Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK DAN LABORATORIUM

Bone X-Ray
X-Ray merupakan salah satu jenis pemeriksaan yang dapat memberikan gambaran kondisi
keadaan tulang sesorang, apakah ada fraktur, infeksi tulang seperti osteomiletis, kelainan
bawaan, destruksi sendi pada klien arthritis, osteoporosis tahap lanjut atau tumor baik fase
awal atau yang telah metastase.
Gambaran X-Ray pada klien osteoporosis tampak terjadi dimineralisasi yang ditunjukkan
dengan adanya radiolusensni tulang, vertebra torakalis berbentuk baji sedangkan vertebra
lumbalis menjadi bikonkaf.
Selain itu, dengan X-Ray juga dapat memonitor perkembangan penyembuhan fraktur. Film
radiograpis dapat memperlihatkan adanya cairan sendi, pembengkakan dan kalsifikasi
jaringan lunak .Bila ditemukan tanda kalsifikasi pada jaringan lunak dapat menunjukkan
adanya peradangan kronis yang merubah bursa atau tendon di area tersebut, karena X-Ray
tidak mampu melihat secara langsung keaadaan kartilago dan tendon, begitu juga fraktur
kartilago, sprain, cedera ligamentum. Umumnya untuk mendapatkan gambaran yang akurat
diperlukan dua sudut yang berbeda, yaitu anterior-posterior dan lateral.

CT-Scan
Computed Tomography digunakan untuk mengidentifikasi lokasi dan luasnya cedera yang
sulit teridentifikasi oleh pemeriksaan lain. Sehingga CT Scan mempunyai tujuan untuk
mengevaluasi cedera ligament, tendon dan tulang serta dapat mengetahui adanya tumor
secara spesifik. Bagi klien yang diamputasi pemeriksaan ini berfungsi untuk
mengidentifikasi lesi neoplastik , osteomielitis dan pembentukan hematoma. Pemeriksaan
ini dapat atau tidak menggunakan zat kontras. Waktu yang digunakan kurang lebih 60
menit.
MRI ( Magnetic Resonance Imaging ).
MRI merupakan teknik scaning diagnostic yang non invasive dan menggunakan medan
magnet. Pemeriksaan ini dapat memberikan informasi tentang tulang, sendi , kartilago,
ligament dan tendon. Klien dengan keluhan nyeri leher dan pinggang dapat diketahui
dengan MRI untuk melihat kemungkinan adanya herniasi.
Kelebihan dari MRI adalah klien tidak terpapar oleh ion-ion radiasi. MRI penting dalam
pengkajian untuk mengetahui perbaikan dari suatu pembedahan ortopedik.

Angiography
Merupakan teknik pemeriksaan untuk mengetahui kondisi struktur vaskuler. Arteriografi
dilakukan dengan cara memasukkan zat kontras radioopak melalui arteri. Setelah diinjeksi
area tersebut di foto rongent. Hal ini untuk mengetahui sirkulasi/ perfusi jaringan apakah
masih baik atau buruk. Biasanya dilakukan untuk mengetahui perfusi jaringan pada area
yang akan diamputasi. Setelah dilakukan tindakan klien dianjurkan untuk istirahat kurang
lebih 12 – 24 jam dan dibebat elastis guna mencegah terjadinya perdarahan paska injeksi.

Atroscopy
Dapat digunakan untuk mengetahui adanya robekan pada kapsul sendi atau ligament
penyangga lutut, bahu, tumit, pinggul, pergelangan tangan dan temporomandibular.
Pemeriksaan ini merupakan tindakan endoskopi yang memungkinkan pandangan langsung
ke dalam ruang sendi.
Setelah dilakukan pemeriksaan ini, klien dianjurkan istirahat kurang lebih 12 – 24 jam dan
diberikan bebat elastis pada area pemeriksaan. Sebelum dilakukan prosedur ini, terutama
bila pemeriksaan pada bagian sendi ekstremitas bawah, pastikan klien mampu
menggunakan alat Bantu jalan seperti crucht. Crucht digunakan oleh klien hingga klien
mampu menunjukkan kemampuan berjalan tanpa pincang.

Bone Densitometry
Merupakan pemeriksaan untuk mengetahui kadar mineral dalam tulang dan kepadatannya
untuk mendiagnosa penyakit osteoporosis.
Komputer akan menghitung jumlah potton yang tidak dapat diserap oleh tulang. Ini disebut
BMC = Bone Mineral Content.
 BMD ( Bone Mineral Density ) mempunyai rumus :
BMD = BMC (gm/ cm³) / permukaan area tulang.
Nilai Normal : – 1.0 )
Osteopenia : 1.0 –2,5 ( SD di bawah normal – 1.0 – 2.5 )
Osteoporosis : > 2,5 ( SD di bawah normal 12 mg/ dl
 Asam urat urine 250 – 750 mg / hari atau 1,48 – 4,43 mmol/ hari Pada kasus Gout dan
artritis akan megalami peningkatan dari nilai normal
 SGOT / ml10 – 40 mol –1/ l( SI : 0,08 – 0,32 ) Meningkat akibat kerusakan otot.
 Hb Darah LK : 13 – 18 mg/ dl PR : 12 – 16 mg/ dl Menurun bila terjadi perdarahan
akibat trauma.
 Leukosit 4300 – 10.800/ mm3
 Kalsium Serum 8,5 – 10,5 mg /dl Menurun pada Osteomalacia, Paget, tumor tulang
yang telah metastase serta klien yang immobilisasi lama,
 Kreatinin Kinase ( CK ) < 100 mg/ hari Meningkat akibat kerusakan otot
 Hormon Paratiroid < 10 l equiv / ml ( SI : < 10 ml equiv/ l ) Meningkat
 Tiroid ( TSH ) u / ml0,5 – 3,5 ( SI : 0,5 – 3,5 mU/l ) Meningkat
 Fosfor 3,0 – 4,5 mg/ dl Meningkat

Anda mungkin juga menyukai