PENDAHULUAN
Ada sekitar 13 juta kasus baru kanker payudara di seluruh dunia setiap
termasuk puting susu dan menghilakann area dinding dada pada sisi yang
misalnya: jika kanker terletak di belakang puting susu atau pada puting
berkembang di lebih dari satu area pada dada dan jika kanker kambuh
1
ketakutan kekambuhan, dan polimorfisme genetik. Nyeri kronis bisa
menjadi sumber kecacatan dan tekanan psikologis yang cukup besar. Pada
lainnya untuk kanker payudara, rasa nyeri yang menetap adalah beban
medis.4,5
Gärtner et al melakukan survey pada lebih dari 300 orang wanita yang 2
nyeri kronik.5
timbul sebagai nyeri pada bekas luka operasi, yaitu pada dinding dada dan
lengan atas.3
2
percobaan silang untuk nyeri neuropatik setelah operasi kanker payudara.
nyeri setelah operasi payudara pada daerah bekas luka parut dan lengan
minim. Oleh karena itu, penulis ingin mengkaji lebih lanjut efek
nilai VAS pada pasien Pascabedah Mastektomi di RS. Ibnu Sina Makassar
3
1.3.2 Tujuan Khusus :
4
terhadap nilai VAS pada pasien Pascabedah Mastektomi di RS. Ibnu Sina
Makassar
nilai VAS pada pasien Pascabedah Mastektomi di RS. Ibnu Sina Makassar.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 MASTEKTOMI
John Hopkins pada saat itu. Pada saat yang hampir bersamaan, Willy
control reccurence rate 20 % dalam kurun waktu 3 tahun tanpa satu pun
tipis yang melapisi otot pectoralis, dan sebagian besar kelenjar getah
(6-9 inci) dan dibuat dalam mode melintang (sisi ke sisi atau horizontal)
kecuali tumor terletak lebih tinggi. Otot-otot dinding dada tidak diangkat.
Puting dan areola diangkat tetapi masih menyisakan sebagian kulit yang
utuh. Simple mastektomi atau total mastektomi berarti bahwa ahli bedah
6
akan mengangkat seluruh payudara, tetapi tidak mengangkat kelenjar
bawah lengan.9
besar kelenjar getah bening di bawah lengan dan lapisan otot dada.9
7
2.2 NYERI
2.2.1 Definisi
jaringan tubuh; cedera tersebut dapat berasal dari rangsang fisik, seperti
rangsang mekanik, termal, atau listrik, atau dari rangsang kimia seperti
adanya toksin atau kelebihan zan nontoksik), harus dipercaya seperti yang
1) Transduksi
ujung nervus. Suatu stimuli kuat (noxion stimuli) seperti tekanan fisik
kimia, suhu dirubah menjadi suatu aktifitas listrik yang akan diterima
8
(reseptor meisneri, merkel, corpusculum paccini, golgi mazoni).
2) Transmisi
3) Modulasi
analgesik endogen yang dihasilkan oleh tubuh kita dengan input nyeri
9
yang masuk ke kornu posterior medulla spinalis merupakan proses
4) Persepsi
perubahan lingkungan kimiawi pada akhir nosiseptor. Sel yang rusak akan
10
Sumber : Multimodal Regiments for Acute Pain Management - Prof. A. Husni Tanra,
Department of Anesthesiology, Faculty of Medicine Hasanuddin University
penghambatan hanya pada salah satu substansi kimia tersebut tidak akan
menghasilkan respon yang lebih baik karena sensitisasi ini. Sensitisasi ini
11
peningkatan ukuran bidang ekspansi dan persepsi bahkan rangsangan tidak
atau lebih sering akibat manifestasi dari nyeri neuropati karena adanya
saraf utama yang terluka akibat operasi. Jika terjadi cedera pada saraf saat
12
penyakit atau kerusakan sistem saraf perifer atau sentral, atau disebabkan
adanya disfungsi sistem saraf. Gejala khas pada nyeri neuropatik adalah,
kualitas nyerinya.
Kualitas nyerinya terasa aneh, dan dapat dirasakan sebagai rasa terbakar,
menusuk, ngilu, berdenyut, atau pegal serta dapat disertai oleh disestesia,
yaitu adanya sensasi abnormal yang tidak nyaman. Atau berupa rasa
terbakar, rasa tertusuk, atau rasa tersengat listrik yang timbul spontan
maupun oleh sentuhan, dan dapat berlangsung lebih lama dari sentuhan itu
sendiri.19
Disamping itu, setelah cedera pada saraf terjadi peningkatan ekspresi ion,
13
2.2.4 Penilaian Nyeri
Numeric Rating Scale (NRS) adalah penilaian derajat nyeri yang telah
yang dirasakan.
VAS terdiri dari garis lurus titik akhir mendefinisikan batas 'tidak
ada rasa nyeri' dan ‘sangat nyeri’. Pasien diminta untuk menandai tingkat
rasa nyerinya pada garis antara dua titik akhir. Jarak antara 'tidak ada rasa
situasi klinis, alat yang tervalidasi untuk mengukur nyeri akut dan kronis,
14
2.3 AMITRIPTYLINE
2.3.1 Deskripsi
sama antara dua subclass ini namun saran lain menyarankan bahwa amina
15
Tabel 2.1 Perbedaan Antidepresan untuk nyeri neuropatik
Sumber : Sansone RA, Sansone LA. Pain, pain, go away: antidepressants and pain
management. Psychiatry (Edgmont). 2008;5(12):16-19.
2.3.2 Farmakodinamik
dan kalsium.16
2.3.3 Farmakokinetik
dan berikatan sangat kuat dengan protein plasma albumin, 90-95% pada
16
sebagian besar melalui enzim CYP450 dengan demetilasi dari TCA tersier
2.3.4 Dosis
aritmia jantung dan kejang. Namun kejadian ini sangat jarang dijumpai.27
17
2.4 KERANGKA TEORI
Operasi Mastektomi
Mekanisme Nyeri :
1. Transduksi
Stimulus pada saraf perifer ditangkap oleh
nosiseptor
Kerusakan Jaringan 2. Transmisi
Penghantaran impuls nyeri dari nosiseptor ke
medulla spinalis hingga ke thalamus
3. Modulasi
Proses perubahan transmisi nyeri di medulla
spinalis dan otak melibatkan dua jalur yaitu;
jalur ascendens dan jalur descendens
Nyeri Pascabedah Mastektomi : 4. Persepsi
Hasil akhir dari proses transduksi, transmisi
1. Nyeri Kronik dan modulasi
2. Nyeri Neuropati
Penatalaksanaan Nyeri
menggunakan Anti Depresan Penilaian Nyeri menggunakan
golongan Trisiklik Visual Analogue Scale (VAS)
(Amitriptyline)
18
2.5 KERANGKA KONSEP
Amitriptyline 10 mg
1. Umur
2. Jenis Kelamin
Mastektomi
3. ASA I - II
4. Lama Operasi
VAS
Tekanan Darah
Nadi
Pernapasan
Suhu
Keterangan :
: Variabel independen
: Variabel dependen
: Variabel Perancu
: Variabel Kontrol
HIPOTESIS
19
BAB III
METODE PENELITIAN
20
diambil dari populasi yang memenuhi kriteria penelitian di RS. Ibnu Sina
Makassar.
dengan rumus :
(𝑍1−𝛼/2 )2 𝑝𝑞𝑁
𝑛= 2
𝑑 (𝑁 − 1) + (𝑍1−𝛼/2 )2 𝑝𝑞
(1,645)2 𝑥 0,015𝑥0,985𝑥244
=
(0,1)2 𝑥243 + (1,645)2 𝑥0,015𝑥0,985
=4
Ket :
n = Jumlah sampel
q = 1-p (0,985)
21
3.5 KRITERIA SAMPEL
1) Wanita hamil
3.6.1 Amitriptyline 10 mg
neurotransmiter di otak.
3.6.2 VAS
seseorang yang berupa sebuah garis lurus seperti mistar penggaris dimulai
22
dari angka 0 dan diakhir dengan angka 10. Adapaun interpretasi VAS
0 : tidak nyeri.
tersenyum.
berteriak kesakitan.
23
3.6.4 Status Fisik ASA
24
3.7 ALUR PENELITIAN
Sampel Penelitian
VAS
Quitioner
Alat Tulis
25
Amitriptyline 10 mg
selesai.
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat
1) Analisis univariat
26
Analisis univariat dilakukan dengan menggambarkan distribusi
2) Analisis bivariat
komputer yaitu Microsoft Office Excel 2011 dan SPSS V.22 for iOS.
27
BAB IV
Sose kepada Yayasan Badan Wakaf UMI, yang ditandatangani oleh ketua
Yayasan Andi Sose yaitu Dr. H. Andi Sose dan ketua Yayasan badan
Izin Uji Coba penyelenggaraan Rumah Sakit “Ibnu Sina” yang terletak
28
tahun, maka berdasarkan surat pemohonan YBW UMI, menteri
1.2.1. Visi
29
4.2.2 Misi
Kesehatan)
4.2.3 Nilai
4.2.4 Motto
4.3.1 Gedung
RS. Ibnu Sina mempunyai luas tanah 18.008 m dengan luas gedung
30
a. Gedung UGD, ICU, ICCU, kamar operasi ( 2 lantai )
1) Fasilitas
c. Instalasi radiologi
d. Instalasi Laboratorium
e. Instalasi Farmasi
f. Instalasi gizi
2) Rawat jalan
kedokteran klinis.
31
a. Poliklinik Penyakit Dalam
b. Poliklinik Bedah
kosmetik
k. Poliklinik umum
3) Rawat Inap
32
BAB V
(Univariat)
Tidak Nyeri 2 25
Total 8 100
yang menjadi sampel, terdapat 2 pasien (25%) yang mengalami tidak nyeri
dan 6 pasien (75%) yang mengalami nyeri sangat ringan 1 jam setelah
operasi Mastektomi.
33
Grafik 5.1. Distribusi Nilai VAS 1 Jam Setelah Operasi
80%
70%
60%
50%
40% 75%
30%
20%
10% 25%
0%
Tidak Nyeri Nyeri Sangat Ringan
Total 8 100
sangat ringan 1 jam setelah operasi, 2 pasien (25%) yang mengalami nyeri
tersenyum.
34
Grafik 5.2. Distribusi Nilai VAS 24 Jam
60%
50%
40%
30%
50%
20%
25% 25%
10%
0%
Nyeri Sangat Ringan Nyeri Ringan, Tertawa Nyeri Ringan,
Tersenyum
Tidak 4 50
Ya 4 50
Total 8 100
mg.
35
Grafik 5.3. Distribusi Pemberian Amitriptyline 10 mg
60%
50%
40%
30%
50% 50%
20%
10%
0%
Ya Tidak
N % N % N % 1,000
Ya 1 12,5 3 37,5 4 50
Total 2 25 6 75 8 100
Sumber : Data primer Analisa Mann-Whiteney diolah dengan SPSS 22, 2017
36
diberikan Amitriptyline 10 mg yang menjadi sampel penelitian, pada
yang merasakan tidak nyeri dan 3 orang (37,5%) yang merasakan nyeri
terdapat 1 orang (12,5%) yang merasakan tidak nyeri dan 3 orang (37,5%)
35.00%
30.00%
25.00%
20.00%
10.00%
5.00%
0.00%
Tidak Ya
Sumber : Data primer Analisa Mann-Whiteney diolah dengan SPSS 22, 2017
37
Tabel 5.5 Analisis Pemberian Amitriptyline 10 mg Terhadap Nilai VAS
Amitriptyline
Nyeri Sangat Nyeri Nyeri Ringan,
10 mg
Ringan Ringan, Tersenyum
Tertawa
N % N % N % N % 0,119
Ya 2 25 1 12,5 1 12,5 4 50
Total 2 25 2 25 4 50 8 100
Sumber : Data primer Analisa Mann-Whiteney diolah dengan SPSS 22, 2017
nyeri ringan namun masih bisa tertawa dan 3 orang (37,5%) yang
38
ringan namun masih bisa tertawa dan 1 orang (12,5%) yang merasakan
40% 37.50%
35%
30% 25%
25%
20%
15% 12.50% 12.50% 12.50%
10%
5% 0%
0%
Tidak Ya
Sumber : Data primer Analisa Mann-Whiteney diolah dengan SPSS 22, 2017
39
Tabel 5.6. Hasil nilai VAS Pada Responden post operasi 1 jam dan 24
jam
H 1 1 Perlakuan
N 1 1 Perlakuan
S 0 3 Perlakuan
A 1 2 Perlakuan
R 1 3 Kontrol
Ha 0 2 Kontrol
Hr 1 3 Kontrol
L 1 3 Kontrol
yaitu 1 pada saat post operasi 1 jam dan 1 pada saat post operasi 24 jam,
memiliki nilai VAS yang meningkat pada saat 1 jam setelah operasi dan
40
5.2 Pembahasan
terhadap nilai VAS pada pasien pasca bedah Mastektomi di RS Ibnu Sina
(p>0,05) yang berarti tidak ada perbedaan yang bermakna antara pasien
perbedaan yang bermakna pada nilai VAS 1 jam setelah operasi pada
Amitriptyline 10 mg, hal ini dapat disebabkan karena efek obat anestesi
umum pada saat proses pembedahan masih bekerja sehingga nilai VAS
pasien kontrol maupun perlakuan masih sama. Sesuai dengan definisi dari
obat anestesi ini tergantung dari obat masing – masing obat. Ada yang
41
Pada 24 jam setelah operasi, juga tidak terdapat perbedaan yang
dengan pasien yang tidak diberikan 10 mg. Namun, secara klinis dapat
VAS lebih baik daripada pasien yang tidak diberikan Amitriptyline 10 mg.
Hal ini dapat terjadi karena pada dasarnya, mekanisme kerja obat
yang dirasakan oleh banyak orang yang akan menjalani operasi. Tindakan
42
menerima masukan mengenai stressor fisik maupun emosi dari hampir
semua daerah di otak dan dari banyak reseptor diseluruh tubuh. Sebagai
yang berhubungan dengan respon emosi akibat nyeri seperti cemas, takut,
43
Dengan penggunaan Amitriptyline 10 mg sebagai obat premedikasi
yang rendah.
dimana seluruh payudara akan diangkat dan terkadang beserta satu atau
dua kelenjar getah bening dan adapula yang menggunakan teknik Modified
getah bening serta lapisan di atas otot dada akan diangkat9 sehingga nyeri
yang dihasilkan akan berbeda – beda pula sesuai dengan besarnya luas
neuropatik dimana adanya saraf utama yang terluka akibat operasi. Jika
terjadi cedera pada saraf saat operasi, komponen nyeri neuropatik dapat
44
Dalam makalah asli tentang nyeri kronik pasca bedah, Crombie
pascabedah mastektomi pada saat 1 jam dan 24 jam setelah operasi dimana
dimana seluruh payudara akan diangkat dan terkadang beserta satu atau
dua kelenjar getah bening dan adapula yang menggunakan teknik Modified
getah bening serta lapisan di atas otot dada akan diangkat9 sehingga nyeri
yang dihasilkan akan berbeda – beda pula sesuai dengan besarnya luas
45
Penilaian derajat nyeri menggunakan VAS bersifat subjektif dari
beda.
sebagai berikut :
BAB VI
6.1 Kesimpulan
46
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat
dengan nilai VAS 0 (tidak nyeri) dan 6 pasien dengan nilai VAS 1 (nyeri
dengan nilai VAS 2 (nyeri ringan, tertawa) dan 4 pasien dengan nilai VAS
(tidak nyeri) dan 3 pasien dengan nilai VAS 1 (nyeri sangat ringan)
VAS 1 (nyeri sangat ringan), 1 orang dengan nilai VAS 2 (nyeri ringan,
Makassar.
47
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
One. 2015
48
3. Hospital C, William C, Hospital H, et al. Information for Patients.
4. Jung BF, Ahrendt GM, Oaklander AL, Dworkin RH. Neuropathic pain
5. Brummett CM. Chronic pain following breast surgery. Tech Reg Anesth
1996.http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8740607.
9. NCI. Surgery Choices For Women with DCIS or Breast Cancer. 2012.
10. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses- Proses
11. Jensen MP, Martin SA, Cheung R. The meaning of pain relief in a clinical
49
12. Jensen MP, Chen C, Brugger AM. Interpretation of visual analog scale
13. Woolf CJ. Pain: Moving from Symptom Control toward Mechanism-
14. Schug SA, Fry RA. Continuous regional analgesia in comparison with
Anaesthesia. 1994
15. Schug SA, Palmer GM, Scott DA, Halliwell R, Trinca J. Acute pain
17. Mccartney CJL. Chronic Pain after Surgery epidemiology of chronic pain
2003;21(January):1-9.
19. Costigan M, Scholz J, Woolf CJ. Neuropathic pain. Annu Rev Neurosci.
2009;(32):1-32. doi:10.1146/annurev.neuro.051508.135531.Neuropathic.
20. Costigan M, Belfer I, Griffin RS, et al. Multiple chronic pain states are
2010
50
21. Breivik H, Borchgrevink PC, Allen SM, et al. Assessment of pain. Br J
Anaesth. 2008
Psychiatry. 2001
25. Sansone RA, Sansone LA. Pain, pain, go away: antidepressants and pain
http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=2729622&tool
=pmcentrez&rendertype=abstract.
29. Mowat, Ian Johnson, Donald. Acute Pain Management Part 2 Assessment
51
And Management Anaesthesia Tutorial Of The Week 295 30 Th September
menunggu jam operasi antara ruang rawat inap dengan ruang persiapan
Muhammadiyah Surakarta;2009.
32. Kaplan HI, Sadock BJ, Greb JA. Kaplan – sadock synopsis psikitri. Edisi 2.
33. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi 2. Jakarta: EGC,
2001.p.659-61.
2005.p.351-4.
34. Brod J, Fence V, Hegi K, Jikka J. During acute emosional stress ( mental
269-279.
52
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
53
54