Anda di halaman 1dari 2

 Jenis-jenis antibiotic yang dihasilkan oleh Streptomyces

Antibiotika adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai
efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam
proses infeksi oleh bakteri (Setiabudi, 2007). Dengan kemajuan bioteknologi khususnya di
bidang mikrobiologi, kemajuan sangat pesat terjadi di dalam penemuan antibiotik khususnya
antibiotik yang diperoleh dari bakteri Streptomyces sp. Dewasa ini penggunaan bakteri
Streptomyces sp sudah makin berkembang, dua per tiga antibiotik alami dapat diciptakan atau
diproduksi oleh bakteri Streptomyces sp. Hal ini dikarenakan streptomyces sp memiliki
kemampuan memproduksi metabolit sekunder berupa antibiotic yang mampu menghambat
pertumbuhan mikroorganisme lainnya yang disebut juga sebagai antimikroba (Suwandi, 1993).
Menurut (Rahayu, 2006) 90% antibioti yang dihasilkan oleh streptomyces sp digunakan untuk
terapi penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan eksplorasi sudah banyak dilakukan.
Sebanyak ± 95% dari antibiotik yang telah ditemukan dihasilkan oleh Streptomyces (Ambarwati
et al., 2006).

Madingan dan Martinko (2006) melaporkan bahwa banyak sekali antibiotik yang sudah
ditemukan dan dihasilkan oleh Streptomyces diantaranya adalah diantaranya adalah eritomisin
yang dihaslkan oleh Streptomyces erythreus, kloramfenikol yang dihasilkan oleh Streptomyces
venezuelae, Oleandomycin yang dihasilkan oleh Streptomyces antibioticus, Spiramycin yang
dihasilkan oleh Streptomyces ambofaciens, Aureomisin yang dihasilkan oleh Streptomyces
aureofaciens, Niomisn yang dihasilkan oleh Streptomyces fradiae, Klindomisin yang dihasilkan
oleh Streptomyces nodosus, Spektomisin yang dihasilkan oleh Streptomyces spp, Strepmisin
yang dihasilkan oleh Streptomyces griseus, Kindomisin yang dihasilkan oleh Streptomyces
lincolnensis, Nistasin yang dihasilkan oleh Streptomyces nursei, Amfosetin B yang dihasilkan
oleh Streptomyces nodosus, Aklasinomisin A yang dihasilkan oleh Streptomyces antibioticus,
Aktinomisin D yang dihasilkan Streptomyces antibioticus, Bleomisin yang dihasilkan oleh
Streptomyces verticullium, Dauribisin yang dihasilkan oleh Streptomyces peucetius, Mitomisin c
dihasilkan oleh Streptomyces lavendulae, serta Mitramisin yang dihasilkan oleh Streptomyces
argillaceus.
Menurut Nakano et al ( 2000) dihasilkan antibiotik Tetrasiklin yang dihasilkan oleh
Streptomyces aureofaciens. Antibiotik Streptozotocin dihasilkan oleh Streptomyces
archomogenes dan virginiamycin yang dihasilkan oleh Streptomyces virginiae (De Somer &
Van Dijck, 1955), Mikamycin yang dihasilkan oleh Streptomyces mitakaensis (Arai et al, 1958)
dan Pristinamycin yang dihasilkan oleh Streptomyces pristinaespiralis (Preud'homme et al,
1965).

Streptomyces banyak dimanfaatkan dalam pengaplikasian di bidang kesehatan, pertanian,


peternakan serta industri pengelohan karena kemampuannya yang bersifat antimikroba dan
menghasilkan metabolit sekunder berupa antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhaan
serta membunuh pathogen ( Madingan & Martinko, 2006).

Daftar pustaka

Ambarwati dan G. T. Azizah. 2009. Isolasi Actinomycetes dari Tanah Sawah sebagai Penghasil
Antibiotik J. Penelitian Sains dan Teknologi 10 (2); 101-111. Mikrobiologi Terapan.
Malang: UMM-Press

Rahayu, T. dan W. Maryati 2007. Potensi Antibiotik Isolat Actinomycetes Terhadap Bakteri
Sthapylococcus aureus multiresisten. J. Penelitian dan Teknologi 8 (3);26-34.

Madingan, M.T., and Martinko , J.M. 2006. Biology of Microorganisms. Prentice-Hall, New
Jersey.

Suwandi, U. 1993. Mekanisme kerja antibiotik . Cermin Dunia Kedokteran, Jakarta.

Setiabudi, R. 2007. Pengantar Antimikroba, Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Bagian


Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai