Kedua, Kemanusiaan. Sila kedua mengandung makna bahwa negara harus menjunjung
tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang beradab. Mengandung nilai
suatu kesadaran sikap moral dan tingkah laku manusia yang didasarkan pada potensi budi
nurani manusia dalam hubungan norma-norma baik terhadap diri sendiri, sesama manusia,
maupun terhadap lingkungannya. Manusia merupakan asas yang bersifat fundamental dan
mutlak dalam kehidupan bernegara dan hukum. Dalam kehidupan negara kemanusiaan
harus mendapat jaminan hukum, biasa disebut dengan jaminan atas hak-hak dasar (asas)
manusia.
Ketiga, Persatuan. Negara merupakan suatu persekutuan hidup bersama diantara elemen-
elemen yang membentuk negara berupa suku, ras, kelompok, golongan, dan agama.
Konsekuensinya negara adalah beraneka ragam tetapi tetap satu seperti slogan negara yakni
Bhinneka Tunggal Ika.
Kelima, Keadilan. Dalam pengertian ini bahwa pada hakikatnya manusia harus adil dalam
hubungan dengan diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, bangsa dan negara. Untuk itu,
setiap pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, segala kebijakan, kekuasaan,
kewenangan, serta pembagian harus berdasarkan atas keadilan.