Anda di halaman 1dari 24

TEKNIK FOTOGRAFI UNTUK MENJADI

FOTOGRAFER PROFESIONAL

Mengenal Jenis Ekspresi dalam Dunia Fotografi Serta

manfaat dari Fotografi

Mentor :

OKA HARDIANA

Halaman 1 dari 24
Fotografi Sebagai Medium Berekspresi

Fotografi sebagai medium berekspresi, kaitannya adalah dengan fotografi

sebagai media dalam penciptaan karya seni. Calne (2004:285) mengutip Joseph
Machlis bahwa: Seni, seperti cinta, lebih mudah didalami daripada diberi definisi. Tidak

akan gampang menemukan dua filsuf yang setuju dengan suatu definisi. Kita bisa

bilang bahwa seni berurusan dengan komunikasi gagasan dan rasa melalui medium

kenikmatan (sensuous medium)—warna, bunyi, perunggu, pualam, kata. Medium ini


diolah menjadi karya dengan ciri pokok berupa keindahan rancang- bangun dan

keutuhan bentuk. Karya itu punya daya tarik bagi akal-budi, merangsang emosi,

menggetarkan daya khayal, dan mempertajam indera.

Sumardjo (2000:166) menuliskan : penciptaan karya seni memang merupakan


kerja pengungkapan iri, ekspresi diri, dalam suatu wujud benda seni. Dari definisi di

atas, maka seni dalam penciptaannya adalah suatu media bagi seseorang untuk

mengungkapkan; berekspresi.

Hauskeller dalam seni—apa itu? (2015:69) menuliskan: Benjamin menganggap


fotografi dan film sebagai bentuk seni inovatif yang menggantikan bentuk-bentuk seni

lama seperti lukisan dan sandiwara.

Bull (2009:141) berpendapat bahwa setelah pengadopsiannya oleh para

konseptualis pada tahun 1980, fotografi menjadi medium pilihan bagi seniman dalam

skala yang luas dari akhir abad 20-an sampai awal abad 21.

Bate mengungkapkan (2009:144) ketika siapapun berbicara tentang pengaruh


dari medium fotografi pada seni (atau seni pada fotografi), penggambaran umum dari

perubahan sosial ini dalam penciptaan gambar visual perlu diingat dan dikukuhkan

dalam pikiran. Dengan kata lain, perubahan dari seni sejak adanya fotografi juga
adalah bagian dari peralihan besar dalam sejarah penggunaan dan fungsi dari imaji

dalam lapisan masyarakat yang berbeda-beda. Kita tidak dapat sepenuhnya

memisahkan pergeseran dari praktik seni (dan teorinya) dari pergeseran besar dalam

media visual di kebudayaan lainnya.

Halaman 2 dari 24
Fotografi Portraiture

Sebagai medium berekspresi, tentu banyak aliran yang diadopsi dari ilmu seni

pada fotografi. Salah satu yang paling dapat secara langsung merekam ide ekspresi
fotografer sekaligus mencirikan identitasnya mungkin adalah portraiture.

Menurut Bull (2009:102) fotograf portrait secara luas sudah dianggap sebagai

penyedia bukti tentang penampilan luar subjeknya; terkadang portrait juga dianggap

menghadirkan kepribadian dalam diri subjek. Clarke (1997: 101) berpendapat bahwa
portrait dalam fotografi adalah salah satu bidang yang paling rumit dalam praktik

fotografi. Sebagaimana telah dikemukakan, dalam setiap tingkat secara virtual, dan

dalam tiap konteks, fotograf portrait penuh dengan ketiakpastian. Dan bagian dari

ketidakpastian ini berkesinambungan dengan pertanyaan tepatnya apa dan siapa,


yang tengah difoto. Portrait adalah sebuah tanda yang bertujuan untuk

mendeskripsikan seseorang dan penanda identitas sosial. Fotografi portrait

mengambang di antara menentang makna—dialektika menerus dari signifikansi

dimana permasalahan dari status seseorang dan kepribadiannya tertahan. Tentu saja,
bagian dari permasalahannya ada pada pertanyaan apa sebenarnya yang coba

diangkat oleh sebuah portrait.

Ekspresi Dalam Foto Portrait

Untuk dapat membaca sebuah karya portraiture dengan lebih spesifik, ekspresi

subjek dalam sebuah foto adalah poin penting untuk mengintepretasi sebuah karya
portrait.

Bull (2009:34) berpendapat bahwa pada tahun 1960-an, Barthes mencoba

beberapa karya tulis berbeda khusus pada fotografi untuk mengadaptasi semiologi

dengan tujuan intepretasi visual. Dalam the photographic message, sebuah esai
tentang foto-foto pers, Barthes mengacu pada apa yang ia sebut kode dari konotasi

yang digambarkan oleh gambar dan yang mana dipahami secara kultural. Kode-kode

ini terdiri dari pose dan sikap, efek teknis (seperti fokus dan blur) dan makna dari

Halaman 3 dari 24
benda-benda pada gambar. Banyak kode lainnya yang lebih khusus untuk beberapa

genre seperti portraiture, dimana kodenya adalah ekspresi wajah.

Menurut Suler (2013) walau sebuah imaji tidak dapat merekam pergerakan

tubuh, seperti pada video, imaji unggul dalam menggambarkan esensi dari seseorang

yang terungkap lewat bahasa tubuh pada saat tertentu. Imaji dapat menangkap

ekspresi tubuh yang mungkin hanya berlangsung selama 1 detik, yang mungkin saja
akan tersamarkan dari banyaknya pergerakan seseorang. Beberapa variasi dari gerak

tubuh dan ekspresi yang ditimbulkannya:

• Agresif : Cemberut, menggertak, memamerkan gigi, menatap dengan wajah

memerah, tubuh yang kaku, tangan mengepal, sikap yang mengancap dan
melecehkan, pergerakan yang tiba-tiba, melanggar batas jarak personal pada

orang lain, dan melakukan kontak fisik yang tidak diinginkan/diperlukan.

• Konsentrasi dan perhatian : sangat diam, dengan tatapan yang pasti, alis

yang berkerut, dan tubuh dengan sikap terbuka, menyandarkan tubuh dan
memiringkan kepala pada orang atau benda yang sedang diperhatikan, tidak

terganggu oleh pengalihan apapun.

• Kebosanan : menguap, terlihat lelah, dengan tatapan kosong dan tubuh yang

bungkuk atau bersandar, bermain dengan jemari, menitikkan jari,

menggambar dan menatap pada jam tangan. Tidak memperhatikan seseorang


atau sesuatu yang seharusnya menjadi fokus utama.

• Tertutup : dengan lengan, mata kaki, atau kaki yang bersilangan, tatapan

mengarah ke bawah atau ke lain arah. Membelitkan lengan pada satu benda.

Mencoba bersembunyi, menahan tubuh, dan meringkuk seperti menyembah.

Bertahan dan memproteksi diri : menutup bagian tubuh yang rentan, merendahkan

dagu, menyilang lengan atau kaki. Sementara pandangan teralihkan, tubuh terlihat

Halaman 4 dari 24
kaku dan berusaha untuk terlihat kecil. Penggunaan suatu benda untuk melindungi

diri dengan lengan yang menutupi dari hal-hal yang mengancam.

• Mengecoh : tubuh menegang, senyum yang terpaksa, memasukkan tangan


kedalam kantong celana, terlihat teralihkan. Berkeringat, menggigit dinding

pipi, dan mengalihkan pandangan.

• Dominasi dan kekuatan : berdiri dengan tegak, kaki terbuka dan dengan

lengan di pinggang, mencoba terlihat lebih besar dan tinggi dibanding yang
lain. Wajah yang mencela, cemberut, mencemooh. Menatap langsung pada

mata.

• Merenung : melipat atau menopang dagu, mengerucutkan bibir, tatapan yang

tajam namun dengan tubuh rileks, menyentuh bibir, dagu, dan sisi-sisi hidung.

• Terbuka : kaki, lengan, dan tangan yang terbuka dan mengundang. Tubuh

dan mata yang terlihat rileks.

• Kesiapan : tubuh yang terarah pada arah tertentu. Tubuh terlihat sedikit

tegang seperti akan berdiri atau menggenggam sesuatu dengan tangan.


• Ketenangan : tatapan yang tenang, tangan terbuka dan sikap yang lembut,

terlihat tidak cemas dan senang. Bahu dan sisi tubuh melemas.

• Percintaan dan Seksualitas : pupil yang membesarkan tatapan yang konstan,

kaki dan tangan yang terarah pada orang lain. Bersandar sambil memainkan

sesuatu pada genggaman tangan. Mengikuti bahasa tubuh orang lain,


merapihkan diri, menyisir rambut dengan tangan, memajangkan tubuh dan

menonjolkan suatu bagian tertentu, selagi mengerucutkan, menyentuh dan


mengecap bibir. Bergerak kearah ruang pribadi orang lain, bersentuhan

perlahan, mengelus-ngelus.
• Ketundukkan : Terlihat tenang. Wajah yang terlihat pucat, dagu yang

menurun. Berkeringat, bibir yang tersenyum namun tidak dengan mata yang

tersenyum. Menyentuh wajah, merenggut rambut, merentangkan tangan


dengan telapak tangan mengarah ke atas, namun kemudian menoreh untuk

Halaman 5 dari 24
beralih pandang. Tubuh membungkuk, berjongkok, meringkuk agar terlihat

kecil.

Suler merumuskan pula makna pada sikap dari wajah dan tangan yaitu:

• Sedih : kelopak mata terkulai; ujung bagian dalam alis meninggi; sudut bibir

menurun ke bawah; bibir bawah menaik cemberut.

• Terkejut : kelopak mata bagian atas dan alis menaik; rahang menurun.

• Marah : kedua kelopak mata bawah dan atas mengencang; alis menurun dan
saling mendekati. Kemarahan yang kuat mengangkat alis pula. Rahang

bergerak maju, bibir menutup, dan bibir bawah mendorong ke atas.

• Merenung : satu-satunya ekspresi yang terlihat hanya pada satu sisi di wajah,

dalam merenung, setengah dari bibir atas mengencang ke atas.

• Jijik : hidung berkerut; bibir atas mengangkat, bibir bawah menjulur.

• Takut : mata membuka lebar; kelopak atas mengangkat, seperti dalam

terkejut, namun alis saling mendekat. Bibir merentang horizontal.

• Bahagia : sudut bibir terangkat dalam senyuman. Kelopak mata mengencang,


pipi mengangkat; sisi luar alis menurun ke bawah.

Self-Portraiture Dalam Fotografi

Subjek dalam penelitian ini menggunakan self-portraiture dalam penciptaan

karyanya, berikut adalah pengertiannya menurut para ahli.

Self-portraiture menurut Doy (2004:46). adalah imaji yang dapat berdiri sendiri
dan tidak pernah sama dengan subjek/diri yang tergambar. Imaji ini adalah objek luar

dua dimensi dan hadir secara independen, walaupun itu adalah foto yang memiliki

keterkaitan dengan orang yang sebenarnya di dalam imaji. Bahkan dalam self-portrait,

walau dengan nyatanya berdekatan dengan pengukuhan subjek, tidak bisa mengelak
keterluaran dan objektifikasi diri, dimana diri menghadapinya sebagai sesuatu yang
lain.

Halaman 6 dari 24
Wright (2003:48) menuliskan tentang Cindy Sherman dari karyanya Untitled

Film Stills bahwasanya dalam pembuatan self-portrait, seseorang secara bersamaan

adalah fotografer dan subjeknya. Dalam hal ini, orang tersebut dapat
mengembangkan ide dari proyeksi diri sendiri. Dalam kasus Sherman, ia memberikan

kepada pemerhati serangkai arketip dari gaya Jungian yang mungkin berkontribusi

dari peran yang ia ciptakan dari kepribadian dan fantasinnya. Ia telah memfoto dirinya

dalam beberapa peran atau identitas yang mungkin diangkat dari film atau ambar-
gambar media. Pada dasarnya, portrait diri Sherman seolah bertanya Siapakah aku?

Dengan menganalisa dan menghadirkan kemungkinan dari pengaruh dalam hidupnya

yang diberikan oleh pop culture. Dengan cara ini, Sherman membagi kepribadiannya

menjadi unsur- unsur yang terbuat dari kesan dan gambar yang secara tidak sadar
telah ia gabungkan dan menyatukannya dengan bentukan karakter aslinya.

Suler (2009) berpendapat bahwa self-portrait adalah percobaan untuk menaruh

diri seseorang kepada posisi yang lebih objektif terhadap dirinya. Self- portrait

menstimulasi observasi diri—bagian dimana seseorang dapat melihat identitasnya


secara objektif. Percobaan ini memungkinkan untuk memahami bagaimana orang lain

memahami diri seseorang, atau menjembatani antara persepsi orang lain dengan

konsep pribadi seorang individu. Bagaimanapun, membuat self- portrait adalah

konstruksi nyata dari penampilan luar seseorang. Hasilnya memberikan perasaan

konkrit dan pengalaman diri yang sebelumnya seperti tidak pasti, tidak dapat
dijangkau, atau bahkan tidak diketahui oleh fotografer tersebut.

Dasar-dasar fotografi

Dalam penciptaan karya fotografi untuk mencapai sebuah karya fotografi yang

bagus selain perlu menekankan pada permainan komposisi dan teknis pemotretan
seperti pemilihan objek, penggunaan pencahayaan yang tepat, penggunaan format

gambar dengan tepat, pengolahan sudut pandang dan pemahaman dasar-dasar

fotografi.

Halaman 7 dari 24
Teknik-teknik yang digunakan tentunya melalui berbagai pertimbangan teknis

pemotretan yang lebih berorientasi pada kemudahan praktis agar karya yang

dihasilkan sesuai dengan konsep. Dasar-dasar fotografi sebagai landasan dalam


mencipta sebuah karya fotografi. Dasar fotografi ini merupakan suatu point penting

yang tidak dapat dipisahkan dalam mencipta sebuah karya fotografi.

Ada empat unsur penting sebagai dasar fotografi, yaitu :

1. Pencahayaan
2. Efek Gerak

3. Fokus & ruang tajam

4. Komposisi

1. PENCAHAYAAN

Sumber cahaya yang digunakan dalam dunia fotografi yaitu Cahaya Alam (matahari,

bulan, bintang dll) dan Cahaya buatan (lampu, lilin,senter, obor, api unggun, blitz,

lampu studio dll).

Ada 5 arah cahaya yaitu cahaya depan, cahaya samping, cahaya atas, cahaya bawah
dan cahaya belakang.

Setiap arah pencahayaan yang memiliki fungsi dan estetis tersendiri. kelima arah

pencahayaan tersebut menimbulkan efek yang berbeda-beda terhadap objek yang


kita potret.

a. CAHAYA DEPAN (front light)

menghasilkan foto yang relatif tanpa bayangan sehingga tercipta efek yang

mengurangi tekstur dari benda yang kita foto. Sehingga objek yang kita foto tampak

flat atau datar.

Halaman 8 dari 24
b. CAHAYA SAMPING (side light)

Pencahayaan dari samping (side light) menghasilkan efek menonjolkan bentuk dan
permukaan objek foto, dengan pencahayaan samping akan tercipta kesan tiga

dimensional dan objek foto terpisah dari latar belakang.

c. CAHAYA ATAS (top light)

Top light memberikan efek yang dramatis, objek tidak cukup terpisah dari latar
belakang dan terdapat bayangan kecil saja.

Halaman 9 dari 24
d. CAHAYA BAWAH (base/bottom light)

Cahaya bawah (base/bottom light) biasanya digunakan sebagai cahaya pengisi untuk

mengurangi kontras dari pencahayaan utama.

d. CAHAYA BAWAH (base/bottom light)

Cahaya bawah (base/bottom light) biasanya digunakan sebagai cahaya pengisi untuk

mengurangi kontras dari pencahayaan utama.

Halaman 10 dari 24
2. EFEK GERAK

Dengan efek gerak sebuah karya fotografi menjadi seolah-olah ’hidup’. Gerak dalam

fotografi ada gerakan lambat (show action), gerakan yang mengikuti objek (panning)

dan gerakan yang cepat sehingga objek terbekukan (stop action).

3. FOKUS & RUANG TAJAM

Fokus dapat menampilkan gambar yang penting lebih optimal. Melalui fokus akan

Halaman 11 dari 24
terlihat apa yang menjadi pokok pembicaraan dalam sebuah foto. Dengan fokus dapat

memberikan kesan kedalaman pada sebuah foto dengan membuat efek blur pada

latar depan atau pada latar belakang. Dengan mengatur kedalaman ruang dapat
membantu pembentukan dimensi gambar. Dengan fokus yang baik dan tepat maka

kita dapat mengatur ketajaman gambar, subjek bisa tampil menarik dan ekspresi serta

informasi gambar dapat disampaikan dengan ’sempurna’

4.KOMPOSISI
komposisi dapat mendukung ekspresi dan keindahan susunan bentuk-bentuk dalam

sebuah foto. Komposisi dalam fotografi diantaranya adalah warna, bentuk,

bidang, tekstur, sudut pandang, format, irama, keseimbangan proporsi dll. Melalui

komposisi yang tepat maka sebuah foto tidak menjadi datar (flat) tetapi menjadi
sebuah foto yang berdimensi. Komposisi merupakan jalan termudah untuk
mempertajam kemampuan dalam fotografi. Pada saat melakukan pemotretan dengan

pengaturan komposisi yang baik, foto yang kita buat akan semakin baik.

Halaman 12 dari 24
Setelah memahami dasar-dasar fotografi langkah pertama pada seorang fotografer

adalah ’menemukan’ apa yang harus dipotret, oleh karena itu harus melakukan
langkah-langkah sebagai berikut agar dalam membuat atau mencipta karya fotografi

dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan dan mudah dipahami :

1. Simplicity (kesederhanaan)

2. Contrast (kuat tetapi tidak berlebihan) 3. Detail (ketajaman yang sempurna)

4. Form (sederhana tapi kuat)

5. Motion (yang menghidupkan atau aksi) 6. Spontaneity (subjek foto tampak hidup)

Unsur lainnya yang harus diperhatikan , yaitu : teknik, gaya dan story.

Story dalam fotografi berhubungan dengan ‘pesan apa yang ingin disampaikan’
kepada pemirsa. Dalam penciptaan karya fotografi ini tentunya mengalami suatu
rangkaian dan proses yang panjang oleh karena itu dalam berkarya seni harus melalui

pertimbangan dan perencanaan yang matang.

Seorang fotografer harus dapat melihat dan ikut merasakan suasana sekelilingnya,

melihat benda-benda tidak hanya dalam kegunaan dan arti sehari-harinya melainkan
juga dalam aspek visualnya yang murni dengan kematangan komposisi dan

Halaman 13 dari 24
pemahaman mengenai elemen- elemen visual dalam arti lain seorang fotografer

dituntut untuk mengerti tentang insting, rasa dan preferensi estetis.

Tentunya dalam aktivitas fotografi untuk menghindari atau memperkecil hambatan


harus bekerja cepat dan sadar sepenuhnya atau kehilangan kesempatan. Dalam

fotografi harus ‘membekukan’ apa yang dilihat dengan emosi sehingga foto yang

dihasilkan tidak semata-mata rekaman pemandangan biasa.

Manfaat Fotografi

Sekarang ini hobi fotografi digandrungi banyak orang terutama anak muda, ya walau

mungkin peralatannya agak mahal.

Namun juga banyak anak muda yang sekarang ini menyalurkan hobi fotografi mereka

melalui ponsel, sekarang ini ponsel dimana-mana sudah canggih dan memiliki resolusi
kamera yang juga apik dan tidak kalah dengan kamera sesungguhnya. Lalu kenapa

hobi yang satu ini diminati banyak orang?

mendapatkan sebuah kedamaian hanya dengan memotret keadaan di sekitarnya.

Selain kesenangan dan kedamaian ada juga beberapa manfaat fotografi yang bisa
anda dapatkan, diantaranya:

1. Obat Stres

Mungkin anda yang sedang stress atau mengalami depresi bisa anda coba untuk

melakukan hobi yang satu ini. Anda bisa memotret apa saja yang ada di sekitar anda,
atau mungkin anda juga bisa mengambil cuti dan pergi ke alam untuk memotret
keindahan ciptaan Tuhan. Coba fokus dan usahakan mengambil gambar terbaik, ini
akan membantu otak anda untuk santai sejenak dan mengusir rasa stress yang anda

alami.

2. Mengabadikan setiap Moment dalam Hidup

ini juga salah 1 manfaat dari fotografi, anda bisa mengabadikan moment-moment

yang anda lewati bersama orang-orang tercinta anda dengan mengabadikannya lewat

Halaman 14 dari 24
foto. Lewat jepretan yang anda ambil, anda bisa mengenangnya hingga beberapa

tahun kemudian. Ini juga merupakan nilai plus dari fotografi, beberapa tahun

kemudian mungkin anda akan sangat bersyukur karena dengan fotografi kenangan-
kenangan manis anda terabadikan.

3. Membuat Anda Dekat dengan Alam

Jika anda mulai menekuni hobi fotografi, biasanya anda akan sering-sering liburan dan

melakukan hobi ini di alam, Anda akan sering menjepret objek-objek alam dan ini akan
membuat anda lebih sering berinteraksi denga alam tentunya akan membuat semakin

dekat dengan alam

4. Lebih Bersyukur

Salah satu nilai rohani yang bisa kita dapatkan dengan melakukan fotografi adalah kita
menjadi orang yang lebih bersyukur daripada sebelumnya. Dengan kita menekuni hobi

ini kita pasti akan memotret banyak hal, mulai dari alam sampai kehidupan sosial

sehari-hari masyarakat. Dengan begitu kita jadi tahu dunia lebih lagi, dan akan

membuat kita semakin bersyukur. Kita menjadi semakin sadar jika ciptaan Tuhan itu
sempurna dan indah adanya.

5. Membuka Mata dan Pikiran Anda

Dengan fotografi mata dan pikiran anda akan lebih terbuka. Anda akan lebih ‘melihat’
kondisi sekitar anda dan juga kondisi alam kita. Pikiran anda juga akan lebih terbuka

daripada sebelumnya, anda mulai bisa melihat sisi-sisi kehidupan dari beberapa segi
dan prespektif seperti saat anda mencoba memotret suatu objek. Tentunya hidup kita

juga akan lebih positif bukan?

6. Kesempatan untuk Bertemu Orang Baru

Halaman 15 dari 24
Fotografi juga akan membuat anda bertemu dengan orang-orang baru, dengan

melakukan hobi ini secara rutin mungkin anda akan bertemu dengan fotografer-

fotografer lainnya, anda jadi memiliki teman baru dan memiliki topik tentang dunia
fotografi yang bisa anda bicarakan bersama mereka. Dengan ini kehidupan

bersosialisasi anda juga akan meningkat.

7. Membuat Anda Lebih Bahagia

Fotografi juga akan membuat anda bertemu dengan orang-orang baru, dengan
melakukan hobi ini secara rutin mungkin anda akan bertemu dengan fotografer-

fotografer lainnya, anda jadi memiliki teman baru dan memiliki topik tentang dunia

fotografi yang bisa anda bicarakan bersama mereka. Dengan ini kehidupan

bersosialisasi anda juga akan meningkat.

8. Menambah Penghasilan

Nah kalau anda sudah mahir di dunia fotografi, hobi yang satu ini bisa menghasilkan

pundi- pundi rupiah lho teman-teman. Banyak sekali fotografer yang awalnya iseng-

iseng tapi mereka malah mendapatkan keuntungan dari hasil jepretan mereka. Mereka
bisa menjadi fotografer yang disewa di acara pernikahan, dan sebagainya.

Menyenangkan bukan jika hobi menghasilkan uang?

9. Belajar Banyak Hal

Selain beberapa manfaat dengan menekuni hobi fotografi ini anda juga akan belajar

banyak hal. Mulai dari jenis kamera, atau tempat-tempat untuk mendapatkan objek
yang keren, angle Ketika memotret, dan masi banyak lagi. Tentunya hal itu akan

menambah wawasan anda bukan? Anda akan belajar tentang berbagai hal dari

fotografi.

10. Bisa Merencanakan Sesuatu

Halaman 16 dari 24
Dengan mengikuti fotografi anda juga bisa merencanakan sesuatu hal lebih baik lagi.

Mungkin sebelum anda melakukan hobi ini anda akan mempersiapkan segala

keperluan mulai dari kamera hingga budget yang dibutuhkan ketika anda pergi. Nah
ini juga akan mengembangkan pikiran anda, anda akan dengan mudah merencanakan

sesuatu.

11. Terhubung dengan Aktivitas Lain

Nah fotografi ini banyak terhubung dengan aktivitas lain lho temen-temen, artinya

banyak sekali aktivitas yang di dalamnya harus ada unsur fotografinya. Misalnya saja

ketika kita traveling, jalan-jalan, acara pernikahan, acara reuni atau mungkin kumpul

keluarga. Semua acara yang saya sebutkan itu secara tidak sadar terhubung dengan
dunia fotografi. Dan mungkin masih banyak lagi aktivitas lainnya yang bersangkutan

dengan fotografi.

12. Menyehatkan

Siapa bilang kalau fotografi tidak ada manfaatnya dalam kesehatan tubuh kita?

Fotografi bermanfaat lho bagi kesehatan kita, dengan kita mencari objek-objek baru

akan membuat aktivitas fisik kita meningkat dan tentunya akan membantu

menyehatkan tubuh kita. Mungkin ketika kita traveling, pergi ke hutan, mendaki
gunung untuk mendapatkan objek fotografi, secara tidak sadar akan meningkatkan
kesehatan tubuh anda.

13. Menjadi Lebih Percaya Diri

Mungkin anda akan sering mengupload hasil-hasil jepretan anda ke media sosial dan

pasti akan mendapat apresiasi dan tanggapan positif dari orang lain. Itu akan
membuat anda lebih merasa percaya diri lagi dan yakin jika apa yang anda lakukan itu

Halaman 17 dari 24
baik dan positif. Tidak hanya dunia fotografi saja ya, banyak aktivitas-aktivitas lain yang

juga memberikan dampak yang positif bagi kita semua.

14. Peduli Lingkungan

Pastinya anda sebagai fotografer amatiran juga selalu ingin memotret objek-objek

yang indah bukan? Dengan begitu secara tidak sadar anda akan belajar lebih peduli

dan menghargai lingkungan anda. Anda akan mulai sadar menjaga kebersihan

lingkungan karena tidak ingin objek yang anda foto menjadi tidak bagus hanya karena
sampah yang berserakan.

Alat Fotografi

Alat fotografi merupakan sebuah alat bantu yang mendukung dalam kegiatan

pemotretan untuk memaksimalkan hasil dari pemotretan yang kita lakukan.


Penggunaan alat bantu pendukung pemotratan ini sangat berpengaruh pada hasil

pemotreatan yang akan kita peroleh nantinya. Selain bergantung pada alat bantu

fotografi, hasil gambar atau foto yang akan diperoleh juga sangat bergantung pada

teknik dan tingkat kreatifitas seseorang dalam mengambil foto.

Sebelum kita membahas lebih jauh lagi tentang alat bantu fotografi, kita akan

mengulas dulu nih tentang seni fotografi. Apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan

fotografi itu? Fotografi sendiri merupakan sebuah proses melukis dengan

menggunakan media cahaya. Atau ada juga sebagian orang yang menafsirkan istilah
umum fotografi yang berarti sebuah proses atau metode untuk menghasilkan sebuah
foto atau gambar dari suatu objek dengan cara merekam pantulan cahaya yang

menyinari objek tersebut di dalam media yang peka terhadap cahaya.

Halaman 18 dari 24
1. Filter

Filter ini merupakan salah satu alat penyaring cahaya yang masuk sehingga

menghasilkan efek-efek tertentu yang kita inginkan dalam sesi pemotretan.


Cara penggunaan filter ini yaitu dengan cara memasangnya pada ujung

lensa. Terdapat 2 jenis filter yang biasa digunakan sebagai alat fotografi,

yaitu square (kotak) dan circle (bulat). Pada penggunaan filter circle kita

harus sangat memperhatikan ukuran diameter lensa yang kita gunakan


agar masil foto yang didapatkan menjadi lebih bagus dan sesuai dengan

yang kita inginkan. Namun jika kita menggunakan filter square, kita harus

menambahkan ring khusus yang diletakkan tepat di depan lensa kamera.

2. Tudung Lensa

Salah satu alat fotografi yang dipasang tepat di depan lensa ini berfungsi

untuk menghilangkan Sebagian cahaya yang tidak diinginkan dan dapat

menyebabkan flare jika cahaya tersebut masuk ke dalam lensa kamera.

3. Monopod

Monopod merupakan alat pendukung fotografi yang mempunyai fungsi

mirip dengan tripod, yang membedakan tripod dengan monopod ini


terletak pada kakinya yang hanya berjumlah satu sehingga menjadi lebih

praktis.

4. Kabel Release

Kabel Realese adalah salah satu alat fotografi yang berbentuk mirip seperti

injeksi yang lentur. Kali ini berfungsi untuk mencegah guncangan pada saat

Halaman 19 dari 24
shutter ditekan. Cara penggunaan kabel ini yaitu dengan memasangnya

pada soket kable release yang biasanya terletak di tombol shutter

5. Stand background

Stand background merupakan alat fotogradi yang digunakan sebagai

penyangga background utama. Alat ini terdiri dari 2 stand yang di dalam

penggunaanya bisa di naik turunkan sesuai dengan kebutuhan.

6. Slave unit

Slave unit dalam fotografi juga biasa disebut dengan sebutan sensor. Alat

ini bekerja dengan menangkap cahaya dari sumber cahaya yang kemudian

digunakan untuk menyalakan sumber cahaya lain yang tentunya

terhubung dengan slave unit.

7. Kabel sinkro

Alat fotografi yang selanjutnya adalah kabel sinkro. Alat ini berfungsi

sebagai alat bantu dalam menyalakan tambahan flash atau bisa juga

sumber cahaya lain dalam sebuah pemotretan. Penggunaan alat ini yaitu
dengan cara meyambungkan kabel ini dari datangnya sumber cahaya

tambahan ke body kamera.

8. Braket/Holder

Perlengkapan fotografi yang satu ini tidak wajib digunakan setiap kali
pemotretan. Alat ini digunakan hanya pada saat dimana perlu

menggunakan flash tambahan. Holder ini berguna untuk menyangga slave

unit atau flash tambahan dalam pemotretan. Holder ini biasanya di pasang

di body camera.

Halaman 20 dari 24
9. Strobe

Strobe merupakan alat bantu fotografi yang hampur mirip dengan flash.

Perbedaan dari kedua alat ini terletak pada ukuran strobe yang lebih besar
serta cahaya yang dihasilkannya pun lebih besar. Di dalam strobe terdapat

sebuah sensor yang berfungsi untuk menangkap main ligth dari sumber

cahaya utama.

10. Honeycomb

Sarang tawon atau dalam istilah kerennya honeycomb merupakan salah

satu perlengkapan fotografi yang berbentuk bulat seperti sarang tawon.

Alat ini biasanya dipasang pada sumber cahaya. Sarang tawon berfungsi

untuk menghaluskan cahaya yang jatuh tepat pada objek.

11. Light stand

Light stand adalah salah satu alat bantu fotografi yang berfungsi untuk

menyangga lampu studio pada saat pemotretan.

12. Flash meter

Flash meter merupakan alat fotografi yang digunakan untuk mengukur

kekuatan sebuah sumber cahaya dalam sebuah pemotretan baik di dalam


ruangan maupun pemotretan di luar ruangan.

13. Infrared sender

Alat pendukung fotografi ini memiliki fungsi untuk mengirimkan sinar


infrared yang digunakan untuk memancing flash atau lampu studio.

14. Trigger

Halaman 21 dari 24
Trigger merupakan alat fotografi yang memiliki fungsi yang mirip dengan

infrared sender yakni berguna untuk menyalakan lampu studio atau flash.

Perbedaan kedua alat ini yaitu terletak pada sumbernya. Trigger menyalakan
lampu dengan menggunakan gelombang elektron.

15. Barndoors

Perlengkapan fotografi ini memiliki bentuk persegi empat dengan warna

yang gelap. Barndoors ini berfungsi untuk mengarahkan cahaya pada saat
cahaya tersebut keluar dari sumber cahaya.

16. Snoot

Alat Bantu fotografi yang satu ini berfunsi untuk memusatkan cahaya pada
satu titik sehingga cahaya tersebut tepat mengenai sasaran dan tidak

melebar.

Komposisi Fotografi

Dalam sebuah fotografi diperlukan sebuah komposisi yang baik agar hasil karya

fotografi dapat memiliki nilai mutu yang tinggi. Berikut adalah beberapa komposisi
yang umumnya digunakan dalam fotografi:

1. Rule of Thrid
Komposisi ini merupakan komposisi yang paling dasar dalam

fotografi. Komposisi ini membagi bidang foto menjadi 9 kotak yang sama
besar dan meletakkan point of interest pada titik temu garis pada bidang

yang terbagi menjadi 3 x 3 tersebut.

Halaman 22 dari 24
2. Leading Line
Komposisi yang menggunakan garis berbentuk maya atau nyata

yang menuntun kita ke objek yang menjadi point of interest atau garis itu

sendiri yang menjadi point of interest.


3. Diagonals
Komposisi ini hampir mirip dengan komposisi leading line, akan

tetapi garis diagonal pada komposisi ini sifatnya lebih dinamis untuk

menciptakan pergerakan yang baik dalam foto.

4. Framing
Komposisi ini memanfaatkan frame untuk mengarahkan mata melihat


pada bagian dalam frame tersebut yang menjadi point of interest. Frame yang

dimaksud bukanlah bingkai foto melainkan objek yang dapat dijadikan frame.

5. Figure to Ground
Komposisi ini dibuat dengan menjadikan point of interest


lebih kontras atau menonjol dengan background dalam foto.

6. Fill the Frame
Komposisi ini sangat baik digunakan pada fotografi potrait.

Komposisi ini adalah komposisi yang menjadikan point of interest memenuhi

keseluruhan foto yang diambil.


7. Center Dominant Eye
Komposisi ini juga sangat baik digunakan pada fotografi

potrait. Menggunakan mata seseorang menjadi point of interest yang

diletakan pada tengah foto, hal ini akan membuat seolah-olah orang tersebut

melihat kita.

8. Patterns
Komposisi ini adalah komposisi yang memanfaatkan sesuatu yang


berulang untuk menciptakan pattern yang menjadi point of interest.
9. Symetry
 Komposisi ini yang dibuat dengan fotografi yang simetris dalam

pemagian yang sama pada setiap sisi foto.

Halaman 23 dari 24
.

Halaman 24 dari 24

Anda mungkin juga menyukai