Anda di halaman 1dari 2

Ghibah adalah membicarakan orang lain dengan hal yang tidak disenanginya bila ia

mengetahuinya, baik yang disebut-sebut itu kekurangan yang ada pada badan, nasab, tabiat,
ucapan maupun agama hingga pada pakaian, rumah atau harta miliknya yang lain. Menyebut
kekurangannya yang ada pada badan seperti mengatakan ia pendek, hitam, kurus dan lain
sebagainya. Atau pada agamanya seperti mengatakan ia pembohong, fasik, munafik dan lain-
lain. Kadang orang tidak sadar ia telah melakukan ghibah, dan saat diperingatkan ia
menjawab: "Yang saya katakan ini benar adanya!" Padahal Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam dengan tegas menyatakan perbuatan tersebut adalah ghibah. sabda Rasulullah SAW
berikut ini: ”Tahukah kalian apa itu ghibah? Jawab para sahabat : Allah dan rasul-Nya yang
lebih mengetahui. Maka kata Nabi saw: “engkau membicarakan saudaramu tentang apa yang
tidak disukainya. Kata para sahabat: Bagaimana jika pada diri saudara kami itu benar ada hal
yang dibicarakan itu? Jawab Nabi SAW: Jika apa yang kamu bicarakan benar-benar ada
padanya maka kamu telah mengghibah-nya, dan jika apa yang kamu bicarakan tidak ada
padanya maka kamu telah membuat kedustaan atasnya.”(HR Muslim/2589, Abu Daud 4874,
Tirmidzi 1935)

Banyak ayat suci Al Quran dan hadits Nabi Muhammad SAW yang melarang keras
segala bentuk ghibah dan fitnah, antara lain:
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian
prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan
janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di
antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi
Maha Penyayang.” (QS.Al Hujurat [49] ayat 12)

Allah SWT berfirman, ”Sesungguhnya mengada-adakan kebohongan hanyalah orang-orang


yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah dan mereka itulah orang-orang pendusta.” (Al-
Nahl: 105).
Untuk itu, marilah kita jauhi segala macam bentuk ghibah, pergunjingan apalagi
fitnah. Karena sebuah masalah besar, berawal dari masalah kecil. Untuk itu, apabila kita
mengetahui ada saudara semuslim kita yang melakukan kesalahan, tegurlah secara langsung
dan sampaikanlah dengan baik-baik. Apabila ia masih belum juga mampu menyadari
kesalahannya, kita doakan semoga Allah SWT memberikan hidayah kepada-Nya
Kiat Menghindari Ghibah:
Untuk mengobati kebiasaan ghibah yang merupakan penyakit yang sulit dideteksi dan sulit
diobati ini, ada beberapa kiat yang bisa kita lakukan.
Pertama: Selalu mengingat bahwa perbuatan ghibah adalah penyebab kemarahan dan
kemurkaan Allah serta turunnya adzab dariNya.
Kedua: Bahwasanya timbangan kebaikan pelaku ghibah akan pindah kepada orang yang
digunjingkannya. Jika ia tidak mempunyai kebaikan sama sekali, maka diambilkan dari
timbangan kejahatan orang yang digunjingkannya dan ditambahkan kepada timbangan
kejahatannya. Jika mengingat hal ini selalu, niscaya seseorang akan berfikir seribu kali untuk
melakukan perbuatan ghibah.
Ketiga: Hendaknya orang yang melakukan ghibah mengingat dulu aib dirinya sendiri dan
segera berusaha memperbaikinya. Dengan demikian akan timbul perasaan malu pada diri
sendiri bila membuka aib orang lain, sementara dirinya sendiri masih mempunyai aib.
Keempat: Jika aib orang yang hendak digunjingkan tidak ada pada dirinya sendiri,
hendaknya ia segera bersyukur kepada Allah karena Dia telah menghindarkannya dari aib
tersebut, bukannya malah mengotori dirinya dengan aib yang lebih besar yang berupa
perbuatan ghibah.
Kelima: Selalu ingat bila ia membicarakan saudaranya, maka ia seperti orang yang makan
bangkai saudaranya sendiri, sebagaimana yang difirmankan Allah: "Dan janganlah sebagian
kamu menggunjingkan sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan
daging saudaranya yang sudah mati?" (Al Hujuraat : 12)
Keenam: Hukumnya wajib mengi-ngatkan orang yang sedang melakukan ghibah, bahwa
perbuatan tersebut hukum-nya haram dan dimurkai Allah.
Ketujuh: Selalu mengingat ayat-ayat dan hadits-hadits yang melarang ghibah dan selalu
menjaga lisan agar tidak terjadi ghibah. Mudah-mudahan Allah selalu menjauhkan kita dari
perbuatan yang tidak terpuji ini, amin.

Anda mungkin juga menyukai