PEMBAHASAN
Agregat kasar ini berbentuk tajam, berpori, keras, berukuran (4.76 mm – 38.1
mm) atau tertahan saringan #4 dan lolos saringan 2’’ sesuai dengan standar yang
1
Gambar 5.2. Agregat Kasar (Batu Pecah)
3. Air
Papan dan balok digunakan dalam pekerjaan berasal dari daerah Kota Tidore
2
b. Bahan fabrikasi, yaitu:
1. Semen Portland
Bosowa.
2. Besi tulangan
Besi yang digunakan untuk tulangan dan sengkang atau behel. Untuk tulangan
3
5.2. Alat Yang Di Gunakan
Gunting pemotong besi tulangan adalah alat untuk memotong besi tulangan
yang gunanya untuk memotong besi tulangan yang mempunyai diameter relatif besar.
b. Dump Truck
berupa agregat halus, agregat kasar, semen,besi tulangan dll. dan juga
4
c. Mesin molen
5.3. Pembahasan
Kerja Praktek (KP) selama dua bulan yang kami ikuti adapun item yang kami amati
ialah sebagai berikut :
1. Mengamati pelaksanaan pekerjaan pondasi :
- Pemasangan bowplank
- Pekerjaan galian
Untuk pemasang bowplank bahan yang di butuhkan adalah kayu balok
5/5 dan tali lalu di potong sesuai yang di butuhkan. Selanjutnya dipasang
sesuai dengan ukuran pondasi tapak dan menerus.
Pertama yang di gali adalah tempat untuk pondasi tapak setelah selesai
digali dan atau di cor pondasi tapak maka selanjutnya di gali tempat untuk
pondasi menerus.
a. Pondasi tapak
- Pekerjaan urugan pasir
- Pengecoran lantai kerja
5
- Pemasangan bekisting
- Pembesian
- Pengecoran
Pekerjaan urugan pasir dilakukan setelah selesai pekerjaan galian dan
setelah selesai urugan pasir maka di siram air ke urugan pasir.
Dimana Fungsi urugan pasir yaitu mengstabilkan permukaan tanah asli
dan meyebarkan beban sehingga beban yang dipikul permukaan tanah merata.
Lantai kerja sendiri di sesuaikan yang terpenting adalah permukaannya
merat agar di taruh tulang dengan baik dan juga distribusi beban.
Bekisting sloof menggunakan papan dan balok kayu 5/5. Setelah
b. Pondasi menerus
- Pengecoran Pondasi menerus
Setelah di lakukan penggalian selanjutnya di lakukan pekerjaan
pengecoran dengan bahan beton dan batu kali. Ukuran atas 30 cm bagian
bawah 60 m dan tinggi 100 cm. Akan tetapi di lapangan ukuran sedikit
melencen baik lebih maupun kurang.
- Pekerjaan sloof
1. Pembuatan tulangan
2. Pemasangan tulangan
3. Pembuatan bekisting
4. Pemasangan bekisting
5. Pengecoran
6
Dalam pembuatan tulangan sloof terlebih dahulu disiapkan bahan
pembuatan tulangan yang didatangkan oleh pihak logistik ke lokasi proyek sesuai
12 m.
sengkang 6 cm.
kerja. Tulangan sloof ini kemudian saling dikaitkan dengan tulangan kolom yang
satu dengan tulangan kolom yang lain sehingga semua tulangan sloof dengan
7
Pada dasarnya tahapan pekerjaan kolom sama dengan pekerjaan sloof.
Pada proyek ini pekerjaan tulangan kolom tidak bersamaan dengan pekerjaan
tulangan sloof, penulangan kolom lebih duluan. Akan tetapi sloof duluan dalam hal
berjumlah 20.
tulangan kolom. Tulangan kolom ini dipasang sesuai dengan titik- titik as kolom
8
Pada pekerjaan bekisting balok di proyek ini, pertama-tama yang harus
dan balok kayu 5/10 dan 5/5 yang telah dipotong-potong sesuai kebutuhan.
Kemudian balok kayu tersebut dihubungkan dengan paku, Balok kayu 5/5
digunakan untuk dudukan bekisting balok pada bagian atas, sedangkan rangka
dipersiapkan tripleks dengan ukuran 1 cm. dan balok ukuran 5/5 dan 5/10.
memasang balok pelat yang berpegangan pada bekisting balok. Kemudian tripleks
yang telah dipotong-potong sesuai dengan ukuran plat diletakkan di atas balok
dan disusun dengan rapi dan rapat,diberi paku sehingga tak bergerak.
penulangan balok dan plat. Untuk pekerjaan penulangan balok, yang pertama
9
Setelah tulangan dan sengkang di ikat, dilanjutkan dengan pemasangan tulangan
balok dan plat lantai yang pertama harus di alas dengan tahu beton agar tulangan
tidak merapat dengan bekisting. Harus di perhatikan adalah balok dengan plat,
10