Sudarmadji,Slamet dkk. 2010. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty Yogyakarta.
Yogyakarta
Andarwulan, N., Feri K., dan Dian H. 2011. Analisis Pangan. PT. Dian Rakyat : Jakarta
Winarno, F.G. 1997. Kima Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka, Jakarta.
Clara M. Kusharto. 2006. Serat makanan dan peranannya bagi kesehatan (Dietary Fiber and Its Role
for Health). Jurnal Gizi dan Pangan, November 2006 1(2): 45-54.
Hardinsyah & Tambunan V. 2004. Angka Kecukupan Energi, Protein dan Serat
Makanan. Dalam Soekirman et al. (Eds.), Ketahanan Pangan dan Gizi di Era Otonomi
Daerah dan Globalisasi. Pro- siding Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII (hlm. 317-
330), 17-19 Mei. LIPI, Jakarta.
MANFAAT SERAT MAKANAN BAGI KESEHATAN KITA
Piliang dan Djojosoebagio (2002), mengemukakan bahwa yang dimaksudkan dengan
serat kasar ialah sisa bahan makanan yang telah mengalami proses pemanasan dengan asam
kuat dan basa kuat selama 30 menit yang dilakukan di laboratorium. Dengan proses seperti
ini dapat merusak beberapa macam serat yang tidak dapat dicerna oleh manusia dan tidak
dapat diketahui komposisi kimia tiap-tiap bahan yang membentuk dinding sel. Oleh karena
itu serat kasar merendahkan perkiraan jumlah kandungan serat sebesar 80% untuk
hemisellulosa, 50-90% untuk lignin dan 20-50% untuk sellulosa.
Dapus inter