Anda di halaman 1dari 5

Difraksi sinar x

Marilah sekarang kita kembali ke pertanyaan bagaimana sinar-x


diperlihatkan terdiri dari gelombang elektromagnetik. Sebuah kristal terdiri dari
deretan atom yang teratur letaknya, masing-masing atom dapat menghambukan
gelombang elektromagnetik yang datang padanya. Mekanisme hamburan dapat
dijelaskan secara langsung. Sebuah atom dalam medan listrik tetap menjadi
terpolarisasi karena elektron –elektronnya yang bermuatan negatif dan intinya
yang bermuatan positif mengalami gaya dalam arah yang berlawanan; gaya ini
relatif kecil dibandingkan dengan gaya yang mengikat atom, sehingga yang
terlihat ialah distribusi muatan yang terdistorsi (terkena gangguan) yang setara
dengan dwikutub listrik. Dalam medan listrik bolak-balik dari suatu medan
elektromagnetik berfrekuensi v, polarisasinya (pengutubannya) berubah bolak-
balik dengan frekuensi yang sama v, jadi tercipta dwikutub listrik berosilasi yang
mengambil energi dari gelombang datang, sehingga amplitudenya berkurang.
Sebaliknya dwikutub yang berosilasi memancarkan gelombang elektromagnetik
berfrekuensi v, dan gelombang sekunder ini menyebar ke segala arah kecuali
sepanjang sumbu dwikutub. Dalam suatu kumpulan atom yang mengalami radiasi
atom takterpolarisasi, radiasi sekundernya isotropik karena kontribusi atom
individual rambang. Dalam istilah gelombang, gelombang sekunder mempunyai
permukaan gelombamg bola sebagai ganti dari permukaan gelombang datar dari
gelombang datang (Gambar 2-9). Jadi proses hamburan berpautan dengan atom
yang menyerap gelombang datang dan memancarkan gelombang bola yang
berfrekuensi sama.
Berkas sinar-x ekawarna (monokromatik) jatuh pada sebuah kristal akan
dihambur ke segala arah, tetapi karena keteraturan letak atom-atom, pada arah
tertentu gelombang hambur itu akan berinteferensi konstruktif sedangkan yang
lain berinterferensi destruktif. Atom-atom dalam kristal dapat dipandang sebagai
unsur yang membentuk keluarga bidang datar. Seperti dalam Gambar 2-10,
dengan masing-masing keluarga mempunyai jarak karakteristik antara bidang-
bidang komponen. Analisis seperti ini diusulkan oleh W. L. Bragg dalam tahun
1913; untuk menghormatinya bidang-bidang itu dinamai bidang Bragg. Syarat
yang diperlukan supaya radiasi yang dihambur atom kristal membentuk
interferensi konstruktif dapat diperoleh dari diagram seperti dalam G. 2-11.
Suatu berkas sinar-x yang panjang gelombangnya 𝜆 jatuh pada kristal
dengan sudut 𝜃 terhadap permukaan keluarga bidang Bragg yang jarak anataranya
d. Seberkas sinar mengenai atom A pada bidang pertama dan atom B pada bidang
berikutnya, dan masing-masing atom menhambur sebagian berkas tersebut dalam
arah rambang. Interferensi konstrukstif hanya terjadi anatara sinar terhambur yang
sejajar dan beda jarak jalannya tepat 𝜆, 2𝜆, 3𝜆, dan sebagianya. Jadi beda jarak
jalan harus n 𝜆, dengan n menyatakan bilangan bulat. Berkas cahaya yang
dihambur oleh A dan B yang memenuhi ialah yang bertanda I dan II dalam
gambar 2-11.
Gambar 2-9 hamburan radiasi gelombang elektromagnetik oleh sekelompok atom.
Gelombang datar yang dating dapat dipancarkan kembali sebagai gelombang bola.
Persyaratan pertama terhadap I dan II ialah sudut hambur bersama-sama dengan
sudut jatuh θ dari berkas semula. (Persyaratan ini tidak bergantung pada panjang
gelombang dalam hukum pemantulan optik: yang menyatakan sudut datang =
sudut pantul). Persyaratan kedua ialah

2.8 2𝑑 sin 𝜃 = 𝑛𝜆 𝑛 = 1, 2, 3, …

Karena sinar II harus menempuh jarak berjalan 2𝑑 sin 𝜃 lebih jauh dari sinar I.
bilangan bulat n menyatakan orde berkas yang dihambur.

Gambar 2-10 Dua kumpulan bidang Bragg dalam Kristal NaCl

Gambar 2-11 Hamburan sinar-x dari Kristal kubus

Rancangan skematik spectrometer sinar x yang bersandar pada analisis Bragg


diperlihatkan dalam gambar 2-12. Seberkas sinar-x yang terarah jauh pada kristal
dengan sudut θ dan sebuah detektor diletakkan untuk mencatat sinar yang sudut
hamburnya juga θ. Setiap sinar-x yang sampai ke detector memenuhi persyaratan
pertama Bragg. Ketika θ diubah-ubah, detektor akan mencatat puncak-puncak
intensitas bersesuaian dengan orde yang diramalkan Pers. 2.8. Jika jarak d antara
bidang Bragg yang bersebelahan dalam kristal diketahui, panjang gelombang λ
bisa dihitung.

Bagaimana kita dapat mencari harga d? hal ini merupakan tugas yang mudah
dalam kisi kubus seperti garam dapur (NaCl) diperlihatkan Gambar 2.10. jarak
dasar yang diperlukan ialah 𝑑 = 𝑑1, karena dari sini kita dapat memakai geometri
sederhana untuk mencari d2 dan jarak-jarak lainnya antara bidang-bidang Bragg.
Karana d menyatakan jarak antara atom yang bersebelahan (atau, pada umumnya
antara pusat penghambur yang bersebelahan) dalam Kristal, ini berarti terdapat
1/d atom per meter sepanjang suatu sumbu Kristal dan terdapat 1/d3 atom per
meter kubik dalam Kristal itu. Jika massa rata-rata atom ialah m dan kerapatan
Kristal secara keseluruhan ialah ρ, maka
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑡𝑜𝑚 = 𝑚
𝜌= =
𝑚3 1 𝑑3
𝑎𝑡𝑜𝑚
𝑚3
Dan
1
𝑚 3
𝑑=( )
𝜌

Untuk mencari m kita ingat rumus massa M dari senyawa kimiawi yang
merupakan jumlahan massa atomik dari unsur-unsur pembentukannya yang
dinyatakan dalam satuan massa atomik (u), dengan
1𝑢 = 1,66 × 10−27 𝑘𝑔

Jika terdapat K atom per satuan rumus senyawa, maka m yang dinyatakan dalam
kilogram dapat dituliskan sebagai berikut:

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑀 1,66 × 10−27 𝑘𝑔


𝑚= = ×
𝑎𝑡𝑜𝑚 𝐾 𝑢
Dan

𝑀 1/3
2.9 𝑑 = [𝐾𝑝 × (1,66 × 10−27 𝑘𝑔/𝑢] jarak atomik

Anda mungkin juga menyukai