Anda di halaman 1dari 6

RESUME I

PROBLEMATIKA PENDIDIKAN BIOLOGI

Judul resume: Perkembangan dan Permasalahan Kurikulum dari Waktu ke Waktu,


termasuk K-13
Keperluan ditulisnya resume: Untuk memenuhi tugas terstruktur Problematika Pendidikan
Biologi pada pokok atau sub pokok bahasan perkembangan dan permasalahan kurikulum dari
waktu ke waktu, termasuk K-13

Nama penulis resume: Robiatul Adawiyah / Kelas C – 170341864507

Tempat dan waktu penulisan resume: Malang, 30 Januari 2017

HASIL RESUME
Kurikulum di Indonesia sudah berganti sebanyak 10 kali. Pergantian kurikulum
diperlukan untuk memperbaiki kurikulum sebelumnya atau untuk mengikuti kebutuhan
peserta didik dari waktu ke waktu yang berbeda-beda. Berikut adalah diagram perkembangan
kurikulum di Indonesia beserta penjelasannya.

Kurikulum 1947 Kurikulum 1952 Kuikulum 1964


(Rentjana (Rentjana (Rentjana
Peladjaran 1947) Peladjaran 1952) Peladjaran 1964)

Kurikulum 1975 Kurikulum 1968


Kurikulum 1984

Kurikulum 2004 Kurikulum 2006


Kurikulum 1994 (KBK) (KTSP)

Kurikulum 2013

Diagram 1. Perkembangan Kurikulum di Indonesia


1. Kurikulum 1947 (Rentjana Peladjaran 1947)
Kurikulum 1947 atau yang disebut rentjana peladjaran 1947 merupakan
kurikulum pertama diIndonesia setelah kemerdekaan. Kurikulum ini masih
dipengahuhi oleh kurikulum dari kolonial Belanda dan Jepang. Beberapa hal yang
ditekankan pada kurikulum ini adalah pendidikan watak, kesadaran bernegara, dan
bermasyarakat. Garis-garis besar pengajaran pada kurikulum ini yaitu cara guru
mengajar dan cara siswa mempelajari. Namun, kurikulum ini masih kurang detail,
sehingga dalam perkembangannya lebih dirinci lagi oleh kurikulum 1952 (Wahyuni,
2015).

2. Kurikulum 1952 (Rentjana Peladjaran 1952)


Kurikulum 1952 atau rentjana peladjaran 1952 merupakan penyempurnaan
dari kurikulum sebelumnya. Kurikulum ini tidak lagi dipengarihi oleh sistem
pendidikan kolonial Belanda dan Jepang, tetapi mengarah pada sistem pendidikan
nasional. Penekanan pada kurikulum ini adalah setiap rencana pelajaran harus
memperhatikan isi pelajaran yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
Dengan berjalannya waktu, kurikulum 1952 dirasakan masih kurang sempurna,
sehingga pemerintah pada saat itu menyempurnakan kurikulum ini menjadi kurikulm
1964 (Wahyuni, 2015).

3. Kurikulum 1964 (Rentjana Peladjaran 1964)


Perubahan kurikulum menjadi kurikulum 1964 terjadi pada akhir kekuasaan
Soekarno. Penekanan pada kurikulum ini adalah pemerintah menginginkan agar
masyarakat mendapat pengetahuan akademik pada jenjang sekolah dasar.
Pembelajaran yang dilakukan memusatkan pada program Pancawardhana yang
meliputi pengembangan daya cipta, rasaZ, karsa, karya,dan moral (Wahyuni, 2015).

4. Kurikulum 1968
Kurikulum 1968 diciptakan untuk mengganti kurikulum sebelumnya yang sudah
dianggap sebagai produk orde lama atau bisa disebut bersifat politis. Kurikulum ini
menekankan pada pendekatan organisasi materi pelajaran, kelompom pembinaan
Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Kurikulum ini disebut juga
kurikulum bulat karena hanya menekankan pada mata pelajaran yang pokok yang
hanya bersifat teoritis saja (Putra, 2011).
5. Kurikulum 1975
Pada kurikulum 1975 menekankan pada tujuan pendidikan agar pendidikan
menjai lebih efektif dan efisien. Adanya kurikulum ini dilatarbelakangi oleh pengaruh
konsep di bidang menejemen atau yang disebut management of objective (MBO).
Kurikulum ini banyak dikritik oleh berbagai kalangan, terutama guru. Hal ini
dikarenakan guru selalu disibukkan untuk menuliskan rincian apa yang akan dicapai
dari setiap kegiatan pembelajaran. Pada menjelang tahun 198, kurikulum 1975
dianggap tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan masyarakat dan tuntutan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Hal ini menyebabkan pemerintah melakukan pergantian
kurikulum menjadi kurikulum 1984 (Putra, 2011).

6. Kurikulum 1984
Kurikulum 1984 memiliki ciri-ciri antara lain berorientasi pada tujuan
instruksional, pengajaran berpusat pada peserta didik, materi pelajaran dikemas
dengan pendekatan spiral, menanamkan pengertian sebelum latihan, materi disajikan
berdasarkan kesiapan dan kematangan peserta didik, dan menggunakan pendekatan
proses. Model pembelajaran pada saat berlakunya kurikulum ini adalah Cara Belajar
Siswa Aktif (CBSA) dan Student Active Learning (SAL). Pada kurikulum ini materi
atau isi pelajaran kurang diberikan, sehingga padasaat itu peserta didik belum
mendapatkan materi yang banyak. Hal inilah yang menyebabkan pemerintah
melakykan penyempurnaan dengan digantinya kurikulum 1984 menjadi kurikulum
1994 (Hendriana, 2014).
7. Kurikulum 1994
Kurikulum 1994 merupakan kurikulum penyempurnaan dari kurikulum 1984
dan dilaksanakan sesuai dengan UU no. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Pada kurikulum ini, terdapat perubahan sistem pembagian waktu pelajaran
dari sistem semester ke sistem caturwulan. Hal ini menyebabkan peserta didik cukup
banyak mendapatkan materi pelajaran. Namun, disamping itu, terdapat beberapa
masalah yang muncul pada kurikulum ini antara lain beban belajar peserta didik
terlalu banyak, materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena kurang relevan dengan
perkembanagan peserta didik dan kurang aplikatif. Hal ini menyebabkan pemerintah
melakukan penyempurnaan kurikulym dengan diberlakukannya suplemen kurikulum
1994 (Hendriana, 2014).
8. Kurikulum 2004 (KBK)
Kurikulum 2004 atau yang disebut dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) menekankan pada pengembangan kemampuan untuk melkukan tugas-tugas
tertentu sesuai dengan standart performance yang telah ditetapkan (Wahyuni, 2015).
Menurut Depdiknas (2003), KBK berorientasi pada: (1) hasil dan dampak yang
diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar
yang bermakna, dan (2) keberagaman yang dapat diwujudkan sesuai dengan
kebutuhannya. Penerapan KBK berorientasi pada pendekatan konstruktivisme dan
pembelajaran tuntas (mastery learning).

9. Kurikulum 2006 (KTSP)


KBK dan KTSP memiliki prinsip yang sama, yaitu menggunakan pencapaian
kompetensi pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Konsep KBK yaitu
mengembangkan life skill untuk menghadapi era globalisasi selanjutnya diterapkan
dalam KTSP pada pengembangan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, sistem
evaluasi yang disesuaikan dengan kebutuhan tiap satuan pendidikan. Perbedaan yang
menonjol KBK dan KTSP adalah pada KTSP, guru diberikan kebebasan untuk
merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan lingkungan, kondisi peserta didik,
dan kondisi sekolah.

10. Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 dikembangkan karena adanya beberapa isu-isu penting yang
menjadi dasar pertimbangan pemerintah, yakni tantangan internal (terkai dengan
tuntutan pendidikan) dan tantangan eksternal (terkait dengan isu globalisasi). Aspek
dalam Kurikulum 2013 antara lain kognitif, afektif, dan psikomotor. Prinsip-prinsip
K13 yaitu :
1. Dari siswa diberi tahu menuju siswa mencari tahu;
2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka
sumber;
3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan
pendekatan ilmiah
4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;
5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu,dll.
Pada kurikulum 2013, permasalaahn yang muncul adalah banyaknya guru di
daerah terpencil yang belum siap melaksanakan kurikulum ini, belum meratanya
pendidikan di Indonesia menyebabkan pendidikan yang diharapkan pemerintah
pada kurikulum 2013 ini masih belum tercapai sepenuhnya.

PERTANYAAN
1. Bagaimanakah cara pemerintah untuk menanggulangi setiap permasalahan yang ada
pada setiap kurikulum yang berlaku?
2. Kurikulum 2013 sudah mengalami beberapa revisi. Mengapa kurikulum 2013 haru
dilakukan revisi dalam kurun waktu yang sangat dekat?

DAFTAR RUJUKAN

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2007. Panduan Penyusunan Kurikulum


Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Badan
Standar Nasional Pendidikan
Depdiknas. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Hendriana, D. 2014. Sejarah Perkembangan di Indonesia. (Online).
https://dedihendriana.files.wordpress.com/2014/11/sejarahperkembangankurikulumdi-
indonesia.pdf, diakses 30 Januari 2018
Kemendikbud. 2013. Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan
Putra, S. N. L. 2011. Perjalanan Kurikulum di Indonesia. Makalah. Program Studi
Pendidikan Matematika Universitas Mahasaraswati Denpasar
Wahyuni, F. 2015. Kurikulum dari Masa ke Masa (Telaah Atas Pentahapan Kurikulum
Pendidikan di Indonesia). Jurnal Al-Adabiya, 2(10), 231-242
KRITERIA PENILAIAN RESUME
MATAKULIAH PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BIOLOGI
SEMESTER GASAL 2017-2018

Penilaian
No. Elemen Skor Maks
Teman Dosen
I. Identitas Resume
1 Judul resume 5 5
2 Keperluan ditulisnya resume 2 2
3 Nama penulis resume 2 2
4 Tempat dan waktu penulisan resume 1 1

II. Bagian Teks Utama Resume


5  Topik-topik relevan dengan materi yang dikaji 15 14
 Berisi pokok-pokok pikiran penting yang 20 16
berkaitan dengan materi yang dikaji
 Pokok-pokok pikiran dieksplor dari banyak 20 18
sumber (> 5 sumber buku atau artikel)
 Gambar/diagram/foto yang disertakan dilengkapi 15 13
dengan penjelasan yang sesuai dengan materi
yang dikaji
 Memunculkan pertanyaan-pertanyaan konvergen 20 19

Jumlah Skor Maksimal 100 90

Instrumen penilaian dikembangkan oleh Indriwati, S.E. (2016)

Korektor: Iin Murtini

Anda mungkin juga menyukai