20120310259
Nama : Bp. I
Usia : 64 tahun
Tanggal Lahir : 8 Desember 1953
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Masjid Kuncen RT/RW-16/04, WB I No.210
Status : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Pengrajin Tas
Pendidikan Terakhir : SMP
No. Telp/HP :-
Jaminan Kesehatan : JKN PBI
Keluhan Utama : Pasien datang ke Puskesmas Wirobrajan untuk
suntik rutin OAT kategori II (Streptomisin 750 mg)
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang ke Puskesmas untuk meneruskan pengobatan OAT hariannya yang sudah berjalan
sekitar sebulan sejak didiagnosis menderita TB Paru kategori II untuk yang ketiga kalinya. Pasien
mengeluhkan mual (+) sejak awal pengobatan bulan lalu, namun muntah (-) disangkal. Pasien juga
mengeluhkan timbul bintik merah diseluruh badan yang terasa gatal. BAB jarang (2 hari sekali),
konsistensi dan warna dalam batas normal. Frekuensi BAK dalam batas normal, namun air kemih
berwarna kuning kemerahan, nyeri saat berkemih (-). Demam (-), pusing (-), batuk (-), sesak (-)
disangkal.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien sudah pernah didiagnosis mengalami TB Paru kategori I pertama kali tahun 2010, lalu
menderita TB Paru kategori II 5 tahun yang lalu pada tahun 2012, dan setelah menjalani
pengobatan secara rutin telah dinyatakan sembuh.
Pasien sempat dirawat-inapkan di RS PKU Kota Jogja sebulan yang lalu karena sesak napas berat
dan pusing. Saat itu serangan sesak timbul ketika pasien menghejan akibat susah BAB. Pusing yang
dirasakan diakibatkan tekanan darah pasien yang terukur 210/110 mmHg.
Pasien juga didiagnosis TB Paru kategori II pada saat dirawat di RS PKU Kota Jogja, dan langsung
diberi terapi OAT kategori II tanggal 26/6/17.
Pasien mempunyai riwayat Hipertensi yang tidak terkontrol.
Riwayat DM, Alergi, Asma, Penyakit Jantung, Tindakan Operatif disangkal.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Riwayat keluarga tidak ada penyakit kronis seperti diabetes mellitus, hipertensi,
alergi, asma dan penyakit jantung.
Kakak ketiga pasien meninggal akibat kanker payudara.
Adik kedua pasien meninggal akibat penyakit gagal ginjal dan sirosis hepatis.
Istri pasien memliki riwayat ibu kandung yang menderita peyakit hipertensi.
Diagnosis Holistik
Tuberkulosis Paru BTA (+) status Relaps dengan Pengobatan OAT kategori II
dengan Hipertensi pada laki-laki paruh baya, status gizi buruk, memiliki
kekhawatiran terkait dampak penyakitnya, dengan lingkungan tetangga sekitar
yang apatis, dalam keluarga disfungsional sedang, pada rumah tangga yang tidak
ber-PHBS.
Edukasi kepada pasien dan minimal ada satu anggota keluarga yang ikut
mendengarkan, terkait:
a. Pengetahuan tentang Hipertensi, apa saja penyebabnya, faktor risiko, gejala-
gejala, serta hal apa saja yang harus dilakukan untuk menunjang kesehatannya
karena hipertensi adalah salah satu penyakit kronis tidak menular yang tidak dapat
disembuhkan namun dapat dikontrol.
b. Pengetahuan terkait cara mengubah pola hidup yang tidak sehat dan menjaga
pola hidup sehat yang sudah dilakukan, terutama dalam hal pola makan serta
kandungan makanan, aktivitas fisik rutin yang teratur, serta istirahat yang adekuat.
c. Menekankan selalu terkait pentingnya pasien untuk kontrol rutin ke layanan
kesehatan terdekat.
d. Memberikan dukungan semangat dan nasihat terkait dengan kewajiban taat
dalam beribadah.
a. Mengusulkan pemeriksaan penunjang terkait dengan fungsi hepar (SGOT dan SGPT), fungsi ginjal (Ureum dan
kreatinin). Tidak lupa melakukan pengecekan Darah Rutin dan GDS jika diperlukan.
b. Mengupayakan peningkatan berat badan pasien dengan menghitung kebutuhan kalori pasien per hari, serta
konsultasi dengan ahli gizi terkait dengan menu yang pas untuk pasien dan juga penyesuaian dengan kemampuan
ekonomi pasien.
c. Menerapkan pola makan dengan prinsip DASH, memperbanyak konsumsi buah dan sayur, mengurangi asupan
garam (maksimal: 6.5 gram/hari), memperbanyak sajian makanan yang direbus daripada yang digoreng.
d. Menyelidiki lebih lanjut penyebab relaps dari pasien, terkait dengan adakah orang di sekitar pasien yang terkena
TB juga namun belum terlacak (Contact Tracing).
e. Menunjuk supervisor dari anggota keluarga untuk menekankan gaya hidup sehat terkait pola makan, aktivitas dan
olahraga, serta kontrol ke layanan kesehatan secara berkala untuk hipertensi yang diderita pasien.
f. Melakukan konseling metode CEA untuk membantu mengatasi stressor psikologis yang dihadapi pasien terkait
dampak penyakit yang diderita oleh pasien.
g. Melakukan konseling metode SEFT (setelah metode CEA sudah dilakukan) untuk mengatasi masalah emosional
pasien terkait kekecewaannya dalam masalah pekerjaannya.
a. Menentukan jadwal pengobatan OAT pasien:
i. Mulai Fase Awal Pengobatan : 24/6/17
ii. Selesai Pengobatan Injeksi : 18/8/17
iii. Cek Dahak Fase Awal : 9/9/17
iv. Akhir Fase Awal : 15/9/17
v. Mulai Fase Lanjutan : 16/9/17
vi. Cek Dahak bulan ke-5 : 4/11/17
vii. Cek Dahak Akhir Pengobatan : 27/1/18
viii. Akhir Fase Lanjutan : 3/2/18
Menurunkan TD: Amlodipin tab 10 mg 1x1
Mual dan Muntah: PPI Omeprazol tab 40 mg 2 x 1
Gatal-gatal: Antihistamin Cetirizin tab 10 mg 1 x 1
Rujukan
Usulan rujukan ke TS Penyakit Dalam atau yang
terkait dengan gambaran Radiologi pasien (Destroyed
Lung Dextra, Efusi Pleura Dextra, Pleuritis Dextra) yang
mengarah ke komplikasi
Belum perlu dilakukan