Anda di halaman 1dari 14

Banyak Anak Banyak Rejeki

STEP 1

1. TFR : rata-rata jumlah anak yang dilahirkan pada seorang wanita selama produksi diteliti per
1000 penduduk
2. CPR : contraceptive prevalence rate (angka yang menunjukan berapa banyak pasangan usia subur
yang sedang memakai kontrasepsi pada saat pencacahan disbanding dengan jumlah PUS)
3. Fertilitas : kemampuan seorang wanita untuk menghasilkan kelahiran hidup

STEP 2

1. Apa yang mempengaruhi perubahan angka CPR ?


2. Apa saja faktor yang bisa mempengaruhi fertilitas ?
3. Apakah tujuan dan manfaat dari penggunaan KB ?
4. Bagaimana cara mengendalikan tingginya tingkat fertilitas ?
5. Apa saja indicator dari fertilitas ?
6. Bagaimana cara mengukur fertilitas ?
7. Mengapa pemerintah daerah tidak mendukung program KB dari pemerintah pusat? Kendala?
8. Mengapa angaka jumlah kelahiran di Indonesia masih sangat tinggi? Apa dampaknya?
9. Efek dari bom kependudukan ?
10. Apa saja macam 11 prioritas pembangunan ?
11. Apa saja masalah yang dapat mempengaruhi pengukuran fertilitas?
12. Sumber data untuk mendapatkan informasi tentang fertilitas ?

STEP 3

1. Apa yang mempengaruhi perubahan angka CPR ?


 Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penggunaan KB
 Berhentinya masyarakat pengguna KB mungkin akibat efek samping yang timbul
 Penyebaran sarana penggunaan alat KB dari pemerintah yang kurang merata
 Persepsi masyarakat yang menggunakan prinsip banyak anak banyak rejeki sehingga
mempengaruhi CPR

2. Apa saja faktor yang bisa mempengaruhi fertilitas ?


 Umur : usia subur 15-49 thn (wanita)
 Pekerjaan : ibu tumah tangga lebih banyak punya anak disbanding wanita karir
 Factor demografi dan non-demografi

Factor demografi :

- umur

- umur perkawinan : semakin lama umur perkawinan semakin panjang usia produktifnya
- paritas : jika seorang wanita mempunyai anak perempuan kemungkinan untuk mendapatkan
keturunan lagi lebih banyak

- proporsi pasangan : salah satu atau kedua pasangan tidak dalam usia produktif (usia subur)

Factor non-demografi :

- ekonomi

- social

- psikologi

- pendidikan

- industrialisasi : pemikiran untuk menambah keturunan dihalangi dengan adanya pekerjaan yang
padat

- urbanisasi :

A. faktor demogrfi

 struktur umur

 struktur perkawinan

 umur kawin pertama

 paritas

 disrupsi perkawinan

 proporsi yang kawin

B. faktor non demografi

 keadaan ekonomi penduduk

 tingakat pendidikan

 perbaikan status perempuan

 urbanisasi dan industralisasi

(demografi umum “Prof.Ida Bagoes Mantra, Ph.D.)


3. Apakah tujuan dan manfaat dari penggunaan KB ?

Tujuan :

- meningkatkan kesejahteraan ibu anak dalam rangka mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera itu
yang menjadi dasra tewujudnya masyarakat yang sejahtera yang mengendalikan pertambahan penduduk

Manfaat :

- mengatur angka kelahiran jumlah kelahiran dan anak dlama keluarga

- Membantu pemerintah dalam mengontrol ledakan penduduk

- Penggunaan kondom untuk mengurangi penyakit menular

- Meningkatan tingkat kesehatan masyarakat

- Menjaga kesehatan ibu dengan cara mengatur waktu kelahiran dan menghindarkan kehamilan dalam
waktu yang singkat

4. Bagaimana cara mengendalikan tingginya tingkat fertilitas ?

- menganjurkan umur perkawinan (dibatasi usia saat menikah umur 21 tahun lebih)

- membatasi jarak kehamilan

- penggunaan alat kontrasepsi

1. Tahap reproduksi perempuan menurut Davis dan Blake

a) Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan hubungan kelamin pada usia


reproduksi
1. Umur memulai hubungan kelamin
2. Selibat permanen, yaitu proporsi perempuan yang tidak pernah mengadakan
hubungan kelamin
3. Lamanya masa reproduksi yang hilang karena:
 Perceraian, perpisahan, atau ditinggal pergi oleh suami
 Suami meninggal dunia
4. Abstinensi sukarela
5. Abstinensi karena terpaksa (impotensi, sakit, berpidah sementara yang tidak
bisa dihindari)
6. Frekuensi hubungan seks (tidak termasuk abstinensi)
b) Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan konsepsi
1. Kesuburan dan kemandulan biologis (fekunditas dan infekunditas)
2. Menggunakan atau tidak menggunakan alat-alat kontrasepsi
 Cara kimiawi dan cara mekanis
 Cara-cara lain (seperti metode ritma, senggama terputus)
3. Kesuburan atau kemandulan yang dipengaruhi oleh faktor yang disengaja, misal
sterilisasi
c) Faktor-faktor yang mempengaruhi selama kehamilan dan konsepsi
1. Kematian janin karena faktor-faktor yang tidak disengaja
2. Kematian janin karena faktor-faktor yang disengaja

5. Apa saja indicator dari fertilitas ?

- angka kelahiran tahunan (jumlah kelahiran, angka kelahiran kasar, angka kelahiran menurut umur,
angka fertilitas total) apakah jmlh kelahiran dll termasuk bagian dari angka kelahiran tahunan?

- angka kelahiran hidup dan angka kelahiran masih hidup

- paritas

- keluarga berencana (angka prevalensi pemakaian kontrasepsi, angka tidak terpenuhinya kebutuhan KB)

Program KB mempengaruhi angka CPR jika angka CPR meningkat maka angka TFR bisa menurun
(berbanding terbalik apa lurus?)

1. Angka Kelahiran Tahunan (current fertility)


a. Jumlah Kelahiran
b. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate – CBR)
c. Angka Kelahiran Menurut Umur
d. Angka fertilitas Total
2. Anak Lahir Hidup (ALH) dan Anak Masih Hidup (AMH)
a. Anak Lahir Hidup (ALH) atau Children Ever Born(CEB)
b. Anak Masih Hidup (AMH) atau Children Still Living (CSL)
c. Rasio Anak-Wanita atau Child Women Ratio (CWR).
3. Paritas(jumlah anak yang telah di punyai oleh wanita)
4. Keluarga Berencana
a. Angka Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi (CPR)
b. Angka tidak terpenuhinya kebutuhan KB (Unmet-need)
1. Angka Kelahiran Tahunan (current fertility)
a. Jumlah Kelahiran
Jumlah kelahiran adalah banyaknya kelahiran hidup yang terjadi pada waktu
tertentu di wilayah tertentu.

b. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate – CBR)


Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR) adalah angka yang menunjukkan
banyaknya kelahiran pada tahun tertentu per 1000 penduduk pada pertengahan tahun
yang sama.

c. Angka Kelahiran Menurut Umur


Angka Kelahiran Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate/ASFR) adalah angka
yang menunjukkan banyaknya kelahiran per 1000 perempuan pada kelompok umur
tertentu antara 15-49 tahun.

d. Angka fertilitas Total


Angka Fertilitas Total (Total Fertility Rate/TFR) adalah rata-rata anak yang
dilahirkan seorang wanita selama masa usia suburnya.

2. Anak Lahir Hidup (ALH) dan Anak Masih Hidup (AMH)


a. Anak Lahir Hidup (ALH) atau Children Ever Born(CEB)

Banyaknya kelahiran hidup dari sekelompok atau beberapa kelompok wanita


selama masa reproduksinya.

b. Anak Masih Hidup (AMH) atau Children Still Living (CSL)

Jumlah anak yang masih hidup yang dimiliki seorang wanita sampai saat wawancara
dilakukan.

c. Rasio Anak-Wanita atau Child Women Ratio (CWR).

Rasio Anak Wanita atau Child-Woman Ratio (CWR) adalah rasio antara jumlah anak di
suatu tempat pada suatu waktu dengan penduduk perempuan usia 15-49 tahun.
Batasan usia anak adalah 5 tahun atau 10 tahun kebawah. Jumlah anak berumur 5
tahun kebawah mencerminkan kelahiran selama 5 tahun sebelum pencacahan,
sedangkan jumlah anak berumur 10 tahun kebawah mencerminkan kelahiran selama 10
tahun sebelum pencacahan.
3. Paritas

Pariitas adalah jumlah anak yang dilahirkan seorang wanita[1]. Dari pola paritas wanita
dalam suatu wilayah akan diketahui bagaimana pola dan norma fertilitas yang dianut.

4. Keluarga Berencana
a. Angka Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi (CPR)
Angka Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi adalah angka yang menunjukkan berapa
banyaknya PUS yang sedang memakai kontrasepsi pada saat pencacahan dibandingkan
dengan seluruh PUS. Angka Prevelensi Kontrasepsi ini sering disebut dengan CPR
(Contraceptive Prevalence Rate).

b. Angka tidak terpenuhinya kebutuhan KB (Unmet-need)

Sumber : http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/333/333/1/4/

6. Bagaimana cara mengukur fertilitas ?

- GFR (general fertility rate) : B/Pf (15-49) x k

B : jmlh kelahiran

Pf15-49 : jmlh pnduduk perempuan usia 15-49thn pada pertengahan tahun

K : konstanta (1000)

- ASFRi : B/Pfi x k

- CFR (crude fertility rate) : jumlah kelahiran hidup/jmlh penduduk x 1000

Tingkat fertilitas kasar (Crude Birth Rate) / CBR

didefinisikan sebagai banyaknya kelahiran hidup pada suatu tahun tertentu tiap 1000 penduduk
pada pertengahan tahun. Atau dengan rumus dapat ditulis sbb:

CBR = B x k

Pm
CBR= Crude Birth Rate / tingkat kelahiran kasar

Pm = Penduduk pada pertengahan tahun

k = konstanta, biasanya 1000

B = jumlah kelahiran pada tahun tertentu

tingkat fertilitas umum (General Fertility Rate)/ GFR

tingkat Fertilitas Kasar yang telah dibicarakan sebagai ukuran fertilitas masih terlalu kasar
karena membandingkan jumlah kelahiran dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun.
Perbandingan jumlah kelahiran hidup dengan jumlah perempuan usia subur (15-49 tahun). Jadi
sebagai penyebut tidak menggunakan jumlah penduduk pada pertengahan tahun tetapi jumlah
penduduk perempuan usia subur (15-49 tahun).

GFR= B x k

Pf (15-49

GFR= tingkat fertilitas umum (General Fertility Rate)/ GFR

B = jumlah kelahiran

Pf (15-49) = jumlah penduduk perempuan umur 15-49 tahun pada pertengahan tahun

tingkat fertilitas menurut umur (Age Spesific Fertility Rate)

terdapat variasi mengenai besar kecilnya kelahiran antar kelompok penduduk tertentu, karena
tingkat fertilitas penduduk ini dapat pula dibedakan menurut: jenis kelamin, umur, status
perkawinan, atau kelompok-kelompok penduduk yang lain.

Di antara kelompok perempuan usia reproduksi (15-49) terdapat variasi kemampuan


melahirkan, karena itu perlu dihitung tingkat fertilitas perempuan pada tiap-tiap kelompok umur
(age specific fertility rate). Perhitungan tsb dapat dikerjakan dengan rumus sbb:

ASFR = Bi x k

Pf i
tingkat fertilitas menurut urutan kelahiran (Birth Order Spesific Fertility Rate)/ BOSFR

tingkat fertilitas menurut urutan kelahiran sangat mungkin untuk mengukur tinggi rendahnya
fertilitas di suatu Negara. Kemungkinan seorang ostri untuk menambah kelahiran tergantung
kepada jumlah anak yang telah dilahirkannya. Seorang istri mungkin menggunakan alat
kontrasepsi setelah mempunyai jumlah anak tertentu, dan juga umur anak yang masih hidup.
Tingkat fertilitas menurut urutan kelahiran dapat ditulis dengan rumus:

BOSFR = Boi x k

Pf (15-49)

BOSFR = Birth Order Spesific Fertility Rate

Boi = jumlah kelahiran urutan ke-i

Pf (15-49) = jumlah perempuan umur 15-49 pada pertengahan tahun

K = 1.000

1. macam2 pengukuran fertlitas kumulatif beserta penjelasan

 tingkat fertilitas total ( total fertility rates = TFR )

adalah sebagai jumlah kelahiran hidup laki2 dan perempuan tiap 1000 peduduk yang
hidup hingga akhir masa reproduksi dengan catatan :

- tidak ada seorang perempuan yg meninggla seblum mengakhiri masa


reproduksi
- tingkat ferilitas menurut umur tidak berubah pada periode waktu
tertentu.
TFR = 5 Σ ASFRi
 Angka Reproduksi Kotor (Gross Reprodaction Rate = GRR)

jumlah kelahiran hidup bayi perempuan dari suatu kohor perempuan oleh 1000 perempuan
sepanjang masa reproduksinya, dg asumsi tdk ada seorang perempuan yg meninggal
sebelum mengakhiri masa reproduksinya.

Rumus : GRR = 5 Σ ASFR


fi
ASFR = angka kelahiran bayi perempuan pd klp umur i per 1000 permpuan klp
umur i

f1 f2 f7
GRR = 5 x (ASFR +ASFR + ….. + SFR )

net reproductions rates (NRR)

adalah : jumlah kelahiran bayi perempuan oleh sebuah kohor hipotesis dari 1000 perempuan
dengan memperhotungkan kemungkinana meninggalkan perempuan2 itu sebelum masa
reproduksi.

NRR = Σ ASFR X nLx/ Lo

(demografi umum)

7. Mengapa pemerintah daerah tidak mendukung program KB dari pemerintah pusat? Kendala?

- factor internal : dari pengguna KB sendiri

- factor eksternal : dlm pembuatan program KB hanya pemerintah pusat tanpa mengajak pemda untuk
diskusi

Karena tempat atau daerah tersebut penduduknya masih sedikit

Kurangnya fasilitas dan tenaga medis dalam penggunaan alat kontrasepsi di daerah terpencil

8. Mengapa angka jumlah kelahiran di Indonesia masih sangat tinggi? Apa dampaknya?
Ada pengaruh dari kesadaran dan pendidikan dari masyarakat pengguna KB

Dampak :

- angka fertilitas meningkat maka kebutuhan lapangan pekerjaan juga meningkat

- terjadinya bom ledakan penduduk

2. pengaruh fertilitas terhadap :

a. ekonomi

 semakin tinggi fertilitas maka kebutuhan ekonomi semakin tinggi

b. social

 semakin tinggi fertilitas maka semakin tinggi tingkat kriminalitas

c. budaya

semakin tinggi tingkat fertilitas maka semakin kecil tingkat kepunahan budaya

semakin kecil tingkat fertilisasi maka akan terjadi perubahan budaya

d. kesehatan reproduksi

 semakin tinggi fertilitas di suatu Negara mengindikasikan kesehatan reproduksi yang

tinggi di Negara itu

e. produktifitas PUS

 semakin banyak jumlah PUS semakin meningkat angka fertilitas

 semakin tinggi tingkat fertilitas semakin baik produktifitas

f. pekerjaan

 semakin tinggi tingkat fertilitas, maka nantinya lapangan pekerjaan akan semakin

sempit
g. kependudukan

 semakin tinggi angka fertilitas menyebabkan jumlah penduduk yang tinggi dan

menyebabkan kompleksnya masalah kependudukan

9. Efek dari bom kependudukan ?

- lapangan pekerjaan yang semakin sedikit shg bisa meningkatkan angka pengangguran

- dengan meningkatnya pengangguran maka angka kriminalitas meningkat

- Lahan untuk bercocok tanam diganti dengan perumahan

- Angka kesehatannya menurun

- Kekurangan jumlah bahan dan pangan

10. Apa saja macam 11 prioritas pembangunan ?

- pendidikan

- kesehatan

- penanggulangan kemiskinan

- ketahanan pangan

- infastruktur

- iklim investasi dan iklim usaha

- energy

- lingkungan hidup dan pengelolaan bencana

- daerah tertinggal,terdepan,terluar dan pasca konflik

- kebudayaan,kreativitas,inovasi teknologi

- KB

11. Apa saja masalah yang dapat mempengaruhi pengukuran fertilitas?

- sulit memperoleh data lahir hidup

- pencatatan yang tidak lengkap (persalinan yang ditolong dukun bayi)

- Prosedur pelaporan yang rumit


- kesalahan dalam pencatatan (data ibu, paritas dll)

12. Sumber data untuk mendapatkan informasi tentang fertilitas ?

-sensus penduduk

- registrasi penduduk

- survey penduduk

a. Sensus penduduk
Sensus lengkap pencacahan seluruh penduduk dengan responden kepala rumah
tangga. Responden ini memberika informasi mengenai karakteristik demografi anggota
rumah tangganya.
Sensus sample pencacahan terhadap penduduk yg tinggal dalam rumah tangga
terpilih. Untuk pencacahan sample telah dipilih sejumlah wilayah, kemudian dari setiap
wilayah tersebut dipilih sejumlah rumah tangga.
. Ciri khas sensus penduduk, Pertama : bersifat individu yang berarti informasi
demografi dan sosial ekonomi yang dikumpulkan bersumber dari individu baik
sebagai anggota rumah tangga maupun sebagai anggota masyrakat. Kedua,
bersifat universal yg berarti pencacahan bersifat menyeluruh. Ketiga,
pencacahan diselenggarakan serentak diseluruh negara. Keempat, sensus
penduduk dilaksanakan secara periodik yaitu pada tiap2 tahun yg berakhiran
angka kosong. Agar hasil sensus penduduk dari beberapa negara dapat
diperbandingkan, PBB menetapkan bahwa informasi kependudukan minimal yg
harus ada dalam tiap2 sensus penduduk adalah sbb :

o Geografi dan migrasi penduduk


o Rumah tangga
o Karakteristik sosial dan demografi
o Kelahiran dan kematian
o Karakteristik pendidikan
o Karakteristik ekonomi

b. Registrasi penduduk
Mencatat kejadian2 kependudukan yg terjadi setiap saat, spt kelahiran, kematian,
mobilitas penduduk keluar dan mobilitas penduduk masuk, baik itu permanent
maupun non permanent. Catatan mobilitas penduduk permanent lebih lengkap
dibanding dengan mobilitas penduduk non permanent. Orang2 yg pindah domisili
harus mempunyai surat pindah dari daerah asal, selanjutnya disampaikan pada
kantor kelurahan/desa dimana mereka akan menetap.

c. Survey penduduk
Data mobilitas penduduk bias juga didapatkan dari penelitian survey yg
dilaksanakan disuatu wilayah. Misalnya survey mobilitas tenaga kerja dari Lombok
menuju Malaysia. Data mobilitas penduduk yg dihasilkan dari survey lebih bervariasi
daripada yg didapat dari sensus penduduk dan registrasi penduduk. Umumnya
penelitian mobilitas penduduk yg dilaksanakan oleh instansi, lembaga tertentu, atau
perseorangan berskala mikro. Biasanya yg diteliti aspek2 ekonomi, proses, dan
dampak moobilitas terhadap tingkat ekonomi rumah tangga daerah asal. Ada 2
pendekatan dalam mendapatkan data tentang mobilitas penduduk di suatu daerah,
yaitu pendekatan retrospektif adalah menanyakan riwayat mobilitas penduduk yg
dilaksanakan oleh pelaku mobilitas yg telah kembali ke daerah asal serta
pendekatan prospektif.

( Demografi Umum, Prof. Ida Bagoes Mantra,Ph.D, hal 188 )

3. model analisa sosiologi tingkat fertilitas

Reit
mortalitas

Norma
mengenali
besar
lingkungan keluarga
Variable
fertilitas
antara
Norma
Struktur social
mengenai
ekonomi
variable
antara

Rusli, Said. Pengantar Ilmu Kependudukan.

STEP 4

STEP 5

STEP 6
STEP 7

Anda mungkin juga menyukai