat dilihat dari kegiatan
usahanya dalam memperoleh barang. Bila bidang produksi, barang di peroleh
dengan mengelola bahan baku menjadi bahan jadi, maka kelompok bidang
perdagangan memperoleh produk dari barang jadi yang dijual kembali. Biasanya
suplier adalah salah satu tempat mereka memperoleh barang yang akan dijual.
3. Bidang Jasa
Bidang Jasa juga termasuk salah satu dari dari kelompok bidang usaha. Untuk
mengetahui jenis bidang ini dapat dilihat dari produk yang mereka jual. Apabila
mereka menjual produk non fisik maka itu disebut bidang jasa, contohnya seperti
servis televise atau servis kulkas dan AC.
E. Waralaba (franchise)
Waralaba atau biasa disebut dengan franchise yaitu badan usaha atau
perorangan (franchisee) yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau
menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang
dimiliki franchisor dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan dan atau penjualan
barang dan jasa.
PENUTUP
Kesimpulan
• Peluang bisnis adalah momen terciptanya kesempatan bagi seseorang untuk
menawarkan jasa atau barang untuk mencapai tujuan yang dimilikinya.
• Mencari peluang pasar dengan cara ; melihat, mendengar, membaca dan menulis.
• Memulai usaha yang harus di pertimbangkan sebelumnya, yaitu ; Jenis usaha, Jenis
produk, Target konsumen, Lingkungan, Legalitas, Beresiko kecil, Modal.
• Merintis usaha baru dengan cara pembentukan dan pendirian usaha baru dengan
menggunakan modal, ide, organisasi, manajemen.
• Belajar meniru bisnis adalah dengan cara melakukan proses pengamatan. Setelah
memiliki pengetahuan yang cukup tentang suatu produk, maka langkah selanjutnya
adalah meniru.
• Bentuk-bentuk usaha, diantaranya ; Bidang Produksi, Bidang Perdagangan, Bidang
Jasa.
• Waralaba atau biasa disebut dengan franchise yaitu badan usaha atau perorangan
(franchisee) yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak
atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki
franchisor dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan dan atau penjualan barang
dan jasa.
DAFTAR PUSTAKA
https://muhammadghazali.files.wordpress.com/2008/04/10-03-2008-merintis-usaha-
baru-dan-model-pengembangannya.pdf
http://www.dynamicbusiness.com/