Anda di halaman 1dari 19

Muhammad Fauzan Hasby

Pembimbing : dr. Evita Wulandari, SpM


 Katarak didefinisikan sebagai buramnya di
dalam crystallin lensa mata
 Katarak adalah penyebab penting terjadinya
kebutaan secara global, mempengaruhi
terutama orang yang berusia lanjut (usia ≥ 50
tahun).
 Usia menjadi faktor risiko paling dominan pada
katarak, terdapat faktor risiko lain seperti DM,
defisiensi nutrisi dan gizi, radiasi sinar UV,
merokok, dll.
 WHO (World Health Organization)
mengestimasi bahwa di tahun 1990, ada lebih
dari 38 juta tuna netra di seluruh dunia,
dengan 41.8% (sekitar 16 juta orang)
diantaranya menderita katarak.
 Seiring dengan proyeksi peningkatan
populasi geriatri, WHO mengestimasi di
tahun 2020 akan ada sekitar 54 juta tuna
netra yang berusia 60 tahun atau lebih.
 Lensa mata terdiri dari protein khusus yang
dikenal sebagai crystalline
 Sel lensa-sitoskeleton-saluran protein
membran
 Protein-linked sulfhydryl
 Penuaan+Stres oksidatif->peroksida & radikal
bebas-> merusak komponen sel
 Jaras metabolik glukosa > metabolisme aerob
 Enzim aldose reduktase inhibitor->katalis
 Glukosa-> Sorbitol [jaras polyol] -> katarak
diabetik
 Akumulasi sorbitol, kecepatan produksi
tinggi > kecepatan konversi
 "Hipotesis Osmotik"
 Intervensi dengan memperlambat proses
oksidatif pada lensa mata
 Dengan media ARI (flavonoid: quercetin, atau
isoflavone genistein)
 Efek ARI alami: tanaman pribumi
 Penelitian terkait ARI: Ranirestat, kinostat
 Vitamin C dan E, lutein-karotenoid
 Cúrcumin -> bioavailabilitas?
 Tetes mata N-Acetilcarnosine
 Menghambat progres katarak 10th =
mengurangi beban operasi menjadi
setengahnya.
 Penyebab terjadinya katarak = patofisiologi
sesuai etiologi, namun katarak senilis paling
bermacam-macam.
 Pencegahan berdasarkan etiologi √
 Perlu penanganan lebih jauh yang bersifat
komprehensif dan koheren
 Metode dan sampel penelitian tidak disebutkan
oleh peneliti sehingga pembaca tidak dapat
memastikan nilai manfaat dari artikel selain
menambah pengetahuan
 Tidak dapat menggunakan sumber lain yang
memiliki data penderita katarak yang berhasil
dicegah perkembangan penyakitnya dengan terapi
anti oksidan maupun AR Inhibitor
 Kurangnya informasi mengenai dosis terapi
preventif yang digunakan untuk menghambat laju
dari progresivitas dari katarak
 Pemahaman patofisiologi katarak dari sudut pandang baru
yang dapat dikoneksikan dengan penanganan di tingkat
preventif
 Faktor risiko dari katarak yang mempunyai nilai signifikan
dalam perkembangan katarak
 Telaah jurnal ini dapat digunakan untuk membantu klinis
menambah pengetahuannya terkait dengan penyakit mata
yang mengancam penglihatan
 Telaah jurnal ini dapat membantu peneliti selanjutnya untuk
menguji intervensi penyakit katarak di tahapan preventif
dengan menekankan penggunaan anti-oksidan dan AR
inhibitor
1. Apakah latar belakang jurnal ini dinyatakan
dengan jelas?
Latar belakang dalam review ini telah dinyatakan
dengan jelas yaitu :
- Tingginya angka kebutaan yang diakibatkan
oleh katarak dibanding penyakit mata lainnya
- Penanganan secara kuratif dinilai semakin lama
akan semakin membebani keuangan baik pasien
maupun negara
- perlunya menjelaskan patofisiologi dari katarak
dimulai dari etiologinya yang multifaktorial
 Patofisiologi katarak yang belum terlalu jelas
menurut penulis
 Intervensi yang berpusat pada kuratif bukan
di tingkat preventif atau promotif
 Memberikan sudut pandang baru terkait
dengan patofisiologi dari katarak, hubungan
patofisiologinya dengan faktor risiko, serta
intervensi untuk memperlambat progresi
katarak (terutama pada usia lanjut)
 Memberikan rekomendasi intervensi lain di
tingkat preventif
 Memberikan awareness terkait bahayanya
penyakit katarak serta faktor risiko yang bisa
dijadikan acuan untuk diwaspadai.
 Penulis tidak menjelaskan adanya pemilahan
artikel atau jurnal yang dijadikan sumber
literaturnya dalam membuat mini reviewnya.
Penulis memfokuskan sumber artikelnya
dalam bahasan patofisiologi dan pencegahan
dari penyakit katarak dari makalah atau
jurnal yang sesuai.
 Review ini telah cukup mencakup studi yang
relevan. Review ini mengambil 31 makalah yang
sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan dan
beberapa jurnal yang diambil cukup relevan
dengan bahasan penulis.
 Dalam review ini mengambil literatur data dari
tahun 1979 – 2016 namun hanya terbatas pada
makalah dengan bahasa Inggris.
 Dalam review ini tidak diketahui apakah peneliti
melakukan kontak dengan para ahli.
 Kesimpulan cukup mempresentasikan artikel,
namun karena kurangnya data yang dibahas,
peneliti tidak menyampaikan bentuk
penelitiannya, secara kuantitas jurnal tidak
bermakna.
 Pada jurnal review ini tidak memberikan
saran pemberian anti-oksidan disertai
dengan dosis terapeutik yang berguna
memperlambat progres katarak jadi hasilnya
masih belum jelas keakuratannya
 Penulis seharusnya memberikan primary
source yang mendukung review article
nya sehingga pembaca mengetahui
basis dari data yang dijadikan acuan
Tidak diketahui karena tidak ada bukti dan
data pada artikel tersebut. Cenderung tidak
ada karena tidak ada lampiran yang
menjelaskan sumber dana dari artikelnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai