PENDAHULUAN
KUALIFIKASI
NAMA JUMLAH
NO
JABATAN KEBUTUHAN
FORMAL INFORMAL
Dokter Pelatihan
Penanggung
1 Spesialis pelayanan tuberkulosis dengan 1
jawab DOTS
Penyakit Dalam strategi DOTS di RS
Pelatihan
2 Ketua DOTS Dokter umum pelayanan tuberkulosis dengan 1
strategi DOTS di RS
Pelatihan
Sekretaris
3 S1 keperawatan pelayanan tuberkulosis dengan 1
DOTS
strategi DOTS di RS
Pelatihan
Penanggung
4 Apoteker pelayanan tuberkulosis dengan 1
jawab farmasi
strategi DOTS di RS
Penanggung Pelatihan
D4 Rekam
5 jawab rekam pelayanan tuberkulosis dengan 1
Medik
medis strategi DOTS di RS
Penanggung Pelatihan
6 jawab rawat S1 keperawatan pelayanan tuberkulosis dengan 1
jalan strategi DOTS di RS
Penanggung Pelatihan
D3
7 jawab rawat pelayanan tuberkulosis dengan 1
keperawatan
inap strategi DOTS di RS
Pelatihan
Penanggung D3
8. pelayanan tuberkulosis dengan 1
jawab IGD Keperawatan
strategi DOTS di RS
Pelatihan
Pencatatan dan D3
10 pelayanan tuberkulosis dengan 3
Pencatatan Keperawatan
strategi DOTS di RS
Penanggung Pelatihan
11 jawab D4 Analis pelayanan tuberkulosis dengan 1
laboratorium strategi DOTS di RS
Penanggung Pelatihan
12 jawab D3 Radiologi pelayanan tuberkulosis dengan 1
Radiologi strategi DOTS di RS
7 Masker 1 Standart
4 OBAT - OBATAN
5 Kursi 1 Standart
Seperangkat
6 1 Panasonic
AC
Alat pengukur
7 1 Standart
waktu
8 Slide 23
9 Pot sputum 25
10 Box slide 1
2. ALKES
1 Bed pasien 1
2 Kaca sediaan 1
Aplikator dari
1
3 bambu/lidi
Botol berisi pasir
dan desinfektan
untuk 1
membersihkan
4 ose
Tempat
pembuangan 1 Standart
6 desinfektan
7 Masker 1 box
Rak sediaan
untuk meletakkan 1
8 sediaan
Pinset atau
1
9 penjepit kayu
10 Hand wash 1
11 Handscrub 1
12 Pot dahak 50
13 Mikroskop 1
3. OBAT-OBATAN
4 Spiritus 0,5 lt
Pasien baru, tidak ada riwayat pengobatan TB, tidak ada riwayat kontak Pasien dengan riwayat pengobatan TB, pasien dengan riwayat
erat dengan pasien TB RO, pasien dengan HIV (-) atau tidak diketahui kontak erat dengan pasien TB RO, pasien dengan HIV (+)
Keterangan alur:
Ada akses foto rontgen toraks dan/atau uji Tidak ada akses foto rontgen toraks dan uji
tuberkulin*) tuberkulin
Skoring sistem
TB anak
terkonfirma TB anak klinis Ada Tidak ada/tidak
si kontak jelas kontak pasien
bakteriologi TB TB paru**)
s paru**)
Menetap Menghilang
Bukan TB
Keterangan:
*) Dapat dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan sputum
**) Kontak TB Paru Dewasa dan Kontak TB Paru Anak terkonfirmasi
bakteriologis.
***) Evaluasi respon pengobatan. Jika tidak merespon baik dengan pengobatan
adekuat, evaluasi ulang diagnosis TB dan adanya komorbiditas atau
rujuk.
Parameter 0 1 2 3 Jumlah
Laporan BTA
positifkeluarga,BTA
Kontak TB Tidak jelas negatif atau tidak BTA positif
--
tahu, BTA tidak
jelas
Positif
(=10mm, atau
Uji Tuberkulin Negatif -- -- =5mm pada
keadaan
imunosupresi)
Klinis gizi buruk
Berat badan / BB/TB<90%
- atau BB/TB<70% -
keadaan gizi BB/U<80%
atau BB/U<60%
Demam tanpa
-- >2 minggu - -
sebab jelas
Batuk - =3 minggu - -
Pembesaran
kelenjar limfe >1 cm, Jumlah
- -
koli, aksila 1 tidak nyeri
inguinal -
Pembengkakan
tulang/sendi Ada
- - -
panggul, lutut, pembengkakan
falang
Normal/tidak Gambaran sugestif
-
Foto thoraks jelas TB
SKOR TOTAL MAKSIMAL 13
Catatan:
- Tahap Lanjutan:
Pengobatan tahap lanjutan bertujuan membunuh sisa
sisa kuman yang masih ada dalam tubuh, khususnya kuman
persister sehingga pasien dapat sembuh dan mencegah
terjadinya kekambuhan
4. Jenis Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
Tabel 2 .OAT lini pertama
Jenis Sifat Efek samping
Isoniazid (H) Bakterisidal Neuropati perifer
(Gangguan saraf
tepi), psikosis
toksik, gangguan
fungsi hati, kejang
Rifampisin (R) Bakterisidal Flu
syndrome(gejala
influenza berat),
gangguan
gastrointestinal,
urine berwarna
merah, gangguan
fungsi hati,
trombositopeni,
demam, skin rash,
sesak nafas,
anemia hemolitik.
Pirazinamid (Z) Bakterisidal Gangguan
gastrointestinal,
D2 o OAT baru
Bedaquiline (Bdq)
Delamanid
(Dlm)*
Pretonamid (PA-
824)*
D3
o OAT tambahan
Asam para
aminosalisilat
(PAS)
Imipenemsilastati
n (Ipm)*
Meropenem
(Mpm)*
Amoksilin
clavulanat (Amx-
Keterangan:
- Kategori-1:
Paduan OAT ini diberikan untuk pasien baru:
Pasien TB paru terkonfirmasi bakteriologis.
Pasien TB paru terdiagnosis klinis.
Pasien TB ekstra paru.
Jumlah
Hari/kal
Dosis perhari / kali
i
Intensif 2 bulan 1 1 3 3 56
Lanjutan 4 bulan 2 1 - 48
- Kategori -2
Paduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA positif
yang pernah diobati sebelumnya (pengobatan ulang) yaitu:
Pasien kambuh.
Pasien gagal pada pengobatan dengan paduan OAT kategori
1 sebelumnya.
Pasien yang diobati kembali setelah putus berobat (lost to
follow-up)
badan
a. Kehamilan
Pada prinsipnya pengobatan TB pada kehamilan tidak berbeda
dengan pengobatan TB pada umumnya. Menurut WHO, hampir
semua OAT aman untuk kehamilan, kecuali streptomisin.
Streptomisin tidak dapat dipakai pada kehamilan karena bersifat
permanent ototoxic dan dapat menembus barier placenta.
Keadaan ini dapat mengakibatkan terjadinya gangguan
pendengaran dan keseimbangan yang menetap pada bayi yang
akan dilahirkan. Perlu dijelaskan kepada ibu hamil bahwa
keberhasilan pengobatannya sangat penting artinya supaya
Keterangan :
(====) : Pengobatan tahap awal
(-------) : Pengobatan tahap lanjutan
X : Pemeriksaan dahak ulang pada minggu terakhir bulan
pengobatan untuk memantau hasil pengobatan
( X ) : Pemeriksaan dahak ulang pada bulan ini dilakukan
hanya apabila hasil pemeriksaan pada akhir tahap
awal hasilnya BTA(+)
o Jika pasien tidak konversi atau pasien gagal,
lakukan pemeriksaan dengan tes cepat tes cepat
molekuler TB, apabila hasil nya Resisten
Rifampisin rujuk ke RS rujukan MDR Pasien dan
lakukan pemeriksaan biakan dan uji kepekaan.
Apabila hasil nya negative atau Sensitif Rifampisin
lanjutkan pengobatan.
Tindakan pada pasien yang putus berobat selama kurang dari 1 bulan
•Dilakukan pelacakan pasien
•Diskusikan dengan pasien untuk mencari faktor penyebab putus berobat
•Lanjutkan pengobatan dosis yang tersisa sampai seluruh dosis pengobatan terpenuhi *
Tindakan pada pasien yang putus berobat antara 1 – 2 bulan
Tindakan pertama Tindakan kedua
Lacak pasien Apabila Lanjutkan pengobatan dosis yang tersisa sampai seluruh dosis
Diskusikan hasilnya pengobatan terpenuhi*
dengan BTA
pasien untuk negatif
mencari atau pada
faktor awal
penyebab pengobatan
putus berobat adalah
Periksa pasien TB
dahak ekstra paru
dengan 2 Apabila Total dosis Lanjutkan pengobatan dosis yang tersisa
sediaan salah satu pengobatan sampai seluruh dosis pengobatan terpenuhi
contoh uji atau lebih sebelumnya ≤
dan hasilnya 5 bulan
melanjutkan BTA
pengobatan positif
sementara
Total dosis Kategori 1 :
pengobatan *
sementara
menunggu hasilnya
9. Pengobatan Pasien TB - RO
Keterangan:
1. Sikloserin, Etionamid dan asam PAS dapat diberikan
dalam dosis terbagi untuk mengurangi terjadinya efek
Keterangan :
Angka di depan obat menunjukkan jumlah bulan
Angka di belakang bawah obat menunjukkan hari
pemberian per minggu
Tanda slash (/) untuk membedakan tahap
pengobatan
Tanda kurung () menunjukkan obat dapat
diberikan atau tidak sesuai ketentuan. *Catatan:
Angka bulan nantinya akan menyesuaikan
dengan bulan konversi biakan.
- Pemantauan Kemajuan Pengobatan TB RO
Pemantauan yang dilakukan selama pengobatan
meliputi pemantauan secara klinis dan pemantauan
laboratorium seperti pada tabel 17 berikut.
Selama menjalani pengobatan, pasien harus dipantau
secara ketat untuk menilai respons pengobatan dan
mengidentifikasi efek samping sejak dini. Gejala TB berupa
batuk, berdahak, demam dan BB menurun, pada umumnya
membaik dalam beberapa bulan pertama pengobatan.
Konversi dahak dan biakan merupakan indikator respons
pengobatan. Definisi konversi biakan adalah pemeriksaan
Kortikosteroid
Kortikosteroid diberikan pada kondisi :
1. TB Meningitis,
2. Sumbatan jalan napas akibat TB kelenjar (endobronkhial
TB)
3. Perikarditis TB
4. TB milier dengan gangguan napas yang berat,
5. Efusi pleura
6. TB abdomen dengan asites.
Obat yang sering digunakan adalah prednison
dengan dosis 2mg/kg/hari, sampai 4 mg/kg/hari pada kasus
sakit berat, dengan dosis maksimal 60mg/hari selama 4
minggu. Tappering-off dilakukan secara bertahap setelah 2
minggu pemberian kecuali pada TB meningitis pemberian
selama 4 minggu sebelum tappering-off .
Keterangan:
R: Rifampisin; H: Isoniasid; Z: Pirazinamid
1. Bayi di bawah 5 kg pemberian OAT secara terpisah,
tidak dalam bentuk kombinasi dosis tetap, dan
sebaiknya dirujuk ke RS
2. Apabila ada kenaikan BB maka dosis/jumlah tablet
yang diberikan, menyesuaikan berat badan saat itu
3. Untuk anak obesitas, dosis KDT menggunakan Berat
Badan ideal (sesuai umur). Tabel Berat Badan
berdasarkan umur dapat dilihat di lampiran
BAB V
LOGISTIK
6.1 DEFINISI
Keselamatan Pasien adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi:
6.1.1 Assesment resiko
6.1.2 Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko
pasien
6.1.3 Pelaporan dan analisis insiden
6.1.4 Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
6.1.5 Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko
6.2 TUJUA N
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
BAB X
PEMANTAUAN DAN EVALUASI PROGRAM
Angka ini sekitar 5 - 15%. Bila angka ini terlalu kecil ( < 5 %
kemungkinan disebabkan:
Ditetapkan di :Banyuwangi
Tanggal : 15 Juni 2017
Direktur ,