Klasifikasi dan Karakteristik Morfologi Bakteri Streptomyces sp.
Menurut Paustian (1999) salah satu bakteri gram positif Familia
Streptomycetaceae yang memiliki kemampuan membentuk spora dan banyak ditemukan pada tanah yang alami adalah bakteri jenis Streptomyces. Karena struktur selnya yang tidak memiliki membran inti dan mitokondria (Di Salvo, 2002) serta struktur dinding selnya yang mengandung peptidoglikan maka Streptomyces dikelompokkan ke dalam kelompok bakteri (Paustian,1999) Bakteri streptomyces ini memiliki bentuk bulat, tidak teratur dengan warna yang bervariasi merupakan salah satu karakteristik yang menunjukkan adanya keanekaragaman dari sebagian besar isolat genus Streptomyces (Tasnim et al., 2013). Karena bentuk dan warna yang bervariasi pada streptomyces, bakteri ini sering digunakan untuk keperluan identifikasi (Paustian, 1999). Menurut Pelczar Jr. et al. (1993) menyatakan bahwa salah satu karakteristik koloni dari genus Streptomyces adalah adanya pola seperti bintang atau pola guratan pada koloni bakteri streptomyces tersebut. Menurut Agrios (2005) terdapat ciri-ciri yang membuat Streptomyces mudah dibedakan dari genus bakteri lain jika dilihat dari segi morfologinya yaitu Streptomyces memiliki hifa ramping yang bercabang tanpa sekat melintang, dengan diameter antara 0.5-2 ҷm. Miseliumnya bercabang banyak dan berkembang dengan baik dalam rangkaian konidia dengan diameter antara 0,3-1.5 ҷm yang menggulung. Di dalam fragmen-fragmen yang pendek, miseliumnya memisah sehingga akan tampak bagaikan cabang atau batang-batang pada bakteri. Streptomyces membentuk hifa aerial aseptat dengan percabangannya yang kompleks, rantai spora (sporofor) serta hifa dan spora yang berbentuk kelompok atau merantai jika dilihat secara mikroskopis (Tasnim et al.,2013). Selain itu terdapat pendapat-pendapat lain yang membuat Streptomyces dapat dibedakan dengan genus bakteri lainnya. Menurut Brock dan Madigan (1988) melaporkan bahwa karakter khas yang dimiliki oleh Bakteri Streptomyces dapat membedakannya dengan genus Actinomycetes lainnya, yaitu hifa tidak memiliki sekat (aseptat), membentuk percabangan hifa yang kompleks, pada ujung hifa terbentuk konidia, dan hifa aerialnya membentuk sporofor atau rantai spora aerial yang menghasilkan spora untuk reproduksi aseksual. Jika koloni Streptomyces diisolasi, akan berukuran kecil (berdiameter 1-10 mm), terpisah-pisah seperti liken dan seperti kulit atau butirus (mempunyai konsistensi seperti mentega), mula-mula permukaannya relatif licin tetapi kemudian akan membentuk semacam tenunan miselium udara yang dapat menampakkan granularnya, seperti bubuk, beludru, atau flokos yang menghasilkan berbagai macam pigmen yang menimbulkan warna pada miselium vegetatif, miselium udara dan substrat (Pelczar dan Chan, 1988). Menurut Agrios (2005), Streptomyces sp. diklasifikasikan sebagai berikut: Domain : Bacteria Phylum : Actinobacteria Classis : Actinomycetes Ordo : Actinomycetales Familia : Streptomycetaceae Genus : Streptomyces Spesies : Streptomyces sp.
Gambar 3.1. a) Penampilan makroskopis jenis koloni Streptomyces hasil diisolasi
pada media YEMA; b) Hasil pengamatan mikroskopis sumber : Dharmawan, I. W. E., Kawuri, R., Parwanayoni, M. S., 2009. Isolasi Streptomyces spp. Pada Kawasan Hutan Provinsi Bali Serta Uji Daya Hambatnya Terhadap Lima Strain Diarrheagenic Escherichia coli. Jurnal Biologi XIII (1); 1 – 6 Habitat dari bakteri Streptomyces adalah di air laut, lumpur, kompos, tanah, limbah domestik dan bahan makanan yang telah membusuk. Tetapi secara umum, bakteri Streptomyces berhabitat di tanah. Hal ini dikarenakan pada tanah terdapat lima komponen utama yaitu air, udara, zat organik, mineral, dan organisme yang hidup didalam tanah sehingga bakteri Streptomyces mudah ditemukan. Suhu optimum pada pertumbuhan Streptomyces adalah 25o-30o C. Streptomyces tidak toleran terhadap pH asam. Untuk pH optimum untuk pertumbuhannya adalah 6,5-8 (Suwandi, 1993). Perkembangbiakan pada bakteri Streptomyces adalah dengan cara pembentukan hifa atau disebut bdengan sporalisasi seperti layaknya jamur. Keunikan cara perkembangbiakan bakteri Streptomyces dengan spora ini membuat bakteri Streptomyces berbeda dengan kelompok prokariota yang lainnya (Flardh dan Buttner, 2009).