Anda di halaman 1dari 2

SEJARAH PAYAHE

Pada tahun 1322 konferensi moti yang ke 4, Kerajaan di Maluku Utara yaitu Ternate, Tidore,
Jailolo dan Bacan menetapkan batas-batas wilayah kekusaannya. Pada tahun 1257, gelar kolano
sebagai raja pertama kali dipergunakan di Ternate. Tahun 1341, pecah perang antara 4 kerajaan,
tahun 1486 Islamisasi ke 4 kerajaan tersebut, tahun, tahun 1512, portugis tiba di Ternate dengan
sultan yang bernama Bayanyullah.

Tahun 1521 spanyol tiba di Tidore melaluli Amerika Selatan , tahun 1522 mengadakan
kontak ekspor cengkeh dengan sultan Tidore. Sultan Tidore Maliki Din Mansur Kaicili Maloku, Pada
tahun 8 November 1521 sultan Maliki Din Mansur Kaicili Maloku mengadakan pertemuan dengan
ekspedisi spanyol Sebastian De Elcano yaitu ekspedisi keliling dunia pertama Spanyol untuk
membuktikan bahwa bumi itu bulat dan pulau tidore menjadi titik 0 dunia.

Tahun 1551 kerajaan Jailolo dibawah kekuasaan sultan Khairun yang memerintah dari tahun
1935- 1570. Banyak prajurit jailoloyang berlindung dibawah kerajaan tidore. Prajurit Jailolo (Suku
Tobaru) berimigrasi ke daratan Oba, wilayah kekuasaan kerajaan Tidore. Dusun-dusun suku Tobaru
yang ada di Oba mencakup :

1. Desa Oba Akekolano


2. Desa Durian
3. Desa Kusu
4. Desa Oba Akelamo
5. Desa Oba Gita
6. Desa Oba Payahe
7. Desa Oba Toe
8. Desa Oba Tafaga
9. Desa Oba Lomaito/Lifofa

Pada tanggal 28 Februari 1970, sultan Khairun dibunuh dibenteng Kastela Ternate, anaknya
sultan Babullah mengepung benteng portugis (Kastela) selama 5 tahun. Tahun 1575 portugis
menyerah dan meninggalkan Ternate, sultan Tidore Iskandar Sani Syah mengijinkan Portugis
membangun benteng di Tidore sampai pada tahun 1663.

Tahun 1580 sultan Babullah berkuasa di Ternate, Spanyol dan Portugis bersatu menjadi satu
kerajaan dan membangun benteng di Tidore termasuk di teluk Payahe dan didaratan Oba
ditempatkan 3 sangaji (Gubernur) sbb :

1) Sangaji Akelamo
2) Sangaji Payahe
3) Sangaji Maidi

Pada saat itu sangaji Payahe dapat disebut Jiko Majojaga Kalaodi Payahe yaitu teluk
pertahanan. Teluk Payahe pada faktanya diapit oleh tanjung Bunga dan tanjung Toseho dikelilingi
oleh pegunungan dari utara ke selatan melengkung dan melingkupi/melindungi teluk
Payahe.Jikomajojaga Kalaodi (Kubu Pertahanan Payahe) mencakup pulau joji, tanjung Karo-karo,
Gam Madehi, Kalolu, Lembah Bairorei, Tayawi, pegunungan Bisimo,Talaga, Jojarumae, dorobono
sampai dengan pegunungan selatan ke Los Sinopa, terdapat 3 situs benteng dibangun oleh spanyol
atas seijin sutan tidore Iskandar Sani Syah (1975-1980) untuk menghadapi serangan Ternate dan
armada VOC Belanda, 3 situs benteng yang dimkaksud yaitu :

1) Benteng pertahanan Tanjung Bunga (Akemayora/ benteng Kabaren ) melingkupi Los Sinopa
2) Benteng Tanjung Toseho (Gam madehi) dalam bahasa Spanyol BA. TESCITO
3) Benteng perbekalan (Woji Togiwo) dalam bahasa spanyol kota CAPITA’YO

Oleh pemerintah Hindia-Belanda dalam Ternatae document ke 3 benteng tersebut


dihancurkan dan pemerintah Hindia-Belanda mengijinkan perkebunan swasta (kelapa) di
teluk Payahe dan pesisirnya yang disebut “Payahe Klapper Onder Naming”

Anda mungkin juga menyukai