FR.SKEMA-05
JUDUL :
SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI
LEVEL 2 – JUNIOR BEAUTICIAN
TATA KECANTIKAN KULIT
Ditetapkan Disahkan
SKEMA SERTIFIKASI –
LEVEL 2 JUNIOR
BEAUTICIAN
Terkendali
Tak terkendali
1. LATAR BELAKANG
1.1. Tuntutan persyaratan kompetensi Kecantikan Kulit klaster 2dalam pelaksanaan
Perawatan kecantikan kulit (SKKNI Kecantikan Kulit; INDUSTRI ESTETIK ;
anggota Organisasi Profesi Estetik )
1.2. Tuntutan persyaratan kompetensi dalam regulasi higiene dan sanitasi (DEPKES dan
BPOM )
1.3. Tuntutan persyaratan kompetensi dari persyaratan pasar / industri terkait
(Cibtac;Cidesco )
3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Memastikan dan Memelihara Kompetensi Para ahli Kecantikan kulit Indonesi
3.2. Mengembangkan sistem sertifikasi Kompentensi para ahli kecantikan kulit
4. ACUAN NORMATIF .
4.1 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
4.2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan
Nasional Sertifikasi Profesi
4.3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem
Pelatihan Kerja Nasional
4.4 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia
4.5 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor:
KEP.248/MEN/XII/2008 tentang Penetapan SKKNI Sektor Jasa Kegiatan Lainnya
Bidang Kecantikan Kulit.
4.6 Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa
pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional.
Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip-
prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik.
5. KEMASAN/PAKET KOMPETENSI
5.1. Jenis Kemasan : KKNI / OKUPASI NASIONAL/ KLASTER
Kemasan Kompetensi dalam Klaster.
5.2. Rincian Unit Kompetensi atau Uraian Tugas
Klaster : KECANTIKAN KULIT KWALIFIKASI LEVEL 2
6.1 Persyaratan dasar pemohon untuk dapat mengikuti sertifikasi berdasarkan skema ini
meliputi :
6.1. Peserta didik yang akan disertifikasi adalah Siswa SMK Negeri 3 Purworejo dan
jejaring kerja.
6.2. Telah menyelesaikan Kegiatan Belajar Mengajar pada setiap unit kompetensinya
yang dibuktikan dengan foto copy nilai rapor.
6.3. Peserta program jejaring SMKN 3 Purworejo yang telah menyelesaikan program
pelatihan yang dibuktikan dengan sertifikat pelatihan
6.4. Peserta didik yang akan disertififkasi sesuai dengan poin 6.2 dengan persyaratan
yang akan ditentukan sesuai dengan peraturan yang berlaku
6.5. Telah mempelajari seluruh mata pelajaran yang disebutkan dalam unit kompetensi
diatas.
6.6. Memiliki pengalaman praktek industri (PKL) di bidang Tata Kecantikan (bagi yang
memiliki)
6.7. Berbadan sehat jasmani dan rohani
6.8. Setiap Uji kompetensi direkam dalam skill pasport
7.2.3. Menyampaikan dan menjamin bahwa semua informasi yang diberikan kepada
LSP SMKN 3 Purworejo adalah terbaru, benar, dan dapat
dipertanggungjawabkan
7.2.4. Menjamin bahwa sertifikat kompetensi dari LSP SMKN 3 Purworejo tidak akan
disalahgunakan
7.2.5. Memenuhi ketentuan skema sertifikasi yang tercantum dalam sertifikat.
7.2.6. Membuat pernyataan terkait sertifikasi hanya berkenaan dengan ruang lingkup
sertifikasi yang diberikan.
7.2.7. Tidak menggunakan sertifikat sedemikian rupa sehingga dapat merugikan LSP
SMKN 3 Purworejo dan Sekolah
7.2.8. Tidak memberikan pernyataan yang menyesatkan atau tidak sah yang berkaitan
dengan sertifikasi.
7.2.9. Jika sertifikatnya dibekukan atau dicabut, pemegang sertifikat menghentikan
penggunaan semua pernyataan yang berhubungan dengan sertifikasinya dan
mengembalikan sertifikat kepada LSP SMKN 3 Purworejo.
7.2.10. Berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi serta menjaga
kode etik dan perilaku profesi di bidang Tata Kecantikan
.
8. BIAYA SERTIFIKASI
8.1. Struktur biaya sertifikasi mencakup : biaya asesmen, surveilan dan administrasi.
8.2. Biaya sertifikasi adalah sebagai berikut :
8.2.1. Klaster Kecantikan Kulit Level 2 – Rp. 400.000,- (empat ratus ribu rupiah).
8.3. Biaya sertifikasi belum termasuk biaya akomodasi dan transportasi asesor, yang
diperhitungkan sesuai dengan kondisi dan modal transportasi pelaksanaan asesmen.
9. PROSES SERTIFIKASI
9.1 Proses Pendaftaran
9.1.1 Mengisi formulir permohonan (FR-APL-01 dan FR-APL-02)
9.1.2 Foto copy KTP dan / kartu pelajar
9.1.3 Pas Foto berwarna 3x4 sebanyak 4 lembar
9.1.4 Surat rekomendasi dari sekolah
9.1.5 Melampirkan foto copy Rapor
9.1.6 Melampirkan fotocopy sertifikat Prakerin
9.1.7 Melampirkan fotocopy sertifikat yang relevan (jika ada)
LSP SMKN 3 PURWOREJO 6
SKEMA SERTIFIKASI –
LEVEL 2 JUNIOR
BEAUTICIAN
9.3.6. Peralatan teknis yang digunakan dalam proses pengujian skema sertifikasi
Sertifikat II bidang Kantor Depan dijamin sesuai dengan persyaratan teknis yang
ditetapkan.
9.3.7. Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti diterapkan sesuai dengan
persyaratan dasar peserta untuk mengumpulkan bukti yang berkualitas.
9.3.8. Bukti yang dikumpulkan diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti
tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan untuk memperlihatkan kompetensi
telah memenuhi aturan bukti (VATM ).
9.3.9. Hasil proses asesmen yang telah memenuhi aturan bukti VATM
direkomendasikan “Kompeten” dan yang belum memenuhi aturan bukti VATM
direkomendasikan “Belum Kompeten”.
9.4.8. Sertifikat kompetensi LSP SMKN 3 Purworejo sesuai pedoman BNSP, dan
dirancang untuk mengurangi risiko pemalsuan.
9.5. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat
Pembekuan dan pencabutan sertifikat dilakukan jika:
9.5.1. Terdapat pelanggaran terhadap persyaratan sertifikasi LSP SMKN 3 Purworejo;
9.5.2. LSP SMKN 3 Purworejo menetapkan masa pembekuan dan selama
pembekuan LSP SMKN 3 Purworejo dapat mencabut sertifikasi LSP SMKN 3
Purworejo jika pemegang sertifikat LSP SMKN 3 Purworejo tidak mampu
memenuhi persyaratan;
9.5.3. Sebelum LSP SMKN 3 Purworejo membekukan sertifikasi LSP SMKN 3
Purworejo, LSP SMKN 3 Purworejo akan memberitahukan dan memberikan
alasan pembekuan dalam jangka waktu 14 hari sejak surat pemberitahuan
diterima;
9.5.4. Selama periode sertifikasi LSP SMKN 3 Purworejo, jika pemegang sertifikat LSP
SMKN 3 Purworejo tidak memenuhi persyaratan sertifikasi, tetapi berdasarkan
pertimbangan LSP SMKN 3 Purworejo bahwa terjadi hanya sesaat dan tidak
mempengaruhi dan tidak mempunyai akibat besar pada status persyaratan
sertifikasi LSP SMKN 3 Purworejo, maka LSP SMKN 3 Purworejo dapat
membekukan pemegang sertifikat LSP SMKN 3 Purworejo
sertifikasi yang memuat acuan LSP SMKN 3 Purworejo setelah dibekukan atau
dicabut sertifikasinya serta mengembalikan sertifikat kepada LSP SMKN 3
Purworejo yang menerbitkannya
9.8.5. Bila terjadi penyalahgunaan sertifikat , maka LSP SMKN 3 Purworejo berhak
mengambil tindakan dengan mencabut sertifikat kompetensi yang telah
dikeluarkan oleh LSP SMKN 3 Purworejo
9.9. Banding
9.9.1 LSP SMKN 3 Purworejo memperhatikan, merekam, menindaklanjuti dan
menangani semua keluhan dan perselisihan yang disampaikan secara tertulis
dalam kegiatan sertifikasi LSP SMKN 3 Purworejo .
9.9.2 Peserta uji kompetensi dapat mengajukan banding secara tertulis yang
menyanggah keputusan LSP SMKN 3 Purworejo tidak lebih dari 6 (enam) hari
kerja dari tanggal keputusan yang dibuat LSP SMKN 3 Purworejo .
9.9.3 Setelah menerima keberatan secara tertulis, LSP SMKN 3 Purworejo
membentuk komite yang membantu menyelesaikan banding yang diajukan
pemegang sertfikat kepada LSP SMKN 3 Purworejo .
9.9.4 LSP SMKN 3 Purworejo akan menjaga rekaman dari keluhan, keberatan dan
perselisihan serta tindakan koreksi.
9.9.5 Pemegang sertifikat LSP SMKN 3 Purworejo harus memberikan informasi dari
keluhan, keberatan dan perselisihan serta tindakan koreksinya bila diperlukan.