Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Preeklampsia merupakan kelainan yang ditemukan pada waktu kehamilan
yang ditandai dengan berbagai gejala klinis seperti hipertensi, proteinuria, dan
edema yang biasanya terjadi setelah umur kehamilan 20 minggu. Menurut WHO,
angka kejadian preeklampsia berkisar antara 0,51% - 38,4%. Preeklampsia dan
eklampsia di seluruh dunia diperkirakan menjadi penyebab kira-kira 14%
(50.000-75.000) kematian maternal setiap tahunnya. Angka kejadian
preeklampsia di Amerika Serikat sendiri pernah dilaporkan terjadi kira-kira 5%-
8% dari semua kehamilan, dengan gambaran insidensinya 23 kasus preeklampsia
ditemukan per 1.000 kehamilan setiap tahunnya (Joseph et al, 2008). Sementara
itu di tiap-tiap negara angka kejadian preeklampsia berbeda-beda, tapi pada
umumnya insidensi preeklampsia pada suatu negara dilaporkan antara 3-10 %
dari semua kehamilan (Prawirohardjo, 2006).
Preeklamsia merupakan 5-15% penyulit kehamilan dan merupakan salah satu
dari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan morbiditas ibu bersalin (Angsar,
2010). Di Indonesia sendiri, preeklamsia masih merupakan salah satu penyebab
utama kematian maternal dan kematian perinatal yang tinggi. Di Indonesia angka
kejadian preeklamsia berkisar antara 3,4 – 8,5% (Prasetyo, 2006). Karena angka
kejadian preeklamsia cukup tinggi, diagnosis dini preeklamsia serta
penanganannya perlu segera dilaksanakan untuk menurunkan angka kematian ibu
(AKI) dan anak. Pemeriksaan antenatal yang teratur dan secara rutin mencari
tanda-tanda preeklamsia sangat penting dalam pencegahan preeklamsia berat,
disamping pengendalian terhadap faktor-faktor predisposisi yang lain. Hipertensi
kronis merupakan salah satu faktor yang dikaitkan dengan peningkatan resiko
preeklamsia (Sibai et al, 1998). Kelahiran neonatal dalam kondisi jelek pada
wanita dengan hipertensi kronis mungkin disebabkan karena superimposed
preeklamsia.

1
1.1 Batasan Masalah
Laporan kasus ini berisi tentang anamnesis, penegakan diagnosis,
penatalaksanaan, komplikasi dan prognosis kasus gravidarum dengan superimposed
preeklamsi. Selain itu, dalam laporan ini juga disusun tinjauan pustaka tentang
gravidarum dengan superimposed preeklamsi.
.
1.2 Tujuan
Penulisan kasus ini bertujuan untuk :
1. Melaporkan pasien dengan diagnosis gravidarum dengan superimposed
preeklamsi.
2. Memahami superimposed preeklamsi pada gravidarum.
3. Meningkatkan kemampuan dalam penulisan ilmiah di bidang kedokteran.
4. Memenuhi salah satu tugas kepanitraan klinik di Laboratorium Ilmu Obstetri
dan Ginekologi, RSUD Kanjuruhan Kepanjen, Malang.

1.3 Manfaat
Penulisan laporan kasus ini bermanfaat sebagai:
1. Ringkasan dari kasus dan beberapa tinjauan pustaka tentang gravidarum
dengan superimposed preeklamsi.
2. Mempermudah pemahaman penulis dan pembaca tentang gravidarum
dengan superimposed preeklamsi, berorientasi kasus yang dijumpai di
Laboratorium Ilmu Obsteri dan Ginekologi, RSUD Kanjuruhan Kepanjen,
Malang.

Anda mungkin juga menyukai