Anda di halaman 1dari 20

Tugas makala Sistem utilitas II

SISTEM TATA UDARA

Disusun :
o
l
e
h

CHAIRUL HIDAYAT BUKOTING F221 16 026

PRODI S1 ARSITEKTUR JURUSAN ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TADULAKO
PALU - 2018

1|P a ge
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas mata kuliah SISTEM UTILITAS II tentang SISTEM TATA UDARA

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Palu, 16 April 2018


Disusun oleh

Chairul Hidayat Bukoting F221 16 026

i|Pa ge
DAFTAR ISI`

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
SISTEM TATA UDARA (Air Handling System/AHS)...................................... 1
BAB II ................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................. 3
AC (air Condicioner) ........................................................................................... 3
Komponen AC Sentral ..................................................................................... 4
CHILLER ........................................................................................................ 4
AHU ( Air Handling Unit ) .............................................................................. 5
COOLING TOWER ........................................................................................ 9
POMPA SIRKULASI .................................................................................... 10
SISTEM KERJA AC SENTRAL ................................................................... 13
1. Filter. ............................................................................................... 13
2. Centrifugal fan. ................................................................................ 13
3. Koil .................................................................................................. 13
Perawatan AC Sentral .................................................................................... 14
BAB III ............................................................................................................. 16
KESIMPULAN ................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 17

ii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN

SISTEM TATA UDARA (Air Handling System/AHS)


Salah satu faktor yang menentukan kualitas obat adalah kondisi lingkungan
tempat di mana produk tersebut dibuat/diproduksi. Kondisi lingkungan yang kritis
terhadap kualitas produk, antara lain adalah :
Cahaya,
Suhu,
Kelembabab relatif (RH),
Kontaminasi Mikroba, dan
Kontaminasi partikel.
Sebagai upaya untuk mengendalikan kondisi lingkungan tersebut, maka
setiap industri farmasi diwajibkan untuk memiliki Sistem Tata Udara (Air
Handling System/AHS). Seluruh regulatory code (WHO TRS 902/2002; WHO
TRS 908/2003 dan PIC/S 2006) mensyaratkan Sistem Tata Udara (Air Handling
System/AHS) harus dikendalikan dan dikualifikasi. AHS sering juga disebut
dengan HVAC (Heating, Ventilating and Air Conditioning). Sistem Tata Udara
tidak hanya mengontrol suhu ruangan (seperti halnya AC konvensional)
melainkan juga kelembaban, tingkat kebersihan (sesuai dengan kelas ruangan
yang dipersyaratkan), tekanan udara, dan sebagainya. Sistem tata udara yang
digunakan tergantung dari jenis produk yang dibuat dan tingkat kelas ruang yang
digunakan, misalnya ruang produksi sterile, beta-laktam, non
sterile,sefalosporine dan sebagainya.
Baik dalam CPOB (2001) maupun CPOB Terkini (cGMP), penentuan kelas
ditentukan oleh parameter-parameter sebagai berikut:
Jumlah partikel di udara lingkungan,
Jumlah mikroba di udara lingkungan dan permukaan obyek,
jumlah pergantian udara (air change),
Kecepatan alir udara (air flow), pola aliran udara ,
Filter (jenis dan posisi),
Perbedaan tekanan antar ruang, dan
Temperatur (t) dan Kelembaban relatif (Relative Humidity/RH).

Beberapa hal baru yang diatur dalam CPOB Terkini (CPOB: 2006) dibanding
dengan CPOB yang lama (2001) antara lain adalah :
 Jumlah partikel pada kondisi at rest (kondisi statis) dan in
operation(kondisi dinamis).
 Batasan kontaminasi mikro (CFU= Colli Form Unit) untuk monitoring
udara ruang bersih.
 Preparasi dan pengisian aseptik berada diruang kelas A (IA) dengan
latar belakang ruang kelas B (IB), sedangkan pada CPOB (2001)

1|Pa ge
preparasi dan pengisian aseptik di ruang kelas A (IA) dengan latar
belakang ruang kelas C (II).
 Larangan penggunaan flter dari asbes.
 Monitoring bioburden (frekuensi dan metode) pada produk, air dan
lingkungan di kelas bersih.
Dalam CPOB: 2001, persyaratan standar lingkungan produksi dibedakan
sebagai berikut:
 Ruang Kelas I (White Area): jumlah partikel (non patogen) ukuran ≥ Ø
0,5 µm maksimum 100/ft3.
 Ruang Kelas II (Clean Area): jumlah partikel (non patogen) ukuran ≥ Ø
0,5 µm maksimum 10.000/ft3.
 Ruang Kelas III (Grey Area): jumlah partikel (non patogen) ukuran ≥ Ø
0,5 µm maksimum 100.000/ft3.
 Ruang Kelas IV (Black Area): jumlah partikel (non patogen) ukuran ≥
Ø 0,5 µm > 100.000/ft3 (dengan ventilasi udara memadai).

2|Pa ge
BAB II
PEMBAHASAN

AC (air Condicioner)
AC Central adalah sistem pendinginan ruangan yang dikontrol dari satu titik
atau tempat dan di distribusikan secara terpusat ke seluruh isi gedung dengan
kapasitas yang sesuai dengan ukuran ruangan dan isinya dengan menggunakan
saluran udara / ducting ac
Sebuah sistem mekanis yang dirancang untuk menyediakan penyejuk udara,
yang mungkin termasuk pendinginan, pemanasan, dehumidifying, sirkulasi dan
pembersihan. Udara diobati dengan conditioner pada satu atau lebih lokasi pusat
luar ruang yang dilayani dan disampaikan ke dan dari ruang dengan cara
penggemar dan pompa melalui saluran dan pipa.

Untuk diagram sistem dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Sistem AC Sentral.Gambar 1

Ciri-ciri AC Sentral antara lain :

 Blower, evaporator , condenser dankompresor ditempatkan pada satu tempat.


 Pendinginan seluruh bangunan di sentralisir pada satu tempat
 Umur 18 – 20 tahun
 Pendinginan untuk bangunan besar dan bertingkat tinggi
Sistem distribusi terbagi menjadi dua yaitu :
1) All Air System
 Condenser, evaporator dan AHU ditempatkan pada satu tempat
 Udara dingin dari tempat tersebut dialirkan ke seluruh ruangan dengan ducting
 Menggunakan central AHU yang dilengkapi dengan central direct expantion coil
2) All Water system
 AHU ditempatkan pada setiap ruangan / lantai
 Setiap AHU dihubungkan dengan pipa air dingin dengan sentral

3|Pa ge
Water system Air system

Komponen AC Sentral
Untuk AC Sentral ada beberapa komponen atau alat yang harus dipahami
cara kerja dan prinsip kerjanya secara umum dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :

Sistem AC Sentral dapat dilihat pada gambar diatas ini .

CHILLER
Chiller adalah mesin refigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan air pada
sisi evaporator. Air dingin yang dihasilkan selanjunya di distribusikan ke
mesin penukar kalor ( FCU/ Fan Coil Unit ).

4|Pa ge
Jenis chiller dapat dikelompokan berdasar kompresornya :

 Reciprocating
 Screw
 Centrifugal
Jenis chiller berdasarkan pada jenis cara pendinginan kondensornya :

 Air Cooler
 Water Cooler

Gambar Chiller beserta unit pipanya (tampak luar) Mekanisme kerja Chiiler Water

AHU ( Air Handling Unit )

AHU ( Air Handling Unit ) atau Unit penanganan udara adalah mesin untuk
penukar kalor , di mana udara panas dari ruangan dihembuskan melewati coil
pendingin di dalam AHU sehingga menjadi udara dingin. Selanjutnya di
distribusikan ke ruangan. Dengan cara menjaga konsistensi dari kipas ( Fan )
atau banyak kipas dan perlengkapan lainya sehingga dapat berfungsi dengan
baik seperti sirkulasi (circulating), kebersihan ( cleaning ), memanaskan (
heating ), pendinginan ( cooling ), melebabkan (humidifying ),untuk
menghilangkan lembab ( dehumidifying ), dan pencampuran udara (mixing of
air) , tetapi tidak termasuk sumber untuk memanaskan atau pendinginan

Gambar.4. AHU (Modular Type Air Handling Unit of Central Air Conditioner with Double Skin
Panel, Uses HVAC )

5|Pa ge
AHU dibuat dan disesain dengan sarat dan standar khusus yang terbagi menjadi dua
yaitu :

Beberapa alasan kenapa AHU harus digunakan adalah :


Termasuk peralatan yang menenangkan ( Handal )
Dapat menyediakan pendinginan dan pemanasan tanpa memasang filter. Dapat
di pasang pada banyak bangunan seperti Hotel, rumah sakit, pusat perbelanjaan,
bangunan umum, gedung serbaguna, stadium dan lainya.

Alat pembersih ruangan

 Udara yang bocor kurang dari 0.2%


 Bagian dalam sama rata
 Ketebalan pane 50mm
 +ve tekanan dinding
 Cetakan kaku dan berlubang
 Kerangka dalam terbuat dari baja
 Penyaluran udara mempunyai efisiensi yang tinggi

6|Pa ge
AHU mempunyai keakuratan yang tinggi

 Alat Pelembab udara otomatis dengan tekanan tinggi


 Sebagai pembersih alat pelembab udara
 Alat pelembab udara dengan uap air
 Alat pelembab udara dengan lapisan tipis yang basah
 Alat pelembab udara dengan elektrode
 Alat pelembab udara dengan ultra sonic

7|Pa ge
 Alat pengering udara
 Sistem pengendali pelembab udara yang memiliki ke akuratan yang sangat tinggi

 Mempunyai saluran udara yang sempit


 Tidak ada Cold – Bridge
 Mempunyai panel yang tebal 50mm
 Row coil 6 – 12

Dapat memperbaiki panas

 Alat yang dapat memperbaiki panas dengan beberapa pilihan


 Pemanasan yang didapat lebih dari 60%

8|Pa ge
COOLING TOWER
Adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mendinginkan air yang dipakai
pendingin kondensor chiller dengan cara melewatkan air panas pada filament
pada cooling tower yang di hembus oleh udara sekitar dengan blower yang suhu
udaranya lebih rendah.

Tampak nyata

Secara teknis , dan nama-nama bagian.

9|Pa ge
POMPA SIRKULASI

Ada dua jenis pompa sirkulasi ;


 Pompa sirkulasi air dingin ( Chilled Water Pump ) berfungsi mensirkulasikan
air dingin dari Chiller ke Koil pendingin AHU / FCU.

10 | P a g e
 Pompa Sirkulasi air pendingin ( Condenser Water Pump ). Pompa ini hanya
untuk Chiller jenis Water Cooled dan berfungsi untuk mensirkulasikan air
pendingin dari kondensor Chiller ke Cooling Tower dan seterusnya.

DUCKTING

Ducting yang bekerja dengan baik adalah yang memiliki sistem seminimal
mungkin dan tidak bersuara. Hubungan dan bentuk haruslah kuat, aliran udara
lembut.
.

Pemasangan dengan plat lantai

11 | P a g e
`Pemasangan dilantai :

Pemasangan di plafon

Sistem Zona Tunggal Sistem Zona Ganda

12 | P a g e
Contoh sistem pemipaan lengkap :

SISTEM KERJA AC SENTRAL

Pada unit pendingin atau Chiller yang menganut system kompresi uap,
komponennya terdiri dari :
 Kompresor
 Kondensor
 alat ekspansi
 evaporator
Pada Chiller biasanya tipe kondensornya adalah water-cooled
condenser.Air untuk mendinginkan kondensor dialirkan melalui pipa yang
kemudian outputnya didinginkan kembali secara evaporative cooling pada
cooling tower.
Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida
yang didinginkan tidak langsung udara melainkan air yang dialirkan
melalui system pemipaan. Air yang mengalami pendinginan pada
evaporator dialirkan menuju system penanganan udara (AHU) menuju koil
pendingin.
Jika kita perhatikan komponen-komponen apa saja yang ada di dalamnya
maka setiap AHU akan memiliki :
1. Filter merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-
partikel lainnya sehingga diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih.
Filter ini dibedakan berdasarkan kelas-kelasnya.
2. Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi
untuk mendistribusikan udara melewati ducting menuju ruangan-
ruangan.
3. Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi menurunkan
temperatur udara.

Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah
menyedot udara dari ruangan ( return air ) yang kemudian dicampur dengan
udara segar dari luar ruangan atau lingkungan (fresh air) dengan komposisi
yang bisa diubah sesuai keinginan. Campuran udara tersebut masuk
melewati AHU melalui filter, fan sentrifugal dan coil pendingin. Setelah itu
udara yang telah mengalami penurunan temperature di distribusikan secara

13 | P a g e
merata ke setiap ruangan melewati saluran udara ( ducting ) yang telah
dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauhpun bisa terjangkau.

Beberapa kelemahan dari sistem ini adalah jika satu komponen


mengalami kerusakan dan sistem AC sentral tidak hidup maka semua
ruangan tidak akan merasakan udara sejuk. Selain itu jika temperatur udara
terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya harus pada termostat di koil
pendingin pada komponen AHU.

1. Perawatan AC Sentral
 Mempersiapkan peralatan mesin
 Semua proses perawatan dan perbaikan dilaksanakan sesuai prosedur
dan SOP yang ditentukan,
 Selalu bersifat koordinatif dengan pimpinan agar menghasilkan
pekerjaan seefisien mungkin
 Jadual perawatan, jadual peralatan dan pemeriksaan spesifikasi alat
disiapkan agar efektif sesuai kebutuhan.
 Kelengkapan bahan yang akan dipakai : bahan cairan pembersih, lap
pembersih ; bila perlu kompresor udara,diperiksa dan diurutkan sesuai
prosedur perawatan.
 Perkakas bongkar pasang dan alat ukur yang diperlukan diperiksa agar
dapat bekerja dengan baik dan aman.
 Merawat memperbaiki mesin AC Sentral bagian luar
 Perawatan mesin pendingin dilaksanakan sesuai prosedur SOP yang
ditentukan
 Gambar denah mesin dibaca dan didiagnosis dengan baik dan teliti.
 Debu/kotoran luar dibersihkan dengan cairan pembersih tanpa merusak
bahan mesin.
 Filter udara, evaporator dan kondensor dengan kompresor udara hisap
dibersihkan setelah diberi disinfectan dan cairan pembersih.
 Deposit yang sulit dan melekat pada dinding penukar kalor dibersihkan
dengan cara kimia atau fisis sesuai dengan prosedur yang ditentukan
 Kebocoran pipa diidentifikasi dan segera diperbaiki
 Kesalahan kerja peralatan diidentifikasi dan dicari sumber kesalahan
kerja alat tersebut
 Alat ukur, alat kontrol dan asesori diperiksa dan dilakukan perawatan
yang diperlukan.
 Merawat dan memperbaiki mesin AC Sentral sesuai ketentuan
 Sebelum dilakukan pembongkar mesin terlebih dahulu dilakukan
pengeluaran refrijeran.
 Bagian dalam mesin dibersihkan dengan metode vakum bagian dalam
sesuai prosedur yang Ditentukan.
 Katub ekspansi atau pipa kapiler ekspansi dibersihkan dengan
kompresor uadara.
 Desican dibersihkan, direkondisi dan dimasang kembali sesuai prosedur
yang ditentukan.
 Nosel pengkabut refrijerran dibersihkan dan dipasang kembali tanpa
merusak alat sesuai ketentuan

14 | P a g e
 Alat ukuir, alat kontrol, alat pengaman listrik dan asesori lainnya
diperiksa, kerusakan diperbaiki dan dipasang kembali sesuai ketentuan.
 Peralatan rusak yang tidak mungkin diperbaiki diganti dengan alat baru
serta dipasang kembali tanpa adanya kerusakan alat.
 Untuk mengganti alat yang rusak sesuai spesifikasinya dilakukan
pengadaan barang.
 Dijaga agar refriferan cair dan pelumas tidak masuk kedalam
kompresor.
 Kelengkapan pemasangan mesin diperiksa dan dilakukan re-instal untuk
meyakinkan bahwa bekerja dengan baik. sistem sudah dapat.
 Semua pekerjaan dilaksanakan dengan tidak ada kesalahan berarti dan
tidak mengulangi pekerjaan.
 Semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang ditentukan
dalam kontrak kerja.
 Mengevaluasi dan memeriksa hasil perawatan
 Selama pekerjaan berlangsung kualitas hasil pekerjaan selalu diperiksa
agar tidak terjadi pengulangan pekerjaan.
 Bila terjadi penyimpangan/masalah harus didiskusikan dengan
pimpinan atau seorang ahli yang berwenang sesauai prosedur yang
berlaku.
 Semua kejadian perawatan dan perbaikan dicatat dengan teliti dalam
buku perawatan mesin bersangkutan dan diperkirakan jadual perawatan
selanjutnya.
 Hasil pekerjaan diperiksa dengan seksama di akhir pekerjaan untuk
meyakinkan sesuai dengan yang diharapkan.
 Dibuat laporan hasil pekerjaan kepada pemberi kerja sesuai dengan
tugasnya

15 | P a g e
BAB III
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas, kita dapat mengetahui jenis dan fungsi sistem tata udara
yang nanti kita sebagai seorang arsitek dapat merancang dan mengalikasikan sistim
tata udara dalam satu desain yang komples

16 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/255706954/Sistem-Tata-Udara
http://nirwan-hendrajat.blogspot.co.id/2010/08/air-handling-system-ahu.html
http://sehatwalafiatselalu.blogspot.co.id/2012/11/repost-air-handling-system-
ahu.html

17 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai