Anda di halaman 1dari 17

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

Kewirausahaan Rusdiana Asybary,S.E.,MM

“MERAIH DAN MENCIPTA PELUANG BISNIS”

Oleh Kelompok 1 :

Fitriani 19.13.0064

Helmilawati 19.15.0133

Mohamad Alfianur Sahri 19.13.0168

Risda Yanti 19.15.0157

INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM MARTAPURA


PRODI PERBANKAN SYARIAH & EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum wr.wb

Syukur alhamdulilah, pertama-tama marilah kita panjatkan puji


syukur kepada Allah Swt. yang telah memberikan nikmat kesehatan
sehingga kita mampu menjalankan segala perintahnya dan menjauhI segala
larangannya, alhamdulillah.Kedua kalinya shalawat dan salam tak lupa kita
haturkan kepada junjungan alam nabi besar Muhammad saw. yang telah
merombak umat manusia dari masa kebodohan menuju masa yang berpikir
sesuai dengan anjuran Al-Qur’an dan Hadist. Karena berkat anugerah serta
kasih sayang beliau jualah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Hukum Perikatan ini. Yang kami beri judul “Meraih Dan Mencipta
Peluang Bisnis” ini.

Adapun tentang ini insya allah telah kami usahakan semaksimal


mungkin dan tentunya dengan bantuan para dosen yang telah mengajarkan
dan membimbing kami, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan
ini. Oleh sebab itu, kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan ini khususnya dosen pengampu kami pada mata kuliah
Kewirausahaan yaitu (Rusdiana Asybary,S.E.,MM) Terlepas dari semua itu,
kami berharap semoga ini dapat menambah pengetahuan para pembaca,
untuk kedepan dapat memperbaiki atau menambah isi agar menjadi lebih
baik lagi.

Akhirnya tiada satu kata yang kami dapat berikan sebagai imbalan
selain mengucapkan terima kasih dan kami berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca. Dengan segala kesederhanaan tulisan
ini, kami tetap mengharapkan saran dan kritik demi penyempurnaan
makalah ini.

Martapura,28 Oktober 2022

Kelompok 1
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

BAB I ........................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

A. Latar Belakang................................................................................................1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1

C. Tujuan ............................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3

A. Meraih peluang bisnis .................................................................................... 3

B. Merintis usaha baru ........................................................................................ 5

C. Belajar meniru ................................................................................................ 8

D. Bentuk-bentuk usaha ...................................................................................... 9

E. Waralaba (franchise) .................................................................................... 10

BAB III ...................................................................................................................... 12

PENUTUP .................................................................................................................. 12

A. Kesimpulan .................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 13


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia usaha yang telah berkembang pesat dari tahun ke tahun ini, daya
saing semakin tinggi. Hal ini dipicu oleh semakin berkembangnya kebutuhan akan
barang dan jasa. Setiap pengusaha bersaing untuk menghasilkan produk terbaru dan
terbaik yang dibutuhkan oleh konsumen. Sehingga sebagai pengusaha, haruslah
mampu untuk berpikir kreatif agar usahanya tetap berkembang.

Tingginya persaingan dan banyaknya muncul pengusaha-pengusaha baru,


membuat beberapa pengusaha yang tidak bisa bertahan memilih untuk berhenti. Hal
ini mengakibatkan banyak karyawan yang kehilangan pekerjaannya. Kurangnya
lapangan kerja yang tersedia dan banyaknya pesaing, membuat kita untuk berpikir
keras dalam mencari pekerjaan. Sehingga dari tahun ke tahun angka pengangguran
terus bertambah.

Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran dan rasa percaya diri untuk
membuka sebuah usaha sendiri. Sebagian besar masyarakat cenderung memiliki pola
pikir untuk hidup nyaman dengan bekerja sebagai pegawai/karyawan. Mereka tidak
sadar mengenai potensi apa yang dapat dikembangkan dan menghasilkan
pendapatan. Mereka kurang memahami bagaimana melahirkan sebuah peluang
usaha, karena mereka cenderung berpikir akan mengalami kerugian. Sehingga
mereka takut untuk memulai usaha sendiri.

Oleh karena itu, kita dituntut untuk mengenali bagaimana itu dunia usaha, hal-hal
apa saja yang harus dipersiapkan sebelum memulai usaha. Seorang pengusaha harus
mampu melihat dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada, serta harus berpikir
kreatif agar usaha yang dirintisnya dapat bersaing pada pasar.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana dapat meraih peluang bisnis?


2. Bagaimana merintis usaha baru?

3. Apa itu belajar meniru?

4. Apa saja bentuk-bentuk usaha yang tepat?

5. Apa itu waralaba (franchise)?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui cara meraih peluang bisnis.

2. Untuk mengetahui merintis usaha baru.

3. Untuk mengetahui belajar meniru.

4. Untuk mengetahui bentuk-bentuk usaha yang tepat.

5. Untuk mengetahui waralaba (franchise)


BAB II

PEMBAHASAN

A. Meraih Peluang Bisnis

Pengertian Peluang bisnis adalah momen terciptanya kesempatan bagi seseorang


untuk menawarkan jasa atau barang untuk mencapai tujuan yang dimilikinya. Dalam
hal ini, sasaran dapat berarti penggunaan sumber daya secara efektif untuk melancarkan
kegiatan usaha. Sedangkan menurut seorang pakar kewirausahaan, Thomas W.
Zimmerer, peluang bisnis adalah para individu pencipta pemikiran-pemikiran kreatif
dan inovasi yang didapatkan dari suatu kesempatan guna mencapai tujuannya.

Membaca Peluang pasar merupakan hal yang esensial yang wajib hukumnya bagi
seorang entrepreneur. Membaca peluang pasar tidak hanya dilakukan untuk bagi
seorang entrepreneur yang ingin memulai usahanya, namun sebagai pondasi saat kita
bergelut di dunia bisnis. Karena kelihaian dalam membaca peluang pasar tidak hanya
dilakukan untuk memulai suatu usaha, namun keahlian dalam membaca peluang usaha
ini juga harus dimiliki untuk mengembangkan usaha, melakukan segmentasi pasar,
maupun pada saat melakukan perluasan usaha. Namun seringkali, kemampuan
membaca peluang pasar ini seringkali tidak pas sasaran, sehingga apa yang telah
menjadi ekspektasi pada saat kita memulai usaha seringkali tidak tercapai. Pertama-
tama kita harus teliti dahulu konsep dari melihat peluang usaha. Apa yang kita inginkan
dari melihat peluang usaha atau peluang bisnis? Jenis bisnis atau usaha untuk kita
tekuni, benar. Apa yang kita cari dari usaha atau bisnis yang kita tekuni?

➢ Melihat

Membaca peluang pasar diibaratkan seperti seorang anak yang ingin membaca,
namun sebelum ia bisa membaca ia harus bisa melihat hal apa saja yang harus ia baca.
Dalam konteks membaca peluang pasar, maksud dari melihat disini adalah kita melihat
apa yang menjadi masalah dari fenomena-fenomena yang ada di sekitar kita dan siapa
yang mengalami masalah tersebut, yang kemudian kita cari celah agar kita dapat
menembus peluang di dalam celah-celah kecil tersebut.
➢ Mendengar

Mendengar dalam hal ini maksudnya adalah bagaimana kita mengetahui secara
langsung tentang kebenaran masalah yang terjadi di pasar. Mendengar disini juga
memiliki tujuan agar kita mengenal lebih dekat dengan konsumen, sehingga masalah
yang didapatkan lebih tepat sasaran.

➢ Membaca

Setelah kita melihat dan mendengar mengenai masalah yang terjadi, kemudian
semuanya kita baca perlahan tentang apa yang telah kita lihat dan dengar. Penting untuk
diingat, kita membaca bukan untuk menghafal, tetapi untuk memahami. Demikian juga
yang terjadi pada tahap membaca berikut ini, usaha kita tidak akan pernah sukses
apabila kita terpatok pada teori. Sebaliknya apabila kita memahami apa yang telah kita
lihat dan dengar, hasilnya akan lebih baik daripada kita menghafal.

Selain itu juga dalam tahap membaca ini, perlu diingat bahwa jangan ada satupun
poin yang terlewatkan untuk dibaca, dipahami, dan dianalisis. Karena seberapa kecilpun
poin yang telah dihasilkan, akan memiliki peranan yang cukup dapat diperhitungkan
dalam kesimpulan akhir yang dibuat.

➢ Menulis

Menulis adalah tahap terakhir dari keempat hal yang dilakukan oleh seorang anak
kecil kita ia akan mempelajari hal baru. Setelah kita melihat, mendengar, dan membaca
, kita perlu untuk menuangkan semua analisis yang telah diambil dalam tahap membaca.
Semua poin harus tertuang baik-baik di dalam sebuah tulisan yang kemudian akan
menjadi tolak-ukur atau pegangan yang akan menuntun kita saat kita benar-benar terjun
dalam mengaplikasikan semua itu.

Sebelum anda memulai usaha, anda juga harus mempertimbangkan hal penting
dalam memulai usaha. Seperti :
1. Jenis usaha
2. Jenis produk
3. Target konsumen
4. Lingkungan
5. Legalitas
6. Beresiko kecil
7. Modal

B. Merintis Usaha Baru

Untuk masuk ke dalam dunia usaha, seseorang harus memiliki jiwa wirausaha.
Cara memasuki dunia usaha yang pertama adalah dengan merintis usaha baru
(starting). Metode ini terwujud dalam pembentukan dan pendirian usaha baru dengan
menggunakan modal, ide, organisasi, manajemen. Karena bermula dari diri sendiri,
maka pembahasan mengenai metode ini adalah yang paling luas. Secara umum, ada
3 (tiga) bentuk usaha baru yang dapat dirintis yaitu:

1. Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), bentuk usaha yang dimiliki dan
dikelola sendiri oleh seseorang.

2. Persekutuan (partnership), suatu kerjasama (asosiasi) dua orang atau lebih yang
secara bersama-sama menjalankan usaha bersama.

3. Perusahaan berbadan hukum (corporation), perusahaan yang didirikan atas dasar


badan hukum dengan modal saham-saham.

Sebagai pengelola dan pemilik usaha (business owner manager) atau


pelaksana usaha kecil (small business operator), ia harus memiliki:

1. Kecakapan untuk bekerja

2. Kemampuan mengorganisir

3. Kreatif

4. Lebih menyukai tantangan

Menurut hasil survei Peggy Lambing:

1. Sekitar 43% responden (wirausaha) mendapatkan ide bisnis dari pengalaman


yang diperoleh ketika bekerja di beberapa perusahaan atau tempat-tempat
profesional lainnya.
2. Sebanyak 15% responden telah mencoba dan mereka merasa mampu
mengerjakannya dengan lebih baik.

3. Sebanyak 11% dari wirausaha yang disurvei memulai usaha untuk memenuhi
peluang pasar, sedangkan 46% lagi karena hobi.

• Modal untuk merintis usaha baru yaitu :

1. Keberanian

Sikap berani mengambil resiko dalam membuat keputusan untuk memulai


usaha.Bagi yanag ingin memulai usaha harus diawali dengan terus melangkah
maju, tanpa banyak pertimbangan resiko dan analisa yang berlebihan yang dapat
membuat gagal dalam memulai suatu usaha. Tanpa keberanian untuk memulai
suatu usaha bisnis tidak akan pernah punya pengalaman dan berakhir tidak
memiliki kepekaan terhadap menangkap peluang usaha.

2. Teknologi

Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, dan teknologi dapat


membantu dalam semua bidang, salah satunya bidang bisnis. Bisnis tanpa adanya
pemanfaatan teknologi tidak akan bisa maju, teknologi dapat mendukung
kemajuan bisnis dan mendapatkan keuntungan. Teknologi disini dapat diartikan
sebagai teknologi informasi (sebagi perantara perkenalan produk) maupun
teknologi berupa mesin processing (efisiensi terhadap bisnis).

3. Produk Knowledge

Pemahaman yang menitik beratkan pada kepuasan pelanggan. Jadi,


produk knowledge merupakan segala sesuatu yang harus diketahui produsen
agar dapat berhasil dalam berkompetisi dengan penyedia jasa lainnya dan
memperoleh kepuasan pelanggan. Beberapa hal yang harus diketahui dari
produk knowledge, seperti :

a. Apa yang bisa dilakukan oleh produk anda?

b. Apa yang tidak dilakukan oleh produk anda?

c. Apa yang tidak bisa dilakukan oleh produk competitor anda?


d. Apa keunikan dari produk anda/ produk dari competitor anda?

• Bangun Jalur Distribusi

Bangun jalur distribusi memiliki arti bahwa setiap usaha yang dibuat membutuhkan
wadah untukproses pemasarannya, sehingga dibutuhkan jalur distribusi agar usaha
tetap berjalan stabil bahkan semakin maju.

• Membangun Kepercayaan Antara Supplier Dan Customer

Hal pertama yang dilakukan dalam memulai bisnis adalah dengan mengumpulkan
pelanggan sebanyak-banyaknya, selanjutnya adalah tahap berusaha untuk
mendapatkan kepercayaan dari pelanggan. Kepercayaan tersebut sangat penting
karena berpengaruh terhadap eksistensi serta kestabilan dalam produksi

• Konsumen Tetap

Konsumen yang tetap merupakan suatu tolak ukur terhadap keberhasilan suatu usaha.
Konsumen yang tetap erat kaitannya dengan cara menjaga kepercayaan agar tidak
berpindah ke produk yang lain.

• Tempat Yang Stategis

Tempat usaha yang strategis adalah tempat untuk melakukan usaha yang
memperhatikan pemilik usaha dan calon-calon pelanggannya

• Keuntungan Merintis Usaha Baru

a. Potensi Penghasilan Yang Tidak Terbatas

Potensi penghasilan yang tidak terbatas, penghasilan yang diperoleh seorang


pengusaha memang tidak tetap, namun dengan adanya kelancaran dalam berusaha
membuat kesempatan memperoleh penghasilan yang tak terbatas juga tinggi.

b. Memaksimalkan Kemampuan Seorang

pengusaha dapat memaksimalkan kemampuannya dalam berkesplorasi, berkreasi dan


berinovasi untuk memunculkan ide baru dalam berusaha tanpa adanya tekanan dalam
berkerja
c. Bebas Mengatur Waktu Kerja

Dengan mendirikan usah sendiri tentunya sama seperti berkerja dikantoran yang
terpaku pada jam kerja, dengan menjadi pengusaha dapat dengan bebas mengatur
waktu kerja. Waktu kerja dapat di atur sesuai kebutuhannya saja dan juga
berkeuntungan memiliki waktuyang lebih banyak dengan keluarga.

d. Sikap Mental Yang Mandiri

Dengan menjadi seorang pengusaha dapat membuat pemikiran menjadi lebih dewasa
dan mandiri. Karena pengusaha tidak mengikuti peraturan, melainkan yang membuat
kebijakan.

• Hambatan Merintis Usaha Baru

Menurut Peggi Lambing (2000:95) ada beberapa hambatan bagi seorang


wirausahawan untuk memasuki industri baru, yaitu :

a. Sikap dan kebiasaan pelanggan.

Loyalitas pelanggan kepada perusahaan baru masih kurang. Sebaliknya perusahaan


yang sudah lebih dulu ada justru lebih bertahan karena telah lama mengetahui sikap
dan kebiasaan pelanggannya.

b. Biaya perubahan (switching cost)

Biaya perubahan merupakan biaya-biaya yang diperlukan untuk pelatihan kembali


para karyawan, dan penggantian alat serta sistem yang lama. c.Respons dari pesaing
Respon dari pesaing yang telah lebih dulu ada, yang secara agresif akan
mempertahankan pangsa pasar yang

C. Belajar Meniru

Sebelum belajar meniru bisnis kompetitor alangkah baiknya untuk melakukan proses
pengamatan. Setelah memiliki pengetahuan yang cukup tentang suatu produk, maka
langkah selanjutnya adalah meniru. Namun, harus dipahami tentang aspek yuridis
terlebih lagi jika pesaing sudah memiliki hak paten atau daftar untuk produknya. Maka
meniru tanpa keprofesionalisme bisa mengakibatkan fatal karena akan dicap peniru,
plagiat bahkan bisa dengan kata pencuri ide.

Maka, dalam meniru, perhatikan tentang etika dan hukum yang berlaku. Ada beberapa
hal yang bisa Anda tiru seperti;

• Prinsip usaha

• Sistem manajemen

• Pola kerja

• Proses produksi

• Peralatan yang digunakan

• Strategi pemasaran

• Standar pelayanan

• Fighting spirit dan

• Mentalitas

Namun, dilarang untuk meniru logo, merk serta hal lain yang dilindungi oleh hukum.
Dengan melakukan Amati dan Tiru, sudah bisa menghemat waktu, energy dan dana
untuk menemukan ide baru.

D. Bentuk-bentuk usaha

1. Bidang Produksi

Bidang produksi merupakan salah satu bidang usaha yang bisa kita lakukan.
Bidang produksi itu bisa dilihat dari kegiatan usahanya. Apabila sebuah usaha
itu mengelola bahan mentah menjadi bahan jadi maka itu yang di sebut produksi,
termasuk di antaranya pengusaha pengrajin. Mereka adalah termasuk pada
bidang usaha produksi. Dalam laporan keuangan untuk bidang ini biasanya ada
pos atau perkiraan persediaan awal dan persediaan akhir serta memiliki satu
kelompok jurnal keuangan yang disebut barang dalam proses.
2. Bidang Perdagangan

Sama seperti bidang produksi, bidang perdagangan juga masuk sebagai salah satu
bidang usaha yang juga terpisah. Perdagangan dapat dilihat dari kegiatan
usahanya dalam memperoleh barang. Bila bidang produksi, barang di peroleh
dengan mengelola bahan baku menjadi bahan jadi, maka kelompok bidang
perdagangan memperoleh produk dari barang jadi yang dijual kembali. Biasanya
suplier adalah salah satu tempat mereka memperoleh barang yang akan dijual.

3. Bidang Jasa

Bidang Jasa juga termasuk salah satu dari dari kelompok bidang usaha. Untuk
mengetahui jenis bidang ini dapat dilihat dari produk yang mereka jual. Apabila
mereka menjual produk non fisik maka itu disebut bidang jasa, contohnya seperti
servis televise atau servis kulkas dan AC.

E. Waralaba (franchise)

Waralaba atau biasa disebut dengan franchise yaitu badan usaha atau
perorangan (franchisee) yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau
menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang
dimiliki franchisor dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan dan atau penjualan
barang dan jasa.

Dalam Franchising: Petunjuk Praktis bagi Franchisor dan Franchisee, Martin


Mandelson menyatakan bahwa format bisnis franchise ini terdiri atas:

a. Konsep bisnis yang menyeluruh dari pemberi waralaba


b. Adanya proses permulaan dan pelatihan atas seluruh aspek pengelolaan bisnis,
sesuai dengan konsep franchisor
c. Proses bantuan dan bimbingan yang terus-menerus dari pihak franchisor.
• Keunggulan dan Kelemahan Bisnis Waralaba (Franchise)
-Keunggulan Sistem Waralaba
a. Memiliki konsep yang mapan dan telah teruji;
b. Memiliki alat keberhasilan usaha yang menyediakan seperangkat
alat/metode usaha;
c. Pada awal memulai bisnis waralaba, terwaralaba terus didampingi dan
mendapatkan bantuan teknis, manajemen dan operasional oleh
Pewaralaba dalam menjalankan usahanya
d. Memiliki SOP (Standard Operating Procedures) yang baku dalam
rangka pengawasan akan kualitas, baik produk, pelayanan, dan cara
kerja, sampai dengan pilihan jenis dan spesifikasi peralatan, dan lain-
lain;
e. Memiliki risiko rendah karena menjalankan usahanya dengan
menggunakan merek yang telah dikenal serta sistem bisnis yang telah
teruji;
f. Waralaba juga suatu metode yang ampuh untuk melakukan perluasan
pasar secara cepat.

-Kelemahan Sistem Waralaba

a. Tidak bebas untuk melakukan perubahan dan inovasi atas sistem


bisnisnya karena dibatasi oleh aturan dalam bentuk SOP maupun
perjanjian waralaba

b. Konsep waralaba, secara langsung atau tidak langsung membuat


Terwaralaba memiliki ketergantungan kepada Pewaralaba;
c. Walaupun secara empiris tingkat keberhasilan waralaba cukup tinggi,
namun bila ada Terwaralaba merugi, biasanya akan merepotkan
Pewaralaba;
d. Potensi terjadinya persengketaan (dispute) hukum dengan
Terwaralaba selalu terbuka. Potensi ini lebih besar pada bisnis
waralaba dibandingkan bisnis independent. Betapapun baiknya perjanjian
waralaba dibuat dan betapapun posisi pewaralaba “lebih
kuat” secara hukum. Bila terjadi persengketaan pasti akan menyita
waktu dan pikiran serta mengganggu konsentrasi kerja.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
• Peluang bisnis adalah momen terciptanya kesempatan bagi seseorang untuk
menawarkan jasa atau barang untuk mencapai tujuan yang dimilikinya.
• Mencari peluang pasar dengan cara ; melihat, mendengar, membaca dan menulis.
• Memulai usaha yang harus di pertimbangkan sebelumnya, yaitu ; Jenis usaha, Jenis
produk, Target konsumen, Lingkungan, Legalitas, Beresiko kecil, Modal.
• Merintis usaha baru dengan cara pembentukan dan pendirian usaha baru dengan
menggunakan modal, ide, organisasi, manajemen.
• Belajar meniru bisnis adalah dengan cara melakukan proses pengamatan. Setelah
memiliki pengetahuan yang cukup tentang suatu produk, maka langkah selanjutnya
adalah meniru.
• Bentuk-bentuk usaha, diantaranya ; Bidang Produksi, Bidang Perdagangan, Bidang
Jasa.
• Waralaba atau biasa disebut dengan franchise yaitu badan usaha atau perorangan
(franchisee) yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak
atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki
franchisor dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan dan atau penjualan barang
dan jasa.
DAFTAR PUSTAKA

Ghazali, M. (2003, Maret10). Merintis Usaha Baru dan Model. Kewirausahaan, 4.


Retrieved Oktober 27, 2022.

https://muhammadghazali.files.wordpress.com/2008/04/10-03-2008-merintis-usaha-
baru-dan-model-pengembangannya.pdf

http://www.dynamicbusiness.com/

Karamoy, Amir. 2013. Percaturan Waralaba Indonesia. Jakarta: PT Foresight Asia.

Saadus. (2011, November). Merintis Usaha Baru dan Model Pengembangannya.


Kewirausahaan, 11. Retrieved Oktober 27, 2022, from
https://saadus.files.wordpress.com/2011/11/merintis-usaha-baru.pdf

Widjaja, Gunawan.2002. Lisensi atau Waralaba. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada

Anda mungkin juga menyukai