Anda di halaman 1dari 9

Yang termasuk jenis Komunikasi Non-Verbal

 Sound atau suara


Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara
berbicara. Ilmu yang mempelajari hal ini disebut paralinguistik. Contohnya adalah nada
bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi,
dan lain-lain. Selain itu, penggunaan suara-suara pengisi seperti "mm", "e", "o", "um", saat
berbicara juga tergolong unsur vokalik, dan dalam komunikasi yang baik hal-hal seperti
ini harus dihindari.

Hal ini dapat dsimpulkan bahwa :


1. Kualitas suara, yang berkenan dengan pengontrolan vokal, turun naiksuara.
2. Pengontrolan nada suara, pengucapan kata yang jelas, gema suaradan kecepatan
suara.
3. Karakteristik vokal, seperti tertawa, menangis, berbisik, keluh kesah,menguap dan
lain sebagainya.
4. Pemberi sifat vokal, intensitas, tinggi suara dan luas suara.
5. Vokal seperti um-, uh huh-, dan perbedaan diam dan gangguan suara.

Dengan demikan, dengan bahasa lisan menggunakan variasi suara,kecepatan, kekerasan,


nada tertentu dan kejelasan mengucapkan katamenggunakan waktu berhenti, dapat
mempunyai pengaruh yang besar terhadapapa dan bagaimana orang beraksi terhadap pesan
tersebut. Misalnya, berdasarkannaik turunya suara kita sanggup menentukan apakah
ucapan tertentu berupa pertanyaan atau pernyataa, atau suatu komentar yang serius, atau
krtik yang tajam.Hal yang sama juga akan terjadi bila menggunkan vokalik yang lainseperti
menggunkan suara yang tinggi, yang lembut, atau rendah, lama berhentiatau diam akan
dapat menciptakan arti pesan yang berbeda-beda. Cara kitamemvariasikan suara kita
menyampaikan arti yang berbeda kepada si penerima.

 Gerak isyarat
Gerak isyarat adalah bentuk komunikasi nonverbal yang dilakukan dengan gerakan
anggota tubuh. Gerak isyarat dilakukan untuk menggantikan, atau bersamaan dengan
komunikasi verbal. Dengan gerak isyarat, seseorang dapat mengekspresikan berbagai
perasaan dan pikiran, dari perasaan jijik, permusuhan, hingga penerimaan dan kasih
sayang.

Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi
wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan
suatu kata atau frase. Misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan
atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan.

Memukul meja untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau mengendalikan


jalannya percakapan; atau untuk melepaskan ketegangan. Berikut contoh komunikasi
nonverbal melalui gerakan-gerakan tubuh yang mempunyai arti tersendiri, yaitu sebagai
berikut:

1. Mata
 Kontak mata langsung artinya: adanya kesiapan untuk memulai wawancara
atau hubungan interpersonal, adanya perhatian yang sungguh-sungguh.
 Menghindari kontak mata langsung, artitnya: menghindari/menolak
percakapan, menolak topik pembicaraan, tidak mempunyai perhatian penuh
dalam hubungan interpersonal.
 Mata berkerut/menyipit, artinya: tengah berpikir, sedang bingung, sedang
mengingat sesuatu.
 Mata menerawang menatap ke suatu tempat, artinya: dilanda kebingungan,
tidak Iuwes dalam hubungan interpersonal.
 Mata ke bawah, artinya: tengah berpikir, kebingungan.
 Mata berair, artinya: mengalami kebahagiaan, mengalami kesedihan, sedang
putus asa.
 Mata berbinar, artinya: sedang bersukacita.
 Mata sayu, artinya: mengalami kesedihan atau kebingungan.
2. Wajah
 Wajah menebar senyum dan mata berbinar, artinya: perasaan senang, merasa
bangga, merasa bahagia.
 Wajah dengan dahi berkerut dan mata menyipit, artinya: sedang berpikir keras,
sedang kebingungan, sedang masgul/gelisah.
 Wajah dengan mata melotot/beringas dan mulut tertutup, artinya: keadaan
sedang marah.
 Wajah agak pucat dengan sorot mata sayu, artinya: mengalami kesedihan,
mengalami kekecewaan, sedang gundah.
 Wajah dengan sorot mata kaku dan mulut mengatup, artinya: sedang
kebingungan, mengalami kecemasan, perasaan takut.

3. Tangan
 Tangan dengan jari-jari dikepalkan, artinya: merasa gemas, merasa kesal atau
marah.
 Tangan diangkat dengan jari-jari dikepalkan, artinya: siap atau keberhasilan.
 Tangan dengan kedua belah telapak disatukan, artinya: berharap atau berdoa.
 Tangan dengan kedua belah telapak bersatu jari meremas, artinya: kegelisahan
atau kekesalan.

4. Kaki
 Keadaan duduk kaki berselonjor, salah satu ditumpangkan, artinya: keadaan
sangat santai.
 Dalam keadaan duduk dan kaki pada posisi tegak, artinya: Kesiapan.
 Keadaan duduk kaki digoyangkan, artinya: berusaha santai, keadaan cemas atau
gemas.
 Keadaan berdiri kaki tegak, artinya: keadaan siap.
 Keadaan berdiri kaki bergetar, artinya: merasa malu, merasa takut, merasa tidak
biasa (demam panggung).
5. Mulut
 Mulut dengan senyuman, artinya: perasaan senang, keadaan sedang baik,
menyetujui sesuatu.
 Mulut dengan cibiran, artinya: -menyatakan ketidaksukaan, menyatakan
ketidaksetujuan, melecehkan sesuatu.
 Mulut cemberut, artinya: menyatakan ketidaksukaan, menyatakan
ketidaksetujuan, sedang marah.
 Mulut dengan bibir terkatup rapat, artinya: sedang ada tekanan perasaan, sedang
frustrasi, sedang menahan amarah.
 Mulut dengan bibir bawah sedikit digigit, artinya: kecemasan, sedikit rasa takut,
merasa malu atau sedang mengalami kesedihan.
 Mulut dengan kedua bibir terbuka, artinya: keheranan teramat sangat, ketakutan
luar biasa.
 Mulut ditutup telapak tangan, artinya: rasa malu.

6. Kepala
 Kepala tegak, artinya: sedang dalam keadaan baik, sedang waspada, kesiapan
berinteraksi.
 Kepala mengangguk, artinya: menyatakan persetujuan atau penguatan.
 Kepala menggeleng, artinya: menyatakan penolakan atau ketidaksetujuan.
 Kepala agak menekuk dan kaki agak menghentak, artinya: merasakan
kecemasan, sedang mengalami kekesalan atau kemarahan.
 Kepala menunduk ke bawah, artinya: mengalami kesedihan, mengalami
kebimbangan, mengalami penolakan.
 Kepala dipegang dengan kedua belah tangan, artinya: penyesalan diri atau
perasaan bersalah.
 Kepala dengan dahi dipegang kedua belah tangan, artinya: sedang berpikir
keras, sedang menyesali diri.
 Kepala dengan dagu ditahan tangan, artinya: sedang sedih, gundah, sedang
merasa bosan dengan situasi yang dihadapi.
7. Bahu
 Bahu mendatar dengan dada agak dibusungkan, artinya: sedang dalam keadaan
baik atau sedang bersuka-cita.
 Bahu lemas agak bungkuk/melengkung, artinya: kondisi diri sedang kurang
baik, sedang sedih atau sakit.
 Mengangkat bahu, artinya: menyatakan ketidak-pastian, tidak tahu apa yang
harus dilakukan, sedang berteka-teki, sedang frustrasi, menyatakan tanda
menyerah.

8. Seluruh tubuh
 Tubuh sering bergerak, berubah secara cepat, tubuh tidak bisa diam, artinya:
mengalami kegelisahan, mengalami kekhawatiran, mengalami kecemasan.
 Gerak tubuh wajar dan tenang, menunjukkan: vasa pescaya diri,

 Postur tubuh
Orang lahir ditakdirkan dengan berbagai bentuk tubuh. Well dan Siegel (1961) ahli
psikologi yang berhasil menggambarkan bentuk-bentuk tubuh manusia dengan
karakternya. Kedua ahli ini membagi bentuk tubuh atas tiga tipe, yakni:
 Ectomorphy, bagi mereka yang memiliki bentu tubuh kurus tinggi. Dilambangkan
sebagai orang yang punya sikap ambisius, pintar, kritis, dan sedikit cemas.
 Mesomorphy, bagi mereka yang memiliki bentuk tubuh tegap, tinggi dan atletis.
Dilambangkan sebagai pribadi yang cerdas, bersahabat, aktif dan kompetitif.
 Endomorphy, bagi mereka yang memilikibentuk tubuh pendek, bulat, dan gemuk.
Digambarkan sebagai pribadi yang humoris, santai, dan cerdik.

 Sentuhan
Touching adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi nonverbal.
Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di
punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini
menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga
dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif ataupun
negatif. Menurut bentuknya sentuhan badan dibagi atas tiga macam, yaitu:

a. Kinesthetic
Kinesthetic ialah isyarat yang ditunjukkan dengan bergandengan tangan satu sama lain,
sebagai symbol keakraban atau kemesraan.

b. Sociofugal
Ialah isyarat yang di tunjukkan dengan jabat tangan atau saling merangkul. Umumnya
orang Amerika dan Asia Timur dalam menunjukkan persahabatan ditandai dengan
jabat tangan, sedangkan orang Arab dan Asia Selatan menunjukkan persahabatan lewat
sentuhan pundak dengan pundak atau berpelukan.

c. Thermal
Ialah isyarat yang ditunjukkan dengan sentuhan badan yang terlalu emosional sebagai
tanda persahabatan yang begitu intim. Misalnya menepuk punggung karena sudah lama
tidak bertemu.
Tujuan

 Mengekspresikan emosi
Ekspresi adalah representasi atau tampilan dari perasaan atau kondisi internal dalam diri
seseorang, ekspresi dapat berupa visual (simbol, gambar), facial (senyuman, mengernyit,
mata melebar, dsb), gesture (posisi tubuh, gerakan), dan verbal (suara, dehem, dsb).
Dengan berbagai bentuk ekspresi tersebut kita dapat mengenali emosi yang dialami
seseorang.
Dalam kehidupan sehari-hari ekspresi emosi sangat penting untuk fungsi kesehatan diri
secara fisik, psikologis, sosial, dan pekerjaan. Melalui pengaturan dan pengenalan emosi
kita dapat mengekspresikan secara sehat sehingga dapat mencegah terjadinya gangguan
fisik dan psikologis akibat emosi yang tidak terekspresikan.

Tujuan mengekpresikan emosi adalah :


1. Memperkuat bahasa verbal saat berinteraksi dengan orang lain dalam konteks relasi
ataupun pekerjaan. Dengan mengekpresikan emosi bahasa verbal dapat menjadi lebih
mudah dipahami oleh orang lain.
Contoh : Seoarang manager yang memarahi karyawannya dengan nada tinggi didukung
dengan wajah yang kesal.
2. Memperkuat perilaku dan menyampaikan ide ide
Dengan mengekpresikan emosi dapat memperkuat perilaku yang sedang dilakukan
seseorang,

 Mengendalikan atau mempengaruhi seseorang


Sifat utama dari komunikasi non verbal yang bisa dikatakan memiliki sifat Komunikasi
Persuasif akhirnya membuat komunikasi ini memiliki tujuan untuk membujuk seseorang
mengikuti keinginan dan kemauan kita. Contohnya adalah ketika seseorang membuat
wajah memelas, mengulurkan tangannya hingga berlutut tanpa mengeluarkan suara, maka
kegiatan membujuk tersebut sebenarnya sudah berlangsung.
Tujuan memepengaruhi seseorang adalah :
1. Memiliki prinsip dalam mengabil keputusan
Dalam mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan kita harus memiliki
prinsip. Karena jika seseorang tidak memiliki prinsip maka Ia juga akan dengan mudah
mendapat pengaruh yang mungkin saja itu pengaruh buruk.
2. Memberi kuputusan dengan komunikasi yang baik
Dalam hal ini pemimpin haruslah mempunyai jalinan komunikasi yang baik, karena
pemimpin jika tidak memberikan jalinan komunikasi yang baik maka akan
berpengaruh kepada bawahan-nya yang lain. Mereka akan mengikuti apa yang menjadi
ucapan dari pemimpin tersebut secara tidak langsung, kadang salah dalam
penyampaian juga dapat membawa masalah miss communication.
3. Memberikan teladan yang baik kepada orang lain.
Dalam mempengaruhi seseorang kita harus memberikan pengaruh yang baik terhadap
orang lain.
4. Memberikan perubahan menjadi lebih baik kepada orang lain
Dengan memberikan perubahan menjadi lebih baik dapat memberikan hal positif
kepada orang tersebut.

 Mengatur alur percakapan


Tujuan mengatur alur percakapan adalah :
1. Dapat mengendalikan laju pembicaraan
Banyak dari kita yang berbicara dalam laju stabil untuk menciptakan pola ucapan yang
terprediksi. Padahal, pembicaraan yang terprediksi seperti ini justru membuat lawan
bicara merasa bosan dan kehilangan perhatian tanpa disadarinya.
Pembicara yang hebat dapat mengubah laju ucapan selama berbicara dan
menyesuaikan penyampaiannya untuk mempertahankan minat dan menarik perhatian
pendengarnya ke bagian-bagian tertentu dalam ceritanya. Lain kali Anda bercakap-
cakap dengan teman, berusahalah melambatkan laju bicara saat mengatakan hal yang
penting, atau selipkan jeda sejenak saat Anda ingin lawan bicara membayangkan cerita
Anda.
2. Dapat menjelaskan dengan lebih deskriptif
Gunakan bentuk superlatif saat menceritakan pengalaman atau menyatakan pendapat
Anda. Hal ini akan membuat Anda lebih menarik saat berbicara karena orang yang
mendengarnya akan lebih mampu membayangkan ucapan Anda dalam pikirannya.
Misalnya, alih-alih mengatakan “Minumlah teh”, Anda bisa menyatakan “Inilah gelas
berisi cairan yang menenangkan untukmu!”. Selipkan kata-kata yang menggugah
dalam percakapan dan pendengar Anda pun akan terkesima

 Memberikan informasi
Tujuan pertama dalam komunikasi adalah sebagai proses pengiriman dan penerimaan
pesan, berita, atau informasi yang terjadi diantara dua orang atau lebih. Proses ini dilakukan
secara efektif agar pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh penerimanya.. Sebagai
contoh, seorang pimpinan suatu perusahaan membutuhkan beberapa pegawai baru yang
akan ditempatkan sebagai staf administrasi di kantor-kantor cabang yang ada.

Anda mungkin juga menyukai