Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN REFLEKSI KASUS

Nama : Muhammad Fauzan Hasby


NIM : 20120310259
Puskesmas : Puskesmas Kasihan I
Pembimbing : dr. Warih Andan Puspitasari, Sp.KJ

1. Pengalaman :
Seorang pasien laki-laki bernama Ny. H yang berusia 38 tahun, tinggal di Ngebel RT.09,
Tamantirto, dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, agama Islam, sudah menikah,
datang ke Puskesmas Kasihan I dengan keluhan gatal-gatal sejak +- 2 minggu yang lalu. Ia
juga mengeluhkan sering merasa pusing, jantung berdebar-debar, keluar keringat dingin, dan
sulit tidur serta badan pegel-pegel juga dalam dua minggu ini. Pasien merasakan keluhan-
keluhan tersebut ketika +- 3 minggu yang lalu suaminya bertengkar dengan saudaranya
masalah tanah warisan. Pasien menjadi sering merasa sedih dan khawatir tentang
permasalahan dengan keluarga suaminya yang tak kunjung usai. Setelah melakukan
anamnesis dan pemeriksaan status mental, pasien didiagnosis mengalami Episode Depresif
Sedang dengan Gejala Somatis (F32.11). Pasien mendapat terapi Diazepam tab (mg 2) 1 x 1
mg per hari.

2. Masalah yang dikaji :


Mengapa pada Episode Depresif dapat ditemukan gangguan somatis?

3. Analisa kritis :
Faktor psikososial, diyakini dapat menghasilkan stress dan kecemasan. Dalam kehidupan
sehari-hari, hal tersebut adalah dalam batas wajar dan bentuk keluhan yang dirasakan oleh
setiap orang akan berbeda-beda. Dalam bentuk lain, gejala yang dirasakan bisa muncul
menjadi keluhan-keluhan fisik. Keluhan fisik tersebut adalah sebagai salah satu respon
ketidakseimbangan fungsi tubuh dalam menangani stressor. (Zijlema & Stoke, 2013) Hal
tersebut akan meningkatkan penghantaran nyeri ke saraf perifer yang diperantarai oleh
sensitisasi dan aktivasi berlebih dari area nyeri pada regio forebrain dan brainstem.
Sehingga, respon nyeri yang berasal dari stress tersebut juga ikut mempengaruhi
Hypothalamic-Pituitary-Adrenal Axis (HPA Axis). Sehingga HPA axis yang terpengaruh
menghasilkan respon nyeri dan keluhan somatis dalam jangka lama (Ortego, 2016).

4. Dokumentasi :
Hasil Pemeriksaan Psikiatrik
S : gatal-gatal (+), pusing (+), jantung berdebar-debar (+), keluar keringat dingin (+), dan
sulit tidur (+) serta badan pegel-pegel (+). Faktor Psikososial : Khawatir karena suaminya
bertengkar dengan saudaranya masalah tanah warisan.

O:
Kesan Umum : Seorang perempuan, sesuai usia, tampak sedih
Kesadaran : Compos Mentis, GCS 15 (E4V5M6)
Sikap/tingkah laku : Kooperatif/Hipoaktif
Pembicaraan : Remming; Relevan; Sedikit
Mood : Hipotimik
Afek : Menyempit; Appropiate
Bentuk pikir : Realistik
Isi pikir : Obsesi (-), Waham (-), Ide (-)
Progresi pikir : Sirkumstansial, Relevan
Persepsi : Halusinasi (-), Ilusi (-)
Orientasi : Situasi/Waktu/Tempat/Orang baik
Insight : Baik

A:
Diagnosis Multi-aksial
Axis I : F32.11 Episode Depresif Sedang dengan Gejala Somatis
Axis II : - (tidak ada diagnosis)
Axis III : - (tidak ada diagnosis)
Axis IV : Masalah dengan primary support group
Axis V : GAF 90 - 81

P:
Farmakoterapi : R/ Diazepam tab mg 2 no.V ∫ 1 dd 1 (sore/malam)
Psikoterapi : Suportif
Edukasi : Relaksasi (Pengaturan Pernafasan dan Rileks), mengingatkan pasien tentang
kebiasaan yang sering dilakukannya agar mendapat ketenangan batin (Dzikir, Sholat
Malam), menambah aktivitas sehari-hari

5. Referensi :
Ortego, G. (2016). Is there a relationship between psychological stress or anxiety and
chronic nonspecific neck-arm pain in adults?: A systematic review and meta-analysis.
Journal of Psychosomatic Research, 1-62.

Zijlema, W. L., & Stoke, R. P. (2013). How to assess common somatic symptoms in large-
scale studies: A systematic review of questionnaires. Journal of Psychosomatic Research,
459-468.

Dokter Pembimbing FKIK UMY

dr. Warih Andan Puspitasari, Sp.KJ

Anda mungkin juga menyukai