Anda di halaman 1dari 8

PIDATO PEMBUKAAN

Assalamualaikum, wr. Wb

Selamat pagi.

Dewan juri, moderator, dan tim kontra serta teman teman yang saya hormati

Perkenalkan kami dari tim pemerintah. Saya …….. sebagai pembicara pertama, dimana tugas saya
menyampaikan definisi dari mosi yang telah ditentukan dan didebatkanpada pagi hari ini, kemudian
saya memberikan penjelasan dasar dari argumen tim kami dan memperkuat argumentasi dengan
penjelasan umum yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas.

Selanjutnya, … selaku pembicara kedua, yang akan menanggapi argument dari tim kontra dan
memperkuat argument tim kami dengan beberapa penjelasan yang dikaitkan dengan contoh - contoh
yang konkrit

Dan yang terakhir …. Sebagai pembicara terakhir, dengan tugasnya ialah menaggapi kembali penyataan
yang disampaikan oleh tim kontra kemudian menguatkan argumentasi tim kami dan merangkum
pernyataan dari pembicara satu dan dua,

Dibagian akhir debat, … selaku pembicara ketiga sekaligus pembaca keimpulan yang akan menyimpulkan
hasil debat sesuai dengan pernyataan tim pemerintah terhadap topik yang dibahas.

Pembicara 1

Dewan juri dan teman teman sekalian.,

Mosi yang akan didebatkan pada pagi hari ini adalah “ full day school memiliki banyak manfaat bagi
siswa.”

Mengawali argumentasi kami, saya akan mengutip undang- undang Nomor 20 tahun 2003 Tentang
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Yang saya kutip bahwa “ tujuan dari pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa , berakhlak
mulia, sehat, berilmu,cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.”

Dari kutipan tesebut bisa kita pahami bahwa pendidikan dimasukkan untuk membangun karakkter siswa
yang berakhlak dan bermoral dimana ketentuan ini diurus oleh pemerintah yang mengeluarkan
kebijakan melalui menteri pendidikan.
Muhadjir effendi selaku mendikbud baru menggagas sistem belajar full day school untuk tingkat SD dan
SMP bahkan telah dipeluas lagi untuk tingkat SMA . ide ini diterapkan dengan tujuan agar siswa
mendapat pendidikan karakter dan pengetahuan umum di sekolah.

Dengan adanya sistem full day school yang diajukan untuk diterapkan tersebut yang mampu memenuhi
membangun karakter siswa sekaligus sebagai penguat pendidikan karakter dan pengetahuan umum
yang mumpuni

Kami mengambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan sistem full day school adalah sistem
pembelajaran disekolah yang terdapat jam tambahannya dari sistem sekolah yang umum diterapkan.
Adapun penekanan sistem pembelajaran disini, bukanlah belajar seharian dengan kegiatan tersebu
secara terus menerus melainkan dengan jam belajar biasanya dengan ditambah dengan kegiatan
ekstrakuliluler, seperti dalam bidang kesenian, olahraga , kegiatan agama, bahkan kegiatan lainnya yang
bersifat positif, sehingga dapt membantu anak menggembangkan dan membangun rasa ercaya diri
siswa.

Penegasan yang ingin saya sampaikan kepada tim kontra, bawasannya, dalam hal ini saja sudah memiliki
banyak manfaat dari segi psikologis siswa dengan membangun karakter siswa, dan jelas, bahwa
tujuannya pendidikann karakter untuk membangun moral dan akhlak siswa, dalam hal ini (konteks ini)
artinya anda dan tim anda, beserta yang lain setuju dengan argument yang kami sampaikan .

Mengenai contoh dari kebijakan full day school akan ditinjai kembali oleh pembicara kedua sebagai
penjelas argument yang saya sampaikan dan tanggapan dari balasan tim kontra.

Oleh karena itu, penutup saya saya tegaskan bahwa kami sangat setuju bahwa banyak manfaat bagi
siswa jika full day school diterapkan.

Sekian dari saya

Wassalamu’alaikum wr. Wb
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 23 TAHUN 2017
TENTANG
HARI SEKOLAH
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Sekolah adalah adalah bentuk kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan Taman Kanak-kanak (TK)/Taman Kanak-kanak Luar Biasa (TKLB)/Raudatul athfal
(RA), Sekolah Dasar (SD)/Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB)/Madrasah Ibtidaiyah (MI),
Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB)/Madrasah
Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Atas Luar Biasa
(SMALB)/Madrasah Aliyah (MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK) yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan
masyarakat. 

2. Hari Sekolah adalah jumlah hari dan jam yang digunakan oleh guru, tenaga kependidikan, dan
peserta didik dalam penyelenggaraan pendidikan di Sekolah.
3. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
4. Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk
menunjang penyelenggaraan pendidikan yang mencakup pengelola satuan pendidikan, tenaga
perpustakaan, tenaga laboratorium, teknisi sumber belajar, tenaga administrasi, psikolog, terapis,
tenaga kebersihan dan keamanan, serta tenaga dengan sebutan lain yang bekerja pada satuan
pendidikan.
5. Sumber Daya adalah segala sesuatu yang dipergunakan dalam penyelenggaraan pendidikan
yang meliputi tenaga kependidikan, masyarakat, dana, sarana, dan prasarana.
6. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui
proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
Pasal 2
(1) Hari Sekolah dilaksanakan 8 (delapan) jam dalam 1 (satu) 
hari atau 40 (empat puluh) jam
selama 5 (lima) hari 
dalam 1 (satu) minggu.
(2) Ketentuan 8 (delapan) jam dalam 1 (satu) hari atau 40 
(empat puluh) jam selama 5 (lima)
hari dalam 1 (satu) minggu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), termasuk waktu istirahat
selama 0,5 (nol koma lima) jam dalam 1 (satu) hari atau 2,5 (dua koma lima) jam selama 5 (lima)
hari dalam 1 (satu) minggu.
(3) Dalam hal diperlukan penambahan waktu istirahat sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Sekolah dapat menambah waktu istirahat melebihi dari 0,5 (nol koma lima) jam dalam 1 (satu)
hari atau 2,5 (dua koma lima) jam selama 5 (lima) hari dalam 1 (satu) minggu.
(4) Penambahan waktu istirahat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak termasuk dalam
perhitungan jam sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Pasal 3 

(1) Hari Sekolah digunakan oleh Guru untuk melaksanakan 
beban kerja Guru.
(2) Beban kerja Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) 
meliputi:
- merencanakan pembelajaran atau pembimbingan;
- melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan;
- menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan;
- membimbing dan melatih Peserta Didik; dan
- melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada 
pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan
beban kerja Guru.
(3) Beban kerja Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 4
Hari Sekolah digunakan oleh Tenaga Kependidikan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya.
Pasal 5
(1) Hari Sekolah digunakan bagi Peserta Didik untuk melaksanakan kegiatan intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
(2) Kegiatan intrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kegiatan yang
dilaksanakan untuk pemenuhan kurikulum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(3) Kegiatan kokurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kegiatan yang
dilaksanakan untuk penguatan atau pendalaman kompetensi dasar atau indikator pada mata
pelajaran/bidang sesuai dengan kurikulum.
(4) Kegiatan kokurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (3) meliputi kegiatan pengayaan mata
pelajaran, kegiatan ilmiah, pembimbingan seni dan budaya, dan/atau bentuk kegiatan lain untuk
penguatan karakter Peserta Didik.
(5) Kegiatan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kegiatan di bawah
bimbingan dan pengawasan Sekolah yang bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat,
minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian Peserta Didik secara optimal untuk
mendukung pencapaian tujuan pendidikan.
(6) Kegiatan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (5) termasuk kegiatan krida, karya
ilmiah, latihan olah-bakat/olah-minat, dan keagamaan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(7) Kegiatan keagamaan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) meliputi aktivitas keagamaan
meliputi madrasah diniyah, pesantren kilat, ceramah keagamaan, katekisasi, retreat, baca tulis
Alquran dan kitab suci lainnya.
Pasal 6
(1) Kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler dalam pelaksanaan Hari Sekolah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) dapat dilaksanakan di dalam Sekolah maupun di luar Sekolah.
(2) Pelaksanaan kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler baik di dalam Sekolah maupun di luar
Sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dengan kerja sama antarsekolah,
Sekolah dengan lembaga keagamaan, maupun Sekolah dengan lembaga lain yang terkait.
Pasal 7
(1) Ketentuan Hari Sekolah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) tidak berlaku bagi
Peserta Didik TK/TKLB/RA atau sederajat pada sekolah keagamaan lainnya.
(2) Peserta Didik berkebutuhan khusus dan layanan khusus dapat mengikuti ketentuan Hari
Sekolah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) sesuai dengan jenis kekhususan.
Pasal 8
Penetapan Hari Sekolah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 mulai dilaksanakan pada tahun
pelajaran 2017/2018.
Pasal 9
(1) Dalam hal kesiapan sumber daya pada Sekolah dan akses transportasi belum memadai,
pelaksanaan ketentuan Hari Sekolah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dapat dilakukan
secara bertahap.
(2) Pemerintah pusat dan pemerintah daerah sesuai kewenangannya wajib menjamin pemenuhan
sumber daya pada Sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah pusat atau pemerintah daerah,
dan ketersediaan akses transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam penerapan
ketentuan tentang Hari Sekolah, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini.
(3) Masyarakat penyelenggara pendidikan wajib menjamin pemenuhan sumber daya pada
Sekolah yang diselenggarakannya untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri ini.
(4) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sesuai kewenangannya melakukan pemantauan
dan evaluasi secara berkala terhadap pemenuhan sumber daya dan ketersediaan akses
transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dalam penerapan ketentuan Hari
Sekolah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6.
Pasal 10 

(1) Guru pada Sekolah yang belum dapat melaksanakan ketentuan Hari Sekolah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) tetap melaksanakan ketentuan 40 (empat puluh) jam dalam 1
(satu) minggu untuk memenuhi beban kerja guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2).
(2) Peserta Didik pada Sekolah yang belum dapat melaksanakan ketentuan Hari Sekolah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) tetap melaksanakan ketentuan jam sekolah sesuai
dengan beban belajar pada kurikulum dan dapat melaksanakan kegiatan kokurikuler dan
ekstrakurikuler.
Pasal 11
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang
mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.

"Manfaatnya banyak yang dipelajari, banyak dapat ilmu walaupun capek juga, ngantuk segala macam,
kadang sampai tidur di kelas," ujar pelajar asal Kota Bandung ini.

Lain halnya dengan yang dirasakan Aji Fitriandi Rahmat (17), siswa kelas XII IPA 1 SMA AWH. Dengan full
day school, pelajar asal Desa Tambakmas, Kebonsari, Madiun ini mengaku lebih bisa menghargai waktu.
Di tengah kesibukan belajarnya sehari-hari, dia terdorong untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin.

"Selain itu saya bisa lebih taat aturan pondok dan sekolah, sehingga tak terpengaruh pergaulan bebas di
luar," tandasnya.

Tak hanya SMA AWH, 7 sekolah lainnya di bawah naungan Yayasan Hasyim Asyari telah menerapkan full
day school. Sekolah hampir 9 jam sehari itu diterapkan sejak tahun 2008. Yakni SD Islam Terpadu
Sugondo (di Kesamben, Jombang), SMP Abdul Wahid Hasyim (AWH), SMA AWH, SMA Trensains (di Desa
Jombok, Ngoro, Jombang), SMK Khoiriyah Hasyim, Madrasah Aliyah (MA) Salafiyah Syafiiyah, Madrasah
Tsanawiyah (MTs) Salafiyah Syafiiyah dan Mualimin atau sekolah khusus agama.

Setiap hari, siswa harus mengikuti kegiatan di sekolah mulai pukul 06.45-15.30 Wib. Jika pemerintah
mewacanakan sekolah 8 jam selama 5 hari dalam seminggu, sekolah di Pesantren Tebuireng ini
menerapkan full day sechool selama 6 hari dalam sepekan. Libur bagi siswa hanya diberikan di hari
Jumat.
5 Manfaat full day school bagi peserta didik;

1. FULL DAY SCHOOL adalah cara efektif dalam membentuk karakter peserta didik.
Dengan diterapkannya full day school maka otomatis peserta didik akan menghabiskan
lebih banyak waktunya di sekolah hal ini akan memudahkan guru dalam mengontrol
dan mengawasi perilaku siswanya dan akan meminimalisir pengaruh yang tidak baik
dari lingkungan sekitar. mengingat usia-usia peserta didik dalam jenjang pendidikan di
SD dan SMP merupakan moment yang tepat dalam membentuk kepribadiannya,
dengan diberlakukannya full day school maka guru memiliki lebih banyak waktu
mendidik siswa untuk menjadi pribadi yang berkarakter.

2. FULL DAY SCHOOL membuat siswa memiliki waktu lebih banyak untuk belajar
Full day school adalah solusi dalam memaksimalkan potensi peserta didik baik dalam
ranah kognitif , afektif dan psikomotor karena siswa akan punya lebih banyak waktu
untuk belajar. namun kata belajar tidak hanya diidentikkan dengan interaksi antara
pendidik dan peserta didik dalam ruangan kelas namun mencakup segala aktifitas
siswa selama berada di sekolah

3. Kegiatan ekstrakurikuler bisa lebih dimaksimalkan


dengan penerapan FULL DAY SCHOLL
Dengan diberlakukannya full day school peserta didik akan bisa menyalurkan bakat
dan minatnya melalui kegiatan ekstarkurikuler yang dipilihnya dengan waktu yang
lebih banyak, hal ini akan membuat siswa bisa lebih memaksimalkan bakat yang ada
dalam dirinya serta kegiatan ekstrakurikuler juga bisa menjadi penunjang dalam
pembentukan karakter peserta didik.

4. FULL DAY SCHOOL akan membuat waktu peserta didik bersama keluarga lebih efisien
Salah satu yang menjadi kabar gembira full day school bagi siswa adalah siswa tak
akan dibebani dengan tugas rumah atau PR. oleh karena itu waktu bersama keluarga
jauh lebih banyak dan bisa membuat siswa menikmati kebersamaanya dengan
keluarga.

5.Hari libur menjadi lebih banyak


Manfaat lain dari penerapan full day school adalah waktu libur siswa yang biasanya 1
hari menjadi 2 hari, hal disebakan oleh kegiatan pembelajaran hanya akan aktif pada
hari senin sampai hari jumat. hal ini membuat siswa lebih menikmati lebih banyak
waktu untuk bermain dan mengespresikan dirinya serta akan mengurangi kejenuhan
siswa dalam proses menimba ilmu di sekolah.
Sebuah studi dilakukan tahun 2015 oleh Inter-American Development Bank untuk mengetahui
apa dampak positif full day school di negara-negara Amerika Selatan.

Fokus penelitian adalah full day school di Kolombia yang, sama juga seperti Indonesia. Secara
singkat, studi itu meyimpulkan kelebihan/ manfaat full day school adalah:

1. Pemahaman siswa tentang materi pelajaran akan lebih mendalam, sehingga mengurangi
risiko siswa tidak naik kelas atau tertinggal dalam memahami materi.
2. Kemampuan siswa untuk mata pelajaran Matematika dan Bahasa menjadi lebih baik dan
stabil.
3. Siswa memiliki banyak waktu untuk menggali bakat dan kemampuannya melalui
pelajaran praktek.
4. Mengurangi jumlah pernikahan dini dan jumlah siswa putus sekolah.
5. Mengurangi kecemasan orang tua yang (karena berbagai hal) tidak bisa mengawasi
aktivitas anak-anak saat mereka pulang sekolah.
6. Anak/siswa bisa lebih dekat dan akrab dengan teman-teman sekolahnya, baik yang satu
kelas atau tidak.
7. Jam pelajaran terakhir dimanfaatkan untuk aktivitas ekstrakurikuler, yang (di beberapa
sekolah) cenderung dipandang sebelah mata, berpeluang akan lebih aktif dan berfungsi
maksimal sebagai ajang penyaluran bakat dan ekspresi siswa.
8. Jalinan emosional antara guru dan siswa akan lebih dekat dan personal, karena mereka
akan lebih sering menghabiskan waktu bersama-sama.
9. Menjelang akhir semester para guru tidak perlu terburu-buru menyampaikan materi
sesuai tuntutan silabus, karena waktu belajar di sekolah yang lebih lama memungkinkan
materi bisa diajarkan dengan lebih tuntas.
10. Siswa dapat mengerjakan PR di sekolah dan tersedia waktu untuk berkonsultasi pada
guru tentang materi yang tidak atau belum dipahami.

Full day school sebenarnya memiliki kurikulum inti yang sama dengan sekolah umumnya,
namun mempunyai kurikulum lokal. Dengan demikian kondisi anak didik diharapkan lebih
matang baik itu dari segi materi akademik maupun non akademik. Beberapa alasan mengapa
mengapa full day school dibutuhkan:

 Pengaruh globalisasi yang berdampak negatif terhadap perkembangan kepribadian siswa


 Full day school adalah solusi terbaik untuk mengantisipasi terhadap dampak buruk
pengaruh globalisasi saat ini
 Memberi bekal agama yang cukup kepada peserta didik agar tidak mudah terpengaruh
dengan budaya lingkungan yang tidak berdasarkan agama
 Memberikan pembelajaran, pembiasaan yang baik, pendidikan dengan pelatihan yang
cukup serta memadai kepada peserta didik
 Untuk mencapai dan memenuhi program jaminan mutu sekolah
 Mengoptimalkan tugas guru di sekolah dalam mengajar, melatih, mendidik,
membimbing, mengasihi, mengasah dan mengasuh siswa
 Sekolah adalah sentral pembelajaran dan pendidikan siswa

Anda mungkin juga menyukai